• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN

KINERJA INSTANSI

PEMERINTAH 2016

SEKRETARIAT DPKD PROVINSI SUMATERA BARAT JANUARI 2016

(2)
(3)

1 Error! No text of specified style in document. | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Kata Pengantar

Syukur Alhamdulilah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat Allah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat (LAKIP DPKD) ini disusun sebagai salah satu perwujudan akuntabilitas atas pelaksanaan visi, misi, dan Tupoksi yang diembannya kepada publik, yang bersifat tahunan sebagaimana diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan ini disusun mengacu pada Pedoman Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 65 Tahun 2012 tentang Pedoman Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat. Laporan dimaksud memuat pencapaian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah, yang disesuaikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Tahun 2016 – 2021. Program serta kegiatan yang telah dilaksanakan dimaksudkan sebagai bentuk peran serta aktif Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah dalam rangka mewujudkan

pemerintahan yang baik dan bersih. Program-program dimaksud yaitu (1) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah; (2) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Daerah Kab/Kota; dan (3) Program Peningkatan Pendapatan Daerah.

Diharapkan apa yang telah dicapai oleh Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Pemerintah Provinsi Sumatera Barat selama Tahun 2016 dapat memberikan kontribusi dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah hendaknya.

Padang, Januari 2017

KEPALA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

(4)

ii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

(5)

iii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Ringkasan

Eksekutif

aporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat (LAKIP DPKD) Tahun 2016 ini merupakan wujud akuntabilitas pencapaian kinerja dari pelaksanaan Rencana Strategis DPKD Tahun 2016-2021 dan Rencana Kinerja Tahunan 2016 yang telah ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun 2016. Penyusunan LAKIP DPKD Tahun 2016 ini pada hakekatnya merupakan kewajiban dan upaya untuk memberikan penjelasan mengenai akuntabilitas dan responsibilitas terhadap kinerja yang telah dilakukan selama tahun 2016. Hal ini mengingat pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan suatu keharusan manajemen pemerintahan daerah dan implementasi berbagai kebijakan daerah yang menitikberatkan pada upaya peningkatan kepercayaan publik dan perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance), sebagaimana termuat dalam Tap MPR No. XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme yang ditindaklanjuti dengan UU No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Seiring dengan upaya merealisasikan penyelenggaran Pemerintahan Yang Baik dan Bersih, Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah telah melaksanakan berbagai kegiatan dan program, mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, serta visi dan misi yang secara sistematis telah dituangkan dalam Renstra Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2016 – 2021. Visi tersebut adalah “Terwujudnya Tata Pengelolaan Keuangan Daerah Yang Baik, Bersih dan Profesional”. Sesuai dengan visi tersebut, maka misi DPKD adalah “Melaksanakan Peningkatan dan Pengelolaan Pendapatan Daerah secara Berkualitas, Melaksanakan Pengelolaan Keuangan

L

(6)

iv 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

secara Konsisten dan Melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota”

Dalam rangka pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang pengelolaan keuangan daerah maka dirumuskan tujuan dan sasaran yang diharapkan dapat dicapai untuk 5 (lima) tahun mendatang. Adapun Tujuan yang hendak dicapai oleh DPKD adalah

pertama: Terwujudnya Peningkatan Pendapatan Daerah; kedua Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan; ketiga: Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan dan Akuntabel; dan keempat: Terwujudnya Peningkatan Kualitas APBD Kab/Kota.

Selanjutnya dari tujuan tersebut maka sasaran yang ditetapkan adalah Pertama : Menigkatnya Pendapatan Asli Daerah yang ditandai dengan perbaikan indikator kinerja yaitu : Persentase Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah sebesar 2,32%, Persentase Peningkatan Pendapatan asli Daerah sebesar 6.6%, Persentase Konstribusi PAD Terhadap Total Pendapatan sebesar 41.42%.

Kedua : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer yang ditandai dengan pelasanaan indikator kinerja yang sesuai target yaitu ; Persentase Ketepatan Waktu Penyaluran Dana Transfer sebesar 100%, Persentase Peningkatan Jumlah Alokasi Dana Transfer sebesar 2 % dari alokasi tahun sebelumnya. Ketiga : Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah yang ditandai dengan peningkatan Indikator Kinerja yaitu Nilai Indek Kepuasan Masyarakat dengan predikat Baik, dan Jumlah Komplain Masyarakat yang berkurang menjadi 10 komplain. Keempat : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang ditandai dengan meningkatnya beberapa Indikator Kinerja yaitu Opini BPK RI atas laporan Hasil Pemeriksaan Keuangan Pemerintah Daerah dengan predikat WTP, Rasio Silpa dari Belanja Daerah sebesar 6 - 8%, Persentase Tepat Waktu penyampaian Ranperda APBD, APBD-P ke DPRD sebesar 100%, dan Persentase Tepat Waktu penyampaian Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD ke DPRD sebesar 100%, dan Kelima : Meningkatnya Kualitas APBD kabupaten/Kota yang ditandai dengan meningkatnya beberapa Indikator Kinerja yaitu : Rata-rata Proporsi PAD Terhadap Total Pendapatan sebesar 7.20%, Rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Pendidikan sebesar 39.70%, Rata-rata Proporsi Alokasi

(7)

v 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Belanja Fungsi Kesehatan sebesar 9.85% dan Rata-rata Proporsi Belanja Pegawai sebesar 54.35%

Program dan kegiatan DPKD Tahun 2016 ini merupakan upaya untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, visi dan misi seperti yang tertuang dalam Renstra DPKD Tahun 2016 – 2021 dan Renstra DPKD, serta dalam rangka menjawab isu-isu aktual dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Isu-isu tersebut antara lain: reformasi birokrasi, sistem pengendalian intern pemerintahan, standar pelayanan minimal, sistem operasional prosedur, teknologi informasi, manajemen kinerja, pemberantasan korupsi, pelayanan publik, manajemen sumber daya manusia berbasis kompetensi, serta Diklat aparatur pengelola keuangan berbasis kompetensi.

Berdasarkan uraian pada batang tubuh Laporan LAKIP DPKD 2016, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 99.84%, meningkat dari capaian sasaran kinerja rata tahun sebelumnya sebesar 98,99%. Capaian kinerja optimal terdapat pada program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota capaiannya sebesar 100,00%. Sedangkan capaian terendah terdapat pada Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu sebesar 99.28% . Program ini tidak tercapai maksimal sebab pelaksanaan kegiatan Penyusunan Standar Analisa Biaya (ASB) tidak bisa terlaksana secara penuh. Capaian Kinerja sasaran dapat dilihat dari capaian program yang telah dilaksanakan pada tabel berikut :

Tabel. 1

Kinerja Program Tahun 2016

Program Capaian Kinerja

(%)

1. Program Peningkatan dan

Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

99.28

2. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota

100.00

3. Program Peningkatan Pendapatan

Daerah

(8)

vi 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja tinggi ditunjukkan oleh 1 Program yaitu Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota capaiannya sebesar 100%. Sedangkan Program yang memiliki kinerja Rendah adalah Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dengan capaian sebesar 99,28%.

2. Adapun pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran DPKD Tahun 2016 terhadap Belanja Langsung adalah sebesar 90.92 % dari total pagu anggaran sebesar Rp. 36.933.671.300,-. Capaian kinerja input tertinggi terdapat pada Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/kota yaitu sebesar 92.34 %. Sedangkan penyerapan anggaran terendah terdapat pada program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah yakni sebesar 81.36 %.

