• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Pemilih Pemula Terhadap Partai Politik

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

Dalam bab ini akan dibahas tentang data yang diperoleh selama penelitian berlangsung, yang terdiri dari karakteristik responden dan jawaban responden dari kuesioner yang telah dibagikan selama penelitian berlangsung. Dalam penyajian data ini jawaban yang diperoleh dari responden akan disajikan dalam bentuk tabel, yang berisi kategori jawaban, jumlah responden yang menjawab dan persentase. Setelah disajikan data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka akan dipaparkan analisa dari hasil-hasil penelitian.

A. Data Responden

Tabel 3.1:

Karakteristik Responden Berdasarkankan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase

1 Laki-laki 103 49,05 %

2 Perempuan 107 50,95 %

Jumlah 210 100 %

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel diatas diperoleh data bahwa persentase responden laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda dan bisa dikatakan pada penelitian ini jenis kelamin responden tidak memiliki permasalahan apabila dikaitkan dengan ketimpangan salah satu jenis kelamin sebagai responden yang lebih dominan.

Tabel 3.2:

Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia

No Usia Jumlah Persentase

1 17 Tahun 157 74,76 %

2 18 Tahun 53 25,24 %

Jumlah 210 100 %

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa responden yang telah berusia 17 tahun lebih dominan. Dalam menentukan responden, kategori yang dipilih adalah siswa yang telah berusia 17 tahun pada tanggal 9 April 2014. Hal ini sesuai dengan syarat seseorang dikatakan sebagai pemilih pemula yang akan menggunakan hak pilihnya pertama kali pada pemilihan umum (DPR, DPD, dan DPRD baik di tingkat kabupaten/kota dan provinsi).

Karakterisitik Responden Berdasarkan Pendidikan

Dalam penelitian ini seluruh responden merupakan siswa kelas XII di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA). Pendidikan merupakan hal yang penting dalam mempengaruhi pilihan seseorang untuk ikut memilih atau tidak dalam pemilihan umum. Seseorang dengan pendidikan menengah hingga tinggi cenderung memutuskan untuk ikut berpartisipasi dalam pemilihan umum, sebaliknya seseorang dengan pendidikan yang rendah cenderung tinggal di rumah dan tidak tertarik untuk memilih. Hal ini didasarkan pada pengaruh pendidikan yang dapat memperluas wawasan seseorang sehingga memiliki kepekaan terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Karakterisitik Responden Berdasarkan Agama

Agama merupakan ajaran sistem yang mengatur tata keimanan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan

antar manusia serta lingkungan. Pada tabel berikut ini akan dipaparkan karakteristik responden berdasarkan agama yang dianutnya.

Tabel 3.3: Agama Responden

No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 132 62,86%

2 Kristen Protestan 50 23,81%

3 Katolik 27 12,85%

4 Hindu 1 0,48%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Berdasarkan data dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa mayoritas responden lebih banyak beragama Islam (62,86%) dan responden yang beragama Hindu memiliki jumlah yang paling sedikit (0,48%). Dari tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa tingkat partisipasi politik pemilih yang beragama Islam memiliki kesempatan lebih besar berdasarkan jumlah dibandingkan dengan tingkat partisipasi politik pemilih yang berasal dari agama lainnya.

Tabel 3.4:

Karakteristik Responden Berdasarkan Etnis/Suku

No Suku Jumlah Persentase

1 Jawa 72 34,29% 2 Batak 58 27,62% 3 Mandailing 25 11,90 % 4 Melayu 10 4,76% 5 Karo 33 15,71% 6 Aceh 6 2,86% 7 Sunda 5 2,38% 8 India 1 0,48% Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa pemilih didominasi oleh dua etnis yaitu Jawa dan Batak. Hal ini dapat dijadikan gambaran bahwa secara umum dapat dikatakan bahwa komposisi pemilih pemula di Kota Medan berdasarkan suku kurang lebih sama dengan data responden. Didasari fakta bahwa tempat yang diteliti adalah Sekolah Menengah Atas Negeri, sekolah yang bersifat umum dan representatif terhadap komposisi masyarakat.

B. Analisis Data

Analisis data merupakan penyajian serta penjelasan data dari daftar angket atau kuesioner yang dibagikan kepada responden yang menjadi sampel penelitian ini. Penjelasan dalam analisis data diperlukan agar hasil dari penelitian ini dapat dengan lebih mudah dipahami. Adapun kuesioner yang disampaikan penulis kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang berhubungan dengan persepsi pemilih yang baru pertama kali memilih terhadap partai politik. Responden yaitu siswa kelas XII Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kota Medan.

