• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.3. Analisis Tabel Tunggal

IV.3.3. Persepsi Masyarakat Perumahan Bumi Asri Medan Tabel 24

Lama Menonton “Tukar Nasib”

No Lama menonton “Tukar

Nasib” F % 1 2 bulan terakhir 15 15.5 2 3 bulan terkhir 26 26.8 3 4 bulan terakhir 56 57.7 Total 97 97 Sumber : P.20/FC.21

Tabel 24 menunjukkan data tentang lama responden menonton acara

reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang menonton acara reality show “Tukar nasib” di SCTV selama 2 bulan terakhir sebanyak 15 orang

(15,5%), responden yang menonton acara reality show “Tukar nasib” di SCTV selama 3 bulan terakhir sebanyak 26 orang (26,8%), responden yang menonton acara reality show “Tukar nasib” di SCTV selama 4 bulan terakhir sebanyak 56 orang (57,7%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini telah menonton acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV tersebut selama 4 bulan terakhir yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 56 orang (57,7%).

Tabel 25

Penalaran Terhadap Acara “Tukar Nasib”

No Keterangan Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % 1 Temanya mengangkat realita sosial 11 11.3 56 57.7 30 30.9 97 100.0 2 Cerita muda h dipahami 14 14.4 66 68.0 17 17.5 97 100.0 3 Penampilan peserta apa adanya 75 77.3 14 14.4 8 8.2 97 100.0 4 Sarat dengan humor 9 9.3 51 52.6 37 38.1 97 100.0 5 Mengandung unsur pendidikan 75 77.3 17 17.5 5 5.2 97 100.0 6 Dikonsumsi semua umur 60 61.9 24 24.7 13 13.4 97 100.0 Sumber : P.21/FC.22-27

Tabel 25 menunjukkan data tentang persepsi responden terhadap acara

reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang tidak setuju bahwa

tema reality show ini mengangkat realita sosial sebanyak 11 orang (11,3%), jumlah responden yang setuju bahwa tema reality show ini mengangkat realita sosial sebanyak 56 orang (57,7%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa tema reality show ini mengangkat realita sosial sebanyak 30 orang (30,9%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa tema reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini mengangkat realita sosial dengan jumlah responden yang mencapai 56 orang (57,7%)

Tabel diatas juga menunjukkan data tentang persepsi responden terhadap acara reality show “Tukar nasib” di SCTV yang tidak setuju bahwa ceritanya mudah dipahami, yakni sebanyak 14 orang (14,4%), jumlah responden yang

setuju bahwa ceritanya mudah dipahami sebanyak 66 orang (68,0%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa ceritanya mudah dipahami sebanyak 17 orang (17,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa cerita reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini mudah dipahami dengan jumlah responden yang mencapai 66 orang (68,0%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa penampilan pesertanya apa adanya sebanyak 75orang (77,3%), jumlah responden yang setuju bahwa penampilan pesertanya apa adanya sebanyak 14orang (14,4%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa penampilan pesertanya apa adanya sebanyak 8orang (8,2%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini tidak setuju bahwa penampilan pesertanya apa adanya dengan jumlah responden yang mencapai 75orang (77,3%).

Dari 97 responden dalam penelitian ini yang tidak setuju bahwa reality

show ini sarat dengan humor sebanyak 9 orang (9,3%), jumlah responden yang

setuju bahwa reality show ini sarat dengan humor sebanyak 51 orang (52,6%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show ini sarat dengan humor sebanyak 37 orang (38,1%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa reality show ini sarat dengan humor dengan jumlah responden yang mencapai 51 orang (52,6%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengandung unsur pendidikan sebanyak 75 orang (77,3%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut mengandung unsur pendidikan sebanyak 17 orang (17,5%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show tersebut mengandung unsur pendidikan sebanyak 5

orang (5,2%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini tidak setuju bahwa reality show tersebut mengandung unsur pendidikan dengan jumlah responden yang mencapai 75orang (77,3%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut dapat dikonsumsi semua umur sebanyak 60 orang (61,9%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut dapat dikonsumsi semua umur sebanyak 24 orang (24,7%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show tersebut dapat dikonsumsi semua umur sebanyak 13 orang (13,4%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini tidak setuju bahwa reality show tersebut dapat dikonsumsi semua umur dengan jumlah responden yang mencapai 60 orang (61,9%).

