• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PEMBAHASAN

5.2 Persepsi Informan

Seluruh informan memberikan jawaban penyampaiannya yang berbeda- beda mengenai penyakit yang dirasakannya.

Gambaran informan mengenai penyakit yang dirasakan dapat dilihat pada matrix4.6. Salah satu pernyataan informan mengenai penyakitnya dapat diuraikan sebagai berikut,

“Sakit bapak kelenjar di kepala belakang dek” Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,

“Saya sakit epilepsi kak”

Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,

“Macam-macam lah dek penyakit ibuk hehehe...Komplikasi penyakit ibuk dek ada liver, jantung, ginjal, kista juga”

Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut, “Diabetes dan asam lambung”

Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,

“Ibuk sakit stroke nak, terus saraf kejepit sama kakinya kebal” Informan berikutnya mangatakan sebagai berikut,

“Sakit kanker payudara”

Secara ilmiah penelitian yang mengatakan bahwa penyakit yang dirasakan informan berbeda-beda diantaranya adalah ada yang memiliki penyakit kelenjar, epilepsi, komplikasi (liver,jantung, ginjal dan kista), diabetes, asam lambung, stroke dan kanker payudara. Menurat penelitian, hal ini dikarenakan setiap orang tidak semuanya memiliki penyakit yang sama , tetapi cara mereka untuk mendapat pelayanan kesehatan mereka dapat mencari pengobatan yang sama.

M.J. Hanafiah 1999 dalam Irwansyah (2004), cara pengobatan tradisional diwariskan secara informan dalam ikatan keluarga, kekerabatan atau sahabat dekat lazimnya dipercaya dan diterima begitu saja tanpa sikap kritis.

2. Memilih Pengobatan Alternatif

Penjelasan mengenai informan memilih pengobatan alternatif dapat dilihat pada matrix 4.7, semua informan mengatakan bahwa memilih pengobatan alternatif adalah karena yakin, ingin mencoba-coba, disarankan saudara, mahalnya biaya rumah sakit dan niat dari diri sendiri untuk berobat, sehingga dalam hal ini pengobatan alternatif dapat menyembuhkan masalah kesehatan. Seperti diuraikan oleh salah satu informan

“Udah capek berobat ke dokter dek, jadi kesini lah ibuk berobat” Hal ini juga di ungkapkan informan berikutnya sebagai berikut,

“Karena pengobatan dari dokter pun gak sehat-sehat terus gak ada harapan juga, jadi ibuk disarankan sama abangnya suami ibuk di suruh berobat ke alternatif aja”

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan Young (1980) dalam Sukamto (2008) ternyata memang sering terjadi di masyarakat, hal ini karena ketidakpuasan masyarakat dalam melakukan pengobatan medis yang dirasakannya tidak ada perubahan, maka ia selalu mencoba mencari pengobatan alternatif yang benar- benar bisa menyembuhkan penyakitnya.

Sejalan juga dengan Theory of Reasoned Action yang dikemukakan Fisbein (1967) dalam Glanz (2002), faktor yang paling penting dalam seseorang berperilaku adalah niat. Niat akan ditentukan oleh sikap seseorang dan sikap ditentukan oleh keyakinan seseorang akibat dari tindakan yang akan dilakukan. 3. Pengobatan Lain Sebelum Pengobatan Alternatif

Penjelasan informan mengenai pengobatan lain sebelum pengobatan alternatif dapat dilihat pada matrix4.8. Salah seorang informan menguraikan sebagai berikut

“Aku pernah berobat ke shinse selama 8 bulan kak di daerah Mutiara Kisaran

Waktu aku berobat ke shinse biayanya sekali berobat Rp. 300.000 udah sama obatnya kak , masih sering kumat-kumat sakitku ini, terus dulu waktu pulang sekolah aku sering pingsan kak

Semenjak aku berobat ke sini, udah gak pernah pingsan lagi” Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,

“Pernah lah nak berobat ke tempat lain pertama klinik desa dulu, terus Rumah Sakit Umum Kisaran dapat rujukan di suruh berobat ke Rumah Sakit Adam Malik Medan

Alhamdulillah kali lah nak... Udah banyak kali perubahanya, awalnya ibuk gak punya harapan untuk sembuh dulu. Waktu di rumah sakit berobat, dokter bilang kalau di operasi ibuk bisa bertahan tapi gak ada harapan untuk bisa jalan lagi, tapi sekarang selama berobat alternatif udah bisa gerak sendiri, duduk pun udah gak sakit lagi, kalau dulu bergerak sedikit aja udah ampun-ampun ibuk nak

Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui bahwa adanya perbedaan antara pengobatan yang pernah informan lakukan sebelumnya dengan pengobatan

alternatif pijat refleksi urat saraf. Hal ini juga menjadi sutau hal yang membuat masyarakat masih tetap menggunakan pengobatan alternatif tersebut.

Peneliti berasumsi bahwa terjadinya proses perbedaan antara pengobatan yang pernah informan lakukan sebelumnya dengan pengobatan alternatif pijat refleksi urat saraf karena dipengaruhi oleh keyakinan informan terhadap pengobatan tersebut sehingga manjadi sebuah sugesti terhadap informan bahwa akan sembuh. Selain itu, hal ini juga didukung oleh faktor keyakinan terhadap pengobatan tersebut sehingga masyarakat masih menggunakan pengobatan tersebut. Keyakinan bila dikaitkan dengan teori Health Belief Models dapat dikatakan bahwa informan telah menyadari akan penyakit yang dialami dan telah menyadari juga akan akibat dari penyakitnya tersebut bila tidak mengambil suatu tindakan pengobatan. Kepekaan informan terhadap penyakit inilah yang memicu untuk mencari pengobatan yang dapat memberikan perubahan yang cepat.

