• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Dalam dokumen MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019 (Halaman 32-38)

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

IKU 1 Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode :

( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( ) Triwulanan ( ) Semesteran ( X ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 93% 93%

Kepemimpinan adalah nilai kewibawaan yang menjadi pertimbangan dan kepercayaan dunia internasional terhadap kedudukan Indonesia, sehingga memiliki nilai pengaruh terhadap kebijakan di forum internasional.

Peran adalah partisipasi dan keikutsertaan secara aktif.

Kerja sama internasional adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan berdasarkan kepada hubungan baik yang dilakukan oleh negara dengan negara lainnya yang menyangkut aspek bilateral, regional, dan internasional untuk mencapai kepentingan/tujuan bersama.

Berpengaruh adalah mempunyai pengaruh terhadap pengambil kebijakan isu-isu bilateral, regional, dan global.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabil dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Stakeholders Perspective

Kepemimpinan dan Peran Indonesia yang berpengaruh dalam forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Jumlah pertemuan yang disepakati untuk dipimpin oleh Indonesia Jumlah pertemuan yang dipimpin Indonesia

X 100%

Tujuan

IKU 1 : Persentase kepemimpinan Indonesia pada forum multilateral di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Kepemimpinan Indonesia pada forum regional dan multilateral merupakan kedudukan atau peran Indonesia yang memimpin atau mengarahkan pada forum regional dan multilateral, misalnya sebagai chair, co-chair, host, co-host, member of burea .

Forum Multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Latar belakang:

Kepemimpinan pada forum multilateral merupakan upaya strategis Pemerintah Indonesia untuk memperjuangkan kepentingan nasional dengan cara memimpin jalannya pertemuan atau menjadi tuan rumah penyelenggaraan pertemuan.

Ruang lingkup:

• Dalam satu pertemuan internasional, Indonesia dapat menjadi chair atau co-chair dari beberapa komite dan working group .

• Termasuk Indonesia yang ditunjuk sebagai chair , co-chair dan Indonesia yang ditunjuk sebagai host atau co-host .

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Untuk mengukur kepemimpinan Indonesia di forum multilateral Indonesia di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Persentase

IKU-2 Jumlah sidang/pertemuan internasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang diprakarsai oleh indonesia di forum multilateral Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement, dan dokumen lainnya.

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNAN

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( ) Exact ( X ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( X ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( X ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 7 7

N/A N/A ....

N/A N/A ....

N/A N/A ....

N/A N/A ....

Sidang/pertemuan internasional adalah rapat yang melibatkan berbagai bangsa atau pihak asing lainnya Diprakarsai oleh Indonesia berati Indonesia yang menjadi pihak yang mengusulkan dan mendorong

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara

Formula:

Jumlah sidang/pertemuan Tujuan:

Untuk memperjuangkan kepentingan nasional di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata serta meningkatkan kepercayaan dunia terhadap Indonesia.

Jumlah

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

• Jumlah posisi yang diterima: dokumen-dokumen hasil sidang (laporan Delri, laporan sidang, resolusi,

keputusan, presidential/chairman statement, conference room paper), Records of Discussion (RoD), Joint Statement, Declaration, Joint Communique, Letter of Intent, Chairman's Note, Memorandum of Understanding, Exchange of Notes, Chairman's Statement, Summary Record, Agreed Minutes, Treaty, Minutes of Meeting, Press Release, Pemberitaan media masa

• Jumlah posisi yang disampaikan: rekapitulasi posisi, kertas posisi, statement Delri.

( X ) Take Last Known Value

TRIWULAN III TRIWULAN IV

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama: Definisi:

Formula:

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 90% 90,0%

Periode Pelaporan 2016 2017

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II

Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Surat tanggapan dari pemangku kepentingan, laporan pertemuan bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, laporan kegiatan yang menghasilkan rekomendasi, surat penyampaian rekomendasi kepada pemangku kepentingan

IKU-1 Persentase rekomendasi dari forum multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang ditanggapi oleh pemangku kepentingan nasional

Rekomendasi adalah saran atau tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari forum multilateral agar memiliki nilai manfaat terhadap kepentingan Indonesia.