Tabel 26 Makna Tersirat No Makna Tersirat F % 1 Tidak jelas 9 9.3 2 Jelas 54 55.7 3 Sangat jelas 34 35.1 Total 97 100.0 Sumber : P.22/FC.28

Tabel 26 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kejelasan makna tersirat dalam acara reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang menilai bahwa makna tersirat yang disampaikan dalam acara

reality show ini tidak jelas adalah sebanyak 9 orang (9,3%), jumlah responden

adalah jelas sebanyak 54 orang (55,7%), dan jumlah responden yang menilai bahwa makna tersirat yang disampaikan dalam acara reality show ini sangat jelas adalah sebanyak 34 orang (35,1%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa mereka mengerti dengan jelas makna tersirat yang disampaikan dalam acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV dengan jumlah responden yang mencapai 54 orang (55,7%). Tabel 27 Makna Tersurat No Makna Tersirat F % 1 Tidak jelas 2 2.1 2 Jelas 59 60.8 3 Sangat jelas 36 37.1 Total 97 100.0 Sumber : P.23/FC.29

Tabel 27 menunjukkan data tentang penilaian responden terhadap kejelasan makna tersirat dalam acara reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang menilai bahwa makna tersurat yang disampaikan dalam acara

reality show ini tidak jelas adalah sebanyak 2 orang (2,1%), jumlah responden

yang menilai bahwa makna tersurat yang disampaikan dalam acara reality show ini adalah jelas sebanyak 59 orang (60,8%), dan jumlah responden yang menilai bahwa makna tersurat yang disampaikan dalam acara reality show ini sangat jelas adalah sebanyak 36 orang (37,1%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menilai bahwa mereka mengerti dengan jelas makna tersurat yang disampaikan

dalam acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV dengan jumlah responden yang mencapai 54 orang (55,7%), karena sebagian besar responden menilai kalimat yang digunakan di akhir acara reality show tersebut menggunakan kalimat yang mudah untuk dipahami.

Tabel 28 Menggugah Emosi/Perasaan No Menggugah Emosi/Perasaan F % 1 Tidak mampu 11 11.3 2 Mampu 29 29.9 3 Sangat mampu 57 58.8 Total 97 100.0 Sumber : P.24/FC.30

Tabel 28 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap kemampuan acara reality show “Tukar nasib” di SCTV dalam menggugah emosi/perasaan. Jumlah responden yang menilai bahwa acara reality show ini tidak mampu dalam menggugah emosi/perasaan adalah sebanyak 11 orang (11,3%), jumlah responden yang menilai bahwa acara reality show ini mampu menggugah emosi/perasaan adalah sebanyak 29 orang (29,9%), dan jumlah responden yang menilai bahwa acara reality show ini sangat mampu menggugah emosi/perasaan adalah sebanyak 57 orang (58,8%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV tersebut sangat mampu menggugah emosi/perasaan dengan jumlah responden yang mencapai 57 orang (58,8%).

