TINJAUAN PUSTAKA
C. Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI) Kota Malang
1. Atletik Master
Kelas usia master atau yang sering disebut juga kelas usia veteran
merupakan kelompok usia cabang olah raga atletik yang dimulai dari usia 35 tahun.
Sesuai yang didefinisikan IAAF (International Association of Athletics Federation)
dalam website pami.or.id sebagai berikut :
Masters athletics is a class of the sport of athletics for veteran athletes in the
events of track and field, road running and cross country running. The
competitions feature five-year age groups beginning at age 35. Men as old
as 105 and women in their 100s have competed in running, jumping and
throwing events. Masters are sometimes known as veterans.
Kompetisi olahraga pada kelas usia ini bisanya berupa lari (sprint dan
marathon), lompat jauh, jalan cepat, lempar lembing dan bentuk olahraga atletik
lainnya. Kelas atletik master diregulasi oleh badan internasional World Master
35 pada kelas usia master. Persatuan Atletik Master Indonesia (PAMI) merupakan
wadah cabang olah raga atletik kelas master di Indonesia.
2. Kenggotaan dan Kegiatan
PAMI kota Malang berada dibawah lingkup organisasi KONI (Komite
Olahraga Nasional Indonesia)kota Malang. Meskipun secara definisi PAMI
menjadi wadah untuk atlet kelas usia atletik master, keanggotaan dalam PAMI
Malang mencakup lingkup yang lebih luas dimana seluruh atlet dari cabang orah
raga apapun dapat menjadi anggota PAMI kota Malang. Ini dikarenakan tujuan
PAMI Kota malang yang lebih fleksibel dimana target PAMI kota Malang adalah
menyediakan wadah bagi mantan atlet untuk terus berolahraga demi menjaga
kesehatan dan terus berprestasi (AD-ART PAMI kota malang, 2014).
Anggota PAMI kota Malang per Agustus 2017 berjumlah 34 orang.
Kebanyakan komposisinya merupakan mantan atlet PASI (Persatuan Atletik
Seluruh Indonesia), namun ada juga yang berasal dari cabang olahraga sepeda
sirkuit, tinju dan sepak bola. Biasanya diluar kegiatan, anggota PAMI kota malang
juga berprofesi di bidang lain misalnya pelatih, guru olahraga, asisten dosen,
penjahit dan lain-lain. Sedangkan beberapa anggota merupakan pensiunan PNS
maupun sipil dan tidak lagi bekerja karena faktor usia.
Kegiatan PAMI kota Malang terdiri dari kegiatan lapangan dan kegiatan
luar lapangan. Kegiatan lapangan berupa latihan formal rutin yang dilaksanakan
setiap hari selasa dan hari jumat mulai pukul 07:30. Latihan ini biasanya dipimpin
36 dengan kemampuan dan usia masing-masing anggota. Anggota yang masih kuat
dan memiliki kecepatan yang baik biasanya berlatih lari dan cabang olahraga atletik
lainnya, namun anggota yang usianya sangat tua (diatas 70 tahun) biasanya berlatih
jalan cepat.
Anggota yang dirasa mencapai target tertentu dapat diikutkan kompetisi
kelas master nasional maupun internasional, namun anggota yang tidak mengikuti
kompetisi biasanya ikut untuk memberikan dukungan. Pemberangkatan atlet
biasanya menggunakan biaya pribadi, namun ada dana yang dikucurkan KONI
Kota Malang sebagai pengganti biaya dan bonus bagi atlet yang berprestasi.
Kegiatan diluar lapangan biasanya berbentuk nonformal. Kegiatan ini
dapat berupa silaturahmi antar anggota secara insidentil ataupun terrencana
misalnya kunjungan kepada anggota yang sakit, santunan kepada anggota
keluarga yang meninggal dan sebagainya. Selain itu kegiatan di luar lapangan
sering juga berbentuk kegiatan rekreatif seperti piknik dan wisata alam. Kegiatan
diluar lapangan biasanya direncanakan dalam rapat anggota maupun diluar rapat.
Antar anggota dapat mengetahui informasi perihal kegiatan lapangan maupun
kegiatan diluar lapangan dengan adanya grup WA (whatsapp) PAMI kota
37 D. Mata Rantai Teori
Bagan 1. Mata Rantai Teori.
