• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi

MENINGKATNYA PENDAPATAN ASLI DAERAH 2016

2. Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

memberikan peringatan kepada wajib pajak agar membayar pajak yang telah jatuh tempo. E) Sosialisasi melalui Mass Media, Brosur, dan Spanduk serta Papan Reklame. Dan F) Memaksimalkan penerapan aplikasi e-SAMSAT untuk kemudahan dalam monitoring penerimaan dari layanan masyarakat (Wajib Pajak). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

2. Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Untuk Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, dari target yang telah ditetapkan sebesar 6.6 % dapat direalisasi sebesar 10.86 % dengan tingkatan capaian sebesar 164.55% dari target yang telah ditetapkan dalam IKU. Pada tahun 2012 Jumlah Pendapatan Asli Daerah adalah sebesar

Rp.1.232.139.683.000,- sedangkan terealisasir sebesar

Rp.1.225.466.022.420,- selanjutnya pada tahun 2013 jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.1.333.885.626.520 dan terealsasi sebesar Rp.1.366.178.102.012,- di bandingkan dengan tahun 2012 meningkat sebesar Rp.134.038.419.012,- atau 10,88%. Untuk tahun 2014 jumlah Pendapatan Asli Daerah Rp.1.588.005.259.000,- realisasi sebesar Rp.1.708.472.260.301,- meningkat sebesar Rp.374.586.633.781,- atau sebesar 28.08% sedangkan tahun 2015 jumlah Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.1.776.559.345.000 dan terealisir sebesar Rp.1.876.733.122.796 meningkat sebesar Rp.288.727.863.796,- atau sebesar 18.18% dan

Pendapatan Asli Daerah untuk tahun 2016 ini sebesar

Rp.1.894.690.226.000,00 dengan Realisasi sampai dengan Desember 2016 sebesar Rp.1.969.588.643.134,55,- atau meningkat sebesar Rp.193.029.298.134,- atau 10.86 % kalau di bandingkan dengan target yang telah di tetapkan maka capaikan sudah melebihi dari target, tapi mengingat masih adanya BLUD yang masuk 100% setoran pendapatannya kemungkinan realisasi ini akan dapat bertambah lagi

50 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Pendapatan Asli Daerah terdiri atas a) Pajak Daerah, b) Retribusi Daerah, c) Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan dan d) Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Usaha untuk Peningkatan Pendapatan Asli Daerah ini adalah melalui ekstensifikasi sumber pendapatan yang berasal dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah oleh Undang –Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang telah menetapkan jenis dan kewenangan pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang dapat dipungut oleh Pemerintah Daerah Provinsi termasuk penggalian sumber sumber pendapatan yang berasal dari pihak ketiga. Sampai saat ini Pendapatan Asli Daerah masih didominasi oleh Pajak Daerah. Konstribusi masing-masingnya adalah Pajak Daerah berkonstribusi sebesar 77.28% terhadap PAD, Retribusi Daerah konstribusinya sebesar 0.98%, Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan sebesar 4.56% dan Lain-lain PAD Yang Sah berkonstribusi kepada PAD sebesar 17.17%.

Uraian tentang Pajak Daerah sudah diterangkan sebagaimana point satu pada Indikator Kinerja Persentase Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah. Selanjutnya, untuk Retribusi Daerah, secara prinsip Pendapatan Asli Daerah yang berasal dari Retribusi Daerah, terealisasi sesaui dengan rencana, mengingat tahun 2016 ditargetkan sebesar Rp.20.180.588.000,- dan terealisasi sampai dengan Desember 2016 sebesar Rp.19.362.263.096,00 atau 95,94%. Namun demikian dari 12 (dua belas) Jenis Retribusi Daerah yang dipungut Pemerintah provinsi, hanya 7 (tujuh) jenis Retribusi Daerah terealisir sesuai dengan rencana penerimaan yaitu Retribusi Pelayanan Persampahan/kebersihan,Retribusi pemakaian kekayaan daerah, Retribusi Rumah Potong Hewan, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah Raga, Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah,Retribusi Izin Trayek,Retribusi Izin Perikanan dan Retribusi Perpanjangan IMTA, sedangkan 5 (lima) jenis retribusi belum terealisir sesuai rencana penerimaan diharapkan sampai akhir tahun anggaran ke 5 ( lima ) jenis retribusi yang belum terealisir tersebut dapat tercapai.