Tabel 29

Perasaan ketika menyaksikan acara “Tukar Nasib”

No Keterangan Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % 1 Mengajarkan peka terhadap lingkungan 34 35.1 47 48.5 16 16.5 97 100.0 2 Mangajarkan untuk menghargai sesama 22 22.7 43 44.3 32 33.0 97 100.0 3 Mengajarkan untuk bersyukur 4 4.1 34 35.1 59 60.8 97 100.0 4 Mengeksploitasi kemiskinan 27 27.8 34 35.1 36 37.1 97 100.0 5 Mengikis kepedulian terhadap kemiskinan 20 20.6 14 14.4 63 64.9 97 100.0 6 Berharap tinggi terhadap reality show 29 29.9 53 54.6 15 15.5 97 100.0 7 Mengikis privasi 55 56.7 29 29.9 13 13.4 97 100.0 Sumber : P.25/FC.31-37

Tabel 29 menunjukkan data tentang perasaan responden ketika menyaksikan acara reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang tidak setuju bahwa tema reality show ini mengajarkan peka terhadap lingkungan sebanyak 34 orang (35,1%), jumlah responden yang setuju bahwa tema reality

show ini mengajarkan peka terhadap lingkungan sebanyak 47 orang (48,5%), dan

jumlah responden yang sangat setuju bahwa tema reality show ini mengajarkan peka terhadap lingkungan sebanyak 16 orang (16,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa tema reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini mengajarkan peka terhadap lingkungan dengan

Data pada tabel diatas juga menunjukkan persepsi responden terhadap acara reality show “Tukar nasib” di SCTV yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengajarkan untuk menghargai sesama sebanyak sebanyak 22 orang (22,7%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show ini mengajarkan untuk menghargai sesame sebanyak 44 orang (44,3%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show ini mengajarkan untuk menghargai sesame sebanyak 32 orang (33,0%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa cerita reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini mengajarkan untuk menghargai sesama dengan jumlah responden yang mencapai 44 orang (44,3%).

Dari 97 responden dalam penelitian ini yang tidak setuju bahwa reality

show ini mengajarkan untuk bersyukur sebanyak 4 orang (4,1%), jumlah

responden yang setuju bahwa reality show ini mengajarkan untuk bersyukur sebanyak 34 orang (35,1%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality

show ini mengajarkan untuk bersyukur sebanyak 59 orang (60,8%). Jadi, dapat

disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sangat setuju bahwa

reality show ini mengajarkan untuk bersyukur dengan jumlah responden yang

mencapai 59 orang (60,8%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengeksploitasi kemiskinan sebanyak 27 orang (27,8%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut mengeksploitasi kemiskinan sebanyak 34 orang (35,1%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show tersebut mengeksploitasi kemiskinan sebanyak 36 orang (37,1%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden dalam

penelitian ini sangat setuju bahwa reality show tersebut mengeksploitasi kemiskinan dengan jumlah responden yang mencapai 36 orang (37,1%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengikis kepedulian terhadap kemiskinan sebanyak 20 orang (20,6%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut mengikis kepedulian terhadap kemiskinan sebanyak 14 orang (14,4%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show tersebut mengikis kepedulian terhadap kemiskinan sebanyak 63 orang (64,9%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sangat setuju bahwa reality show tersebut mengikis kepedulian terhadap kemiskinan dengan jumlah responden yang mencapai 63 orang (64,9%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa masyarakat akan berharap tinggi terhadap reality show sebanyak 29 orang (29,9%), jumlah responden yang setuju bahwa masyarakat akan berharap tinggi terhadap reality show sebanyak 53 orang (54,6%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa masyarakat akan berharap tinggi terhadap reality show sebanyak 15 orang (15,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa penampilan pesertanya apa adanya dengan jumlah responden yang mencapai 53 orang (54,6%).

Dari tabel diatas juga dapat dilihat, jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut mengikis privasi sebanyak 55 orang (56,7%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut mengikis privasi sebanyak 29 orang (29,9%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show tersebut mengikis privasi sebanyak 13 orang (13,4%). Jadi, dapat disimpulkan

bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini tidak setuju bahwa reality show tersebut mengikis privasi dengan jumlah responden yang mencapai 55 orang (56,7%).

