• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN BEORI

B. Persepsi Penampilan Fisik

1. Pengertian Persepsi Penampilan Fisik a. Persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan dimana diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga disebut sebagai proses sensori (Walgito, 2010). Menurut Davidoff (dalam Walgito, 2010), persepsi merupakan stimulus yang diindera oleh individu kemudian diorganisasikan dan diinterpretasian sehingga individu menyadari dan mengerti tentang yang diindera. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan (Jalaludin, 1998). Proses persepsi diawali dengan proses fisiologis dimana sebuah objek ditangkap oleh alat indera manusia seperti mata, hidung, lidah, telinga dan kulit. Kemudian, objek tersebut diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna (Schiffman dan

Kanuk, 2004). Selain itu, persepsi yaitu suatu proses tentang petunjuk-petunjuk indrawi dan pengalaman masa lampau yang relevan (Bilondatu, 2013). Jadi, persepsi ialah pengalaman tentang objek bisa berupa benda atau peristiwa yang ditangkap oleh alat indera manusia yang kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna.

b. Penampilan Fisik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penampilan fisik yaitu proses atau cara seseorang dalam menampilkan fisik diri di lingkungan sekitarnya. Tampilan fisik yang ditampilkan yaitu dari ujung kepala hingga ujung kaki yang mana mencakup rambut, wajah, bentuk tubuh dan pakaian. J

c. Persepsi Penampilan Fisik

Persepsi penampilan fisik yaitu pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna. Adapun objek yang dipersepsikan yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan serta daya tahan tubuh.

2. Aspek-aspek Persepsi Penampilan Fisik

Menurut Jersild (dalam Collier, 1998) ada tiga aspek yang mempengaruhi penampilan fisik seseorang yaitu:

Karakter fisik yaitu penampilan yang mencakup bentuk tubuh dari atas sampai ke bawah seperti ukuran dan berat badan, bentuk dan sususnan tubuh, roman muka atau wajah serta bagian tubuh dari pinggang ke bawah.

b. Penampilan dan Kerapihan

Penampilan dan kerapihan mencakup cara memadu padakan pakaian, kerapihan dalam berpakaian dan penataan rambut, cara merias diri dengan menggunakan make upatau aksesoris badan dan gaya potongan rambut.

c. Kesehatan dan Daya Tahan Tubuh

Kesehatan dan daya tahan tubuh mencakup cara seseorang dalam menjaga kebersihan terhadap seluruh tubuh karena kebersihan badan berpengaruh terhadap daya tahan tubuh. Kebersihan tubuh seseorang dapat dirasakan dari aroma tubuh yang dipancarkan oleh orang tersebut.

Menurut Walgito, ada 3 aspek persepsi yaitu : a. Kognitif

Sikap yang berisi kepercayaan individu terhadap objek sikap. Kepercayaan itu muncul karena adanya suatu bentuk yang telah terpolakan dalam pikiran individu. Kepercayaan itu juga datang dari apa yang pernah individu lihat dan ketahui sehingga membentuk suatu ide atau gagasan tentang karakteristik objek. Kepercayaan ini dapat menjadi dasar pengetahuan bagi individu tentang suatu objek

dan kepercayaan ini menyederhanakan fenomena dan konsep yang dilihat dan yang ditemui.

b. Afeksi

Kesan atau perasaan individu dalam menafsirkan stimulus sehingga stimulus tersebut disadari. Aspek afektif merupakan perasaan yang menyangkut aspek emosional subjektif dari individu terhadap objek persepsi, berisi perasaan memihak atau tidak memihak, mendukung atau tidak mendukung terhadap objek yang dipersepsi.

c. Konatif

Perilaku dan kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri individu berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi. Lebih lanjut dijelaskan bahwa kepercayaan dan perasaan banyak mempengaruhi perilaku. Komponen konatif meliputi perilaku yang tidak hanya dilihat secara langsung, tetapi meliputi pula bentuk perilaku yang berupa pernyataan atau perkataan yang diucapkan oleh seseorang berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau bereaksi terhadap sesuatu objek yang dipersepsi.

3. Faktor Persepsi Penampilan Fisik

Menurut Vidyarini (2007) ada 2 faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap penampilan fisik yaitu :

Budaya merupakan salah satu faktor yang membedakan cara pandang seseorang mengenai penampilan fisik. Contohnya masyarakat Asia Timur menganggap mata lebar sebagai tanda kecantikan. Sedangkan bangsa Barat menilai kulit coklat keemasan terbakar matahari mempunyai daya tarik dan nilai kecantikan fisik tersendiri. Namun, ada kesamaan antar budaya satu dengan yang lainnya menyangkut beberapa aspek seperti ukuran tubuh dan wajah yang proporsional. b. Media Masa

Media masa mempengaruhi cara pandang terhadap penampilan fisik. Pada umumnya, media masa menyoroti wajah yang bersih, putih, memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus, berambut hitam serta memiliki kulit putih halus. Hal ini membuat masyarakat menanggap seseorang yang memiliki penampilan fisik yang menarik apabila berkulit putih, kurus, tinggi, wajah bersih dan sebagainya

4. Dampak Penampilan Fisik yang Menarik

Penampilan fisik yang menarik memiliki dampak yang sangat besar dalam melakukan interaksi sosial. Menurut Cross dan Cross (dalam Saguni, 2012), dalam interaksi sosial, penampilan fisik yang menarik merupakan potensi yang menguntungkan dan dapat dimanfaatkan untuk memperoleh berbagai hasil yang menyenangkan bagi pemiliknya. Orang yang menarik lebih mudah diterima dalam pergaulan dan dinilai positif oleh orang lain dibandingkan teman-teman yang memiliki penampilan yang kurang menarik. Selain itu, remaja memiliki persepsi bahwa

mereka yang menarik biasanya diperlakukan dengan baik daripada mereka yang kurang menarik dan daya tarik fisik berperan penting dalam pemilihan pemimpin (Hurlock, 1980). Selain itu, Saguni (2012) menyatakan bahwa penampilan fisik pada umumnya digunakan untuk menilai karakteristik dan kepribadian orang lain. Contohnya, seseorang yang menarik akan lebih sering dianggap memiliki sifat-sifat yang menyenangan, baik dan sebagainya.

Berdasarkan penjelasan di atas, persepsi penampilan fisik merupakan pengalaman tentang objek berupa penampilan fisik yang ditangkap oleh indera manusia kemudian objek tersebut akan diorganisasikan dan diinterpretasikan menjadi sesuatu yang bermakna. Aspek-aspek yang dinilai dari penampilan fisik yaitu karakter fisik, penampilan dan kerapihan, serta kesehatan dan daya tahan tubuh. Penampilan fisik merupakan salah satu indikator penting untuk melakukan interaksi sosial. Hal ini dikarenakan manusia akan menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya terlebih dahulu baru sikap dan kepribadiaanya.

Dokumen terkait