51 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Target dan realisasi dua belas Retribusi Daerah yang dipungut oleh Pemerintah Provinsi sampai dengan Desember 2016 dapat terangkan sebagai berikut : 1) Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Tahun 2016 ini ditargetkan sebesar Rp.11.127.168.000,0 dan terealisir sebesar Rp.10.027.957.795,- atau sebesar 90,12%. 2) Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan dari target yang ditetapkan Rp.1.200.000.000,- terealisir sebesar Rp.1.344.700.000,- atau 112.06%. 3) Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor dari target yang ditetapkan sebesar Rp.899.190.000.- terealisir hanya sebesar Rp.682.731.000.- atau 75.93%. 4) Retribusi Tera / Tera Ulang pada tahun 2016 ini ditargetkan sebesar Rp.860.000.000.- dan teralisir sebesar Rp.615.741.680.- atau 71.60%. Untuk Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dari target yang ditetapkan sebesar Rp.3.883.275.000.- terealisir sebesar Rp.3.918.337.251.- atau sebesar 100.90%. Sedangkan untuk Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa targetnya sebesar Rp.102.000.000.- dapat direalisasikan sebesar Rp.67.325.000.- atau 66.00%. Retribusi Rumah Potong Hewan dari target sebesar Rp.105.000.000,- dapat terealisir sebesar Rp.152.673.000 atau 145.40%, Retribusi Tempat Rekreasi dan Olah raga dari target Rp.70.000.000,- dapat terealisir sebesar Rp.133.088.000,- atau 190.13%. Selanjutnya untuk retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah dari target yang sebesar Rp.1.179.200.000.- dapat direalisasikan sebesar Rp.1.541.126.450.- atau 130.69%, Retribusi Izin Trayek, dari target yang tetapkan sebesar Rp.137.755.000.- terealisir sebesar Rp.144.982.200.- atau 105.25%. Retribusi izin perikanan dengan target sebesar Rp.137.755.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.32.793.720,- terakhir Retribusi Perpanjangan IMTA dengan target Rp.605.000.000 dan terealisir sebesar Rp.700.812.000 atau 115.84%

Dari realisasi retribusi daerah yang baru dapat direalisasikan sebesar 95,94% sebagaimana yang telah diterangkan tadi, itu semua adalah hasil dari upaya-upaya yang dilakukan oelh Dinas Pengelolaan keuangan daerah sebagai koordinator SKPD dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.

52 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Upaya-upaya yang dilakukan dalam peningkatan Retribusi Daerah adalah : 1) Mengevaluasi jenis pelayanan dan melakukan perubahan pola tarif dan tarif pungutan Retribusi Daerah yang masih berlaku. 2) Memperluas Basis dan Jenis Pelayanan. 3) Mengadakan kerjasama dengan BPJS, PT. Askes, Jamsostek dan Pihak Ketiga lainnya.

Selanjutnya Hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yang Dipisahkan, secara total penerimaan ini belum sesaui dengan rencana penerimaan. Dari target yang telah ditetapkan sebesar Rp.90.037.007.000.- terealisasi sampai dengan Desember 2016 sebesar Rp.89.986.731.933.- atau 99.94%. Capaian realisasi yang tidak memenuhi target disebabkan karena dari 8 (delapan) perusahaan yang ada, hanya 3 (tiga) perusahaan yang merealisasikan penerimaanya sesaui dengan rencana yaitu PT.Jamkrida dan Bank Nagari serta PT.Balairung. Selanjutnya ada 3 (tiga) perusahan yang memberikan konstribusi tetapi tidak sesaui dengan yang direncanakan yaitu PT.Asuransi Askirda, PT.Pembagnunan Sumbar dan PT.Grafika, sedangkan yang tidak memberikan konstribusi sama sekali adalah sebanyak 2 (dua) perusahaan yaitu PT.ATS, dan PT.Dinamika. Hal ini disebabkan karena; PT. ATS, PT. Dinamika dalam tahapan untuk dilikuidasi.