Dalam menyajikan data, analisis berdasarkan kuesioner kepada responden yang berjumlah 210 Siswa dari 21 Sekolah Menengah Atas Negeri yang ada di Kota Medan, maka penulis mengklasifikasikan pertanyaan-pertanyaan tersebut ke dalam tabel dengan bentuk data hasil jawaban responden atas kuesioner yang diberikan. Adapun tabel-tabel data yang telah disusun tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5:

Tanggapan Responden Tentang Status Terdaftar Sebagai Pemilih Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) dan Penggunaan Hak Pilih

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Ya, dan memilih pada Pemilu 2014 195 92 ,86% 2 Ya, namun tidak memilih pada Pemilu 2014 - -

3 Tidak terdaftar 15 7, 14 %

4 Tidak tahu - -

Jumlah 210 100 %

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel di atas mayoritas responden terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT). Sedangkan yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap relatif hanya sebagian kecil saja. Walaupun angka yang terlihat hanya sekitar tujuh persen, namun secara administratif hal tersebut bukanlah sebuah prestasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa tidak semua masyarakat yang memiliki hak pilih sesuai syarat yang ditentukan dapat mempergunakannya hanya karena tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap yang dikeluarkan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Medan. Dari data tabel di atas juga dapat dilihat bahwa responden yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap, berjumlah 195 orang dari 210 responden. Dari 195 orang responden tersebut, keseluruhannya mengaku menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan umum. Dapat dikatakan bahwa partisipasi politik pemilih pemula di Kota Medan sangat tinggi berdasarkan responden yang diteliti dengan tingkat partisipasi mencapai 100%.

Tabel 3.6:

Tanggapan Responden Tentang Syarat Terdaftar Menjadi Pemilih Dalam Pemilihan Umum

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Berusia minimal 17 tahun 210 100%

2 Memiliki KTP 210 100%

3 Sudah pernah menikah 206 98,10%

4 Anggota TNI/POLRI - -

5 Tidak tahu - -

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel di atas dapat di simpulkan bahwa responden sangat memahami bahwa syarat terdaftar menjadi pemilih dalam pemilihan umum. Hanya 4 orang responden (1,9%) yang kurang memahamai bahwa apabila sudah pernah menikah, walaupun belum genap berusia 17 tahun seseorang bisa terdaftar sebagai pemilih dalam pemilihan umum. Dapat dikatakan bahwa pihak penyelenggara pemilihan umum dapat dikatakan berhasil dalam mensosialisasikan informasi dasar kepada masyarakat khususnya pemilih pemula. Media visual lainnya juga sangat berperan dapat proses sosialisasi yang dilakukan, mengingat dewasa ini masyarakat sangat mudah mendapatkan informasi dengan hadirnya teknologi di setiap lini. Media massa, televisi, spanduk dan aplikasi media sosial pada perangkat selular milik pribadi menjadi pendukung utama tersebarnya informasi-informasi tersebut.

Tabel 3.7:

Tanggapan Responden Tentang Waktu Pelaksaan Pemilu Tahun 2014

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Maret - -

2 April 210 100

3 Mei - -

4 Juli 120 57,14%

5 Tidak tahu - -

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Data yang ingin diperoleh dari pertanyaan ini sebenarnya adalah apakah responden memahami kegiatan yang disebut sebagai pemilihan umum. Pada umumnya masyarakat menyamakan pengertian seluruh kegiatan pemilihan yang ada di Indonesia. Namun pemilihan umum sebenarnya adalah pemilihan anggota legislatif sebagai wakil rakyat di pemerintahan yang diikuti oleh partai politik sebagai peserta dengan tujuan memenangkan pemilihan umum. Maka dapat dipastikan bahwa 120 responden yang menjawab bahwa pemilihan umum juga dilaksanakan pada bulan juli belum memiliki pengetahuan yang benar tentang pemilihan umum. Pemilihan yang diadakan pada bulan juli adalah pemilihan presiden, dan bukan pemilihan umum.