3. Pelaksanaan Program dan Kegiatan sebagaimana poin diatas telah memberikan konstribusi terhadapat pencapaian Indikator Kinerja Sasaran dengan perinician sebagai berikut :

a. Terealisasinya Persentase Peningkatan Pajak Daerah sebesar 11.50% dari target yang ditetapkan sebesar 2.32 % dengan ini maka persentase capaian kinerjanya mencapai 495.69%.

b. Terealisasinya Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah sebesar 10.86% dari target semula sebesar 6.6%, maka dapat disimpulkan capaian kinerjanya sebesar 164.55%.

c. Terealisasinya Persentase Konstribusi PAD terhadap Total Pendapatan sebesar 41.22% dari target semula sebesar 42.54%. Dengan ini maka Capaian Kinerjanya adalah sebesar 103.20%

d. Terealisasinya Persentase ketepatan Waktu Penyaluran Alokasi Dana Transfer sebesar 100% dari target sebesar 100% dengan Capaian Kinerja sebesar 100%

e. Persentase Peningkatan Alokasi Dana Tranfer terealisasi 12% dari target 10% dengan capaian 120%

(9)

vii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

f. Angka Indeks Kepuasan Masyarakat pada tahun 2015 ini direalisasikan dengan nilai BAIK, ini sesaui dengan target yang telah ditetapkan yaitu juga bernilai BAIK. Oleh karena itu capaian targetnya adalah sebsar 100%. g. Realisasi Jumlah Komplain Masyarakat adalah sebesar 10 kali komplain

dari target yang ditetapkan sebanyak 5 kali komplain, hal ini tentu suatu kinerja yang baik, karena semakin berkurang komplain masyarakat maka akan semakin baik kinerja pelayanan yang telah dilakukan. Capaian kinerja pada Indikator Kinerja ini adalah sebesar 150.00%

h. Realisasi Opini BPK diharapkan realisasinya tahun ini adalah WTP. Sesuai dengan target yang telah ditentukan juga WTP dengan capaian kinerja sebesar 100%.

i. Realisasi Persentase Rasio SILPA dari Belanja Daerah adalah sebesar 5.84% dari target sebesar 6 – 8 % dengan capaian kinerja sebesar 102% j. Realisasi Persentase Tepat Waktu Penyampaian Ranperda APBD,

APBD-P ke DAPBD-PRD pada tahun ini hanya sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.

k. Realisasi Persentase Tepat Waktu Penyampaian pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ke DPRD pada tahun ini hanya sebesar 100% dari target yang ditetapkan sebesar 100%.

l. Realisasi Rata-rata Proporsi PAD terhadap Total Pendapatan adalah sebesar 7.30% dari target semula sebesar 7.20% dengan capaian kinerja 101.39%.

m. Realisasi rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Pendidikan sebesar 39.70% dari target yang ditentukan sebesar 39.70% dengan capaian kinerja sebesar 100.00%.

n. Realisasi Rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Kesehatan adalah sebesar 9.85% dari target yang ditentukan sebesar 9.85% dengan capaian kinerja sebesar 100,00%.

(10)

viii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

o. Realisasi Rata-rata Proporsi Balanja Pegawai adalah 54.00% dari target yang ditetapkan semua sebesar 54.35% dengan capaian kinerja 100.64%. 4. Kinerja sasaran dimaksud diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap

pencapaian tujuan yang tertuang dalam Revisi Renstra DPKD 2016, yaitu: a. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan Daerah.

b. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan.

c. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel. d. Terwujudnya Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota

5. Pencapaian kinerja sasaran juga diharapkan dapat memberikan kontrisbusi terhadap Target Kinerja Pemerintah Provinsi yang dibebankan kepada DPKD Provinsi Sumatera Barat yaitu Meningkatnya Status Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi yang pada tahun 2016 ini di targetkan memperoleh oponi Wajar Tanpa Pengecualian.

Berdasarkan uraian di atas, dapat direkomendasikan hal-hal sebagai berikut:

1. Perlunya optimalisasi pencapaian kinerja program dan kegiatan pada Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah, yang salah satunya dilakukan dengan perencanaan yang baik, menghindari terjadinya kesalahan penganggaran yang mengakibatkan tidak terealisirnya anggaran yang sudah disediakan, penatalaksanaan yang harus sesuai dengan jadwal terutama pada kegiatan yang pelaksanaanya berkaitan dangan pihak lain.

2. Upaya-upaya peningkatan kinerja dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi DPKD dapat dilakukan antara lain melalui:

a. Perencanaan program dan kegiatan secara lebih mantap serta antisipatif sehingga tidak akan mengalami permasalahan-permasalahan dalam pelaksanaannya.

b. Peningkatan kompetensi SDM khususnya terkait dengan proses pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terutama yang berkaitan dengan pengelolaan data, informasi dan implementasi sistem informasi.

(11)

ix 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

c. Perlunya upaya-upaya perencanaan diklat yang mantap untuk meningkatkan kompetensi aparatur pengelola keuangan daerah, sehingga keberadaan aparat memang betul-betul sesaui dengan kebutuhan organisasi.

(12)

x 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Daftar Isi

Hal PENGANTAR ... i RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii DAFTAR ISI ... viii DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR SINGKATAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Tugas Pokok, Fungsi, Tugas dan Struktur Organisasi DPKD

... 2 C. Kinerja Pelayanan DPKD ... 4 D. Isu Strategis ... ... 5 BAB II PERENCANAAN KINERJA ... ... 15 A. Visi dan Misi

... 15 B. Tujuan dan Sasaran

... 15 C. Strategi dan Kebijakan

... 17 D. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

... 19 E. Penetapan Kinerja ... 33 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 39 A. Capaian Kinerja Organisasi...

... 39

(13)

xi 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT ... BAB IV PENUTUP ... 89 A. Kesimpulan ... 89 B. Rekomendasi ... 92

(14)

xii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Daftar Tabel

Halaman

Tabel 1.1 Perbandingan Peningkatan PAD tahun

2012-2015... 6

Tabel 1.2 Perkembangan realisasi Pajak Daerah tahun 2012-2015

... 8

Tabel 1.3 Kontribusi PAD terhadap pendapatan tahun 2012-2015

... 9

Tabel 1.4 Rasio silpa terhadap belanja daerah tahun 2012-2015

... 12

Tabel 1.5 Waktu penyampaian ranperda APBD, Perubahan APBD

... 13

Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama DPKD Tahun 2016

... 16

Tabel 2.2 Indikator Kinerja Pemerintah Provinsi Sesusai Tupoksi DPKD 2016

... 17

Tabel 2.3 Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan

... 18 Tabel 2.4 Penetapan Kinerja

... 34 Tabel 3.1 Pengukuran Kinerja DPKD 2016

... 41 Tabel 3.2 Pengukuran Kinerja Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah

... 42

Tabel 3.3 Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2012 – 2016

... 43

Tabel 3.4 Kontribusi PAD terhadap total Pendapatan tahun 2012 – 2015

... 53

Tabel 3.5 Pengukuran Kinerja Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana tranfer .

... 54 Tabel 3.6 Pengukuran Kinerja Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan

Pajak

Daerah... ...

56 Tabel 3.7 Jumlah Komplain Masyarakat 2014 - 2016

... 59 Tabel 3.8 Pengukuran Kinerja Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan

Daerah 2016

60 Tabel 3.9 Pengukuran Kinerja Meningkatnya Kualitas APBD kab/Kota 2016

... 65

Tabel 3.10 Realisasi Indikator Kinerja Utama Pemerintah Provinsi sesuai Tupoksi DPKD... 67

(15)

xiii 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel 3.11 Realisasi Belanja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Prov. Sumbar ... 68

(16)

xiv 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Daftar Gambar

Hal

Gambar 1.1 Grafik Peningkatan PAD tahun 2012 – 2015

... 7

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2012 – 2015

... 8

Gambar 1.3 Grafik Kontribusi PAD terhadap Pendapatan tahun 2012 – 2015

... 9

Gambar 1.4 Grafik Rasio Silpa terhadap Belanja Daerah tahun 2012 – 2015

... 12

Gambar 3.1 Grafik Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2012 – 2015

... 43

Gambar 3.2 Grafik Kontribusi PAD terhadap total pendapatan tahun 2012 – 2015

(17)

xv 2016| DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Daftar Singkatan

No . Singkatan Penjelasan

1 DPKD Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah

2 APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

3 SKPD Satuan Kerja Perangkat Daerah

4 BOS Bantuan Oprasional Sekolah

5 TAPD Tim Anggaran Pemerintah Daerah

(18)

