PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN BELAJAR
BIOLOGI DI SEKOLAH DALAM MENGHADAPI
UJIAN NASIONAL (UN) SMA/MA
SE-KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2010
skripsi
disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi
Oleh Alif Sumarsih
4401405530
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi saya yang berjudul “Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Biologi Di Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) SMA/MA se-Kabupaten Sragen Tahun 2010” disusun berdasarkan hasil penelitian saya dengan arahan dosen pembimbing. Sumber informasi atau kutipan yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan telah disebut dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Skripsi ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar dalam program sejenis di perguruan tinggi manapun.
Semarang, Agustus 2010
iii
PENGESAHAN
Skripsi yang berjudul
Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Biologi Di sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) SMA/MA se-Kabupaten Sragen tahun 2010
disusun oleh
Nama : Alif Sumarsih NIM : 4401405530
telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang pada tanggal 20 Agustus 2010.
Panitia :
Ketua Sekretaris
Dr. Kasmadi Imam S, M.S. Dra. Aditya Marianti, M.Si
195111151979031001 196712171993032001
Ketua Penguji
Drs. Krispinus Kedati Pukan. M, Si 19550731 198503 1002
Anggota Penguji/ Anggota Penguji/
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
iv
ABSTRAK
Sumarsih, Alif. 2010. Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Biologi Di Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasioanal (UN) SMA/MA se-Kabupaten Sragen Tahun 2010. Skripsi, Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Semarang. Ir.Tuti Widianti M. Biomed dan Dr. Enni Suwarsi R. M, Si
Hasil Ujian Nasional (UN) biologi di SMA/MA se-Kabupaten Sragen tahun ajaran 2009/2010 belum memuaskan. Nilai-nilai try-out yang telah dilakukan sebelum UN menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang memiliki nilai di bawah standart kelulusan UN. Berdasarkan hasil UN yang belum memuaskan tersebut pelaksanaan bimbingan belajar dalam rangka menghadapi UN perlu dievaluasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pelaksanaan dan persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN SMA/MA se-Kabupaten Sragen tahun 2010.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi penelitian adalah 24 SMA/MA yang memiliki program IPA dan yang menyelenggarakan program bimbingan belajar biologi yang meliputi 9 SMA negeri, 10 SMA swasta, dan 5 MA negeri. Sampel sekolah diambil secara proportional stratified random sampling sebesar 30 %. Sampel siswa diambil 30 % dari setiap sekolah sampel. Data berupa pelaksanaan program bimbingan dan persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah.
Pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN di 8 (delapan) SMA/MA yang mencakup: teknik, waktu, biaya, tenaga pengajar, dan sumber soal hampir sama. Persepsi siswa SMA/MA se-Kabupaten Sragen tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN yang meliputi dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek yang meliputi: manfaat, minat dan motivasi, tujuan, kepuasan siswa, waktu, dan strategi berturut-turut dengan presentase 83,6 % (sangat setuju), 63,9 % (setuju), 77,9 % (sangat setuju), 68,4 % (setuju), 70,9 % (setuju), dan 75,9 % (setuju).
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Biologi Di Sekolah dalam Menghadapi Ujian Nasional (UN) SMA/MA se-Kabupaten Sragen Tahun 2010 “.
Penulis dalam penyusunan skripsi ini menyadari bahwa hal ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam penyusunan skripsi.
3. Ketua Jurusan Biologi yang telah memberikan kelancaran administrasi dalam penyusunan skripsi.
4. Ir. Tuti Widianti M.Biomed dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk, dan motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Dr. Enni Suwarsi R. M.Si dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
6. Drs. Krispinus Kedati Pukan. M.Si dosen penguji, atas segala saran dan masukan yang diberikan.
vi
8. Guru biologi kelas XII SMA N 1 Sambungmacan, SMAN 1 Gondang, SMAN 1 Sukodono, SMA Muhammadiyah 1 Sragen, SMA PGRI 1 Karangmalang, SMA Kristen Karangmalang, MAN 1 Sragen, dan MAN 2 Sragen yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
9. Siswa-siswi kelas XII IPA di SMA N 1 Sambungmacan, SMA N 1 Gondang, SMA N 1 Sukodono, SMA Muhammadiyah 1 Sragen, SMA PGRI 1 Karangmalang, SMA Kristen Karangmalang, MAN 1 Sragen, dan MAN 2 Sragen yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian.
10.Ibu, Bapak dan adek atas segala doa, motivasi dan materi serta tenaga, hanya surga balasan untuk semuanya.
11.Saudara-saudaraku di kost Aisha binti Abu Bakar dan kost Fitrul ’Ain, terima kasih untuk persaudaraannya.
12.Dek Andris, Mas Arwan, dan Mas Eko terima kasih untuk waktu, motivasi dan semangatnya.
13.Sahabat-sahabat terbaikku atas persahabatannya sehingga penulis menyelesaikan skripsi ini (terutama Lia, Soli, Fitri, Widiarti, dan Rose).
14.Teman-teman Bio 05, terima kasih atas motivasinya.
15.Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.