Tabel 30

Tanggapan terhadap pandangan/labeling tentang acara “Tukar Nasib”

No Keterangan Tidak Setuju Setuju Sangat Setuju Total F % F % F % F % 1 “Tukar Nasib” mengandung pesan moral 31 32.0 50 51.5 16 16.5 97 100.0 2 Produsen mengutamakan keuntungan pasar 9 9.3 22 22.7 66 68.0 97 100.0 3 “Tukar Nasib” mereduksi moral 38 39.2 50 51.5 9 9.3 97 100.0 4 “Tukar Nasib” tidak memiliki solusi 6 6.2 21 21.6 70 72.2 97 100.0 5 Masyarakat miskin sangat mudah dieksploitasi 27 27.8 46 47.4 24 24.8 97 100.0 Sumber : P.26/FC.38-42

Tabel 30 menunjukkan data tentang tanggapan terhadap pandangan/labeling tentang acara “Tukar Nasib” di SCTV. Jumlah responden yang tidak setuju bahwa reality show ini mengandung pesan moral sebanyak 31 orang (32,0%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show ini mengandung pesan moral sebanyak 50 orang (51,5%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show ini mengandung pesan moral sebanyak 16 orang (16,5%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju

bahwa reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini mengandung pesan moral yang mulia, yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 50 orang (51,5%).

Data dari tabel diatas juga menunjukkan data tentang responden yang tidak setuju bahwa produsen hanya mengutamakan keuntungan pasar sebanyak 9 orang (9,3%), jumlah responden yang setuju bahwa produsen hanya mengutamakan keuntungan pasar sebanyak 22 orang (22,7%), jumlah responden yang sangat setuju bahwa produsen hanya mengutamakan keuntungan pasar sebanyak 66 orang (68,0%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sangat setuju bahwa produsen reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini hanya mengutamakan keuntungan pasar, yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 66 orang (68,0%).

Dari 97 responden dalam penelitian ini yang tidak setuju bahwa reality

show ini mereduksi moral sebanyak 38 orang (39,2%), jumlah responden yang

setuju bahwa reality show ini mereduksi moral sebanyak 50 orang (51,5%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa reality show ini mereduksi moral sebanyak 9 orang (9,3%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian responden dalam penelitian ini sangat setuju bahwa reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini hanya mereduksi moral, yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 50 orang (51,5%).

Data dari tabel diatas juga menunjukkan data tentang responden yang tidak setuju bahwa reality show tersebut tidak memiliki solusi sebanyak 6 orang (6,2%), jumlah responden yang setuju bahwa reality show tersebut tidak memiliki solusi sebanyak 21 orang (21,6%), dan jumlah responden yang sangat setuju

bahwa reality show “Tukar Nasib” tersebut tidak memiliki solusi sebanyak 70 orang (72,2%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini sangat setuju bahwa reality show “Tukar Nasib” di SCTV ini tidak memiliki solusi, yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 70 orang (72,2%).

Data dari tabel diatas juga menunjukkan data tentang responden yang tidak setuju bahwa masyarakat miskin sangat mudah untuk dieksploitasi sebanyak 27 orang (27,8%), jumlah responden yang setuju bahwa masyarakat miskin sangat mudah untuk dieksploitasi sebanyak 46 orang (47,4%), dan jumlah responden yang sangat setuju bahwa masyarakat miskin sangat mudah untuk dieksploitasi sebanyak 24 orang (24,8%). Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini setuju bahwa masyarakat miskin sangat mudah untuk dieksploitasi yang ditunjukkan dengan jumlah responden yang mencapai 46 orang (47,4%).

Tabel 31

“Tukar Nasib” Meningkatkan Kepedulian Sosial

No “Tukar Nasib” meningkatkan kepedulian sosial F % 1 Tidak mampu 78 80.4 2 Mampu 17 17.5 3 Sangat mampu 2 2.1 Total 97 100.0 Sumber : P.27/FC.43

Tabel 31 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap kemampuan acara reality show “Tukar nasib” di SCTV dalam meningkatkan kepedulian sosial. Jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show ini tidak mampu meningkatkan kepedulian sosial adalah sebanyak 78 orang (80,4%), jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show ini mampu meningkatkan kepedulian sosial adalah sebanyak 17 orang (17,5%), dan jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show ini sangat mampu meningkatkan kepedulian sosial adalah sebanyak 2 orang (2,1%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV tersebut tidak mampu meningkatkan kepedulian sosial mereka dengan jumlah responden yang mencapai 78 orang (80,4%).

