• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi siswa mengenai mata pelajaran

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 92-107)

Data berikut mengungkap tentang penilaian siswa terhadap mata pelajaran (nomor 25). Sebanyak 310 orang siswa yang menyatakan paling menyukai pelajaran komputer ternyata memperoleh rerata skor membaca tertinggi yakni 455,11. Siswa yang senang terhadap pelajaran bahasa sebanyak 1316 orang siswa, memperoleh rerata skor membaca sebesar 443,96. Rerata skor membaca terendah diperoleh siswa yang paling menyukai pelajaran matematika sebanyak 2363 orang siswa. Data selengkapnya disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5.13. Rerata Skor Membaca Berdasarkan Mapel yang disukai

Mapel yg paling disukai

Rerata Skor Jumlah

Siswa Matematika 429,83 2363 Bahasa 443,96 1316 IPA 442,35 823 IPS 440,30 211 PKN 438,15 55 Agama 431,11 330 Olahraga/kesenian 435,01 625 Komputer 455,11 310 Total 436,97 6033 83% 17%

Skor Membaca Berdasarkan Perasaan Aman di

Sekolah

90 Mata pelajaran yang paling mudah dirasa oleh siswa adalah Bahasa. Mata pelajaran ini dipilih oleh 1392 orang siswa, dan memperoleh rerata skor membaca 437,82. Siswa yang memperoleh rerata skor tertinggi adalah siswa yang menyukai mata pelajaran komputer, sebanyak 320 orang siswa, dengan rerata skor 442,88. Rerata skor membaca terendah yakni 423,69 diperoleh siswa yang merasa mata pelajaran matematika yang paling mudah. Mata pelajaran matematika dirasa paling mudah oleh 438 orang siswa.

Tabel 5.14 Rerata Skor Membaca Berdasarkan Mapel yang Paling Mudah

Mapel paling mudah

Rerata Skor Jumlah

Siswa Matematika 423,69 438 Bahasa 437,82 1392 IPA 435,18 782 IPS 439,51 426 PKN 424,37 220 Agama 439,46 487 Olahraga/kesenian 440,1 445 Komputer 442,88 320 Total 436,26 4510

Gambar 5. 13. Rerata Skor Terhadap Mapel yang Sulit

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 2000

Rerata Skor Membaca berdasarkan Mata

Pelajaran yang Sulit

Rerata Skor Jumlah Siswa

91 Mata pelajaran yang paling sulit menurut siswa adalah matematika. Mata pelajaran ini dipilih oleh 1995 orang siswa, dengan rerata skor membaca 435,62. Kemampuan literasi membaca tertinggi diperoleh 95 orang siswa yang merasa bahwa mata pelajaran olah raga adalah mata pelajaran tersulit, dengan rerata skor sebesar 454,01. Rerata skor terendah sebesar 425,07 diperoleh siswa yang merasa bahwa agama adalah mata pelajaran agama adalah mata pelajaran yang tersulit. Mata pelajaran ini dipilih oleh 166 orang siswa.

Berdasarkan pilihan siswa, terlihat bahwa pelajaran yang paling penting adalah matematika. Pelajaran ini dinilai penting oleh 1409 orang siswa, dengan perolehan rerata skor membaca sebesar 439,58. Pelajaran yang berada diurutan terakhir sebagai pelajaran yang penting adalah olahraga/kesenian. Mata pelajaran ini hanya dipilih oleh 77 orang siswa, dengan perolehan rerata skor tertinggi sebesar 444,87. Perolehan rerata skor membaca terendah sebesar 431,38 diperoleh siswa yang merasa bahwa mata pelajaran IPA yang paling penting. Mata pelajaran ini dipilih oleh 390 orang siswa.