Tabel 3.8:

Tanggapan Responden Mengenai Tujuan Diselenggarakannya Pemilu

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Memilih Presiden dan Wakil Presiden 175 83,33%

2 Memilih anggota DPR/DPD/DPRD 210 100%

3 Memilih Partai Politik 189 90%

4 Tidak tahu - -

Hampir sama dengan maksud dari pertanyaan sebelumnya, pada pertanyaan ini juga ditujukan untuk mengetahui bagaimana pemahaman responden. Responden terlihat kurang memahami secara baik tentang tujuan penyelenggaraan pemilihan umum ketika dihadapkan dengan pilihan jawaban yang ada. Tujuan diselenggarakannya pemilihan umum adalah untuk memilih anggota legislatif, yaitu DPR, DPD dan DPRD. Pemilihan umum bukan diselenggarakan untuk memilih partai politik, apalagi presiden dan wakil presiden yang dipilih pada pemilihan presiden.

Tabel 3.9:

Tanggapan Responden Tentang Penyelenggaraan Pemilu di Indonesia

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Setiap tahun 4 1,90%

2 2 tahun sekali 2 0,96%

3 5 tahun sekali 192 91,43%

4 Setiap pergantian Undang-Undang 7 3,33%

5 Tidak tahu 5 2,38%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa mayotitas responden megetahui bahwa penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) yang di laksanakan di Indonesia adalah 5 tahun sekali dengan persentase 91,43% (192 orang), responden yang menjawab pemilihan umum dilaksanakan setiap ada pergantian undang-undang mendapatkan jawaban dengan persentase 3,33% (7 orang), jawaban responden setiap tahun dijawab dengan persentase 0,96% (2 orang), dan yang menjawab setiap tahun dejawab oleh 4 orang (1,90%), sedangkan yang menjawab tidak tahu sebanyak 2,38% (5 orang). Hal ini berarti sebagian besar responden telah mengetahui siklus diadakannya sebuah pemillihan umum di Indonesia. Namun cukup disayangkan karena ada sebagian kecil yang kurang memahami informasi dasar seperti ini.

Tabel 3.10:

Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Partai Politik Peserta Pemilu Tahun 2014

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 12 89 42,38%

2 13 22 10,48%

3 14 33 15,71%

4 Tidak tahu 66 31,43%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 89 responden (42,38%) menjawab 12 partai politik peserta pemilihan umum tahun 2014, 22 responden (10,48%) menjawab 13 partai politik yang menjadi peserta pemilihan umum, 33 responden (15,71%) yang menjawab bahwa jumlah partai politik peserta pemilihan umum tahun 2014 adalah sebanyak 14 serta responden yang tidak tahu jumlah partai politik peserta pemilihan umum tahun 2014 sebanayak 66 responden (31,43%). Dari data tersebut dapat dilihat bahwa lebih dari separuh responden tidak mengetahui secara pasti tentang jumlah partai politik yang menjadi peserta pemiluhan umum tahun 2014. Sebagian besar penyebabnya adalah proses verifikasi yang tidak berjalan dengan tepat sehingga ada tambahan dua partai yang menggugat hasil verifikasi tersebut. Kemudian munculnya partai lokal di aceh juga turut mempengaruhi responden dalam menentukan jumlah partai politik dikarenakan nomor urut bagi dua partai yang terdaftar setelah gugatan terhadap verifikasi.

Tabel 3.11:

Tanggapan Responden Mengenai Partai Lokal Yang Ada di Daerah

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Ya, di Provinsi Bali - -

2 Ya, di Provinsi Papua - -

3 Ya, di Provinsi Aceh 157 74,77%

4 Ya, di setiap Daerah Istimewa 12 5,71%

5 Tidak tahu 41 19,52%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa responden yang menjawab partai lokal yang ada di Provinsi Aceh sebanyak 157 orang (74,77%), dan yang menjawab partai lokal yang ada di setiap daerah istimewa sebanyak 41 orang (5,71%), sedangkan yang menjawab tidak tahu sebanyak 41 orang (19,52%). Data tersebut juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengetahui partai politik lokal yang ada di Provinsi Aceh.