1 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Berbagai isu yang berkembang di bidang Pengelolaan Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah tidak terlepas dari aspek Peningkatan Kinerja Pengelolaan Pendapatan Daerah, Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas dalam Pelaksanaan Penganggaran, Peningkatan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota dan Peningkatan Kinerja Aparatur Pengelola Keuangan Daerah. Inti dari upaya untuk menyelesaikan permasalahan terkait dengan aspek tersebut adalah mewujudkan tata kepemerintahan yang baik. Berkaitan dengan upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang baik, upaya lain juga dilakukan melalui reformasi birokrasi yang sudah dimulai sejak tahun 2010, dan upaya ini menjadi bagian dari agenda yang akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya, bahkan pemerintah daerah dalam RPJMD mentargetkan seluruh proses reformasi birokrasi pada seluruh elemen akan selesai pada tahun 2015. Laporan akuntabilitas kinerja ini menguraikan sejauhmana pencapaian tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sebagaimana dituangkan dalam Rencana Strategis DPKD 2016 – 2021 melalui program dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016. Berbagai Program dan kegiatan yang telah direncanakan selama tahun 2016 secara keseluruhan telah dapat dilaksanakan, namun ada beberapa kegiatan yang pencapaian target kinerjanya belum optimal. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan pencapaikan kinerja pada program ini belum optimal, diantaranya adalah terdapat jadwal pelaksnaan yang bertepatan dengan jadwal pelaksanaan kegiatan lain, adanya perubahan aturan dan kegiatan

(19)

2 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

sampai adanya arahan-arahan penghematan pelaksanaan kegiatan dengan tidak merubah output maupun outcome dari kegiatan tersebut.

B. Tugas Pokok, Fungsi, Tugas dan Struktur Organisasi DPKD

1. Tugas Pokok

Sesuai dengan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 38 Tahun 2012 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Sumatera Barat pada BAB II Pasal 2 Ayat 1 menyebutkan bahwa Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai Tugas Pokok melaksanakan urusan Pemerintahan Daerah bidang Pengelolaan Keuangan Daerah.

2. Fungsi

Untuk menyelenggarakan Tugas Pokok sebagiamana maksud diatas maka Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah mempunyai fungsi : a) Perumusan kebijakan teknis bidang Pengelolaan Keuangan Daerah; b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pengelolaan keuangan; c) Pembinaan dan fasilitasi bidang Pengelolaan Keuangan Daerah lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota; d) Pelaksanaan kesekretariatan dinas; e) Pelaksanaan tugas di Bidang Pajak Daerah, Retribusi, Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Anggaran, Bina Anggaran Daerah Bawahan, Kuasa BUD dan Sistem Informasi; f) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah; dan g) Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Tugas

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi tersebut, maka tugas DPKD secara garis besar dikelompokan menjadi dua bagian yaitu : 1) Tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah selaku Pejabat Pengelola Keuangan Daerah adalah : a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; b. Menyusun rancangan APBD dan

(20)

3 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Perubahan APBD; c. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah; d. Melaksanakan Fungsi Bendahara Umum Daerah; e. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; dan f) Melaksanakan tugas lainnya berdasarkan kuasa yang dilimpahkan oleh kepala daerah. Selanjutnya pada bagian ke 2 tugas DPKD yaitu : 2) Tugas Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah selaku Bendahara Umum Daerah adalah : a. Menyusun kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD; b. Mengesahkan DPA-SKPD / DPA-PPKD, SKPD / DPPA-PPKD; c. Melakukan pengendalian pelaksanaan APBD; d. Memberikan petunjuk teknis pelaksanaan sistem penerimaan dan pengeluaran Kas Daerah; e. Melaksanakan Pemungutan Pajak Daerah; f. Menetapkan SPD; g. Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian pinjaman atas nama pemerintah daerah; h. Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan keuangan daerah; dan i. Menyajikan informasi keuangan daerah.

4. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok, fungsi dan tugas tersebut di atas, maka Organisasi DPKD terdiri dari 1 Kepala Dinas, 1 Sekretariat, 7 Bidang yaitu : Bidang Pajak Daerah, Bidang Retribusi Bagi Hasil dan Pendapatan Lain-lain, Bidang Anggaran, Bidang Kuasa BUD, Bidang Akuntansi, Bidang Anggaran Daerah Bawahan, Bidang Sistem Informasi. Sedangkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat di bidang pemungutan pajak, DPKD mempunyai 18 (delapan belas) Unit Pelaksana Teknis Daerah yang tersebar pada 18 Kabupaten/Kota (kecuali Mentawai) di Sumatera Barat. Untuk menjalankan organisasi yang cukup besar ini, maka ketersediaan aparatur berdasarkan tingkat pendidikan yaitu : a. Pasca Sarjana, 37 orang; b. Sarjana, 108 orang; c. Sarjana Muda, 20 orang; d. SLTA, 110 orang; e. SLTP, 1 orang; dan f. SD, 2 orang, PTT dengan pendidikan SLTA sebanyak 4 orang.

(21)

4 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Susunan organisasi DPKD Provinsi Sumatera Barat secara lengkap disajikan dalam Lampiran LAKIP ini.

C. Kinerja Pelayanan DPKD

Berhasil atau tidaknya pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan pada tahun 2016 tidak terlepas dari analisis kinerja Pelayanan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi DPKD. Defenisi kinerja DPKD terdiri dari :

a. Kinerja Peningkatan Pendapatan

Pada Kinerja Peningkatan Pendapatan ini terdapat dua sasaran yang hendak dicapai yaitu pertama Meningkatnya Pendapatan Asli Derah yang nantinya akan ditandai dengan meningkatnya beberapa indikator kinerja seperti a. Persentase Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah, b. Persentase Peningkatan Pendapatan Asli Daerah, c.Persentase Konstribusi PAD Terhadap Total Pendapatan. Kedua Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer yang juga nantinya akan terdapat peningkatan dua buah Indikator Kinerja yaitu a. Persentase Ketepatan Waktu Penyaluran Dana Transfer dan b. Persentase Peningkatan Jumlah Alokasi Dana Transfer.

b. Kinerja Peningkatan Pelayanan Pendapatan

Kinerja Peningkatan Pelayanan Pendapatan ini terdapat sasaran yaitu Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah yang nantinya akan ditandai dengan meningkatnya beberapa indikator kinerja seperti a. Indek Kepuasan Masyarakat dan b. Jumlah Komplain Masyarakat.

c. Kinerja Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan

(22)

5 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Untuk Kinerja Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel dengan sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah terdapat beberapa indikator Kinerja untuk mengukur keberhasilan pencapaian kinerja ini yaitu, a. Opini BPK, b. Rasio SILPA dari Belanja Daerah, c. Persentase Tepat waktu Penyampaian Ranperda APBD, APBD-P Pelaksanaan APBD ke DPRD, serta d. Persentase tepat waktu Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD ke DPRD

d. Kinerja Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota

Kinerja Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota dengan sasaran Meningkatnya Kualitas APBD Kabupaten/Kota yang ditandai dengan tercapainya beberapa target dari Indikator Kinerja sasaran yaitu a. Rata-rata Proporsi PAD Terhadap Total Pendapatan, b. Rata-Rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Pendidikan. c. Rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Kesehatan dan d. Rata-rata Proporsi Balanja Pegawai.

e. Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi DPKD

Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Sesuai Tugas Pokok dan Fungsi DPKD adalah pengukuran sejauhmana kualitas atas hasil pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi. Kinerja Pemerintah Provinsi ini ditanggungjawabkan kepada DPKD sebagai institusi pengelola keuangan, Inspektorat sebagai institusi pengawasan dan seluruh SKPD dilingkungan Pemerintah Provinsi sebagai pelaksana dan pemakai anggaran. Sasaran dari target Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sesuai Tugas Pokok dan Fungsi DPKD ini adalah

Meningkatnya Status Opini BPK terhadap Laporan Keuangan dengan Indikator Kinerja adalah Opini BPK. Pada tahun 2016 ini ditargetkan Indikator Kinerja yang telah ditetapkan adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).