Semarang, Agustus 2010
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL . ... i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii
PENGESAHAN . ... iii
ABSTRAK. ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN .viii BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang . ... 1
B Rumusan Masalah ... 3
C Penegasan Istilah . ... 3
D Tujuan Penelitian ... 4
E Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A Bimbingan Belajar ... 5
B Kelompok-kelompok yang melakukan bimbingan belajar ... 7
C Pembelajaran Biologi ... 8
D Ujian Nasional ... 9
E Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelulusan UN ... 10
F Bimbingan belajar Dilakukan dalam menghadapi UN ... 12
BAB III METODE PENELITIAN A Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13
B Populasi Dan Sampel . ... 13
C Variabel Penelitian ... 14
D Rancangan Penelitian ... 14
viii
F Metode Analisis Data ... 15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian . ... 17
B Pembahasan . ... 26
BAB V PENUTUP A Simpulan ... 35
B Saran ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 36
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tahap pelaksanaan pengambilan data ... 15 2. Kriteria persepsi berdasarkan skor dalam persentase ... 16 3. Pola pelaksanaan bimbingan belajar biologi disekolah ... 17 4. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
pada aspek manfaat ... 20 5. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
pada aspek minat dan motivasi ... 21 6. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
pada aspek tujuan ... 22 7. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
pada aspek kepuasaan siswa ... 23
8. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
pada aspek waktu ... 24 9. Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Nama SMA/MA di Kabupaten Sragen ... 39
2. Kisi-kisi angket siswa ... 40
3. Lembar pedoman wawancara ... 41
4. Angket siswa ... 44
5. Hasil wawancara dengan guru biologi kelas XII ... 47
6. Analisis data untuk menentukan siswa yang terpilih sebagai sampel ... 50
7. Hasil analisis persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi ... 52
8. Rekapitulasi persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi ... 56
9. Nilai UN Biologi SMA Negeri 1 Sambungmacan ... 64
10. Nilai UN Biologi SMA Negeri 1 Gondang ... 66
11. Nilai UN Biologi SMA Negeri 1 Sukodono ... 68
12. Nilai UN biologi SMA Muhammadiyah 1 Sragen ... 72
13. Nilai UN biologi SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen ... 76
14. Nilai UN biologi SMA Kristen Karangmalang Sragen ... 79
15. Nilai UN biologi MA Negeri 1 Sragen ... 80
16. Nilai UN biologi MAN 2 Sragen ... 83
17. Dokumentasi penelitian ... 84
18. Surat penetapan dosen pembimbing ... 85
19. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke Kesbangpolinmas ... 86
20. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA Negeri 1 Sambungmacan ... 87
21. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA Negeri 1 Gondang ... 88
22. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA Negeri Sukodono ... 89
23. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA Muhammadiyah 1 Sragen ... 90
24. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA PGRI 1 Karangmalang ... 91
25. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SMA Kristen Karangmalang ... 92
xi
27. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke MA Negeri 2 Sragen ... 94
28. Surat Rekomendasi Ijin Survey dari Kesbangpolinmas Sragen ... 95
29. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Negeri 1 Sambungmacan ... 96
30. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Negeri 1 Gondang ... 97
31. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Negeri 1 Sukodono ... 98
32. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Muhammadiyah 1 Sragen ... 99
33. Surat Keterangan Penelitian dari SMA PGRI 1 Sragen ... 100
34. Surat Keterangan Penelitian dari SMA Kristen Karangmalang ... 101
35. Surat Keterangan Penelitian dari MA Negeri 1 Sragen ... 102
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Kualitas pendidikan terkait dengan kualitas proses dan produk. Kualitas proses dapat dicapai apabila proses belajar mengajar berlangsung secara efektif dan peserta didik dapat menghayati dan menjalani proses pembelajaran secara bermakna. Kualitas produk dapat dilihat dari performance peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Untuk pendidikan formal antara lain dapat diukur melalui ujian nasional.
Mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional (UN) SMA untuk jurusan IPA mencakup Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Dalam menghadapi UN pihak sekolah maupun siswa melakukan berbagai cara untuk mencapai standar kelulusan. Pada umumnya pihak sekolah mengadakan bimbingan belajar untuk siswa kelas XII untuk menghadapi UN. Selain bimbingan belajar di sekolah siswa masih mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah yang diselenggarakan oleh berbagai pusat bimbingan belajar.
2
belajar disesuaikan dengan Standar Kompetensi Kelulusan yang diterbitkan oleh Badan Standarisasi Nasional Pendidikan, materi mencakup dari kelas X sampai kelas XII dan diajarkan semua. Kegiatan dilakukan pagi hari atau sebelum jam pelajaran yang terjadwal atau siang hari setelah jam pelajaran terjadwal usai. Penyelenggaraan kegiatan program bimbingan belajar diisi oleh guru dan lembaga bimbingan belajar di luar sekolah untuk mengadakan kegiatan latihan UN. Kegiatan lain yang dilakukan dalam kegiatan program bimbingan belajar meliputi: pendalaman materi, latihan memecahkan soal, latihan UN dan sebagainya.
UN merupakan salah satu jenis evaluasi hasil belajar. Evaluasi merupakan proses pengumpulan informasi dan memanfaatkannya sebagai penimbang dalam pengambilan keputusan (Briak 1974 dalam Darsono 2002). Dengan demikian evaluasi mengandung tiga unsur yaitu pengumpulan informasi, penimbangan dengan suatu kriteria dan pengambilan keputusan. Untuk pengambilan keputusan secara sistematis sesuai dengan tujuan evaluasi kegiatan tersebut harus dilakukan tahap demi tahap yaitu pengukuran, penilaian dan akhirnya pengambilan keputusan.