Tabel 3.12:

Tanggapan Responden Tentang Tujuan Partai Politik

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Menjadi Presiden 88 41, 90%

2 Memenangkan Pemilu 71 33, 81%

3 Menjadi wakil rakyat 36 17, 14%

4 Tidak tahu 15 7, 14%

Jumlah 210 100%

Sumber : Kuesioner tahun 2014

Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden menjawab bahwa tujuan dari partai politik adalah untuk menjadi presiden yang jumlah jawaban

sebanyak 88 orang (41, 90%), sedangkan yang menjawab untuk memenangkan pemilihan umum responden yang menjawab demikian sebanyak 71 orang (33,81%), dan yang menjawab untuk menjadi wakil rakyat sebanyak 36 orang (17,14%), sedangkan yang jawabannnya tidak tahu sebanyak 15 orang responden dengan persentase 7,14%. Tujuan partai politik adalah untuk memenangkan pemilihan umum. Pemilihan presiden yang dibedakan dengan pemilihan legislatif di indonesia merupakan sebuah anomali dari sistem politik. Hal ini berdampak cukup besar terhadap pemahaman tentang tujuan partai politik.

Tabel 3.13:

Tanggapan Responden Tentang Sumber Informasi Mengenai Pemilu

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Media Massa (tv, koran, radio, dll) 94 44,77% 2 Media Sosial (Facebook, Twitter, Instagram, dll) 75 35,71%

3 Komunikasi dengan orang lain 19 9,05%

4 Spanduk/baliho/billboard 22 10,47%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner 2014

Keikutsertaan media dalam membentuk opini publik merupakan upaya membentuk sikap dan tindakan masyarakat mengenai sebuah masalah politik dan/atau aktor politik. Dalam kerangka ini media menyampaikan wacana atau diskursus politik kepada masyarakat. Bentuk wacana politik tersebut dalam media antara lain berupa teks atau berita politik yang di dalamnya terdapat pesan-pesan yang akan disampaikan. Karena kemampuan membentuk opini publik ini, media massa sering dijadikan alat propaganda dalam komunikasi politik.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden lebih banyak mendapatkan informasi dari media massa mengenai pemilihan umum dengan persentase 44,77% atau sebanyak 94 orang, sedangkan yang menjawab sumber informasinya mengenai pemilihan umum dari media sosial (facebook, twitter,

instagram, dll) sebanyak 35,71% atau 75 orang responden, dan yang menjawab mendapat informasi tentang pemilihan umum dari berkomunikasi dengan orang lain sebanyak 9,05% atau sebanyak 19 orang, sedangkan yang menjawab bahwa informasi yang didapat tentang pemilihan umum dengan melihat alat peraga kampanye seperti spanduk/baliho/billboard sebanyak 10,47% atau 22 orang responden.

Alasan responden lebih banyak mendapatkan informasi dari media massa dan media sosial adalah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Benda-benda penyampai pesan baik elektronik maupun cetak, dapat dengan mudah didapatkan. Hal ini diperkuat lagi dengan media sosial yang memungkinkan responden mendapatkan informasi dalam kehidupan sehari-hari, dimana saja dan kapan saja. Bahkan berbicara langsung dengan orang lain dan pengaruh dari spanduk serta alat peraga lain tidak signifikan lagi disebabkan mobilitas tinggi masyarakat dewasa ini sehingga hal-hal seperti itu dipandang kurang efisien.

Tabel 3.14:

Tanggapan Responden Tentang Orang Sekitar Yang Menjadi Anggota Partai Politik Atau Calon Legislatif

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Keluarga (ayah, kakak, paman, sepupu, dll) 42 20%

2 Tetangga 37 17,62%

3 Kenalan dari keluarga/teman 52 24,76%

4 Tidak ada 79 37,62%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa responden yang tidak memiliki orang-orang sekitar yang menjadi anggota partai politik ataupun menjadi calon anggota legislatif menjadi mayoritas dengan persentase sebanyak 37,62% dengan 79 responden, untuk responden yang memiliki orang sekitar yang menjadi

anggota partai politik ataupun sebagai calon anggota legislatif berdasarkan kenalan dari keluarga/teman dengan persentase sebanyak 24,76% dengan jumlah 52 orang responden, dan untuk orang sekitar yang menjadi anggota partai politik serta calon anggota legislatif dari kalangan keluarga (ayah, kakak, paman, sepupu, dll) dengan persentase 20% atau dengan jumlah 42 orang responden. adapun tetangga daripada responden yang menjadi anggota partai politik maupun calon anggota legislatif memiliki persentase sebanyak 17,62% atau dengan jumlah responden 37 orang. Namun apabila dijumlahkan secara keseluruhan, maka responden yang memiliki orang-orang disekitarnya sebagai anggota partai maupun calon legislatif baik itu dari keluarga, tetangga maupun kenalan lebih banyak daripada yang tidak dengan jumlah 131 responden atau 62,38%.