(23)

6 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

D. Isu Strategis

Pelaksanaan program dan kegiatan yang direncanakan pada tahun 2016 juga tidak akan terlepas dari analisis terhadap Isu Stratejik yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi DPKD. Analisis Isu Stratejik berdasarkan tugas pokok dan fungsi DPKD adalah sebagai berikut:

1. Peningkatan Pendapatan

Analisis Isu Stratejik yang berkaitan dengan Peningkatan Pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut :

a) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah adalah sebuah Sasaran Kinerja DPKD, didalamnya terdapat Pajak Daerah yang dikelola langsung oleh DPKD dan Retribusi Daerah yang sebagian di kelola DPKD akan tetapi semuanya dikoordinasikan oleh dinas ini, termasuk Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah. Fungsi koordinasi ini juga merupakan salah satu indikator dalam penentuan baik atau tidaknya kinerja DPKD.

Jika dilihat dari capaian empat tahun terakhir bahwa pada tahun 2012 terealisasi PAD Sumater Barat sebesar Rp.1.225.466.022.420,- Pada tahun 2013 terealisasi sebesar Rp.1.366.178.102.012,- atau meningkat sebesar 11,48% Pada Tahun 2014 terealisasi sebesar Rp.1.729.222.284.039,71 atau meningkat sebesar 26,58% sedangkan di tahun 2015 terealisasi sebesar Rp.1.876.733.122.796,38 atau meningkat sebesar 8,53%. Dari data yang digambarkan dapat diketahui bahwa dalam empat tahun terakhir terdapat peningkatan pendapatan asli daerah rata rata 11,67%. Untuk lebih lengkapnya perbandingan peningkatan PAD dari tahun 2012-2015 dapat dilihat melalui tabel dibawah ini:

(24)

7 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel 1.1

Perbandingan Peningkatan PAD tahun 2012-2015

Tahun Realisasi % 2012 1.225.466.022.420,00 0,08 2013 1.366.178.102.012,00 11,48 2014 1.729.222.284.039,71 26,58 2015 1.876.733.122.796,38 8,53 Rata – rata 11,67 Gambar 1.1

Grafik Peningkatan PAD tahun 2012-2015

0,00 500.000.000.000,00 1.000.000.000.000,00 1.500.000.000.000,00 2.000.000.000.000,00 Realisasi 2012 2013 2014 2015 2012 2013 2014 2015

Untuk mendukung kinerja peningkatan Pendapatan Asli Daerah ini ada beberapa indikator yang berkaitan dengan tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pengelolaan Keuangan Darah yang bisa menggambarkan berhasil atau tidaknya pencapaian sasaran yang di tentukan. Indikator-Indikator tersebut adalah:

1) Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah

Perkembangan pendapatan dari faktor Pajak Daerah selama empat tahun terakhir dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 jumlah Pajak Daerah terealisasi sebesar Rp.994.570.032.108,- atau meningkat 1,11% dari tahun sebelumnya. Pada tahun

(25)

8 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

2013 Pajak Daerah meningkat dengan meyakinkan yaitu sebesar Rp.1.085.164.285.343,- atau meningkat sebesar 9,10% dari tahun sebelumnya. Selanjutnya tahun 2014 terjadi peningkatan yang cukup signigikan yaitu sebesar Rp. 1.354.541.147.330,- atau meningkat sebesar 24,82%,

sedangkan di tahun 2015 terealisasi sebesar

Rp.1.445.611.641.469,- atau meningkat sebesar 6,72%. Dari data diatas dapat diketahui bahwa selama empat tahun terkahir terdapat peningkatan rata rata Pajak Daerah sebesar 10.44%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat perkembangan peningkatan Pendapatan dari sektor Pajak Daerah sebagai berikut

Tabel 1.2

Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2011-2015

Tahun Realisasi Perbandingan

Peningkatan 2012 994.570.032.108 1,11% 2013 1.085.164.285.343 9,10% 2014 1.354.541.147.330 24,82% 2015 1.445.611.641.469 6,72% Rata – rata 10,44% Gambar 1.2

Grafik Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2011-2015

Rp0 Rp200.000.000.000 Rp400.000.000.000 Rp600.000.000.000 Rp800.000.000.000 Rp1.000.000.000.000 Rp1.200.000.000.000 Rp1.400.000.000.000 Rp1.600.000.000.000 2012 2013 2014 2015 Realisasi Pajak

2) Persentase Kontribusi PAD Terhadap Total Pendapatan. Sebagaimana diketahui bahwa Kontribusi PAD Terhadap Total Pendapatan merupakan indikator yang strategis untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemandirian suatu daerah

(26)

9 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

dalam melaksanakan pembangunannya. Hal ini sejalan dengan semangat otonomi daerah. Semakin besar Kontribusi PAD Terhadap Total Pendapatan maka akan semakin baik kinerja pembangunan daerah tersebut. Dilihat dari perkembangan selama tiga tahun terakhir, maka dapat diketahui bahwa untuk

tahun 2012 terdapat jumlah PAD sebesar

Rp.1.225.466.022.420,- sementara itu Jumlah Pendapatan secara keseluruhan adalah sebesar Rp.2.922.582.139.905,- hal ini dapat diketahui bahwa Kontribusi PAD terhadap Total Pendapatan adalah sebesar 41.93 %. Pada tahun 2013 terdapat jumlah PAD sebesar Rp.1.366.178.102.012,- pada tahun tersebut PAD berkontribusi sebesar 43.40 % terhadap Total Pendapatan yang berjumlah Rp.3.147.840.359.247,-. Tahun 2014 PAD sebesar Rp.1.729.222.284.039,71 sedangkan pendapatan sebesar Rp.3.635.837.760.819,71 dapat di lihat kontribusi PAD terhadap total pendapatan sebesar 47,56%, sedangkan tahun 2015 PAD sebesar Rp.1.876.733.122.796,38 sedangkan pendapatan sebesar Rp.4.052.249.308.119,38 dapat di lihat kontribusi PAD terhadap Pendapatan sebesar 46,31%. dari tahun tahun sebelumnya dapat terlihat bahwa kontribusi PAD terhadap Pendapatan semakin membaik walaupun pada tahun 2015 kontribusi PAD sedikit lebih rendah dari tahun 2014 tetapi kemandirian Sumbar juga semakin meningkat terlihat walaupun secara persentase menurun tetapi secara rupiah mengalami kenaikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1.3

Kontribusi PAD terhadap Pendapatan tahun 2012-2015

Tahun PAD Pendapatan %

2012 1.225.466.022.42 0 2.922.582.139.90 5 41.93 2013 1.366.178.102.01 3.147.840.359.24 43.40

(27)

10 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT 2 7 2014 1.729.222.284.03 9 3.635.837.760.819 47,56% 2015 1.876.733.122.79 6 4.052.249.308.11 9 46,31% Gambar 1.3

Gambar Kontribusi PAD terhadap Pendapatan tahun 2012-2015

0 2.000.000.000.000 4.000.000.000.000 6.000.000.000.000 Pendapatan 2.922.582. 3.147.840. 3.635.837. 4.052.249. PAD 1.225.466. 1.366.178. 1.729.222. 1.876.733. 2012 2013 2014 2015

b) Peningkatan Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer.