2007/2008 syarat kelulusan adalah nilai rata-rata dari semua mata pelajaran (mapel) yang diuji minimal sebesar 5,25 dan tidak ada mapel yang nilainya di bawah 4,25. Bila ada nilai 4,00 pada salah satu mapel yang diujikan, nilai pada mata pelajaran lain masing-masing harus 6,00 atau lebih. Semua persyaratan ini untuk mengakomodasi kondisi sekolah-sekolah di Indonesia yang masih beragam. UN tahun 2009 untuk tingkat SMA dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada tanggal 20-24 April 2009. Meskipun nilai UN biologi sudah lulus semua namun dirasa belum maksimal, sekolah masih perlu meningkatkan nilai UN biologi. Hasil tersebut belum memuaskan, dan diharapkan masih dapat ditingkatkan melalui program bimbingan belajar yang berkualitas. Bimbingan belajar yang berkualitas adalah bimbingan belajar yang siswa-siswanya akan mencapai nilai yang optimal dan pelaksanaan program bimbingan belajar tersebut dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah masing-masing. Diduga pelaksanaan program bimbingan belajar biologi belum maksimal untuk itu perlu diketahui pola pelaksanaan program bimbingan belajar seperti apa
4
bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN SMA/MA se-kabupaten Sragen tahun 2010.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dapat dikemukakan, yaitu :
1. Bagaimanakah pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN SMA/MA se- Kabupaten Sragen tahun 2010 ?
2. Bagaimanakah persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN di SMA/MA se-Kabupaten Sragen tahun 2010 ?
C.
Penegasan istilah
1. Bimbingan belajar
Dalam penelitian ini bimbingan belajar merupakan bimbingan yang diselenggarakan di sekolah dalam rangka mengahadapi UN di luar jam terjadwal.
2. Ujian Nasional
mengukur ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang telah ditentukan, dalam rangka mencapai standar nasional pendidikan.
3. Pola pelaksanaan
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pola pelaksanaan meliputi: teknik bimbingan (pengayaan materi, penekanan pada konsep-konsep tertentu, latihan soal ataupun prediksi soal-soal, dan teknik cepat dan tepat), waktu pelaksanaan (frekuensi bimbingan, waktu pelaksanaan dan lamanya waktu bimbingan), biaya, tenaga pengajar (guru, mahasiswa, atau tutor dari bimbingan belajar di luar sekolah), serta sumber soal yang digunakan dalam latihan soal dan perbedaan kegiatan bimbingan belajar dari tahun ke tahun.
4. Persepsi siswa
Persepsi siswa dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN meliputi tanggapan terhadap manfaat bimbingan belajar biologi, minat, motivasi, tujuan, kepuasan siswa dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar, waktu pelaksanaan, serta strategi pelaksanaannya.
D.
Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
6
2. persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN SMA/MA se-kabupaten Sragen tahun 2010.
E.
Manfaat penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang berarti :
1. bagi sekolah
Dapat memperoleh informasi tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN, serta dapat dimanfaatkan sebagai dasar kebijakan untuk pengambilan langkah dalam peningkatan pelaksanaan kegiatan bimbingan belajar.
2. bagi Dinas Pendidikan
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Bimbingan Belajar
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentuk bimbingan yang diselenggarakan di sekolah. Pengalaman menunjukkan bahwa kegagalan-kegagalan yang dialami siswa dalam belajar tidak selalu disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi, tetapi kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat pelajaran bimbingan yang memadai (Prayitno dan Amti 1999). Menurut Sukardi (2004) bimbingan belajar adalah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntunan-tuntunan belajar disuatu institusi pendidikan. Bimbingan belajar adalah bimbingan yang diarahkan untuk membantu para individu dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah akademik dilakukan dengan cara mengembangkan suasana belajar mengajar yang kondusif agara terhindar dari kesulitan belajar (Syamsul Yusuf 2005).
8
diselenggarakan selama 1 tahun dilakukan pada kelas XII, ada juga sekolah yang menyelenggarakan kegiatan program bimbingan belajar sejak kelas XI. Lamanya pun beragam yaitu, 1 jam pelajaran atau 2 jam pelajaran yang dilaksanakan per minggu. Penyelenggaran kegiatan program bimbingan belajar dilaksanakan oleh pihak sekolah dan tentunya dari lembaga bimbingan belajar di luar sekolah yang mengadakan kegiatan latihan UN.
Kualitas guru dalam kegiatan bimbingan belajar tentunya harus memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam mengisi kegiatan program bimbingan belajar, seorang guru tidak boleh dengan serta merta melakukan ijin kalau pun situasi mendesak, seorang guru wajib menjalin komunikasi dengan guru-guru lain yang mengisi bimbingan belajar agar dapat bertukar waktu pada saat mengisi kegiatan bimbingan belajar tersebut.
Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan dan pemeliharaan kondisi belajar yang optimal berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dalam mengendalikan pelajaran. Ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam rangka mengendalikan proses belajar mengajar di dalam kelas, yaitu: (1) menunjukkan sikap tanggap, (2) membagi perhatian, (3) memusatkan perhatian kelompok, (4) memberikan petunjuk yang jelas, (5) menegur, dan (6) memberi penguatan (Rianto dan Sukaesih 2007)
Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat dinyatakan bahwa bimbingan belajar adalah kegiatan bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswa untuk menghadapi UN yang dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan bimbingan belajar meliputi pendalaman materi, latihan mengerjakan soal, dan pembahasan soal-soal UN tahun sebelumnya. Sekolah juga melakukan try-out secara berkelanjutan bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar, mengadakan pengayaan materi, dan pemberian jam belajar yang ekstra yang pada akhirnya sampai pada tahap latihan ujian nasional.
2. Kelompok-kelompok yang melakukan bimbingan belajar
Kelompok-kelompok yang melakukan bimbingan belajar, diantaranya :
1)Sekolah
10
dan XII tergantung kebutuhan siswa dan kemampuan sekolah. Materi yang diajarkan dalam kegiatan bimbingan belajar disesuaikan dengan SKL (Standar Kompetensi Kelulusan) yang diterbitkan Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, materi mencakup materi kelas X sampai XII. Kegiatan bimbingan belajar dilakukan pada pagi hari sebelum jam pelajaran yang terjadwal atau siang hari setelah jam pelajaran terjadwal usai.
