• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase Proses Evaluasi Multifaktor (MFEP) Wilayah Kecamatan pada Tingkatan Kabupaten di Kabupaten Nias Selatan

Berdasarkan analisis persentase data yang dihimpun dari Lampiran 2 pada tabel 4.17 dibawah, pada tingkat kabupaten Nias Selatan bila dibandingkan dengan Tipologi Klassen yang menampilkan data potensi ekonomi wilayah per sektor per kecamatan maka 2 sektor teratas atau sektor prima adalah Sektor Pertanian dan Sektor Perikanan, namun sedikit berbeda bila dibandingkan dengan tabel 4.17 pada tingkat kabupaten Nias Selatan potensi ekonomi wilayah kecamatan dapat disimpulkan bahwa Sektor Pertanian merupakan sektor dengan persentase tertinggi dan diikuti oleh sektor peternakan, dan sektor terendah adalah sektor pertambangan dan sektor Komunikasi.

Tabel 4.17 Persentase Proses Evaluasi Multifaktor (MFEP) wilayah kecamatan pada tingkatan Kabupaten di Kabupaten Nias Selatan No Sektor Kecamatan P er sent as e K abupa ten T el uk da lam L ahus a A m andr aya L ol ow au Gom o PP B A T U H iba la S us ua M ani amol o H ilime ga i Tom a U m buna si P P B AT U T IM U R F ana ya m a M azo L ol om at ua M azi no A ram o 1 Tanaman 40.0% 54.3% 54.0% 66.2% 70.0% 15.0% 15.7% 78.8% 66.9% 76.0% 54.1% 68.7% 20.1% 58.2% 47.1% 68.7% 65.2% 73.0% 55.1% 2 Peternakan 9.1% 15.5% 22.5% 15.1% 17.7% 16.3% 20.2% 17.3% 17.8% 14.9% 27.5% 23.6% 2.7% 12.0% 48.2% 23.6% 8.6% 24.4% 18.7% 3 Perikanan 15.0% 16.9% 12.7% 3.6% 0.1% 40.6% 50.4% 0.0% 2.8% 0.0% 12.4% 0.0% 60.4% 1.8% 0.0% 0.0% 0.1% 0.0% 12.0% 4 IKM 0.7% 0.3% 0.0% 0.0% 0.0% 0.9% 0.0% 0.0% 0.4% 0.0% 0.0% 0.0% 0.1% 1.6% 0.0% 0.0% 0.0% 0.4% 0.3% 5 Pengembangan 9.7% 0.4% 0.6% 0.8% 0.5% 11.1% 1.8% 0.0% 2.0% 0.5% 0.6% 0.0% 0.0% 0.8% 0.5% 0.0% 0.1% 0.0% 1.6% 6 Komunikasi 1.4% 1.5% 2.2% 0.2% 0.3% 0.9% 1.2% 0.4% 0.4% 0.3% 0.2% 0.3% 1.1% 0.3% 0.5% 0.3% 1.4% 1.9% 0.8% 7 Jasa - Jasa 9.9% 3.1% 3.3% 4.2% 1.9% 3.4% 2.9% 0.1% 2.7% 1.0% 0.2% 0.1% 0.0% 2.1% 1.1% 0.2% 0.4% 0.1% 2.0% 8 Perdagangan 12.0% 5.5% 1.3% 4.6% 2.8% 3.0% 0.0% 0.0% 0.0% 1.6% 0.0% 0.6% 7.0% 0.7% 0.1% 0.5% 3.1% 0.0% 2.4% 9 Pertambangan 1.1% 1.1% 1.6% 2.8% 0.4% 0.0% 0.0% 1.3% 0.1% 0.1% 2.3% 1.2% 0.0% 1.3% 0.0% 1.2% 0.1% 0.0% 0.8% 10 Pariwisata 1.1% 1.3% 1.8% 2.4% 6.2% 8.8% 7.6% 2.1% 6.9% 5.5% 2.8% 5.5% 8.5% 21.2% 2.3% 5.5% 20.9% 0.1% 6.1% 100% Sumber Lamp. 2

Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat dijelaskan bahwa pada tingkat kabupaten Nias Selatan secara persentase sektor tertinggi merupakan sektor tanaman dengan persentase sebesar 55.1% di ikuti oleh sektor peternakan dengan persentase sebesar 18.7% dan selanjutnya sektor perikanan dengan persentase sebesar 12.0% dan sektor pariwisata dengan persentase 6.1%. keempat sektor tersebut diatas memiliki persentase yang jauh berbeda antar sektor. Meskipun kabupaten nias selatan secara geografi memiliki garis pantai yang panjang, namun sektor perikanan tidak memiliki persentase yang tinggi bahkan hanya berada pada urutan ketiga dengan selisih 43.1% dari sektor tanaman yang merupakan sektor tertinggi pada sepuluh sektor yang diteliti. Sektor peternakan menempati urutan kedua pada tabel tersebut, ini menunjukkan bahwa memang budaya dari masyarakat kabupaten Nias Selatan sejak dahulu merupakan masyarakat yang bercocok tanam dan beternak. Sektor pariwisata adalah sektor yang semestinya merupakan sektor unggulan untuk peningkatan taraf hidup masyarakat di kabupaten Nias Selatan mengingat adanya desa budaya yang merupakan desa dalam perhatian UNESCO, banyaknya atraksi budaya tari, lompat batu, banyaknya rumah panggung yang merupakan rumah adat yang telah ada sejak beberapa ratus tahun lalu, adanya batu – batu ukiran yang sejak zaman megalitikum, banyaknya pemandangan yang terbentuk secara alamiah. Namun sektor pariwisata tersebut hanya menempati urutan keempat dari sepuluh sektor yang diteliti dengan persentase 6.1% atau selisih 49.0% dari sektor pertanian.

Adapun tiga sektor selanjutnya yaitu sektor Perdagangan dengan persentase sebesar 2.4%, sektor Jasa – jasa dengan persentase sebasar 2.0% dan sektor Pengembangan dengan persentase sebesar 1.6%. ketiga sektor ini berbeda

jauh dengan empat sektor teratas bilamana digabungkan mencapai persentase sebesar 91.9% sedangkan ketiga sektor ini bilamana digabungkan hanya mencapai persentase sebesar 6% atau selisih sebesar 85.9%. data persentase ini menunjukkan bahwa di kabupaten Nias Selatan saat ini merupakan daerah dengan sektor perdagangan dan sektor jasa yang rendah namun cukup untuk berkembang dengan mendukung keempat sektor teratas. Bilamana diperhatikan bahwa ketiga sektor ini memiliki persentase yang tinggi di kecamatan yang merupakan ibukota kabupaten Nias Selatan bila dibandingkan dengan kecamatan lainnya yang bukan kecamatan lokasi ibukota kabupaten, dengan demikian sektor ini akan terpusat lebih dahulu disatu lokasi lalu akan menyebar dikecamatan lainnya.

Adapun tiga sektor dengan persentase terendah yaitu sektor Industri Kecil Menengah dengan persentase sebesar 0.2% selanjutnya sektor Komunikasi dengan persentase sebesar 0.8% dan terakhir sektor Pertambangan dengan persentase sebesar 0.8%. ketiga sektor ini terpaut sangat jauh dengan sektor lainnya bahkan tidak mencapai satu persen di masing – masing sektor, bilamana digabungkan hanya mencapai 1.8% atau selisih 90.1% terhadap empat sektor teratas dan selisih 4.2% terhadap tiga sektor menengah.

Adapun masing – masing sektor memiliki perbedaan persentase di setiap kecamatan, baik sektor yang tingkat persentasenya tinggi maupun yang rendah namun adapula yang hampir sama di setiap kecamatan pada tiap sektor.

Sektor Tanaman memiliki persentase yang tinggi pada Kecamatan Susua dengan persentse sebesar 78.8% disusul oleh Kecamatan Hilimegai dengan persentase sebesar 76.0%. adapun tingkat persentase sektor tanaman yang

terendah berada pada Kecamatan Pulau – Pulau Batu dengan persentase sebesar 15.0% disusul oleh Kecamatan Hibala dengan persentase sebesar 15.7%.