Isu strategis lain yang bisa mengukur sejauh mana kinerja yang telah di lakukan oleh DPKD dalam melakukan peningkatan pendapatan adalah melalui pengukuran Peningkatan Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer. Keberhasilannya ditandai dengan dua buah indikator yaitu pertama : Persentase Ketepatan Waktu Penyaluran Dana Transfer, pada tahun 2013 ketepatan waktu penyaluran dana transfer terealisasi secara tepat waktu semuanya atau 100%. Pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2014 juga terealisasi secara keseluruhan dengan capaian sebesar 100% begitu juga di tahun 2015 juga terealisasi sebesar 100%. Kedua : Persentase Peningkatan Jumlah Alokasi dana Transfer. Indikator ini menjadi ukuran apakah pengelolaan dana transfer sudah sesuai dengan ketentuan yang digariskan. Jika penyalurannya baik secara administrasi maupun secara teknis sudah benar, maka pemerintah pusat akan memberikan reward kepada pemerintah daerah reward berupa peningkatan alokasi dana. Pada tahun 2013 pemberian dana

(28)

11 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Rp.1.772.734.482.475,- dan pada tahun 2014 jumlah dana transfer yang disalurkan adalah sebesar Rp.1.333.059.018.233.-. Sedangkan pada tahun 2015 jumlah dana tranfer yang di salurkan sebesar Rp.1.390.876.415.377,- atau meningkat sebesar 4,33%

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan

Analisis Isu Stratejik yang berkaitan dengan Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan dapat diuraikan sebagai berikut :

Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah. Pada Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah ada dua Indikator yang dijadikan Isu strategis yaitu pertama ; Indeks Kepuasan Masyarakat, merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur sejauh mana tingkat kepuasan masyarakat dalam menikmati pelayanan yang diberikan oleh SKPD. Pelayanan yang dimaksudkan disini adalah pelayanan masyarakat dalam hal menjalankan kewajiban mereka membayarkan Pajak Kendaraan dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor mereka. Pada tahun 2014 yang lalu telah dilakukan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap beberapa kantor Pelayanan UPTD/SAMSAT dengan hasil bernilai Baik. Pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat ini dilakukan pada tahun 2014 itupun bekerja sama dengan biro organisasi dalam melakukan survey dan mengolah datanya. Kedua ; Indikator lain yang digunakan untuk mengukur Kualitas Pelayanan Pendapatan adalah Jumlah Komplain Masyarakat. Diharapkan tentunya Jumlah Komplain Masyarakat akan berkurang dari tahun ke tahun. Hal ini sebagai isyarat meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah. Indikator Jumlah Komplain masyarakat ini pada tahun 2014 ada sebayak 180 komplain dari yang di targetkan sebanyak 190 komplain. Di tahun 2015 jumlah komplain masyarakat di targetkan sebanyak 150 komplain dan ternyata terealisasi 75 komplain. Hal ini dapat di artikan bahwa pelayanan yang kita berikan di mata masyarakat sudah lebih baik.

(29)

12 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

3. Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel

Isu Stratejik yang berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel dapat diuraikan sebagai berikut :

Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah di ukur dengan beberapa indikator, adapaun Indikator yang berkaitan dengan Isu Strategis ini adalah a ; Opini BPK adalah opini yang diberikan oleh BPK RI atas laporan keuangan yang disampaikan oelh Pemerintah Daerah. Disamping indikator ini merupakan indikator Pemerintah Daerah, juga dijadikan Indikator untuk mengukur keberhasilan pengelolaan keuangan oleh Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah. Pada Tahun 2012 realisasi Indikator ini adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dan untuk tahun 2013 Pemerintah daerah kembali meraih WTP sedangkan di tahun 2014 Pemerintah daerah juga kembali meraih WTP sedangkan di tahun 2015 kembali meraih WTP. b ; Rasio SILPA dari Belanja Daerah, indikator ini merupakan salah satu alat untuk mengukur besaran penyerapan anggaran yang dilaksanakan pada tahun berkenaan, asumsinya semakin kecil SILPA pada tahun tersebut akan semakin baik kinerja pemerintah daerah. Pada tahun 2012 yang lalu dari jumlah Belanja sebesar

Rp.3.180.395.927.093,- terdapat SILPA sebesar

Rp.276.750.267.365,- atau sebesar 8,70 %. Sedangkan pada tahun 2013 terjadi penurunan sebesar 1,45 % yaitu dari jumlah Belanja yang sebesar Rp.3.313.159.750.000,- disisakan SILPA sebesar Rp.240.276.961.486,- atau 7.25 %. Tahun 2014 Belanja sebesar Rp.3.653.550.079.316,34,- SILPA sebesar Rp.218.357.217.425,97

atau 5,97% dan di tahun 2015 Belanja sebesar

Rp.4.232.659.950.677,70 dengan silpa sebesar

Rp.229.465.234.675,24 atau 5,42 % Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

(30)

13 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Rasio Silpa terhadap Belanja Daerah tahun 2012-2015

Tahun Belanja Silpa %

2012 3.180.395.927.09 3 276.750.267.365 8.70 2013 3.313.159.750.00 0 240.276.961.486 7.25 2014 3.653.550.079.31 6 218.357.217.425 5.97 2015 4.232.659.950.67 7 229.465.234.675 5.42 Gambar 1.4

Gambar Rasio Silpa terhadap Belanja Daerah tahun 2012-2015

0 1.000.000.000.000 2.000.000.000.000 3.000.000.000.000 4.000.000.000.000 5.000.000.000.000 2012 2013 2014 2015 Silpa Belanja

c ; Persentase Tepat Waktu Penyampaian Ranperda APBD, APBD-Perubahan APBD ke DPRD, Indikator ini dapat mengukur seberapa tepat waktunya pengelolaan APBD pada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, semakin tepat waktu dan sesuai dengan skedul yang sudah diatur oleh aturan yang berlaku maka akan semakin baik kinerja DPKD dalam mengelola keuangan daerah. Pada tahun 2012 dapat dilihat bahwa Perda Tentang APBD tahun 2012 ditetapkan tanggal 27 Desember 2011, dan Perda tentang APBD Tahun 2013 ditetapkan tanggal 31 Desember 2012 sedangkan Perda tentang APBD Tahun 2014 ditetapkan tanggal 3 Maret 2014,dan Perda tentang APBD tahun 2015 di tetapkan tanggal 31 Desember 2014. Selanjutnya Penetapan Perda tentang Perubahan APBD tahun 2012

(31)

14 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

tanggal 24 Oktober 2012 dan Tahun 2013 ditetapkan tanggal 31 Oktober 2013,sedangkan Penetapan Perda tentang Perubahan APBD tahun 2014 ditetapkan tanggal 19 September 2014 dan Perda Perubahan APBD tahun 2015 di tetapkan tanggal

Tabel 1.5

Waktu Penyampaian Ranperda APBD, dan Perubahan APBD

Tahun Penetapan APBD Penetapan Perubahan

APBD

2012 27 Desember 2011 24 Oktober 2012

2013 31 Desember 2012 31 Oktober 2013

2014 3 Maret 2014 19 September 2014

2015 31 Desember 2014 5 November 2015

4. Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota

Analisis Isu Stratejik yang berkaitan dengan Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota dapat diuraikan sebagai berikut :

Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah bahwa Pemerintah Provinsi selaku wakil Pemerintah Pusat di daerah

berkewajiban melakukan pembinaan kepada Pemerintah

Kabupaten/Kota diwilayahnya. Pembinaan tersebut diwujudkan dalam bentuk supervisi, asistensi, fasilitasi, evaluasi, yang pada lahirnya akan bermuara kepada beberapa Indikator Kinerja yang menggambarkan komposisi ideal sebuah APBD di Kabupaten/kota sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlalu. Adapun beberapa indikator kinerja tersebut beserta capaian selama dua tahun terakhir adalah sebagai berikut : Pertama ; Rata-rata Proporsi PAD Terhadap Total Pendapatan. Kedua ; Rata-rata Proporsi Belanja Fungsi Pendidikan. Ketiga ; Rata-rata Proporsi Alokasi Belanja Fungsi Kesehatan, dan Kelima ; Rata-rata Proporsi Belanja Pegawai. 5. Peningkatan Kinerja Pemerintah Provinsi Sumatera Barat

Sesuai Tupoksi DPKD

Pada tahun anggaran 2013 sampai tahun 2015 Pemerintah Provinsi meraih opini atas Laporan Keuangannya dengan prediket Wajar Tanpa

(32)

15 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Pengecualian dan ini sesuai dengan target yaitu WTP (Wajar Tanda Pengecualian) dan jika dihubungkan dengan target kinerja yang telah ditetapkan pada tahun anggaran masing-masing maka persentase capaian target sudah 100% karena pada tiga tahun terakhir (2013 sampai 2015) Pemerintah Provinsi mentargetkan raihan Opini terhadap hasil Laporan Keuangan adalah WTP. Sampai dengan laporan ini dibuat penilaian atas Laporan Keuangan tahun 2016 belum dilaksanakan oleh BPK

(33)

16 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Visi dan Misi

1. Visi

Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi maka Visi DPKD Provinsi Sumatera Barat adalah “TERWUJUDNYA TATA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH YANG BAIK BERSIH DAN PROFESIONAL”. Yang ditandai dengan meningkatnya Status Opini BPK terhadap Laporan Keuangan.