2)Di luar sekolah, antara lain: a) Primagama
Merupakan bimbingan belajar yang sudah diakui oleh masyarakat luas dan lembaga bimbingan belajar yang sudah berpengalaman. Programnya adalah sukses ulangan harian, sukses ujian semester, sukses di UN, diterima di prodi favorit, dan peningkatan prestasi akademik di sekolah. Sarana belajarnya dengan modul panduan belajar, paket pengayaan smart, suplemen, evaluasi belajar rutin, dan paket listening bahasa inggris. Primagama cabang Sragen beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan No. 19 Sragen, dan ada di Sragen sejak tahun 1990.
b) Neutron
favorit. Setiap program bimbingan diberikan dalam bentuk materi pelajaran dengan sistem: penjelasan dan pendalaman teori dasar serta inti permasalahan tiap materi pelajaran berdasarkan kurikulum terbaru, meningkatkan penguasaan materi dan kemampuan analisis siswa berdasarkan teori yang telah dikuasai sehingga dapat memecahkan soal-soal yang dihadapi, Memantapkan siswa-siswi dengan soal-soal ujian harian, ujian semester, ujian nasional, UM PTN Favorit, dan SNMPTN dengan metode penalaran, konsultasi dan diskusi terhadap pokok-pokok bahasan setiap bidang studi yang dirasa perlu, diberikan metode belajar terbaik yaitu metode penalaran. Neutron cabang Sragen beralamat di Jalan Raya Sukowati No. 490 Sragen, dan ada di Sragen sejak tahun 1993.
c) Gama Excata
Programnya meningkatkan prestasi akademik di sekolah, mempersiapkan siswa siswi kelas XII secara intensif agar berprestasi di sekolah, sukses semester, sukses Ujian Nasional, sukses ujian masuk PTN favorit, sukses SNMPTN, serta diterima di perguruan tinggi negeri favorit. Gama Excata cabang Sragen beralamat di Jalan Raya Sukowati No. 350 Sragen dan ada sejak tahun 2000.
3. Pembelajaran biologi
12
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inquiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Pembelajaran IPA khususnya biologi merupakan suatu konsep pembelajaran yang tidak dapat mengesampingkan adanya interaksi antara siswa dengan lingkungannya. Biologi lebih dari sekedar kumpulan fakta maupun konsep, karena dalam biologi juga terdapat kumpulan proses dan nilai yang dapat diaplikasikan serta dikembangkan dalam kehidupan nyata. Pembelajaran biologi di sekolah diharapkan mampu memberikan pengalaman kepada siswa, sehingga memungkinkan siswa melakukan penyelidikan tentang fenomena biologi (Saptono 2003)
4. Ujian Nasional (UN)
Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional tentang UN tahun pelajaran 2004/2005 pasal 3 menyebutkan bahwa UN merupakan suatu kegiatan yang mengukur ilmu pengetahuan dan teknologi peserta didik pada mata pelajaran yang telah ditentukan, dalam rangka mencapai standar nasional pendidikan.
Untuk mendorong tercapainya target wajib belajar pendidikan yang bermutu, pemerintah menyelenggarakan UN untuk SMP, SMA, dan sederajat ini dilakukan mulai periode 2005-2006. Pada tahun ajaran 2007-2008 kriteria kelulusan didasarkan pada rata-rata nilai mata pelajaran (mapel) yang diujikan yaitu Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Seorang siswa dinyatakan lulus bila dari 3 mapel yang diujikan minimal 5,25 dengan tidak ada nilai di bawah 4,25. Tetapi boleh memiliki nilai 4,00 pada salah satu mata pelajaran, namun pada mata pelajaran lainnya masing-masing 6,00. Semua ini untuk mengakomodasi kondisi sekolah-sekolah di Indonesia yang beragam.
Pada tahun ajaran 2008 bidang studi yang diujikan bukan hanya Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, tetapi juga ditambah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Untuk jenjang SMA, bidang studi IPA meliputi Biologi, Kimia, dan Fisika. Pelaksanaan UN program IPA untuk mapel Biologi adalah jumlah butir soal sebanyak 40 butir soal dan waktu 120 menit.
14
kebijakan otonomi sekolah melalui manajemen berbasis sekolah. Evaluasi sudah menjadi hak dan tanggung jawab daerah termasuk sekolah, tetapi pelaksanaan UN telah membuat otonomi sekolah menjadi terkurangi karena sekolah harus tetap mengikuti kebijakan UN yang diatur dari pusat.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelulusan UN
Pada saat ini UN SMA merupakan alat ukur utama hasil belajar yang di lakukan selama 3 tahun. Kesiapan psikologis perlu dimiliki seorang siswa terutama dalam menghadapi UN. Siswa perlu menumbuhkan kesiapan psikologis jauh sebelum ujian dilaksanakan, karena dengan kesiapan psikologis yang cukup siswa akan lebih tenang dan optimis dalam menghadapi ujian. Untuk membantu menumbuhkan kesiapan psikologis siswa melakukan berbagai persiapan-persiapan diantaranya dengan mengikuti kegiatan bimbingan belajar.