Tabel 3.15:

Tanggapan Responden Tentang Adanya Ajakan Untuk Mengikuti Kampanye atau Kegiatan Partai Dari Orang Sekitar

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Pernah dan ikut 69 32,86%

2 Pernah tapi menolak 98 46,66%

3 Tidak pernah 43 20,48%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa jumlah responden yang pernah diajak untuk mengikuti kampanye atau kegiatan partai politik dari orang sekitar tetapi menolak ajakan tersebut mendominasi ataupun lebih banyak dengan jumlah responden sebanyak 98 orang (46,66%), dibandingkan dengan yang pernah diajak dan ikut kegiatan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 69 orang (32,86%), serta tidak pernah diajak oleh orang sekitar untuk kegiatan tersebut dengan jumlah responden sebanyak 43 orang (20,48%). Persentase tesebut menunjukkan bahwa pemilih pemula kurang tertarik dan antusias untuk kegiatan-kegiatan tersebut dikarenakan berbagai faktor. Beberapa diantaranya adalah dikarenakan tidak ingin

terlibat secara langsung, kemudian faktor bahwa selama ini kampanye hanya berupa acara panggung hiburan dan konvoi keliling.

Tabel 3.16:

Tanggapan Responden Mengenai Keikutsertaan Dalam Sosialisasi Tentang Pendidikan Politik atau Pemilu

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Ya, diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)

92 43,81%

2 Ya, diselenggarakan oleh partai politik 24 11,43% 3 Ya, diselenggarakan oleh sekolah 66 31,43

4 Tidak pernah 28 13,33%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa sosialisasi tentang pendidikan politik atau pemilihan umum yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) merupakan jumlah terbanyak jawaban responden dengan 92 orang responden (43,81%), penyelenggaraan yang dilakukan oleh partai politik di jawab oleh 24 orang responden (11,43%), dan penyelenggaraan sosialisasi tentang pendidikan politik atau pemilihan umum yang diikuti responden di jawab sebanyak 66 orang (31,43%), serta yang tidak pernah mengikuti sosialisasi tentang pendidikan politik atau pemilihan umum dijawab sebanyak 28 orang (13,33%). Kegiatan-kegiatan sosialisasi tentang pendidikan politik atau pemilihan umum yang dislenggrakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dilakukan dengan melibatkan pemilih pemula merupakan salah satu prioritas dari fungsi KPU yaitu fungsi sosialisasi. Sekolah-sekolah juga turut berperan dalam sosialisasi tentang pemilihan umum. Partai politik sebagai perserta pemilihan umum tidak terlihat sebagai ujung tombak didalam mensukseskan pemilihan umum itu sendiri. Pragmatisme terlihat dengan rendahnya peran partai dalam proses sosialisasi terhadap konstituen.

Tabel 3.17:

Tanggapan Responden Mengenai Intensitas Dalam Melihat Iklan Partai/Calon Legislatif di Media Massa Menjelang Pemilu (Mulai Dari

Awal Tahun 2014)

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Beberapa kali dalam satu hari 147 70%

2 Melihat sedikitnya sekali dalam satu hari 55 26,2%

3 Beberapa kali dalam seminggu 8 3,8%

4 Tidak pernah - -

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa intesitas responden dalam melihat iklan partai politik/calon legislatif di media massa menjelang pemilihan umum (mulai dari awal tahun 2014) bisa dikatakan tinggi. Dimana responden yang melihat iklan partai/calon legislatif beberapa kali dalam satu hari sebanyak 147 orang (70%), dan untuk responden yang melihat sedikitnya sekali dalam satu hari dijawab sebanyak 55 orang (26,2%), sedangkan yang hanya melihat beberapa kali dalam seminggu dijawab sebanyak 8 orang (3,8%).

Tingginya intensitas tersebut, tidak lepas dari iklan-iklan partai politik yang ada di media massa khususnya media televisi. Dimana beberapa stasiun televisi nasional, dimiliki oleh para ketua umum partai politik ataupun fungsionaris partai politik tertentu. Seperti halnya TV One yang banyak menampilkan iklan dari partai Golongan Karya (GOLKAR), yang dipimpin oleh Aburizal Bakrie, Metro TV yang banyak memberitakan tentang kegiatan-kegiatan kampanye partai Nasional Demokrat (NASDEM) sampai kegiatan-kegiatan pelantikan pengurus partai di daerah oleh ketua umumnya Surya Paloh. Kampanye partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) yang dibanyak ditampilkan di stasiun televisi MNC Group seperti RCTI, Global TV, MNC TV, serta Sindo TV yang pimpin oleh Hari Tanoesoedibyo yang menjadi wakil ketua umum partai

HANURA dan sebagai ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPPILU) partai tersebut.