2.

Misi

1. Melaksanakan Peningkatan dan Pengelolaan Pendapatan Daerah Secara Berkualitas.

2. Melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah Secara Konsisten. 3. Melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Keuangan kabupaten/Kota.

B. Tujuan dan Sasaran

1. Tujuan

Tujuan yang hendak dicapai oleh DPKD berdasarkan Visi dan Misi tersebut di atas adalah :

a. Terwujudnya Peningkatan Pendapatan Daerah.

b. Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan.

c. Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Daerah yang Transparan dan Akuntabel.

d. Terwujudnya Peningkatan Kualitas APBD Kabuapten/Kota

2. Sasaran

Dari Visi, Misi dan Tujuan Dinas Pengelolaan Keuangan Darah yang telah ditetapkan, maka sasaran yang akan diwujudkan adalah sebagai berikut : 1. Meningkatanya Pendapatan Asli Daerah.

2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer. 3. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah. 4. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah. 5. Meningkatnya Kualitas APBD Kabupaten/Kota

(34)

17 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Tabel 2.1

INDIKATOR KINERJA KINERJA UTAMA DPKD TAHUN 2016

N

o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Capaia n Target Kinerja 2015 Target Kinerja Sasara n 2016 1 2 3 4 5 1 - Persentase Peningkatan

Pendapatan Pajak Daerah 10.54 2.32 - Persentase Peningkatan

Pendapatan Asli Daerah 10.84 6.6 1. Meningkatnya

Pendapatan Asli Daerah

- Persentase Konstribusi PAD

Terhadap Total Pendapatan 44.40 41.22 - Persentase Ketepatan Waktu

Penyaluran Dana Transfer 100 100 Terwujudnya Peningkatan Pendapatan Daerah 2. Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer - Persentase Peningkatan

Jumlah Alokasi Dana Transfer 2 2 Indek Kepuasan Masyarakat

Baik Baik 2 Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah Persentase pengurangan

Jumlah Komplain Masyarakat - 10 3

- Opini BPK WTP WTP - Persentase Rasio SILPA dari

Belanja Daerah

6.00-8.00 6.00-8.00 - Persentase Tepat Waktu

Penyampaian Ranperda APBD, APBD-P ke DPRD 100 100 Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah

- Persentase Tepat Waktu Penyampaian Pertanggung jawaban APBD ke DPRD

100 100 - Rata-rata Proporsi PAD

Terhadap total Pendapatan 6.80 7.20 - Rata-rata Proporsi Alokasi

Belanja Fungsi Pendidikan 39.65 39.70 4 Terwujudnya Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota Meningkatnya Kualitas APBD Kabupaten /Kota

- Rata- rata Proporsi Alokasi

(35)

18 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

N

o Tujuan Sasaran Indikator Kinerja

Capaia n Target Kinerja 2015 Target Kinerja Sasara n 2016 1 2 3 4 5

- Rata-rata Proporsi Belanja

Pegawai 56.30 54.35

Sementara itu untuk Indikator Kinerja Pemerintah Provinsi yang sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi DPKD adalah sbb:

Tabel. 2.2

INDIKATOR KINERJA UTAMA

PEMERINTAH PROVINSI SESUAI TUPOKSI DPKD 2016 TARGET No

I. 1 SASARAN

INDIKATOR

KINERJA 2016

1 Meningkatnya Status Opini BPK terhadap Laporan Keuangan

Opini BPK WTP

C. Strategi dan Kebijakan

Dalam rangka memenuhi Sasaran yang telah ditetapkan maka dilaksanakan melalui strategi sebagai berikut :

1. Sasaran Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah, Strategi yang dilakukan adalah Perbaikan Manajemen terhadap semua Potensi Pendapatan Daerah dari pajak, Retribusi dan Lain-lain Pendapatan Asli daerah serta Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan daerah dari pajak, retribusi dan lain-lain Pendapatan Yang Sah.

2. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pengelolaan pendapatan Dana Transfer,

Strategi yang dilakukan adalah Menyampaikan Laporan

Pertanggungjawaban Dana Transfer secara tepat waktu.

3. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan pajak Daerah, Strategi yang dilakukan adalah Perbaikan SOP Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah.

(36)

19 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

4. Sasaran meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah, Strategi yang dilakukan adalah Perencanaan Penganggaran, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan Daerah sesaui peraturan dan perundangan yang berlaku.

5. Sasaran meningkatnya Kualitas APBD kabupaten/Kota, Strategi yang dilakukan adalah Evaluasi APBD kab/Kota sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Sedangkan Kebijakan yang dilakukan adalah :

1. Peningkatan Koordinasi dan Kualitas SDM Pengelola Pendapatan Daerah. 2. Peningkatan Administrasi Pengelolaan dana Transfer.

3. Pemenuhan Sarana dan Prasarana, Sistem dan Kualitas SDM

4. Ketepatan waktu proses Pengelolaan Keuangan, Pemenuhan sarana dan Prasarana dan Sistem, peningkatan Kualitas SDM Pengelola Keuangan Daerah.

5. Peningkatan Pembinaaan dan Kualitas SDM Pengelola Keuangan Kabupaten/Kota.

Hubungan antara Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan dapat digambarkan sebagaimana tabel 2.3 di bawah ini :

Tabel 2.3

TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

Visi : Terwujudnya Tata Pengelolaan Keuangan Daerah yang Baik, Bersih dan Profesional

Misi I : Melaksanakan Peningkatan dan Pengelolaan Pendapatan Daerah Secara Berkualitas

(37)

20 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah - Perbaikan Manajemen terhadap semua Potensi Pendapatan Daerah dari Pajak, Retribusi dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah - Intensifikasi dan

Ekstensifikasi Pendapatan Daerah dari Pajak, Retribusi dan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Peningkatan Koordinasi dan Kualitas SDM Pengelola Pendapatan Daerah Terwujudnya Peningkatan Pendapatan Daerah Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Pendapatan Dana Transfer Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Dana Transfer secara Tepat Waktu

Peningkatan Administrasi Pengelolaan Dana Transfer Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendapatan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Pendapatan Pajak Daerah

Perbaikan SOP Pelayanan

Pendapatan Pajak Daerah Pemenuhan Sarana Prasarana, Sistem dan Kualitas SDM

(38)

21 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Misi II : Melaksanakan Pengelolaan Keuangan Daerah Secara Konsisten

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya Pengelolaan Keuangan Yang Transparan dan Akuntabel Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah Perencanaan Penganggaran, Penatausahaan dan Pelaporan Keuangan daerah sesuai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku Ketepatan waktu proses Pengelolaan Keuangan, Pemenuhan Sarana Prasarana dan Sistim, Peningkatan Kualitas SDM Pengelola Keuangan

Misi III : Melaksanakan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Kab/Kota

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya Peningkatan Kualitas APBD Kabupaten/Kota Meningkatnya Kualitas APBD Kabupaten /Kota

Evaluasi APBD Kab/Kota sesuai Peundang-undangan yang Berlaku Peningkatan Pembinaan dan Kualitas SDM Pengelola Keuangan Kab/Kota

D. Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja

Berdasarkan visi, misi tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan, maka disusunlah program-program DPKD untuk tahun 2016, yang sepenuhnya mengacu kepada aturan yang berlaku.

a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah

Sasaran hasil program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah dengan target kinerja sebesar tepat waktu dan WTP

Indikator tercapainya sasaran hasil meliputi :

1. Peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan keuangan daerah 2. Tersusunnya peraturan daerah tentang APBD tahun anggaran 2017

beserta kelengkapannya ( penantar nota keuangan, nota keuangan dan nota jawaban )

(39)

22 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

3. Terpenuhinya peraturan Gubernur tentang penjabaran APBD tahun anggaran 2017 sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD 4. Tersedianya peraturan daerah tentang perubahan APBD tahun

anggaran 2016 beserta lampiran dan kelengkapannya

5. Tersusunnya peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan APBD tahun anggaran 2016 sebagai landasan operasional pelaksanaan APBD