Forum multilateral: Organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Ditanggapi: yang mendapat respon dari pemangku kepentingan atau K/L terkait untuk ditindaklanjuti.

Pemangku Kepentingan Nasional: Stakeholders dalam negeri yang merupakan segenap pihak dalam negeri yang memiliki kepentingan dan terkait dengan isu hubungan luar negeri, termasuk K/L terkait dan masyarakat sipil.

Ruang lingkup:

Rekomendasi disusun atas keputusan-keputusan di forum multilateral pada berbagai level, yang memiliki nilai manfaat bagi kepentingan nasional Indonesia. Sebuah kesepakatan multilateral yang disusun pada tahun tertentu dapat terus disusun rekomendasinya pada tahun-tahun berikutnya. Contohnya adalah pengiriman personel Tim Pengamat Indonesia pada IMT Filipina Selatan. Kesepakatan bergabungnya Indonesia pada IMT telah ada sejak tahun 2012, dan rekomendasi pengirimannya telah dilakukan secara berturut-turut pada tahun 2012-2017. Dalam hal ini, satuan rekomendasi dihitung berdasarkan tahun dikeluarkannya rekomendasi tersebut, bukan dari tahun kesepakatan.

Batasan waktu:

Rekomendasi yang dihitung adalah rekomendasi yang dihasilkan selama satu tahun anggaran (Januari-Desember).

Jumlah rekomendasi yang ditanggapi oleh stakeholders

x 100%

Jumlah total kesepakatan yang perlu ditindaklanjuti

Untuk mengukur sejauh mana kesepakatan kerja sama bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah ditindaklanjuti pada tingkat nasional. Selain itu, IKU ini diperlukan agar Kemenlu dapat melakukan monitoring dan follow up terhadap kesepakatan kerja sama dan melakukan koordinasi dengan K/L teknis terkait untuk memastikan bahwa kesepakatan di tingkat multilateral ditindaklanjuti oleh pemangku kepentingan terkait.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Customer Perspective

Dukungan dan komitmen nasional yang tinggi atas kebijakan luar negeri dan kesepakatan dalam forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Dukungan adalah sokongan/bantuan.

Komitmen adalah (upaya) perjanjian (keterikatan) untuk melakukan sesuatu.

Tinggi adalah (mendukung) secara penuh.

Kebijakan luar negeri adalah sikap dan langkah Pemerintah Republik Indonesia yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi internasional, dan subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah internasional guna mencapai tujuan nasional. (Aksi yang berwujud pernyataan resmi dan eksplisit berupa tujuan, komitmen yang disuarakan oleh pemerintah, dan aktor-aktor lain yang bertindak mewakili pemerintah dan ditujukan kepada aktor lain baik pemerintah dan non pemerintah yang ada di luar teritorialnya).

Kesepakatan internasional adalah perjanjian dalam bentuk dan sebutan apa pun, yang diatur oleh hukum internasional dan dibuat secara tertulis oleh Pemerintah Republik Indonesia dengan satu atau lebih negara, organisasi internasional atau subyek hukum internasional lainnya, serta menimbulkan hak dan kewajiban pada Pemerintah Republik Indonesia yang bersifat hukum publik.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Ruang lingkup:

Mengingat tugas Kemenlu bukan sebagai implementing agency, Kemenlu perlu memberikan rekomendasi kepada K/L focal point untuk mengimplementasikan atau menindaklanjuti kesepakatan bilateral, regional, dan multilateral terkait di tingkat nasional. Fungsi yang dilakukan Kemenlu adalah untuk memastikan bahwa kesepakatan tersebut terimplementasi dengan baik.

C1

Perspektif:

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( X ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( X ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( X ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 90% 90%

Diplomasi maritim dan polkam yang kuat di forum Multilateral di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Kuat adalah mempunyai keunggulan/tidak mudah goyah.