Gambar 5. 14. Rerata Skor Terhadap Mapel yang Paling Penting

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

Rerata Skor Membaca Berdasarkan Pelajaran

yang Penting

Rerata Skor Jumlah Siswa

92 Data berikut mengungkap rerata skor membaca siswa berdasarkan membaca nyaring/keras. Terlihat dari grafik bahwa siswa yang memperoleh rerata skor membaca tertinggi diperoleh siswa yang gurunya membaca nyaring/keras satu atau dua kali seminggu. Kategori ini dipilih sebanyak 1126 orang siswa dengan perolehan rerata skor 439,7. Sebanyak 3572 orang siswa yang menyatakan bahwa guru mereka membaca nyaring/keras tiap hari memperoleh rerata skor membaca 437,04. Rerata skor membaca terendah yakni 434,06 diperoleh 238 siswa yang gurunya membaca nyaring satu atau dua kali sebulan. Sejumlah 1097 siswa yang gurunya tidak pernah atau hampir tidak pernah membaca nyaring, memperoleh rerata skor membaca 435,22

Gambar 5. 15. Rerata Skor Terhadap Guru Membaca Nyaring

Setiap hari

Satu atau dua

kali seminggu Satu atau dua

kali sebulan Tidak atau hampir tidak pernah 437.04 439.7 434.06 435.22 3572 1126 238 1097

Rerata Skor Membaca Berdasarkan Guru

Membaca Nyaring/Keras

93 Gambar 5. 16. Persentase Membaca Nyaring Siswa di kelas

Sebanyak 510 orang siswa yang membaca nyaring satu atau dua kali sebulan untuk seluruh kelas memperoleh rerata skor membaca tertinggi yakni 450. Rerata skor membaca terendah yakni 437,04 diperoleh 3572 siswa yang membaca nyaring/keras untuk kelas setiap hari. Sebanyak 1126 siswa yang membaca nyaring/keras satu atau dua kali seminggu memperoleh rerata skor membaca sebesar 439,7. Siswa yang hampir tidak pernah membaca nyaring/keras sebanyak 1097 orang, memperoleh rerata skor membaca 435,22.

Siswa yang setiap hari membaca dalam hati sebanyak 3667 orang, memperoleh rerata skor membaca 439,18. Rerata skor membaca tertinggi diperoleh 1454 siswa yang membaca dalam hati satu atau dua kali seminggu yakni 441,37. Rerata skor membaca terendah diperoleh 649 siswa yang tidak atau hampir tidak pernah membaca dalam hati yakni 421,63. Data selengkapnya tersaji dalam grafik berikut.

26%

34% 9%

31%

Proporsi Membaca Nyaring

Setiap hari Satu atau dua kali seminggu

Satu atau dua kali sebulan Tidak atau hampir tidak pernah

94 Gambar 5. 17. Rerata Skor Terhadap Membaca Dalam Hati

Siswa yang membaca pilihan buku sendiri sebanyak satu atau dua kali seminggu sejumlah 1408 orang, memperoleh rerata skor membaca tertinggi yakni 441,75. Rerata skor membaca terendah diperoleh 3194 orang siswa yang membaca buku pilihan sendiri tiap hari, dengan rerata skor membaca sebesar 435,23.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Setiap hari

Satu atau dua kali seminggu Satu atau dua kali sebulan Tidak atau hampir tidak pernah

Setiap hari Satu atau dua kali seminggu

Satu atau dua kali sebulan Tidak atau hampir tidak pernah Jumlah Siswa 3667 1454 248 649 Rerata Skor 439.18 441.37 433.22 421.63

Rerata Skor Membaca Berdasarkan Membaca

Dalam Hati

95

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 Setiap hari

Satu atau dua kali seminggu Satu atau dua kali sebulan Tidak atau hampir tidak…

Setiap hari Satu atau dua kali seminggu

Satu atau dua kali sebulan Tidak atau hampir tidak pernah Jumlah Siswa 3194 1408 379 972 Rerata Skor 435.23 441.75 441.61 436.64

96 Gambar 5. 18. Rerata Skor Terhadap Membaca buku pilihan sendiri

Rerata skor membaca siswa tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kategori menjawab pertanyaan guru. Dimana 3698 siswa yang menjawab pertanyaan guru setiap hari memperoleh rerata skor membaca 436,83. Rerata skor membaca teringgi diperoleh 1682 siswa yang menjawab pertanyaan guru satu atau dua kali seminggu yakni 439,42. Rerata skor membaca terendah diperoleh 430 siswa yang hampir tidak pernah menjawab pertanyaan. Rerata skor membaca yang diperoleh siswa tersebut adalah 431,13.