Rincian target dan realisasi tahun 2016 8 (delapan) perusahan tersebut sebagai berikut : 1) PT. ATS, dari target yang ditetapkan sebesar Rp.43.000.000.- sama sekali tidak memberikan konstribusi karena dalam proses likuidasi. 2) PT.Grafika dari target Rp.230.609.000 dapat merealisasikan sebesar Rp.105.512.378,- atau 45.75% 3) PT Dinamika Jaya Sumbar dengan target Rp.200.000.000,- juga tidak memberikan kontribusi karena dalam proses likuidasi. 4)PT. Jamkrida dengan target Rp.452.798.000,- dapat memberikan kontribusi sebesar Rp.500.706.893,- atau 110,58 %. 5) Bank Nagari, dari target yang ditetapkan sebesar Rp.71.528.000.000.- terealisasi sebesar Rp.71.528.382.538.- atau 100.00%. 6) PT. Balairung, targetnya sebesar Rp.1.000.000.000.- dan terealisasi sebesar Rp.1.548.118.603.- atau 154.81% selanjutnya PT. Pembangunan Sumbar dengan target Rp.82.600.000.- baru merealisasikan sebesar

53 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Rp.6.208.000,- atau 7.52% Terkahir PT. Askrida dengan target yang dibebankan sebesar Rp.16.500.000.000.- terealisasi sebesar Rp.16.297.803.521.- atau 98.77%.

Untuk Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah, objek penerimaan ini terdapat pada beberapa SKPD. Secara Total penerimaan ini sampai dengan Desember 2016 belum terealisasi sessuai dengan rencana penerimaan. Pada tahun 2016 ini ditargetkan sebesar Rp.365.315.853.000.- dan terealisisr sampai dengan Desember 2016 sebesar Rp.338.120.418.394,96.- atau 92.56%.

Rincian Target dan Realisasi 2016 terhadap Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang sah adalah sebagai berikut : 1) hasil penjualan Aset yang tidak di pisah dari dengan target Rp.10.000.000 terealisir sebesar Rp.356.975.150.- atau 3.569,75%. 2) Penerimaan Jasa Giro dari target sebesar Rp.20.651.168.000.- terealisir sebesar Rp.11.302.069.657.- atau 54.73%. 3) Pendapatan Bunga dari target yang sebesar Rp.26.000.000.000.- terealisir sebesar Rp.34.525.833.843.- atau 132.79%. 4) Denda Pajak , dari target yang ditetapkan sebsar Rp.18.195.356.000.- terealisasi sebesar Rp.10.681.970.270.- atau 58.71%. 5) Pendapatan penyelenggaraan sekolah dan diklat target Rp.2.565.000.000,- dapat terealisasi sebesar Rp.2.149.900.000 atau 83.82%,6) Pendapatan dari angusan/cicilan penjualan dengan target Rp.8.000.000,-pada tahun ini terealisir sebesar Rp.24.657.470.- atau 308.22. 7) Untuk Pendapatan BLUD ditergetkan sebesar Rp.297.886.329.000,- terealisir sebesar Rp.267.817.009.220,00 atau 89,91%, belum mencapai target sebab seluruh BLUD belum melakukan penyetoran sesuai target yang telah ditetapkan. 8) Sedangkan lain-lain PAD yang sah lainnnya sebelumnya tidak mempunyai target dapat terealisasi sebesar

Rp.11.262.002.783,87,-Peningkatan sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah ini semuanya diperoleh dari kegiatan intensifikasi yang dilakukan melalui berbagai upaya yaitu : 1) Peningkatan pelayanan melalui kegiatan : a) Meningkatkan sarana

54 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

dan prasaran melalui pembiayaan dari APBD dan APBN (dana dekonsentrasi dan dana bagi hasil cukai hasil tembakau); b) Meningkatkan sumber daya manusia melalui kegiatan sosialisasi, bimbingan teknis dan workshop; c) mengevaluasi dan menyempurnakan sistem dan prosedur pemungutan (mekanisme, poersyaratan dan dokumen yang digunakan); dan d) Memanfaatkan Teknologi Informasi dalam pengelolaan penerimaan pendapatan daerah. 2) Peningkatan pengawasan dan pengendalian. 3)Pemberian pengurangan, keringanan dan pembebasan. 4) Peningkatan koordinasi, konsultasi dan diskusi. 5) Penguatan Modal Daerah dan mengevaluasi kinerja BUMD. 6) Peningkatan pengelolaan manajemen kas untuk mempertahankan sado kas daerah rata rata perbulan dan mengoptimalkan saldo kas daerah yang bersifat idle cost. 7) Mengevaluasi aset daerah yang bersifat idle dan mengoptimalkannya.

Dokumen terkait