• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT.METRO MEDAN

F. SIA Persediaan

Menurut Romney dan Steinbart (2005, 121)dokumen yang digunakan

dalam aliran sistem informasi akuntansi persediaan adalah:

1. Pesanan pembelian Surat permintaan pembelian dari bagian yang menggunakan persediaan

2. Permintaan pembelian Surat permintaan pengiriman barang kepada pemasok

3. Faktur dari vendor Surat yang menyertai barang yang dikirim oleh pemasok

5. Slip pengepakan Surat yang menyertai barang saat barang dimutasi kepada pengguna barang.

Menurut Krismiaji (2005, 227) : “prosedur yang diterapkan pada sistem informasi akuntansi persediaan :

1. Prosedur permintaan pembelian persediaan 2. Posedur pemesanan persediaan

3. Prosedur retur dan potongan pembelian atau penjualan persediaan 4. Prosedur pengiriman persediaan

5. Prosedur penerimaan dan penyimpanan persediaan 6. Prosedur pengeluaran persediaan

7. Prosedur pencatatan akuntansi persediaan 8. Prosedur pengendalian dan evaluasi persediaan

Menurut Arens, Elder, dan beasley (2006, 309) : “prosedur yang diterapkan adalah :

1. Prosedur pesanan pembelian persediaan 2. Prosedur penerimaan persediaan

3. Prosedur penyimpanan dan pengeluaran persediaan 4. Prosedur pengiriman barang

5. Prosedur pencatatan 6. Prosedur evaluasi

Laporan Ringkas Sistem Informasi Akuntansi Persediaan PT Metro Medan

1. Metode Pencatatan Persediaan Bahan Baku Pada PT Metro Medan

a) Metode pencatatan persediaan barang dagang sampai penjelasan dan contoh pencatatan jurnalnya.

Pencatatan persediaan barang dagangan dapat dilakukan dengan dua metode yakni metode fisik dan metode perpetual.

1. Metode Fisik/Periodik (Physical/Periodic Inventory Method)

Metode fisik artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara kontinu, sehingga bila terjadi

53

pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

2. Metode Permanen/Perpetual (Perpetual Inventory Method)

Metode perpetual artinya pencatatan yang berkaitan dengan persediaan barang dagangan yang dilakukan secara kontinu, sehingga bila terjadi pembelian akan menambah persediaan barang dagangan dan bila terjadi penjualan akan mengurangi persediaan barang dagangan.

b) Jurnal Umum Perusahaan

Seluruh transaksi keuanghan yang timbul akibat kegiatan perdagangan dapat dicatat pada jurnal umum dan jurnal khusus. Pada materi kali ini akan dibahas mengenai pencatatan transaksi keuangan dalam jurnal umum. Ada dua metode pencatatan transaksi keuangan dalam perusahaan dagang, yaitu metode fisik/periodik dan metode perpetual.

2. Metode Fisik/Periodik

Metode fisik atau periodik pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative murah, tetapi sering terjadi.Menurut metode ini, akun persediaan barang dagangan tidak boleh didebit untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan, dan tidak boleh dikredit untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan.

Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun pembelian, sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun penjualan.

Berikut adalah pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum menurut metode fisik.

No. Uraian Dr/Cr

1 Retur supplier Kas Rp xxx Retur pembelian dan PH Rp xxx 2 Retur Konsumen Retur pembelian dan PH Rp xxx

Kas Rp xxx 3 Penjualan barang dagang

secara tunai

Kas Rp xxx Penjualan Rp xxx 4 Penjualan barang dagang

secara kredit

Piutang dagang Rp xxx Penjualan Rp xxx 5 Penerimaan kembali barang

dagang yang telah dijual secara kredit

Retur penjualan dan PH Rp xxx Piutang dagang Rp xxx

6 Pembayaran biaya angkut barang yang dibeli

Beban angkut pembelian Rp xxx Kas Rp xxx 7 Pembayaran biaya angkut

barang yang dijual

Beban angkut penjualan Rp xxx Kas Rp xxx 8 Pembeyaran utang dagang

dengan adanya potongan

Utang dagang Rp xxx Kas Rp xxx 9 Pembayaran utang dagang

dengan adanya potongan

Utang dagang Rp xxx Kas Rp xxx Potongan pembelian Rp xxx

55

10 Penerimaan pelunasan piutang tanpa potongan

Kas Rp xxx

Piutang dagang Rp xxx 11 Penerimaan pelunasan

piutang dengan potongan

Kas Rp xxx Potongan penjualan Rp xxx Piutang dagang Rp xxx

3. Metode Perpetual

Metode perpetual terus-menerus pada umumnya digunakan perusahaan yang menjual barang dagangan dengan harga relative mahal, dan tidak sering terjadi. Dalam metode ini, transaksi pembelian barang dagangan akan dicatat dengan mendebit akun persediaan barang dagangan sebesar harga beli (harga perolehan), sedangkan jika terjadi penjualan akan dicatat dengan mengkredit akun persediaan barang dagangan sebesar harga pokoknya.