Gambar 5. 19. Rerata Skor Terhadap Menjawab Pertanyaan Guru

Sejumlah 443 siswa yang menulis 1 atau 2 kali sebulan memperoleh rerata skor tertinggi yakni 442,09. Skor terendah diperoleh 2511 siswa yang setiap hari menulis yakni sebesar 434,54. Rerata skor 439,89 diperoleh 2184 siswa yang menulis 1 atau 2 kali seminggu. Sebanyak 855 orang siswa yang tidak atau hampir tidak pernah menulis sesuatu memperoleh rerata skor membaca sebesar 437,55.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak…

Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak pernah Jumlah Siswa 2511 2184 443 855 Rerata Skor 434.54 439.89 442.09 437.55

97 Gambar 5. 20. Rerata Skor Terhadap Menulis Sesuatu

Gambar 5. 21. Rerata Skor Terhadap Membicarakan bacaan

Siswa yang sering membicarakan bacaan ternyata tidak menjamin memiliki rerata skor membaca yang tinggi. Sebanyak 1794 orang siswa yang membicarakan bacaannya 1 atau 2 kali seminggu, memperoleh rerata skor membaca tertinggi. Rerata skor membaca terendah diperoleh 2571 siswa yang membicarakan bacaannya tiap hari, yakni 432,87.

Sebanyak 1706 siswa yang frekuensi membacanya 3 atau 4 kali seminggu memperoleh rerata skor membaca tertinggi sebesar 446,31. Rerata skor membaca

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak…

Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak pernah Jumlah Siswa 2511 2184 443 855 Rerata Skor 434.54 439.89 442.09 437.55 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak…

Setiap hari 1 atau 2 kali seminggu 1 atau 2 kali sebulan tidak atau hampir tidak pernah Jumlah Siswa 2571 1794 495 1084 Rerata Skor 432.87 443.86 443.57 436.11

98 terendah diperoleh 1727 siswa yang frekuensi membacanya setiap hari, yakni 428,73. Data selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut.

Gambar 5. 22. Rerata Skor Terhadap Frekuensi membaca

Siswa yang lama waktu mengerjakan PR nya 1-2 jam sebanyak 1353 orang, memperoleh rerata skor membaca tertinggi yakni 439,82. Rerata skor membaca terendah diperoleh 82 orang siswa yakni sebesar 427,7.

Gambar 5. 23. Rerata Skor Terhadap Lama waktu mengerjakan PR

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

Kurang dari 30 menit 30 menit - 1 jam 1 jam-2jam Lebih dari 2 jam Tidak pernah mengerjakan…

Kurang dari 30 menit 30 menit -1 jam 1 jam-2jam Lebih dari 2 jam Tidak pernah mengerjak an PR Jumlah Siswa 1483 2698 1353 578 82 Rerata Skor 430.83 439.11 439.82 435.99 427.7 0 500 1000 1500 2000 Tidak pernah Kurang dari satu kali… 1 atau 2 kali seminggu 3 atau 4 kali seminggu Setiap hari Tidak pernah Kurang dari satu kali seminggu 1 atau 2 kali seminggu 3 atau 4 kali seminggu Setiap hari Jumlah Siswa 432 708 1615 1706 1727 Rerata Skor 429.28 430.39 440.74 446.31 428.73

99 Data yang disajikan berikut mengungkap alasan siswa menyenangi membaca. Sebanyak 1875 orang siswa dengan rerata skor 428,78 mengaku membaca karena merasa perlu. Sisanya sebanyak 4148 orang siswa dengan rerata skor 440,39 menjawab tidak.

Gambar 5. 24. Persentase Jumlah Siswa yang Membaca Karena Perlu

Kurang lebih 66% siswa yang senang mendiskusikan bacaannya memperoleh rerata skor yang lebih tinggi yaitu 438,67, dibanding siswa yang tidak suka mendiskusikan bacaannya. Siswa yang tidak senang mendiskusikan bacaannya sebanyak 2033 orang, memperoleh rerata skor membaca 433,47.