Pembahasan Lanjut Usia
Ilmu Kesehatan
Ilmu tentang kesehatan biologis manusia
Psikologi
Mempeajari gejala kejiwaan dari perilaku manusia
Gerontologi
(Ilmu perawatan lanjut usia)
Psikologi Perkembangan
Perkembangan psikologis individu sepanjang hidupnya.
Psikologi sosial
Menitik beratkan pada dinamika psikologis individu dalam proses interaksi social sebagi perilaku.
Teori sosial tentang penuaan :
-Disengagement theory. (lansia perlahan-lahan menarik diri dari masyarakat)
-Activity theory (semakin aktif lansia, semakin kecil kemungkinannya untuk renta).
-Teori Rekonstruksi Gangguan social (semakin minim gangguan social, dan semakin baik pelayanan untuk lanjut usia, semakin baik kondisi penuaan lansia).
(Santrock, 2006) Perkembangan dewasa akhir
Tugas perkembangan dewasa lanjut. -Menyesuaikan diri dengan penurunan kekuatan fisik dan kesehatan.
-Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun dan penghasilan yang semakin berkurang.
-Menyesuaikan diri dengan keadaan kehilangan pasangan (suami/istri). -Membina hubungan dengan teman sesama usia lanjut.
-Melakukan pertemuan-pertemuan sosial.
-Membangun kepuasan hidup. -Kesiapan menghadapi kematian. (Havighurst, 1961)
Successful aging.
Kriteria model bio-medis.
(1) Terhindar dari penyakit dan ketidakmampuan fisik. (2) terjaganya kemampuan fisik, kapasitas kognitif dan kemandirian di akhir kehidupan (3) memiliki keterikatan yang aktif dengan kehidupan di sekitarnya.
(Rowe & Kahn, 1997)
Aspek-aspek Successful aging model Psikososial.
-functional well, psychological well-being, Selection-optimization-compensation, primary & secondary control.
(Lawton dalam Weiner, 2003) Individu lansia
dinamikanya semakin baik secara psikologis dan sosial
Individu lansia dinamikanya statis atau menurun secara psikologis dan sosial
38 E. Logical Framework
Tabel 1. Logical Framework.
Functional well Psychological well-being SOC (Selection,
optimization, compensation)
Kontrol Primer & sekunder
Fungsi fisik, kognitif & sosial masih optimal -dapat melakukan aktivitas keseharian sendiri
-terlibat aktif di lingkungan
-tercegah dari penyakit beresiko
Memiliki kepuasan hidup, bahagia dan terhindar dari depresi.
-penerimaan diri terhadap penuaan -relasi positif dengan sesama -mandiri
-memegang kontrol sumberdaya -keberartian hidup
-personal growth
-target oriented
-seleksi terhadap langkah-langkah kehidupan terhadap sumber daya yang ada. -menginvestasikan waktu & energi dalam tujuan yang berarti & relevan.
-memelihara fungsi positif & menyesuaikan kemampuan untuk menghadapi kerugian.
-konsistensi perilaku dengan peristiwa di lingkungan.
-mampu mengarahkan diri & berjuang pada kegiatan yang relevan untuk kelangsungan hidup -mampu mengatur emosi & motivasi agar tetap dalam keadaan baik
Rusaknya fungsi-fungsi fisik, kognitif & social -sakit-sakitan
-tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa -tidak berdaya -tidak terlibat di lingkungan
Tidak memiliki kepuasan hidup, tidak bahagia, & resiko depresi. -denial
-individual
-tergantung pada orang sekitar -tidak memiliki tujuan hidup, tidak melihat adanya manfaat masa lalu -tidak memiliki hasrat
mengembangkan potensi
-tidak mempertimbangkan langkah-langkah dimasa depan
-banyak waktu dan energi yang terbuang percuma -tidak menyesuaikan diri pada perubahan zaman, dan cenderung pasrah pada penurunan.
-tidak mampu mencukupi kebutuhan kelangsungan hidup
-labil, mudah terpengaruh emosinya dan tidak memiliki hasrat positif.
Successful agingpadaLansia. BatasanLanjutUsia : Diatasusia 60 tahun. (UU RI no. 13 tahun 1998) Lansiaanggota PAMI U si a la njut be rh as il U si a la n jut t ida k be rha si l FokusPenelitian.
39 BAB III