Pencatatan transaksi kedalam jurnal umum menurut metode perpetual adalah sebagai berikut :

No Uraian Dr/Cr

1 Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara tunai

Kas Rp xxx Persediaan barang dagang Rp xxx

2 Pengiriman kembali barang dagangan yang telah dibeli secara kredit

Utang dagang Rp xxx Persediaan barang dagang Rp xxx

3 Penjualan barang dagang secara tunai

Kas Rp xxx Penjualan Rp xxx HPP Rp xxx Persediaan barang dagang Rp xxx 4 Penjualan barang dagang secara

kredit

Piutang dagang Rp xxx Penjualaan Rp xxx HPP Rp xxx Persediaan barang dagang Rp xxx 5 Penerimaan kembali barang

dagang yang telah dijual secara kredit

Retur pembelian dan PH Rp xxx Piutang dagang Rp xxx Persediaan barang dagang Rp xxx HPP Rp xxx 6 Pembayaran biaya angkut

barang yang dibelli

Persediaan barang dagang Rp xxx

Kas Rp xxx

7 Pembayaran biaya angkut barang yang dijual

Beban angkut penjualan Rp xxx

Kas Rp xxx

8 Pembayaran hutang dagang dengan adanya potongan

Utang dagang Rp xxx

Kas Rp xxx

9 Pembayaran utang dagang dengan adanya potongan

Utang dagang Rp xxx

Kas Rp xxx

Potongan pembelian Rp xxx 10 Penerimaan pelunasan piutang

tanpa potongan

Kas Rp xxx Piutang dagang Rp xxx

57

11 Penerimaan pelunasan piutang dengan potongan

Kas Rp xxx Potongan penjualan Rp xxx Piutang dagang Rp xxx

4. Bagaimana Prosedur Yang Membentuk Sistem Persediaan Bahan Baku Pada PT Metro Medan

Dalam pencatatan prosedur sistem persediaan terdiri atas : a. Prosedur pencatatan barang/produk jadi

b. Prosedur pencatatan harga produk jadi yang dijual c. Prosedur pencatatan harga pokok persediaan

d. Prosedur permintaan dan pengeluaran barang gudang

5. Bagaimana Pengendalian Intern Yang Terdapat Dalam Sistem Akuntansi Persediaan Pada PT Metro Medan

Pengendalian akuntansi mempunyai tujuan umum yaitu untuk mengendalikan harta perusahaan. Ada dua kategori pengendalian akuntansi, yaitu :

1. Pengendalian secara umum

Pengendalian akuntansi secara umum untuk keamanan harta perusahaan digolongkan menjadi :

a. Pengendalian organisasi, dapat terjadi apabila ada pemisahan tugas (segregation of duties) dan pemisahan tanggungjawab (segregation of responsibility) yang tegas.

b. Pengendalian dokumentasi; dokumentasi dapat mencatat tentang deskripsi, penjelasan, bagan air, daftar-daftar, cetakan hasil komputer, dan contoh-contoh objek dari sistem informasi. Dokumentasi dapat dikelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu:

a. Dokumentasi yang disimpan dibagian akuntansi yaitu dokumen dasar, dokumentasi daftar rekening dan dokumentasi prosedur manual.

b. Dokumentasi yang ada di bagian pengolahan data yaitu dokumentasi prosedur, sistem, program operasi, dan dokumentasi data.

c. Pengendalian perangkat keras dan perangkat lunak, dirancang dalam komputer untuk mendeteksi kesalahan atau tidak berfungsinya dalam sistem kerja.

d. Pengendalian keamanan fisik.

Pengendalian terhadap keamanan fisik perlu dilakukan untuk menjaga keamanan perangkat keras, perangkat lunak, dan personal dalam perusahaan.

Teknik untuk pengendalian keamanan fisik dapat berupa alat-alat penempatan fisik yang membantu melindungi harta perusahaan, seperti ; pengawasan terhadap pengasetan fisik, pengaturan lokasi, dan penerapan alat-alat pengamanan.

59

e. Pengendalian keamanan data

Menjaga integritas dan keamanan data merupakan pencegahan terhadap keamanan data yang tersimpan diluar supaya tidak hilang, rusak, dan diakses oleh pihak yang tidak berkepentingan.

2. Pengendalian Aplikasi

Pengendalian aplikasi berhubungan dengan pengoperasian akuntansi sistem komputer.Fungsi dari pengendalian aplikasi adalah untuk memberi jaminan yang cukup bahwa pencatatan, proses, dan pelaporan data sudah dilakukan dengan benar sesuai prosedural.

Pengendalian aplikasi dikategorikan sebagai berikut :

a. Pengendalian masukan, Pengendalian ini dirancang untuk mencegah atau mendeteksi kekeliruan dalam tahap masukan dalam pengolahan data. Pengendalian masukan umumnya menyangkut efisiensi, persetujuan, masukan terhormat, penandaan, pembatalan, dan lain-lain dalam proses komputer.

b. Pengendalian pemrosesan, Pengendalian ini mencakup mekanisme, standarisasi, dan lain-lain.

c. Pengendalian keluaran, Pengendalian keluaran dirancang untuk memeriksa masukan dan pemrosesan sehingga berpengaruh terhadap keluaran secara absah dan pendistribusian keluaran secara memadai. Pengendalian ini mencakup rekonsiliasi, penyajian umur, suspensi berkas, suspensi account, audit periodik, laporan ketidaksesuaian dan lipstream resubmission.

3. Pengendalian Administrasi

Pengendalian ini bertujuan mengefisiensikan operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan. Manajemen yang baik dapat menghindari perusahaan dari penyelewengan dan kesalahan, sehingga mampu mewujudkan tujuan dan mendukung pengendalian akuntansi perusahaan.

61

BAB IV

Dokumen terkait