Tabel 3.18:

Tanggapan Responden Tentang Iklan Partai/Calon Legislatif Pada Media Massa

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Membaca isinya 102 48,57%

2 Melihat sekilas 67 32%

3 Melewatkannya 41 19,52%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa responden dalam menanggapi iklan partai/calon legislatif pada media massa memiliki jumlah yang lebih banyak dari pada yang hanya melihat sekilas saja maupun yang melewatkannya. Dalam hal ini persentasenya sebesar 48,57% dengan jumlah responden 102, dan yang hanya melihat sekilas saja persentasenya sebesar 32% dengan jumlah responden sebanyak 67 orang sedangkan yang hanya melewatkan iklan tentang partai/calon legislatif, persentasenya sebesar 19,52% atau jumlah respondennya sebanyak 41 orang. Dari data tersebut dapat kita simpulkan bahwa iklan partai politik/calon legislatif mampu menarik perhatian dari para pemilih pemula.

Tabel 3.19:

Tanggapan Responden Mengenai Penggunaan Hak Pilih

No Jawaban responden Jumlah Persentase

1 Akan memilih 197 93,81%

2 Tidak memilih 9 4,28%

3 Tidak tahu 4 2%

Jumlah 210 100%

Dari tabel diatas dapat kita ketahui bahwa masih ada pemilih pemula yang tidak akan menggunkan hak pilihnya pada pemilihan umum 2014 sebnayak 9 orang (4,28). Sedangkan yang akan menggunkan hak pilihnya mencapai 93,81% dengan jumlah responden sebanyak 197 orang. Namun masih ada yang tidak tahu apakah akan menggunkan hak pilihnya tersebut pada pemilihan umum yaitu 4 orang (2%). Terlihat bahwa antusisme responden sangat tinggi terhadap pemilihan umum. Sesuai dengan karakter dari pemilih pemula sebagai responden yang selalu ingin mencoba hal-hal baru, dalam hal ini yaitu memilih dalam pemilihan umum.

Tabel 3.20:

Tanggapan Responden Tentang Alasan Memilih/Tidak Memilih dan Menggunakan Hak Pilih

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Pengaruh keluarga 28 13,33%

2 Pengaruh teman/kenalan 15 7,14%

3 Sadar akan hak pilih yang dimiliki 152 72,39% 4 Tidak tahu tentang partai/calon legislatif 3 1,43%

5 Tidak punya alasan untuk memilih 12 5,71%

Jumlah 210 100%

Sumber: Kuesioner tahun 2014

Tabel diatas menunjukkan bahwa alasan responden dalam menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum karena sadar akan hak pilih yang dimilikinya yang paling banyak dipilih responden dengan persentase sebanyak 72,39% dengan jumlah responden sebanyak 152 orang. Karena pengaruh keluarga yang menjadi alasan dalam menggunkam hak pilih pada pemilihan umum di pilih oleh sebanyak 28 orang atau dengan persentase 13,33%, karena pengaruh teman/kenalan yang dijadikan alasan dalam memilih di jawab oleh sebanyak 15 orang responden atau 7,14%. Yang tidak akan memilih karena tidak tahu tentang partai/calon legislatif dipilih sebanyak 3 orang responden (1,43%) serta yang tidak punya alasan untuk memilih sebanyak 12 orang responden atau 5,71%.

Hasil wawancara yang dilakukan kepada responden yang menjawab bahwa menjadikan sadar akan hak pilih yang dimiliki sebagai alasan ikut memilih dikarenakan pemilih pemula memiliki harapan yang tinggi terhadap pelaksanaan pemilihan umum 2014 yaitu anggota legislatif terpilih nantinya akan membawa perubahan-perubahan yang baik. Walaupun masih bersifat normatif, namun semangat dan harapan pemilih pemula terlihat berdasarkan jawaban-jawaban yang diberikan.

Tabel 3.21:

Tanggapan Responden Tentang Alasan Dalam Memilih Partai Politik

No Jawaban Responden Jumlah Persentase

1 Karena keluarga/teman/kenalan 147 70%

2 Simbol partai (gambar, bendera, warna,

Dokumen terkait