Gambar 5. 25. Persentase Jumlah Siswa yang Senang Berdiskusi Bacaan

31% 69%

Proporsi Membaca karena Perlu

Ya Tidak

66% 34%

Proporsi Siswa yang Senang Berdiskusi

Bacaan

100 Selain siswa yang senang berdiskusi bacaan, juga disajikan data siswa yang senang mendapat hadiah buku. Sebanyak 5160 orang siswa yang mengaku senang mendapat hadiah buku memperoleh rerata skor membaca yang lebih tinggi dibanding siswa yang tidak senang mendapat hadiah buku. Siswa yang senang mendapat hadiah buku memperoleh rerata skor membaca sebesar 439,76. Sejumlah 890 orang siswa yang tidak senang mendapat hadiah buku memperoleh rerata skor sebesar 421,15,

Gambar 5. 26. Grafik Jumlah Siswa yang Senang Dapat Hadiah Buku

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 421.15 890

Ya 439.76 5160

101 Tabel. 5.15 Rerata Skor Membaca Berdasarkan Bacaan

Jawaban Siswa

Saya baca karena perlu Senang berdiskusi bacaan Senang dapat hadiah buku Rerata Skor Jumlah Siswa Rerata Skor Jumlah Siswa Rerata Skor Jumlah Siswa Ya 428,78 1875 438,67 3987 439,76 5160 Tidak 440,39 4148 433,47 2033 421,15 890 Total 436,77 6023 436,91 6020 437,02 6050

Siswa yang senang membaca demi masa depan sebanyak 5372 orang, memperoleh rerata skor membaca sebesar 439,92. Skor tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan siswa yang menjawab tidak sebanyak 726 orang. Siswa yang menjawab tidak ini memperoleh rerata skor 416,41.

Gambar 5. 27. Grafik Jumlah Siswa yang Senang Membaca Demi Masa Depan

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 416.41 726

Ya 439.92 5372

102 Gambar 5. 28. Grafik Jumlah Siswa yang Senang Membaca

Sejumlah 5332 orang siswa yang memiliki sikap senang membaca memperoleh rerata skor yang lebih tinggi yakni 438,45 dibanding siswa yang tidak senang membaca. Siswa yang tidak senang membaca sebanyak 761 orang, memperoleh rerata skor sebesar 427. Selain ituu, siswa yang mengakui bahwa mereka kurang baik dalam membaca, menunjukkan rerata skor yang rendah sperti tersaji dalam grafik berikut.

Gambar 5. 29. Grafik Jumlah Siswa yang Kurang Baik dalam Membaca

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 427 761

Ya 438.45 5332

Rerata Skor Membaca terhadap Sikap Senang

Membaca

0 1000 2000 3000 4000 5000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 439.53 4249

Ya 430.45 1787

103 Gambar 5. 30. Grafik Jumlah Siswa yang Memahami Bacaan Sendiri

Siswa yang mampu memahami bacaannya sendiri sebanyak 4751 orang memiliki rerata skor membaca sebesar 438,03. Lebih tinggi dibanding 1356 orang siswa yang tidak dapat memahami bacaannya sendiri, yakni sebesar 433,05. Siswa yang lebih lambat membaca memperoleh rerata membaca yang lebih rendah yakni 427,28. Sedangkan siswa yang tidak lambat dalam membaca memperoleh rerata skor sebesar 439,51.

Gambar 5. 31. Grafik Jumlah Siswa yang Lambat Membaca

0 1000 2000 3000 4000 5000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 433.05 1356

Ya 438.03 4751

Siswa yang Memahami Bacaan Sendiri

0 1000 2000 3000 4000 5000

Rerata Skor Jumlah Siswa

Rerata Skor Jumlah Siswa

Tidak 439.51 4733

Ya 427.28 1300

Siswa yang Lebih Lambat Membaca

Dibandingkan Teman

104

BAB VI

LATAR BELAKANG GURU DAN NILAI MEMBACA

Dalam dokumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang (Halaman 92-107)

Dokumen terkait