Adapun sektor Peternakan memiliki persentase yang jauh berbeda dari persentase sektor tanaman. Pada sektor Peternakan tingkat persentase tertinggi berada pada kecamatan Mazo dengan persentase sebesar 48.2% disusul oleh kecamatan Toma dengan persentase sebesar 27.5%. adapun tingkat persentase terendah berada pada kecamatan Pulau – Pulau Batu Timur dengan persentase sebesar 2.7% disusul oleh kecamatan Mazino dengan persentase sebesar 8.6%.

Sektor Perikanan juga berbeda jauh dari sektor terdahulu mengingat adanya kecamatan yang tidak memiliki garis pantai dan wilayah lautan sehingga kecamatan tersebut tidak memiliki potensi ekonomi pada sektor Perikanan. Pada sektor Perikanan tingkat persentase tertinggi berada pada kecamatan Hibala dengan persentase sebesar 50.4% disusul oleh Kecamatan Pulau – Pulau dengan persentase sebesar 40.6%. adalah wajar bilamana kedua kecamatan ini memiliki tingkat persentase tertinggi pada sektor Perikanan, mengingat kecamatan ini adalah kecamatan yang berada pada wilayah kepulauan sehingga dikelilingi oleh lautan yang menghasilkan sub sektor perikanan tangkap. Adapun tingkat persentase terendah berada pada kecamatan Susua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Hilimegai dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Umbunasi dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Mazo dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Lolomatua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Aramo dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Gomo dengan persentase sebesar 0.1%, kecamatan Mazino dengan persentase sebesar 0.1%. seluruh kecamatan yang tingkat persentase sektor Perikanan 0% atau dibawah 1% adalah

wilayah kecamatan yang tidak memiliki garis pantai dan lautan sehingga tidak memiliki potensi ekonomi pada sektor Perikanan terutama pada sub sektor Tangkap Ikan Laut.

Sektor keempat adalah sektor Industri Kecil dan Menengah, sektor ini menjadi salah satu sektor dengan tingkat persentase terendah dari seluruh sektor ekonomi yang diteliti dan terjadi kemerataan pada seluruh kecamatan. Kecamatan Fanayama merupakan kecamatan dengan tingkat persentase sebesar 1.6% dan ini merupakan satu – satunya kecamatan dengan tingkat persentase diatas satu persen kecamatan lainnya memiliki tingkat persentase yang rendah dibawah satu persen.

Sektor Pengembangan juga bervariasi di masing – masing kecamatan, sektor Pengembangan di kecamatan Pulau – Pulau Batu merupakan kecamatan dengan tingkat persentase tertinggi dengan tingkat persentase sebesar 11.1%, disusul oleh kecamatan Telukdalam dengan persentase sebesar 9.7%. kecamatan dengan persentase terendah terdapat pada kecamatan Susua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Umbunasi dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Pulau – Pulau Batu Timur dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Lolomatua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Aramo dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Mazino dengan persentase sebesar 0.1%, kecamatan Susua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Lahusa dengan persentase sebesar 0.4%, kecamatan Susua dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Gomo dengan persentase sebesar 0.5%, kecamatan Hilimegai dengan persentase sebesar 0.5%, kecamatan Mazo dengan persentase sebesar 0.5%, kecamatan Toma dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Amandraya dengan persentase sebesar 0.6%, kecamatan Lolowau dengan persentase sebesar 0.8%, kecamatan Fanayama

dengan persentase sebesar 0.8%. pada sektor Pengembangan ini terdapat empat kecamatan yang memiliki persentase diatas satu persen dan empat belas kecamatan dengan persentase dibawah satu persen, hasil persentase ini mengisyaratkan bahwa infrastruktur dan proses pembangunan infrastruktur masih minim di kecamatan tersebut.

Sektor selanjutnya merupakan sektor Komunikasi, pada sektor ini kecamatan Amandraya menempati posisi teratas dengan persentase sebesar 2.2% disusul oleh kecamatan Aramo dengan persentase sebesar 1.9%, dan persentase yang terendah terdapat di kecamatan Toma dengan tingkat persentase sebesar 0.2% dan disusul oleh Kecamatan Lolowau dengan persentase sebesar 0.2%. pada sektor Komunikasi ini terdapat tujuh kecamatan yang tingkat persentase di masing – masing kecamatan diatas satu persen dan terdapat sebelas kecamatan yang tingkat persentase dibawah satu persen. Hal ini menunjukkan bahwa di kabupaten Nias Selatan masih mayoritas wilayahnya belum terkoneksi oleh jaringan infrastruktur komunikasi, baik komunikasi berbasis kabel maupun nirkabel.