Tonis (dalam Pujiana 2001) mengatakan bahwa kesiapan psikologis adalah titik kematangan pada individu untuk dapat menerima dan mempraktekkan tingkah laku tertentu. Menurut pendapat Horrace dan Ava (dalam Shofiani 2004) kesiapan psikologis mempunyai sifat kompleks dan merupakan gabungan dari banyak kualitas pribadi dalam mempelajari tugas satu sama lain.
perbuatan maka akan menimbulkan rasa ketidakpuasan juga. Tetapi jika individu dalam keadaan siap dan disuruh melakukan suatu perbuatan maka akan menimbulkan perbuatan tersebut dimana individu sudah mempunyai kekuatan dan kematangan yang pada akhirnya membuat individu merasa siap untuk melakukannya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan psikologis menurut Sulistyowati (1998) adalah kematangan atau kemasakan, motivasi, serta latihan dan pelatihan. Siswapun perlu melakukan persiapan berupa latihan-latihan agar siap dalam menghadapi ujian. Kesiapan psikologis dan persiapan-persiapan yang cukup, siswa tidak akan merasa was-was dalam menghadapi UN. Perasaan ini sebenarnya dapat diminimalkan apabila ada kemauan dari siswa sendiri untuk belajar lebih dini jauh sebelum ujian dilakanakan dan tentunya didukung oleh pihak sekolah dan orang tua.
Yang tak kalah pentingnya adalah sikap kepercayaan diri yang dapat mendukung terciptanya kesiapan pskologis. Karena dengan kepercayaan diri yang ada maka individu siap untuk melakukan apa yang sudah ditargetkan dan siap untuk menerima apapun hasilnya. Kepercayaan diri ini akan muncul di saat individu tidak memiliki ketergantungan pada orang lain karena adanya perasaan yakin dengan potensi yang ada pada dirinya dan yakin terhadap kemampuan yang dimilikinya.
16
eksternal. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari diri siswa sendiri, seperti kecerdasan intelektual, kecemasan, kesiapan mental, bahkan kondisi fisik. Bagi siswa yang memiliki keterbatasan intelektual tentu akan mengalami kesulitan menghadapi soal-soal UN yang diperuntukkan mereka yang normal dan diatas normal. Faktor kecemasan apabila ada dalam ambang tertentu akan mendorong siswa memiliki kekuatan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Dengan kata lain mereka yang terlalu cemas dan takut cenderung akan menjadi tidak siap menghadapi soal-soal, akan menjadi kurang percaya diri untuk dapat berhasil menyelesaikan soal-soal dengan baik. Pada akhirnya, dengan kondisi seperti ini jelas peluang untuk bisa berhasil lulus UN menjadi sangat kecil. Faktor yang tidak kalah pentingnya yang mempengaruhi hasil belajar adalah kondisi fisik siswa. Tidak bisa dipungkiri kondisi fisik siswa yang tidak fit, sakit atau bahkan stres akan sulit dapat menyelesaikan soal-soal ujian yang membutuhkan konsentrasi penuh.
6. Bimbingan belajar dilakukan dalam menghadapi UN
Setiap sekolah tentu menginginkan semua anak didiknya untuk lulus UN dengan hasil yang memuaskan dan dapat melanjutkan ke perguruan tinggi. Berbagai macam usaha di lakukan oleh pihak sekolah untuk mensukseskan UN, mulai dari menambah jam pelajaran yang harus diikuti oleh siswa kelas XII mulai dari kelas X atau kelas XII tergantung kebijakan sekolah masing-masing sampai dengan latihan UN yang dilakukan mandiri oleh sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota setempat.
Kegiatan ini dapat dilakukan setiap sekolah sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan sekolah masing-masing. Waktu yang digunakan sesuai dengan kondisi siswa, kondisi sekolah, dan kondisi guru. Materi yang diajarkan dalam kegiatan program bimbingan belajar disesuaikan dengan SKL yang diterbitkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, yang mencakup materi kelas X sampai kelas XII dan diajarkan semua materi. Kegiatan dilakukan pagi hari atau sebelum jam pelajaran yang terjadwal atau siang hari setelah jam pelajaran terjadwal usai. Penyelenggaraan kegiatan program bimbingan belajar diisi dengan pendalaman materi oleh guru dan lembaga bimbingan belajar di luar sekolah untuk mengadakan kegiatan latihan UN.
18
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA dan MA negeri dan swasta yang terpilih sebagai sampel penelitian dan yang menyelenggarakan kegiatan program bimbingan belajar.
2. Waktu Penelitian
Pengambilan data ini dilaksanakan pada bulan Maret 2009 - April tahun 2010
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah SMA/MA sederajat se-kabupaten Sragen sebanyak 24 sekolah yang memiliki program IPA dan yang menyelenggarakan kegiatan program bimbingan belajar biologi ada 9 SMA negeri, 10 SMA swasta, dan 5 MA negeri.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan berjenjang yaitu:
20
secara proporsional (Sudjiono 2003). Dari 9 SMA negeri, 10 SMA swasta dan 5 MA negeri masing-masing SMA/MA diambil sampel sekitar 30 % dari setiap strata secara acak, sehingga ditetapkan sampel sebanyak 3 SMA negeri, 3 SMA swasta, dan 2 MA negeri.
b)Pengambilan sampel siswa dari sekolah yang terpilih sebagai sampel. Dari setiap sekolah diambil sampel secara proportional stratified random sampling berdasarkan nilai UN mapel biologi tahun ajaran 2009/2010, yaitu siswa yang mendapatkan nilai UN biologi tinggi, sedang, dan rendah. Sampel diambil sebesar 30% dari setiap strata nilai yang secara acak.
C. Variabel penelitian
1. Pola pelaksanaan meliputi: teknik bimbingan (pengayaan materi, penekanan pada konsep-konsep tertentu, latihan soal ataupun prediksi soal-soal, dan teknik cepat dan tepat), waktu pelaksanaan (frekuensi bimbingan, waktu pelaksanaan dan lamanya waktu bimbingan), biaya, tenaga pengajar (guru, mahasiswa, atau tutor dari bimbingan belajar di luar sekolah), serta sumber soal yang digunakan dalam latihan soal dan perbedaan kegiatan bimbingan belajar dari tahun ke tahun.