Forum Multilateral adalah organisasi dan pertemuan internasional di tingkat multilateral

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Latar belakang:

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dalam kaitan ini, pelaksanaan perundingan penetapan batas maritim, penegasan batas darat serta penanganan isu kelautan, darat, udara dan antariksa merupakan manifestasi polugri bebas aktif dalam upaya mengamankan kepentingan nasional dan memperkuat jati diri sebagai negara maritim khususnya terkait dengan batas negara, kedaulatan dan sumberdaya alam. Sebagai bagian dari Nawa Cita Presiden Jokowi, isu maritim dan perbatasan menjadi salah satu isu prioritas yang menjadi tanggung jawab Kemenlu, sehingga Indonesia akan menonjolkan karakter sebagai negara maritim dalam diplomasi dan kebijakan politik luar negerinya.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

IKU-1 Persentase posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima dalam diplomasi kemaritiman dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata di forum multilateral

Definisi:

Posisi: Penentuan sikap

Prakarsa: Gagasan baru yang diusulkan oleh Indonesia dalam isu atau pertemuan di bidang kemaritiman.

Rekomendasi: Penyampaian usulan yang menjadi kepentingan Indonesia dalam menanggapi/menindaklanjuti suatu isu tertentu yang dibahas dalam pertemuan Diterima adalah dimasukannya posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia di dalam dokumen sidang/pertemuan, dalam periode Januari-Desember.

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Formula:

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata yang disampaikan

Jumlah posisi/prakarsa/rekomendasi Indonesia yang diterima di bidang kemaritiman dan polkam khususnya bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

X 100%

Laporan Delegasi RI (Delri), Presidential/Chairman Statement, Statement Delri, Dokumen Sidang Joint Statement, report of the meeting, summary of discussion, summary record, joint communique, agreed minutes, declaration, kertas posisi Delri, Suggested Point of Intervention, agreements, Memorandum of Understanding plan of action, work plan, treaty, charter, media realese, joint press statement

Periode Pelaporan 2016 2017

( X ) Take Last Known Value Tujuan:

Untuk mengukur kualitas diplomasi kemaritiman dan polkam di bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

TAHUNAN

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High ( X ) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU : ( X ) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

2018

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 80% 80%

N/A N/A ....

N/A N/A ....

N/A N/A ....

N/A N/A ....

TAHUNAN TRIWULAN I TRIWULAN II TRIWULAN III TRIWULAN IV

Persentase

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Semua Subdirektorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Hasil Pre Test dan Post Test

( X ) Take Last Known Value

Periode Pelaporan 2016 2017

IKU-2 Persentase peningkatan kemampuan peserta terkait diplomasi maritim dan polkam di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Definisi:

Peningkatan kemampuan peserta merupakan suatu proses yang dialami oleh individu, kelompok, organisasi, lembaga dan masyarakat untuk meningkatkan kemampuan mereka agar dapat: 1) melaksanakan fungsi-fungsi essensial, memecahkan masalah, menetapkan dan mencapai tujuan, dan 2) mengerti dan menangani kebutuhan pengembangan diri mereka dalam suatu lingkungan yang lebih luas secara berkelanjutan.

Diplomasi Maritim adalah pelaksanaan polugri yang berhubungan dengan penyelenggaraan hubungan antar negara di bidang kelautan dalam rangka mewujudkan keselamatan pelayaran, keamanan maritim, perlindungan lingkungan laut dan pengelolaan sumber daya kelautan serta pembangunan infrastruktur kemaritiman.

Diplomasi Politik dan Keamanan adalah Negosiasi atau perundingan yang dilakukan oleh dua Negara atau lebih mengenai hubungan politik antara dua negara atau lebih, juga mengenai keamanan pada masing-masing negara.

Keamanan internasional adalah suatu upaya dalam menciptakan situasi yang stabli dan kondusif dalam konteks global

Perlucutan senjata adalah sebuah tindakan yang diambil oleh pihak yang berwenang dalam rangka menciptakan perdamaian di suatu kawasan ataupun negara Ruang Lingkup: Kegiatan peningkatan kemampuan dapat diikuti peserta dari internal Kemenlu maupun eksternal Kemenlu.