Tabel 32

“Tukar Nasib” acara bermanfaat

No “Tukar Nasib” acara

bermanfaat F % 1 Tidak bermanfaat 69 71.1 2 Bermanfaat 25 25.8 3 Sangat bermanfaat 3 3.1 Total 97 100.0 Sumber : P.28/FC.44

Tabel 32 menunjukkan data tentang pendapat responden terhadap acara

reality show “Tukar nasib” di SCTV sebagai acara yang bermanfaat. Jumlah

responden yang menyatakan bahwa acara reality show “Tukar Nasib” tidak bermanfaat adalah sebanyak 69 orang (71,1%), jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality show “Tukar Nasib” bermanfaat adalah sebanyak 25 orang (25,8%), dan jumlah responden yang menyatakan bahwa acara reality

show “Tukar Nasib” sangat bermanfaat adalah sebanyak 3 orang (3,1%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV tersebut tidak bermanfaat dengan jumlah responden yang mencapai 69 orang (71,1%), karena

Tabel 33

Keinginan menjadi peserta “Tukar Nasib”

No Keinginan menjadi peserta “Tukar Nasib” F % 1 Tidak bersedia 73 75.3 2 Bersedia 21 21.6 3 Sangat bersedia 3 3.1 Total 97 100.0 Sumber : P.29/FC.45

Tabel 33 menunjukkan data tentang pendapat responden apabila akan diikutsertakan sebagai peserta dalam acara reality show “Tukar nasib” di SCTV. Jumlah responden yang menyatakan tidak bersedia apabila diikutsertakan sebagai peserta dalam acara reality show tersebut adalah sebanyak 73 orang (75,3%), jumlah responden yang menyatakan bersedia apabila diikutsertakan sebagai peserta dalam acara reality show tersebut adalah sebanyak 21 orang (21,6%), Jumlah responden yang menyatakan sangat bersedia apabila diikutsertakan sebagai peserta dalam acara reality show tersebut adalah sebanyak 3 orang (3,1%).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini menyatakan tidak bersedia apabila diikutsertakan sebagai peserta dalam acara

reality show “Tukar Nasib” di SCTV dengan jumlah responden yang mencapai 73

IV.4. Pembahasan

Setelah dilakukan analisis data yang berbentuk tabel tunggal, maka selanjutnya akan dilakukan pembahasan yang berguna untuk melihat hasil penemuan yang dianggap menarik dan nantinya melalui pembahasan inilah dapat ditarik kesimpulan.

Yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini adalah persepsi masyarakat Perumahan Bumi Asri terhadap acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV. Pada hakikatnya semua tingkah laku manusia mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan manusia berbuat sesuatu (Ardianto dan Erdinaya, 2004:87).

Sejak hadirnya dalam kehidupan, media telah menjadi satu fenomena yang terus mempengaruhi dan berperan dalam kehidupan manusia. Media massa, baik cetak maupun elektronik yang pada awalnya hanya bertujuan untuk menyebarluaskan informasi kini telah memiliki multi fungsi sehingga bukan hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai sarana hiburan dan pendidikan. Hal ini semakin mempererat hubungan antara media dengan khalayak. Hubungan antara media dengan khalayak terpusat pada penggunaan media oleh khalayak dan efek yang diberikan media kepada khalayak. Untuk mendapatkan tanggapan positif dari khalayak, media harus menghadirkan kepada khalayak sajian yang bernilai, karena respon khalayak penting untuk perkembangan media tersebut.