6. Terlaksananya pertanggungjawaban pelaksanaan APBD

7. Tersedianya informasi laporan keuangan tahun 2015 dalam rangka pertanggungjawaban kepala daerah

8. Tersedianya dokumen pelaksanaan anggaran SKPD tahun 2016 sebagai pedoman pelaksanaan anggaran SKPD

9. Tersedianya dokumen pelaksanaan perubahan anggaran sautan kerja perangkat daerah tahun 2016 sebagai pedoman pelaksanaan anggaran bagi SKPD

10.Terlaksananya penatausahaan APBD

11.Terpenuhinya pelaksanaan pemberian bantuan

12.Terwujudya pelaporan keuangan SKPD sesuai aturan yang berlaku 13.Meningkatnya kemampuan dan pemahaman apratur pengelolaan

keuangan di SKPD/UPTD

14.Terealisasinya rencana APBD dan tersedianya informasi realisasi penerimaan dan pengeluaran kas daerah

15.Terwujudnya kelancaran pelaksanaan BLUD

16.Terselengaranya penyempurnaan dan perubahan anggara dalam DPA-SKPD yang dilakukan dengan pergeseran anggaran sesuai dengan peraturan perUUan

(40)

23 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

18.Terlaksananya penyelesaian proses tuntutan penyelesaian kerugian daerah/ negara provinsi sumatera barat

19.Tersusunnya pembahasan RKA-SKPD tahun 2017 sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan realisasi 44 SKPD 9 Biro dan PPKD

20.Meningkatnya kualitas penyajian informasi pengelolaan keuangan dan daerah

21.Tersedianya pedoman perubahan anggaran yang ditetapkan dalam DPPA-SKPD tahun 2016

22.Terlaksananya penatausahaan BOS 2014

23.Tersedianya pedoman menganalisi kewajaran beban kerja dan biaya setiap program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SKPD dalam 1 tahun anggaran

24.Terwujudnya realisasi pendapatan negara yang bersumber dari PPh dan PPN

25.Terwujudnya pengelolaan dan penatausahaan Gaji PNSD

26.Terpenuhinya pemberian pemahaman terhadap penyusunan perencanaan dan penanggaran

27.Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman apartur tentang operasional aplikasi pengelolaan keuangan daerah

28.Meningkatnya pemahaman dan kebijakan tentang perencanaan anggaran dalam penyusunan APBD tahun 2016

29.Terlaksananya penyusunan laporan keuangan SKPD berbasis akrual secara bertahap mulai tahun 2015

30.Terlaksananya penatausahaan keuangan SKPD APBD 31.Meningkatnya wawasan aparatur.

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka KEGIATAN yang dilakukan meliputi :

(41)

24 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

1. Pengembangan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Daerah dengan Indikator Kinerja sebagai berikut :

1 tahun tim teknis SIPKD 1 tahun, 1 tahun pendampingan SIPKD, 1 tahun pemeliharaan jaringan

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 2. Penyusunan Peraturan Daerah tentang APBD dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

tersusunnya dokumen keuangan daerah seperti, Pengantar nota keuangan, nota keuangan , nota jawaban dan Peraturan Daerah tentang APBD, dll.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 3. Penyusunan Peraturan Gubernur tentang penjabaran APBD

dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

tersedianya peraturan gubernur tentang penjabaran APBD sebanyak 245 buku TA 2016

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 4. Penyusunan Peraturan Daerah tentang Perubahan APBD dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

tersusunnya pengantar nota keuangan sebanyak 110 buku, nota keuangan 110 buku, nota jawaban 110 buku dan perda tentang perubahan APBD tahun 2016 155 buku, 250 buku Pergub penjabaran perubahan APBD ( I,II dan III)

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 5. Penyusunan Peraturan Gubernur tentang Penjabaran Perubahan

APBD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

tersedianya peraturan gubernur tentang penjabaran perubahan APBD TA 2016 sebanyak 245 buku.

(42)

25 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

6. Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD

dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

buku pertanggungjawaban APBD 100 buku, laporan semesteran 1 dokumen, perda pertanggungjawaban 1 dokumen dan pergub penjabaran pertanggungjawaban APBD 1 dokumen.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 7. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD dan Pemda dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

tersusunnya buku laporan pemda prov. sumbar 1 dokumen.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 8. Verifikasi DPA-SKPD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

verifikasi DPA SKPD sebanyak 44 SKPD dan 9 Biro dan PPKD Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 9. Verifikasi DPPA-SKPD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

verifikasi DPPA SKPD sebanyak 44 SKPD dan 9 Biro dan PPKD Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 10. Pengelolaan dan Penatausahaan APBD Tahun 2015 dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

terbitnya Surat Penyediaan Dana seluruh SKPD lingkup Pemprov sumbar 4 triwulan, Terbitnya SP2D 12 bulan dll.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 11. Penatausahaan Terhadap Bantuan Keuangan Atas Beban APBD

2015 dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

evaluasi dan monitoring pemberian bantuan keuangan sebanyak 12 laporan, terlaksananya pengelolaan dan penatausahaan bantuan keuangan selama 12 bulan dll.

(43)

26 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

12. Rekonsiliasi Pendapatan dan Belanja SKPD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

rekonsiliasi pendapatan dan belanja SKPD sebanya 192 dokumen dll

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 13. Asistensi Penatausahaan Pengelolaan Keuangan Daerah Kepada

SKPD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut: asistensi terhadap 45 SKPD

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 14. Pengelolaan dan Penatausahaan Kas Daerah dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

Tersedianya laporan penerimaan kas daerah, pengeluaran kas daerah, laporan posisi kas daerah TA 2016 sebanyak 12 laporan. Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 15. Pembinaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Badan Layanan Umum

Daerah (BLUD) dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

pembinaan rumah sakit yang telah menjadi BLUD sebanyak 4 rumah sakit.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 16. Pembahasan Pergeseran DPA-SKPD dengan Indikator Kinerja

sebagai berikut:

pergeseran DPA-SKPD tahun 2014 di 44 SKPD, 9 Biro dan PPKD. Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 17. Verifikasi Pertanggungjawaban Bantuan Terhadap Bantuan

Keuangan Atas Beban APBD tahun berjalan dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

(44)

27 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 18. Pelaksanaan Penyelesaian Kerugian Daerah/Negara dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

sidang-sidang Tim Penyelesaian Kerugian Daerah/Negara sebanyak 6 kali.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 19. Pembahasan RKA SKPD dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

pembahasan RKA pada 44 SKPD, 9 Biro dan PPKD

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 20. Penyebarluasan Data dan Informasi Keuangan Daerah dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

Berupa 1 tahun sewa hosting web, 1 tahun sewa Astinet

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 21. Pembahasan DPPA-SKPD dan RKA-SKPD Kegiatan Baru dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

Berupa terlaksananya pembahasan DPPA-SKPD dan RKA-SKPD 2016 pada 44 SKPD, 9 Biro dan PPKD

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 22. Pengelolaan dan Penatausahaan Dana Bos dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

Berupa penyaluran dana Bos selama 4 Triwulan

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 23. Penyusunan Standar Analisa Biaya (SAB) dengan Indikator Kinerja

sebagai berikut:

Berupa Terlaksananya penyusunan Standar Analisa Biaya sebanyak 1 dokumen

(45)

28 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

24. Peningkatan PENdapatan Negara yang bersumber dari PPH dan PPN dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

Rekonsiliasi data transaksi belanja daerah dengan SKPD selama 12 bulan dan tersedianya laporan data transaksi harian belanja daerah dan rekap transaksi harian sebanyak 12 laporan

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 25. Pengelolaan dan Penatausahaan Gaji PNSD dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

Terlaksananya Pengelolaan dan Penatausahaan gaji 12 bulan Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar

26. Pembinaan Teknis Penyusunan perencanaan penganggaran

SKPD di Lingkungan Provinsi dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan aparatur terhadap peraturn per UU pengelolaan keuangan daerah melalui asistensi dan bimbingan teknis perencanaan dan penganggaran yang tertuang dalam rencana Kerja Anggaran SKPD, 1 laporan