D.
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan keadaan/status/fenomena (Arikunto 2006), yaitu untuk mengetahui pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN di SMA/MA se Kabupaten Sragen tahun 2010.
E. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap sebagai berikut : 1. Tahap persiapan
a) Tahap observasi awal yang dilakukan pada bulan tanggal 10-11 bulan Agustus tahun 2009 adalah untuk mendapatkan dokumen jumlah SMA/MA di Kabupaten Sragen yang menyelenggarakan kegiatan program bimbingan belajar biologi, dan nilai UN mata pelajaran biologi tahun ajaran 2008/2009 di Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen.
b) Tahap pembuatan instrumen penelitian
22
lembar/pedoman wawancara yang diperuntukkan untuk guru mapel Biologi kelas XII.
2. Tahap pelaksanaan
[image:33.595.115.517.232.649.2]kegiatan yang dilakukan dalam penelitian, sebagai berikut : Tabel 1 Tahap pelaksanaan pengambilan data
No Variabel Indikator Metode Instrumen
1. 2. Pola pelaksanan Persepsi siswa - Teknik pelaksanaan - Waktu pelaksanaan
- Biaya tambahan dari siswa
- Tenaga pengajar - Sumber soal - Perbedaan
kegiatan
bimbingan belajar dari tahun ke tahun
- Manfaat
- Minat dan
motivsi - Tujuan
- Kepuasan siswa - Waktu - Strategi Wawancara dengan guru mapel biologi kelas XII Pengisian angket oleh siswa Pedoman wawancara Angket
F.
Metode Analisis Data
Tahap-tahap analisis data pada penelitian ini yaitu : 1. Jenis data
a)Pola pelaksanaan bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN.
2. Analisis data
a) Pelaksanaan kegiatan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN dianalisis secara deskriptif.
b)Persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN yang diambil dengan kusioner atau angket dianalisis dengan menjumlahkan skor jawaban yang didapat. Jawaban ya diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi nilai 0, skor yang diperoleh tersebut kemudian dihitung kedalam bentuk persentase ( Ali 1992).
Jumlah skor yang diperoleh
Skor persepsi siswa =———————————— X 100 % Skor maksimal
[image:34.595.115.512.241.640.2]
Hasil skor diinterpretasikan dengan tabel kriteria deskriptif persentase sebagai berikut :
Tabel 2 Kriteria persepsi siswa berdasarkan skor dalam presentase Interval skor Kriteria
76 % - 100 % 51 % - 75 % 26 % - 50 % 0 % - 25 %
Sangat setuju Setuju
Kurang setuju Tidak setuju
(Ali 1992)
24
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Hasil Penelitian
1. Hasil wawancara dengan guru biologi kelas XII tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi
[image:35.595.115.517.240.760.2]Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi kelas XII pada saat penelitian yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 Februari – 12 Maret, hasil wawancara disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3 Pola pelaksanaan bimbingan belajar biologi disekolah sampel*
No Kegiatan yang dilakukan N1 N2 N3 S1 S2 S3 M1 M2 1.
2.
Teknik pelaksanaan
a.Dengan pengayaan materi
b.Penekanan materi mengacu pada SKL
c.Penekanan materi pada konsep tertentu
d.Latihan soal tahun sebelumnya dan prediksi soal yang akan keluar
e.Memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal f.Selalu memberikan motivasi
kepada siswa
g.Setiap minggu mengadakan ulangan harian
h.Setiap siswa harus memiliki buku penunjang UN mapel biologi
i.Mengadakan diskusi dan tanya jawab
j.Menelaah SKL
k.Mengadakan try-out dan analisa soal
Waktu pelaksanaan a.Pada pagi hari b.Pada siang hari
3.
d.Di mulai dari kelas XI e. Di mulai dari kelas XII Biaya pelaksanaan
a.Sudah temasuk uang SPP/BP3 b.Sekolah memungut biaya lagi
dari siswa
c. Sekolah memungut biaya sebesar Rp.20.000 per siswa per bulan + − − + − − + − − + − − + + + − + − − − − 4. 5. 6. Tenaga pengajar
a.Dari guru sekolah sendiri
b.Kerja sama dengan bimbingan belajar Gama Excata
c.Kerja sama dengan bimbingan belajar Primagama
d.Kerja sama dengan bimbingan belajar untuk mengadakan try-out
Sumber soal
a.Soal tahun sebelumnya b.Mengacu pada SKL
c.Kumpulan soal dari Primagama
d.Kumpulan soal dari Gama Excata
e.Kumpulan soal dari Gama Yogya
f. Kumpulan soal dari Neutron g.Kumpulan soal dari penerbit
Erlangga
h.Kumpulan soal dari penerbit Yudistira
i. Kumpulan soal dari K4MA Perbedaan dari tahun ke tahun a.Mengacu pada SKL mapel
biologi
b.Menyangkut teknis
pelaksanaanya
c.Perbedaan keadaan
lingkungan
26
belajar
e.Sama seperti tahun-tahun sebelumnya
f. Lebih meningkat dari tahun sebelumnya
g.Tidak terlalu jauh berbeda dengan tahun sebelumnya h.Menggunakan perangkat IT,
misal dengan slide presentation
i. Terjadi perubahan namun tidak signifikan
j. Mengadakan variasi
pembelajaran yang berbeda − − − − − − − − − + − − − − − − − − − + − − − +
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 5 Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan M2 : MA N 2 Sragen
N2 : SMA N 1 Gondang + : Ya
N3 : SMA N 1 Sukodono − : Tidak
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang
S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen M1 : MA N 1 Sragen
Berdasarkan pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi yang dilakukan di 8 (delapan) sekolah yang meliputi: teknik pelaksanaan, waktu pelaksanaan, biaya pelaksanaan, tenaga pengajar, sumber soal yang digunakan, dan perbedaan dari tahun ke tahun memiliki kegiatan yang tidak jauh berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain.