Media mempunyai peran besar dalam kehidupan manusia, karena media menyebarluaskan informasi kepada khalayak, dimana khalayak tidak dapat

mengetahui semua peristiwa yang sedang terjadi dalam satu waktu. Disinilah media bertugas sebagai jendela yang membuat kita mengetahui apa yang sedang terjadi di tempat lain dan bertugas sebagai pembawa yang memberikan informasi.

Masyarakat Perumahan Bumi Asri adalah termasuk khalayak yang mengkonsumsi media televisi, yakni untuk memenuhi kebutuhannya tentang informasi-informasi terbaru di tanah air, juga untuk melepaskan ketegangan, mencari hiburan, mengisi waktu luang selepas bekerja ataupun melakukan berbagai aktivitasnya sehari-hari.

Adapun teori-teori yang dapat dihubungkan dengan pembentukan persepsi masyarakat terhadap acara reality show “Tukar Nasib” ini adalah :

1. S-O-R

Perubahan sikap bergantung pada proses yang terjadi pada individu. Stimulus/pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau ditolak. Komunikasi akan berlangsung apabila ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya adalah komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang akan melanjutkan proses berikutnya.

Dengan unsur-unsur dalam model ini (Effendi, 2003: 254-255) :

Stimulus – S (Pesan) : acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV

Organism – O (Komunikan) : pemirsa, yakni masyarakat Perumahan

Bumi Asri Medan

Response – R (Efek) : pembentukan persepsi masyarakat Perumahan

Bumi Asri Medan terhadap acara reality show “Tukar Nasib” di SCTV.

Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap. Sikap yang dimaksud merupakan kecenderungan berpersepsi, bertindak, berfikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap bukan sekedar rekaman masa lalu, tetapi juga menentukan apa yang disukai, diharapkan, dan diinginkan, mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus dihindari (Sherif dan Sherif, 1956:489).

Maka setelah terjadinya proses-proses di dalam diri komunikan, maka perubahan yang terjadi adalah :

a. Perubahan kognitif, pada perubahan ini pesan yang ditujukan kepada komunikan bertujuan hanya untuk mengubah pikiran komunikan. b. Perubahan afektif, dalam hal ini adapun tujuan komunikator bukan

saja hanya untuk diketahui oleh komunikan melainkan diharapkan adanya timbul suatu bentuk perasaan tertentu seperti iba, sedih, terharu, gembira, puas dan lain sebagainya.

c. Perubahan behavioral, yaitu dampak yang timbul pada komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan/kegiatan.

Pada penelitian ini terjadi perubahan afektif, dimana didapat adanya pembentukan persepsi oleh masyarakat Perumahan Bumi Asri dengan menonton acara reality show “Tukar Nasib” tersebut.

2. Persepsi

Persepsi adalah pemahaman kita terhadap apa yang kita alami. Penafsiran kita terhadap apa yang kita lihat dan kita dengar yang dipengaruhi oleh kombinasi

antar pengalaman masa lalu, keadaan serta psikologi yang benar-benar sama. Bagi setiap orang apa yang dipersepsikannya itulah kenyataannya (Effendy, 1992:48).

Menurut Desiderato persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi adalah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli) (Rakhmat, 1993:51).

Salah satu pandangan yang dianut secara luas menyatakan bahwa psikologi sebagai telaah ilmiah, berhubungan dengan unsur dan proses yang merupakan perantara ransangan diluar organisme dengan tanggapan fisik organisme yang dapat diamati terhadap ransangan. Menurut rumusan ini, yang dikenal dengan teori ransangan-tanggapan (stimulus-respons/SR), persepsi merupakan bagian dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah ransangan diterapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainnya adalah pengenalan, perasaan, dan penalaran.

Seperti dinyatakan pada bagan berikut, persepsi dan kognisi diperlukan dalam semua kegiatan psikologis. Bahkan diperlukan bagi orang yang paling

Dokumen terkait