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar

27. Bimbingan Teknis dan Pelatihan Peningkatan SDM Berbasis

Teknologi Informasi dengan Indikator Kinerja sebagai berikut: 4 kali bimtek e-samsat, 2 kali pelatihan modul akuntansi dll Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar

28. Sosialisasi Pedoman Penyusunan APBD kepada SKPD

dilingkup Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

sosialisasi tentang pedoman penyusunan APBD sebanyak 130 peserta

(46)

29 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar

29. Bimbingan Teknis Penyusunan Laporan Keuangan SKPD

dan Pemda dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

Terlaksananya bimtek peraturan Gubernur ttg kebijakan akuntasi pemerintah prov. sumbar sebanyak 44 SKPD dan 9 Biro

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar

30. Pembinaan Bendahara SKPD Provinsi Sumatera Barat dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut:

Pembinaan terhadap Bendahara Penerimaan, Bendahara Pengeluaran dan Pengelola Gaji SKPD/PPKD dilingkungan Provinsi Sumatera Barat, 43 org bendahara pengeluaran, 43 pengelolaan Gaji, 16 bendahara penerimaan.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 31. Koordinasi DBH Cukai Hasil Tembakau dengan Indikator Kinerja

sebagai berikut:

sosialisasi peraturan perundang-undangan CHT sebanyak 70 orang (1 angkatan).

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar b. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan

Kab/Kota

Sasaran hasil program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan kab/Kota adalah Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan APBD Kab/Kota sesuai dengan Ketentuan dengan target kinerja 19 Kab/Kota Indikator tercapainya sasaran hasil meliputi :

1. Ditetapkannya perda tentang APBD dan perbup/wako tantang penjabaran APBD kab/kota, ditetapkannya perda tentang apbd perubahan dan perbup/wako tentang penjabaran perubahan APBD

(47)

30 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

kab/kota, Ditetapkannya Perda tentang Pertanggungjawaban

pelaksanaan APBD dan Perbup/wako tentang penjabaran

pertanggunjawaban pelaksanaan APBD kab/kota berdasarkan hasil evaluasi Gubernur dengan realisasi 19 kab/kota.

2. Terpenuhinya permintaan data dari kementerian Dalam Negri

3. Meningkatnya Pemahaman Anggota Tim TAPD terhadap Pengelolaan Keuangan Darah

4. Meningkatnya kualitas Pengelolaan Keuangan Kab/Kota

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka KEGIATAN yang dilakukan meliputi :

1. Evaluasi rancangan Perda tentang APBD, Perubahan APBD

dan Pertanggung jawaban pelaksnaan APBD serta Rancangan Peraturan Perbub/Wako tentang Penjabaran APBD dan Pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kab/Kota dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

19 SK Gubernur.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 2. Rekapitulasi dan Updating data APBD Kab/Kota dengan Indikator

Kinerja sebagai berikut:

Tersedianya rekapitulasi data keuangan daerah kab/kota sebanyak 10 expl.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 3. Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

Terlaksananya sosialisasi peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan keuangan daerah sebanyak 140 org.

(48)

31 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

4. Monitoring tindak lanjut hasil evaluasi APBD,APBD Perubahan dan Pertanggungjawaban APBD Kab/Kota dengan Indikator Kinerja sebagai berikut:

Terlaksananya monitoring tindak lanjut hasil evaluasi APBD, perubahan APBD dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD di 19 kab/kota

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar c. Program Peningkatan Pendapatan Daerah

Sasaran hasil Program Peningkatan Pendapatan Daerah adalah meningkatnya Persentase Peningkatan Pendapatan Daerah. Dengan Target Kinerja Capaian Program sebesar 2.32%

Indikator tercapainya sasaran hasil meliputi :

1. Meningkatnya pelayanan kepada wajib pajak dan efiseiensi penggunaan data dan informasi pajak kendaraan bermotor

2. Meningkatnya pendapatan daerah dengan terlanyaninya wajib pajak di daerah terpencil

3. Meningkatnya pendapatan daerah melalui razia kendaraan bermotor 4. Meningkatnya pendapatan daerah melalui kegiatan super PKB 5. Meningkatnya informasi dalam peningkatan pendapatan daerah 6. laporan hasil koordinasi dengan realisasi laporan hasil koordinasi. 7. Meningkatnya penerimaan pajak alat berat terhutang

8. Penyusunan data DBH Pajak dan Non Pajak

9. meningkatnya pendapatan daerah melalui SAMSAT 10.Optimalnya koordinasi dana perimbangan

11.Meningkatnya pendapatan daerah melalui standarisasi pelayanan 12.Adanya pedoman bagi setiap UPTD tentang penhitungan dasar

(49)

32 2016 | DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

13.Lancarnya pelaksanaan kegiatan pelayanan pada kantor samsat 14.Meningkatnya pendapatan daerah melalui Samsat quick response 15.Meningkatnya pendapatan daerah melalui pemungutan PAP 16.Meningkatnya wawasan aparatur

17.Meningkatnya pemahaman aparatur terhadap peraturan perundang-undangan tentang pajak

Untuk mencapai sasaran hasil tersebut, maka KEGIATAN yang dilakukan meliputi :

1. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Samsat Link dengan Indikator Kinerja sebagai berikut :

1 tahun pulsa SMS Gateway dan SLA, 1 aplikasi Samsat corner dll. Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 2. Peningkatan Pelayanan Pajak Daerah Melalui Samsat Keliling

dengan Indikator Kinerja sebagai berikut :

Pelayanan pajak pada daerah terpencil dan perkotaan melalui samsat keliling di 18 wilayah kerja UPTD.

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 3. Peningkatan Pendapatan Daerah melalui razia Kendaraan

Bermotor dengan Indikator Kinerja sebagai berikut : Terlaksananya razia kendaraan bermotor di 18 UPTD

Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 4. Peningkatan Pendapatan Daerah melalui Super PKB dengan

Indikator Kinerja sebagai berikut :

Terkirimnya super PKB/STPD kepada wajib pajak selama 12 bulan. Tersedianya laporan pelaksanaan kegiatan sebanyak 5 eksemplar 5. Rekonsiliasi Dalam Rangka Pemungutan Pajak Daerah dengan

Gambar

Grafik Peningkatan PAD tahun 2012-2015
Gambar Kontribusi PAD terhadap Pendapatan tahun 2012-2015
Gambar Rasio Silpa terhadap Belanja Daerah tahun 2012-2015
Grafik Perkembangan Realisasi Pajak Daerah tahun 2012-2016
+2

Referensi

Dokumen terkait

A client session starts by connecting to a server and negotiating the session details, after which the client can send message, presence, and IQ stanzas to other entities on

Untuk mengetahui faktor yang menghambat dan solusi dalam implementasi pengukuran hasil belajar melalui metode sosiometri dalam sikap sosial siswa pada mata

Jadi, infak (infaq) diartikan mengeluarkan/menyerahkan sesuatu harta benda sesuai dengan kemampuannya. tidak membebani seseorang untuk berinfak melainkan sesuai dengan rezeki

Secara pesan yang disampaikan oleh KIM ke masyarakat yang menjadi sebagai penghubung informasi bagi masyarakat yang secara terus menerus hal ini mencakup dengan tugas KIM

Pokja Barang/Jasa Konsultansi dan Jasa Lainnya pada Unit Layanan Pengadaan Barang/Jasa Kabupaten Aceh Barat Daya akan melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi kepada penerbit

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi administrasi, teknis dan kewajaran harga serta formulir isian Dokumen Kualifikasi untuk penawaran paket pekerjaan tersebut diatas,

Pen- gujian secara parsial menunjukkan bahwa variabel kualitas akrual dan Investment Opportunity Set (IOS) berpengaruh secara positif terhadap kualitas laba, sedangkan

Penyiar dalam menjalankan tugas harus memahami format radionya, baik format kata maupun format musik, serta aturan-aturan lain yang berlaku pada stasiun radionya. Yang jelas