• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga

a. Pengertian Persepsi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa

23

hal melalui panca indranya. Persepsi sosial kita adalah pandangan kita terhadap orang lain.

Persepsi memiliki tiga dimensi (Calhoun dan Acocella, 1990):

1. Pengetahuan, yaitu apa yang kita ketahui tentang pribadi lain, wujud lahiriah, perilaku, masa lalu, perasaan, motif dan lainnya.

2. Pengharapan, yaitu gagasan kita tentang orang tersebut menjadi apa dan mau melakukan apa dipadukan dengan gagasan kita tentang seharusnya dia mau menjadi apa dan melakukan apa.

3. Evaluasi, yaitu kesimpulan kita tentang seseorang, didasarkan pada bagaimana seseorang (menurut pengetahuan kita tentang mereka) memenuhi pengharapan kita tentang dia.

b.Pengertian Dukungan Sosial

Ada beberapa tokoh yang mendefinisikan dukungan sosial. Sarason, Sarason & Pierce (dalam Baron & Byrne, 2006) mendefinisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman-teman dan anggota keluarga. Pierce (dalam Kail & Cavanaugh 2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai sumber emosional, informasional atau pendampingan yang diberikan oleh orang-orang disekitar individu untuk menghadapi setiap permasalahan dan krisis yang terjadi dalam kehidupan. Menurut Sarafino (2006) dukungan sosial adalah berbagai dukungan yang diterima seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan emosional, dukungan penghargaan atau harga diri, dukungan instrumental, atau dukungan informasi. Dukungan sosial didefinisikan sebagai persepsi atau pengalaman bahwa seseorang dicintai dan disayangi,

dihargai dan dinilai, dan merupakan bagian dari suatu jaringan sosial yang memberikan bantuan dan kewajiban secara timbal balik (Wilis dalam Taylor, 2009)

Dari berbagai pengertian di atas dapat disimpulkan, dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan psikologis yang dapat berupa dukungan dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi atau dukungan kelompok, yang diberikan teman atau keluarga untuk menghadapi setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan.

c. Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih dari individu yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailon & Maglaya, dalam Effendy 1998). Definisi keluarga berdasarkan Departemen Kesehatan RI adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Effendy, 1998). Menurut Fadly (2009), keluarga biasanya terdiri dari suami, istri, dan juga anak-anak yang selalu menjaga rasa aman dan ketentraman ketika menghadapi segala suka duka hidup dalam arti ikatan luhur hidup bersama.

Houton dan Hunt (1987) mendefinisikan keluarga dalam beragam pengertian, salah satunya keluarga adalah pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak. Sehingga suatu hubungan perkawinan yang terdiri suami dan istri saja dapat

25

dikatakan sebuah keluarga. Keluarga adalah pendukung utama bagi individu yang mengalami masalah (Fadly, 2009). Bentuk keluarga terbagi menjadi keluarga inti dan keluarga luas. Keluarga inti merupakan satuan kekerabatan yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak-anak yang tinggal dalam satu rumah. Keluarga inti juga ada yang tidak atau belum memiliki anak. Keluarga luas merupakan satuan kekerabatan yang tidak hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak saja, tetapi juga meliputi lebih dari satu generasi atau terdapat lebih dari satu keluarga inti dalam satu rumah.

Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah unit terkecil masyarakat, terdiri atas minimal suami dan istri, adanya ikatan perkawinan, hidup dalam satu rumah tangga, di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga, berinteraksi diantara sesama anggota keluarga, setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing. Ciri-ciri keluarga adalah diikat dalam satu tali perkawinan, ada hubungan darah, ada ikatan batin, ada tanggung jawab dari masing-masing anggotanya, ada pengambilan keputusan, kerjasama diantara anggota keluarga, komunikasi interaksi antar anggota keluarga, serta tinggal dalam satu rumah.

Tiga fungsi pokok keluarga terhadap anggota keluarganya (Effendy, 1998):

a. Asih, yaitu memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.

b. Asuh, memenuhi kebutuhan pemeliharaan dan perawatan agar kesehatan selalu terpelihara, sehingga diharapkan memiliki kesehatan baik itu fisik, sosial dan spiritual.

c. Asah, memenuhi kebutuhan pendidikan, sehingga siap menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.

d. Persepsi Dukungan Sosial Keluarga

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari sesuatu atau proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca indranya. Menurut Sarafino (2006) dukungan sosial adalah berbagai dukungan yang diterima seseorang dari orang lain, dapat berupa dukungan emosional, dukungan pernghargaan, dukungan instrumental, serta dukungan informasi. Keluarga adalah dua atau individu yang tergabung karena hubungan perkawinan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain, dan di dalam perannya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan (Bailon & Maglaya, dalam Effendy 1998). Hubungan perkawinan yang terdiri dari suami dan istri saja dapat dikatakan sebuah keluarga (Houton & Hunt, 1987).

Dengan kata lain persepsi dukungan sosial keluarga adalah tanggapan individu terhadap kenyamanan fisik dan psikologis yang dapat berupa dukungan dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan instrumental, dukungan informasi, yang diberikan oleh anggota keluarga yaitu suami untuk menghadapi setiap permasalahan yang terjadi dalam kehidupan.

27

2. Dimensi Dukungan Sosial

Dimensi dukungan sosial menurut Sarafino (2006): a. Dukungan instrumental

Dukungan instrumental merupakan dukungan yang berupa bantuan secara langsung dan nyata seperti memberi atau meminjamkan uang atau membantu meringankan tugas orang yang sedang stres. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stres karena ini dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi.

b. Dukungan informasional

Dukungan informasional adalah dukungan berupa pemberian informasi, saran atau umpan balik tentang situasi dan kondisi individu. Jenis informasi seperti ini dapat menolong individu untuk mengenali dan mengatasi masalah dengan lebih mudah.

c. Dukungan emosional

Dukungan emosional adalah dukungan yang berhubungan dengan hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi/ekspresi. Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, diperdulikan dan dicintai oleh sumber dukungan sosial sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Dukungan ini sangat penting dalam menghadapi keadaan yang dianggap tidak dapat dikontrol.

d. Dukungan penghargaan

Dukungan penghargaan adalah dukungan yang terjadi bila ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu, pemberian semangat, persetujuan pada pendapat individu, perbandingan yang positif dengan individu lain.

3. Sumber Sumber Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang kita terima dapat bersumber dari berbagai pihak. Kahn & Antonoucci (dalam Orford, 1992) membagi sumber-sumber dukungan sosial menjadi 3 kategori, yaitu:

a. Sumber dukungan sosial yang berasal dari orang-orang yang selalu ada sepanjang hidupnya, yang selalu bersama dengannya dan mendukungnya. Contohnya: keluarga dekat, pasangan suami atau istri, atau teman dekat. b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit

berperan dalam hidupnya dan cenderung mengalami perubahan sesuai dengan waktu. Sumber dukungan ini meliputi teman kerja, dan teman sepergaulan.

c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat jarang memberi dukungan dan memiliki peran yang sangat cepat berubah. Meliputi dokter atau tenaga ahli atau profesional, keluarga jauh.

C. MAHASISWI PROGRAM MAGISTER (S2) YANG TELAH MENIKAH

Dokumen terkait