Formula:

Hasil Rata-rata Post Test - Hasil Rata-rata Pre Test

X 100%

Hasil Rata-rata Pre Test Tujuan:

Untuk mengukur peningkatan kapasitas peserta pada diplomasi maritim dan polkam untuk kepentingan Indonesia di Bidang Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Perspektif:

Jenis Cascading IKU: ( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Target Realisasi Target Realisasi Target

N/A N/A 75 76,45

Periode Pelaporan 2016 2017

Laporan Hasil Evaluasi AKIP dari Inspektorat Jenderal

IKU-1 Nilai evaluasi AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Definisi:

Nilai evaluasi AKIP adalah nilai perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Sesuai dengan Permenpan No.12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi SAKIP, penilaian evaluasi AKIP meliputi lima komponen dan bobot, yaitu: (1) perencanaan kinerja: 30%; (2) pengukuran kinerja: 25%; (3) pelaporan kinerja: 15%; (4) evaluasi internal: 10%; dan (5) capaian kinerja: 20%.

Klasifikasi Nilai evaluasi AKIP:

(1) AA (Skor > 90-100); Sangat Memuaskan (2) A (Skor > 80-90); Memuaskan (3) BB (Skor > 70-80); Sangat Baik (4) B (Skor > 60-70); Baik (5) CC (>50-60); Cukup (6) C (>30-50); Kurang (7) D (0-30); Sangat Kurang

Formula:

Nilai AKIP Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata oleh Inspektorat Jenderal

Tujuan:

untuk mengukur sejauh mana Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata telah melakukan penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil.

Indeks

Subbagian Tata usaha Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

Inspektorat Jenderal Definisi :

Tata Kelola merupakan rangkaian proses, kebiasaan, kebijakan, aturan, dan institusi yang memengaruhi pengarahan, pengelolaan, serta pengontrolan suatu organisasi. Tata kelola juga mencakup hubungan antara para pemangku kepentingan (stakeholders) yang terlibat dalam pengelolaan tujuan organisasi. (keyword:

prosedural) Organisasi adalah kesatuan bagian yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA

DIREKTORAT KEAMANAN INTERNASIONAL DAN PERLUCUTAN SENJATA

Learning and growth Perspective

Tata Kelola Organisasi yang Baik di Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata

L1

Perspektif:

Sasaran Strategis:

Deskripsi Sasaran Strategis:

Indikator Kinerja Utama:

Deskripsi Indikator Kinerja Utama:

Satuan Pengukuran :

Tingkat Kendali IKU : ( ) High (X) Moderate ( ) Low

Tingkat Validitas IKU :

( X) Exact ( ) Proxy ( ) Activity

Unit/Pihak Penanggung Jawab IKU :

Unit/Pihak Penyedia Data :

Sumber Data :

Jenis Cascading IKU:

( ) Cascading Peta ( ) Cascading Non peta ( X ) Non-Cascading

Metode Cascading : ( ) Direct ( ) Indirect

Jenis Konsolidasi Periode : ( ) Sum ( ) Average ( X ) Take Last Known Value

Jenis Konsolidasi Lokasi : ( ) Sum ( ) Average ( ) Raw data

Polarisasi Indikator Kinerja : ( X ) Maximize ( ) Minimize ( ) Stabilize

Periode Pelaporan : ( ) Bulanan ( X ) Triwulanan ( ) Semesteran ( ) Tahunan

Konversi 120 : ( X ) Ya ( ) Tidak

Tabel Data :

Target

TAHUNAN N/A

TRIWULAN 1 N/A

TRIWULAN 2 N/A

TRIWULAN 3 N/A

TRIWULAN 4 N/A N/A ....

N/A ....

N/A ....

N/A ....

Target

N/A 95% 100%

Periode Pelaporan 2016 2017 2018

Realisasi Target Realisasi

Definisi:

Realisasi anggaran diukur melalui seberapa besar realisasi anggaran Kementerian Luar Negeri dalam jangka waktu 1 tahun anggaran dilihat dari akumulasi SP2D yang diterbitkan dibagi dengan pagu DIPA Kemenlu.

Batasan waktu:

1 tahun anggaran Formula:

100% x Realisasi Anggaran Tujuan:

untuk mengukur seberapa jauh anggaran digunakan secara optimal untuk mencapai target-target kinerja yang telah ditetapkan.

Persentase

Dalam dokumen MANUAL INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2019 (Halaman 32-38)