4. Teknik Pengobatan Alternatif

Penjelasan informan mengenai teknik pengobatan alternatif dapat dilihat pada matrix 4.9. Jawaban yang diberikan informan hampir semuanya sama yaitu dipijat bagian jari-jari telapak kaki dan tangan, namun ada sebagian teknik yang dilakukan itu berbeda. Salah seorang informan menguraikan sebagai berikut,

“Cuma di pijat jari-jari telapak kaki dan tangan terus bagian badan belakang juga di pijat dek, dipijatnya pakai tangan lah dek gak ada pakai alat-alat apapun dan tidak ada pakai minyak ataupun crem. Waktu pertama kali di pijat bapak masih kesakitan dek

Kepala bapak ini masih terasa sakit, pegal-pegal terus ada rasa denyut- denyut dek, tapi sekarang udah enakan, jadi kalau bapak di pijat gak kesakitan lagi paling cuma gelik-gelik aja lah dek hahaha... Ada sekitar 12 kali bapak sudah di pijat, terus 1 minggu sekali bapak kontrolnya, biasanya bapak datang pijatkadang-kadang pagi..kalau gak ada kerjaan, sekarang udah banyak kerjaan, jadi sore jam 5 bapak datangnya”

Informan berikutnya ada yang mengatakan sebagai berikut,

“Di pijat jari kaki dan tangan kan dek, terus sama payudara kakak juga la dek,

Awal pertama berobat payudara terasa sakitnya, sekarang rasanya udah gak sakit lagi, terus udah ada nampak semakin mengecil dek benjolannya

Seminggu kakak datang ada 3 kali dek setiap hari senin kamis dan minggu jam 10 pagi, karena kan kakak kanker payudara jadi harus rajin pijat

Udah berapa ya....aduh...hahaha...bandal kakak dek udah lama juga gak datang jadi gak pernah kak hitung kalau berobat gini”

Berdasarkan jawaban informan dapat dilihat bahwa teknik pengobatan yang dilakukan yaitu hampir semuanya awalnya merasakan kesakitan tetapi lama kelamaan informan dapat menahan rasa sakit yang berlebihan sehingga teknik pengobatan alternatif yang dilakukan dapat membawa perubahan yang baik bagi informan untuk dapat sembuh dari penyakitnya.

Menurat Mechanic yang dijabarkan oleh Sarwono (2004) dalam Mawaddah (2007), bahwa terjadi perosesdalam diri individu sebelum dia menentukan untuk mencari upaya pengobatan. Faktor yang menyebabkan seseorang bereaksi terhadap penyakit antara lain adanya kebutuhan untuk bertindak atau berperilaku untuk mengatasi gejala sakit tersebut, serta tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana tersebut, tersedianya biaya dan kemampuan untuk mengatasi stigma dan jarak social (rasa malu, takut, dsb). 5. Persepsi Pengobatan Alternatif

Penjelasan informan mengenai persepsi pengobatan alternatif dapat dilihat pada matrix 4.10. Pengobatan alternatif ini dapat memberikan kepuasan dan keyakinan kepada informan untuk sembuh dari penyakit sehingga ini menjadi salah satu persepsi informan tentang pengobatan alternatif pijat refleksi urat saraf. Salah seorang informan menguraikan sebagai berikut,

“Senang lah...soalnya ada harapan ibuk bisa berjalan lagi

Kendalanya suami sibuk kerja, anak-anak juga kerja kalau gak ada yang ngantar ya ibuk jarang juga datang ke sini nak

Perubahannya alhamdulillah ibuk udah bisa duduk sendiri, bangkit sendiri walaupun masih ngelesot-ngelesot di lantai nak kalau gak ada orang dirumah, tapi udah bersyukur bisa bergerak sendiri kan”

Informan berikutnya mengatakan sebagai berikut,

“Percaya aja kalau kita berobat kan harus yakin pasti sembuh terus ada kepuasan tersendiri lah karena ada perubahan juga yang kakak rasakan benjolannya di payudara kakak udah semakin mengecil Kendalanya awal di pijat kakak agak keberatan namanya juga kita cewek malu kalau bagian tubuh daerah payudara di pijat orang lain, laki-laki lagi. Hehehe..

Perubahannya dari pertama berobat itu lah dek waktu di pijat payudara kak terasa sakit, sekarang rasanya udah gak sakit lagi, terus udah ada nampak semakin mengecil benjolan yang ada di payudara kakak dek”

Berdasarkan pernyataan-pernyataan informan, peneliti memandang bahwa ternyata banyak hal yang diyakini oleh masyarakat tertentu dalam hal ini adalah meyakini pengobatan alternatif pijat refleksi urat saraf yang dapat dijadikan suatu harapan dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

Pada umumnya semua orang cenderung mengikuti kebudayaan, mereka terikat pada cara-cara dan kepercayaan tradisional mereka sendiri dan menganggap bahwa cara-cara tersebut adalah sama dan mungkin lebih baik daripada cara masyarakat lainnya. Sehubungan dengan komplek kepercayaan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan makanan, kesehatan dan penyakit, hal ini nampak benar. Pandangan-pandangan tiap masyarakat tentang kesehatan dan penyakit merupakan bagian dari pribadinya yang terdalam yang tidak bisa begitu saja disingkirkan sebelum ada bukti yang sangat nyata yang memberikan indikasi tidak ada penyelesaian yang lebih baik (Foster, 2005).

Dokumen terkait