Kelulusan), penekanan materi pada konsep tertentu, latihan soal tahun sebelumnya dan prediksi soal yang akan keluar, memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal, selalu memberikan motivasi kepada siswa, dan mengadakan try-out dan analisa soal.
Waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah pada pagi hari dan siang hari selama 60 (enam puluh) menit dalam seminggu dan dimulai pada kelas XI dan XII.
Biaya yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berasal dari uang SPP/BP3 dan sekolah memungut biaya lagi dari siswa, dan memungut biaya dari siswa sebesar Rp.20.000.
Tenaga pengajar yang mengisi pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah guru sekolah.
Sumber soal yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah menggunakan soal-soal tahun sebelumnya dan soal yang mengacu pada SKL. Perbedaan pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dari tahun ke tahun, meliputi: perbedaan yang mengacu pada SKL.
28
2. Persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi
[image:39.595.115.511.265.766.2]Data persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi diperoleh dengan angket yang diberikan kepada siswa, angket meliputi 6 (enam) aspek diantaranya: manfaat mengikuti bimbingan belajar biologi, minat dan motivasi, tujuan, kepuasaan siswa, waktu yang digunakan, dan strategi. Hasil kuesioner untuk berbagai aspek disajikan pada Tabel 4, Tabel 5, Tabel 6, Tabel 7, Tabel 8, dan Tabel 9
Tabel 4 Skor (%) persepsi siswa terhadap pelaksanaaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek manfaat*
No Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
T S R T S R
1. N1 82,2 92 0 SS SS −
2. N2 87,5 91,7 80 SS SS SS
3. N3 90 95,6 80 SS SS SS
4. S1 91,7 87,7 93,3 SS SS SS
5. S2 85,8 92,7 100 SS SS SS
6. S3 80 93,3 100 SS SS SS
7. M1 92,7 92,6 96,7 SS SS SS
8. M2 100 100 0 SS SS −
Rata-rata 88,7 93,2 68,8 SS SS S
Rata-rata 83,6 SS
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8
Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
M1 : MAN 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen
T : Nilai Tinggi
S : Nilai Sedang
R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju
S : Setuju
KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
[image:40.595.120.511.260.642.2]
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase, skor (%) persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek manfaat diperoleh berturut-turut 88,7 %, 93,2 %, dan 68,8 % setelah di rata-rata diperoleh hasil sebesar 83,6 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap manfaat dari pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN adalah tinggi.
Tabel 5 Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek minat dan motivasi*
N o
Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
T S R T S R
1. N1 55,6 62,7 0 S S −
2. N2 59,1 58,3 80 S S SS 3. N3 62,2 67,8 80 S S SS 4. S1 65,5 64,6 66,7 S S S 5. S2 61,1 64,5 80 S S SS 6. S3 66,7 73,3 100 S S SS 7. M1 67,2 62,1 66,7 S S S
8. M2 96 73,3 0 SS S −
Rata-rata 66,7 65,8 59,1 S S S
Rata-rata 63,9 S
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8 Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
30
S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen M1 : MAN 1 Sragen
M2 : MAN 2 Sragen T : Nilai Tinggi S : Nilai Sedang R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
[image:41.595.117.511.289.718.2]Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase, skor (%) persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek minat dan motivasi diperoleh berturut-turut 66,7 %, 65,8 %, dan 59,1 %, setelah di rata-rata diperoleh hasil sebesar 63,9%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap minat dan motivasi pada pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN adalah tinggi.
Tabel 6 Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek tujuan*
No Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
T S R T S R
1. N1 75,6 73,3 0 S S −
2. N2 81,7 71,7 100 SS S SS
3. N3 85,6 91,1 80 SS SS SS
4. S1 80 83 80 SS SS SS
5. S2 81,1 84,5 100 SS SS SS
6. S3 86,7 100 100 SS SS SS
7. M1 76,3 76,8 86,7 SS SS SS
8. M2 92 86,7 0 SS SS −
Rata-rata 82,3 83,3 68,3 SS SS S
Rata-rata 77,9 SS
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
M1 : MAN 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen T : Nilai Tinggi S : Nilai Sedang R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
[image:42.595.119.513.102.769.2]
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase, skor (%) persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek tujuan diperoleh berturut-turut 82,3 %, 83,3 %, dan 68,8 %, setelah di rata-rata diperoleh hasil sebesar 77,9 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang tujuan terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN adalah tinggi.