Selanjutnya adalah sektor Jasa – Jasa, sektor ini menempatkan kecamatan Telukdalam dengan tingkat persentase tertinggi dengan persentase sebesar 9.9% disusul oleh kecamatan Lolowau dengan persentase sebesar 4.2%, kecamatan Pulau – Pulau Batu Timur menjadi kecamatan dengan tingkat persentase terendah dengan persentase sebesar 0.0% disusul oleh kecamatan Susua dengan persentase sebesar 0.1%, kecamatan Umbunasi dengan persentase sebesar 0.1%, kecamatan Aramo dengan persentase sebesar 0.1%, kecamatan Toma dengan persentase sebesar 0.2%, kecamatan Lolomatua dengan persentase sebesar 0.2%, pada sektor

ini terdapat sebanyak sebelas kecamatan dengan tingkat persentase diatas satu persen dan tujuh kecamatan dengan tingkat persentase dibawah satu persen.

Sektor Perdagangan menempatkan Kecamatan Telukdalam dengan tingkat persentase tertinggi dengan persentase sebesar 12.0% dan terendah terdapat di kecamatan Hibala dengan persentse sebesar 0.0%, kecamatan Susua dengan persentse sebesar 0.0%, kecamatan Maniamolo dengan persentse sebesar 0.0%, kecamatan Toma dengan persentse sebesar 0.0%, kecamatan Aramo dengan persentse sebesar 0.0%. Pada sektor Perdagangan ini terdapat sembilan kecamatan yang tingkat persentasenya diatas satu persen dan sembilan kecamatan yang tingkat persentasenya dibawah satu persen. Hal ini juga mengisyaratkan bahwa adanya ketidakmerataan kegiatan ekonomi pada sektor perdagangan di Kabupaten Nias Selatan, sektor perdagangan masih berpusat pada ibukota kabupaten.

Sektor selanjutanya adalah sektor Pertambangan yang salah satunya merupakan sektor pada tingkat kabupaten Nias Selatan memiliki persentase dibawah satu persen. Pada sektor Pertambangan ini menempatkan kecamatan Lolowau menjadi kecamatan dengan tingkat persentase tertinggi sebesar 2.8% disusul oleh kecamatan Toma dengan persentase sebesar 2.3%, dan kecamatan dengang tingkat persentase terendah terdapat pada kecamatan Pulau – Pulau Batu dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Hibala dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Pulau – Pulau Batu Timur dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Mazo dengan persentase sebesar 0.0%, kecamatan Aramo dengan persentase sebesar 0.0%. pada sektor ini terdapat sembilan kecamatan dengan tingkat persentase diatas satu persen dan sembilan kecamatan dengan persentase dibawah satu persen. Sektor ini tidak mengherankan bila tingkat persentasenya

rendah baik tingkat kabupaten maupun pada wilayah kecamatan, mengingat sektor ini hanya mengandalkan sub sektor Penggalian.

Sektor terakhir adalah sektor Pariwisata, sektor ini pada awal rencana pemekaran kabupaten Nias Selatan merupakan Sektor unggulan yang diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di Kabupaten Nias Selatan, pada seiring berjalannya waktu tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sektor Pariwisata ini menempatkan kecamatan Fanayama sebagai kecamatan dengan tingkat persentase yang tinggi sebesar 21.2%. adalah hal lumrah mengingat di Kecamatan Fanayama ini terdapat banyak objek wisata berbasis Budaya dan objek wisata berbasis Alam. Pada sektor Pariwisata ini menempatkan kecamatan Aramo dengan tingkat persentase terendah dengan persentase sebesar 0.1% dan kecamatan Aramo ini juga merupakan satu – satunya kecamatan dengan tingkat persentasenya dibawah satu persen.

BAB V

Dokumen terkait