• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

2. Persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah

Angket untuk mengetahui persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN meliputi 6 (enam) aspek, diantaranya: manfaat, minat dan motivasi, tujuan, kepuasaan siswa, waktu, dan strategi.

Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang meliputi 6 (enam) aspek tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 83,6 %, 63,9 %, 77,9 %, 68,4 %, 70,9 %, dan 75,9 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN pada 6 (enam) aspek diatas adalah sangat tinggi dan tinggi.

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap manfaat pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah sangat tinggi dan tinggi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif persentase persepsi siswa terhadap manfaat pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah siswa dengan nilai NEM biologi tinggi, sedang dan rendah berturut-turut 88,7 %, 93,2 %, dan 68,8 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi NEM biologi siswa,

siswa semakin merasakan adanya manfaat bimbingan belajar biologi di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa pada saat penelitian bahwa siswa merasakan kebutuhan akan bimbingan belajar biologi telah terpenuhi di sekolah. Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik. Manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat siswa kreatif pada kegiatan belajar, mengurangi kesulitan belajar dan dapat meningkatkan prestasi. Manfaat bimbingan belajar adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar (Anonim 2010).

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap minat dan motivasi pelakasanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif persentase persepsi siswa terhadap minat dan motivasi pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut 66,7 %, 65,8 %, dan 59,1. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah NEM biologi siswa, siswa tidak termotivasi dalam mengikuti bimbingan belajar biologi di sekolah. Menurut Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004) motivasi siswa ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam hal ini motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah. Siswa merasakan bahwa guru selalu memberikan motivasi kepada siswa

44

untuk berprestasi dan menumbuhkan sikap siap gagal dan siap menang, serta memberikan pembekalan management stres sehingga siswa selalu siap untuk menghadapi kondisi terburuk.

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap tujuan pelaksanaan program bimbingan belajar di sekolah adalah sangat tinggi.. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif persentase persepsi siswa terhadap tujuan pelakasanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut 82,3 %, 83,3 %, dan 68,3 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin rendah NEM biologi siswa, siswa belum merasakan tujuan adanya bimbingan belajara biologi di sekolah. Tujuan bimbingan belajar adalah membantu menghadapi kesulitan belajar, mengembangkan berbagai keterampilan belajar, dapat mengetahui potensi diri secara optimal, dan mengembangkan suasana yang kondusif, serta memberikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif. Tujuan bimbingan belajar secara umum adalah membantu murid-murid agar dapat mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap murid dapat belajar secara efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai perkembangan yang optimal. dengan rincian sebagai berikut: (a) mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau kelompok anak, (b) menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan menggunakan buku pelajaran, (c) memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan perpustakaan, (d) menunjukkan

cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu, (e) menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya, (f) memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karier di masa depan. Dalam bimbingan belajar diharapkan siswa bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang ada padanya. Bimbingan belajar dapat membantu siswa siswa yang mengalami masalah belajar di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya (Abu dan Widodo 2004).

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap kepuasaan siswa mengikuti pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan analisis deskriptif persentase persepsi siswa terhadap kepuasaan siswa mengikuti pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berturut-turut 73,9 %, 74,8 %, dan 56,7 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi NEM biologi siswa, siswa belum merasa puas dengan pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah. Kebutuhuan antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda hal ini juga dipengaruhi akan kebutuhan untuk mencapai prestasi atau Need for Acievement (N.Ach) yang menyatakan bahwa motivasi berbeda-beda, sesuai dengan kekuatan kebutuhan seseorang akan prestasi. Murray sebagaimana dikutip oleh Winardi merumuskan kebutuhan akan prestasi

46

tersebut sebagai keinginan: ‘’melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performance puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan analisis deskriptif persentase siswa tehadap waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berturut-turut 67,4 %, 73,2 %, dan 72,0 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi NEM biologi siswa, maka siswa merasakan bahwa waktu yang digunakan dalam bimbingan belajar biologi telah sesuai dengan keadaan siswa dan guru.

Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang dan rendah terhadap kesesuaian strategi pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan analisis deskriptif persentase terhadap kesesuaian strategi pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berturut-turut 75,7 %, 76,3 %, dan 75,7 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi NEM biologi

siswa, siswa merasakan kesesuaian strategi dalam bimbingan belajar biologi di sekolah. Strategi yang dilakukan adalah dengan drill soal, diawali dengan materi lalu latihan soal dan sebaliknya, dan latihan soal yang dilaksanakan membantu dalam mengerjakan soal-soal latihan UN.

Persepsi siswa pada beberapa aspek diatas menunjukkan kriteria yang sangat tinggi dan tinggi, hal ini menunjukkan bahwa pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN bisa diterima oleh siswa dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan akan bimbingan belajar biologi di sekolah dalam mengahadapi UN mapel biologi, serta hasil UN menunjukkan peningkatan dengan adanya siswa yang memperoleh nilai 10,00 pada di SMA Negeri 1 Sukodono dan SMA Muhammadiyah 1 Sragen (dapat dilihat pada Lampiran 31 dan Lampiran 32).

48

BAB V

PENUTUP

A.

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :

1. Pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN di 8 (delapan) SMAMA meliputi: teknik (pengayaan materi, penekanan materi yang mengacu pada SKL, penekanan materi pada konsep tertentu, latihan soal tahun sebelumnya dan prediksi soal yang akan keluar, memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal, selalu memberikan motivasi kepada siswa, dan mengadakan try-out dan analisa soal). Waktu yang digunakan adalah pada pagi hari dan siang hari selama 60 (enam puluh) menit dalam seminggu dan dimulai pada kelas XI dan XII. Biaya yang digunakan dalam berasal dari uang SPP/BP3 dan sekolah memungut biaya lagi dari siswa. Tenaga pengajar adalah guru sekolah. Soal yang digunakan berasal dari soal-soal tahun sebelumnya dan soal yang mengacu pada SKL.

2. Persepsi siswa SMA/MA se-Kabupaten Sragen tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek yang meliputi: manfaat, minat dan motivasi, tujuan, kepuasan siswa, waktu, dan

strategi. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dicapai yaitu: berturut-turut dengan presentase 83,6 %, 63,9 %, 77,9 %, 68,4 % , 70,9 % , dan 75,9 % . Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa sangat tinggi terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN.

B.

Saran

1. Guru dapat meningkatkan kegiatan dalam pengelolaan kelas agar siswa lebih terkondisikan dalam mengkuti kegiatan bimbingan belajar biologi. 2. Perlu adanya penelitian lanjut tentang pelaksanaan program bimbingan

belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN SMA/MA se-kabupaten Sragen.

50

Dokumen terkait