Tabel 7 Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek kepuasan siswa*
No Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
T S R T S R
1. N1 75,6 62,7 0 S S −
2. N2 65,8 55 40 S S SS
3. N3 63,3 78,9 80 S SS SS
4. S1 75,9 78,4 73,3 SS S S
5. S2 57,6 78,1 80 S SS SS
6. S3 93,3 86,7 100 SS SS SS
32
8. M2 80 86,7 0 SS SS −
Rata-rata 73,9 74,8 56,7 S S S
Rata-rata 68,4 S
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8 Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
M1 : MAN 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen T : Nilai Tinggi S : Nilai Sedang R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
Berdasarkan hasil analisis deskriptif persentase, skor (%) persepsi
[image:43.595.118.512.197.622.2]siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek kepuasaan siswa diperoleh berturut-turut 73,9 %, 74,8 %, dan 56,7%, setelah di rata-rata diperoleh hasil sebesar 68,4 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kepuasaan siswa pada pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN adalah tinggi dan siswa merasa telah terpenuhi kebutuhannya akan bimbingan belajar. Tabel 8 Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaaan program bimbingan
belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek waktu*
No Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
1. N1 30 74,7 0 TS S −
2. N2 71,7 60 80 S S SS
3. N3 65,6 56,7 100 S S SS
4. S1 71,7 69,2 100 SS S SS
5. S2 67,0 78,1 100 SS SS SS
6. S3 86,7 93,3 100 SS SS SS
7. M1 74,5 73,3 96,7 S S SS
8. M2 72 80 0 S SS −
Rata-rata 67,4 73,2 72,0 S S S
Rata-rata 70,9 S
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8 Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
M1 : MAN 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen T : Nilai Tinggi S : Nilai Sedang R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju
TS : Tidak Setuju
34
[image:45.595.116.507.229.679.2]program bimbingan belajar biologi di sekolah sudah sesuai dalam menghadapi UN adalah telah sesuai dengan kebutuhan siswa.
Tabel 9 Skor (%) persepsi siswa tentang pelaksanaaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah pada aspek kesesuaian strategi*
No Kode sekolah
Skor (%) Kriteria
T S R T S R
1. N1 64,4 70,6 0 S S −
2. N2 64 46,7 80 S TS SS
3. N3 70 86,7 100 S SS SS
4. S1 83,4 69,2 80 SS S SS
5. S2 74,1 81,8 60 S SS S
6. S3 80 100 100 SS SS SS
7. M1 81,8 75,8 76,7 SS S SS
8. M2 88 80 0 SS SS −
Rata-rata 75,7 76,3 75,7 S SS S
Rata-rata 75,9 S
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran 8 Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan
N2 : SMA N 1 Gondang
N3 : SMA N 1 Sukodono
S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen
S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
M1 : MAN 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen T : Nilai Tinggi S : Nilai Sedang R : Nilai Rendah SS : Sangat Setuju S : Setuju KS : Kurang Setuju TS : Tidak Setuju
pada aspek kesesuaian strategi diperoleh berturut-turut 75,7 % , 76,3 %, dan 75,7 % , setelah di rata-rata diperoleh hasil sebesar 75,9 % . Hasil tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kesesuaian strategi pada pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN adalah tinggi.
B. Pembahasan
1. Pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel 3 dapat diketahui bahwa di SMA Negeri 1 Sambungmacan, SMA Negeri 1 Gondang, SMA Negeri 1 Sukodono, SMA Muhammadiyah 1 Sragen, SMA PGRI 1 Karangmalang, dan SMA Kristen Karangmalang, MA Negeri 1 Sragen, serta MA Negeri 2 Sragen memiliki kegiatan yang tidak jauh berbeda antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain dalam pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi. Pola pelaksanaan bimbingan belajar biologi di sekolah meliputi: teknik, waktu, biaya, tenaga pengajar, sumber soal yang digunakan, dan perbedaan kegiatan bimbingan belajar biologi dari tahun ke tahun.
36
soal yang akan keluar, memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal, selalu memberikan motivasi kepada siswa, dan mengadakan try-out dan analisa soal. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru mapel biologi pada saat penelitian, teknik pelaksanaan dengan cara pengayaan materi, penekanan materi yang mengacu pada SKL, penekanan materi pada konsep tertentu, dan memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal akan memudahkan guru dalam memberikan materi kepada siswa pada kegiatan bimbingan belajar dan juga memudahkan siswa dalam mempelajari materi-materi yang telah diberikan oleh guru. Guru juga selalu memberikan motivasi kepada siswa untuk mengikuti kegiatan bimbingan belajar biologi di sekolah, hal ini juga didukung minat dan motivasi siswa tinggi dalam mengikuti kegiatan bimbingan belajar biologi sebesar 63,9 %. Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik).
psikologi, Abin Syamsuddin Makmun (2003) mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya: (1) durasi kegiatan; (2) frekuensi kegiatan; (3) persistensi pada kegiatan; (4) ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan; (5) devosi dan pengorbanan untuk mencapai tujuan; (6) tingkat aspirasi yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan; (7) tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang dilakukan; (8) arah sikap terhadap sasaran kegiatan.
38
bimbingan belajar yang ditunjukkan dengan persentase sebesar 63,9 %. Jadi, guru lebih mudah dalam menyampaikan materi UN mapel biologi sesuai dengan kebutuhan.
Biaya yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berasal dari uang SPP/BP3 dan sekolah memungut biaya lagi dari siswa. Untuk sekolah yang mampu mengalokasikan uang SPP/BP3 untuk pelaksanaan program bimbingan belajar biologi tidak memungut biaya tambahan dari siswa, tetapi untuk sekolah yang masih memerlukan tambahan dana untuk pelaksanaan kegiatan tersebut sekolah tetap memungut biaya lagi dari siswa. Hal ini agar pelaksanaan program bimbingan belajar berjalan dengan baik.
Tenaga pengajar yang mengisi pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah guru sekolah. Berdasarkan hasil wawancara, hal ini disebabkan oleh 2 faktor, yaitu: guru telah berpengalaman dalam mengajar dan memiliki masa kerja mengajar yang lama, dan faktor yang lain yaitu guru telah mengenal kondisi kemampuan siswa.
semakin tinggi. Hal ini juga ditunjukkan dari hasil analisis deskriptif persentase observasi terhadap guru dengan masa kerja kurang dari 15 tahun, 15-25 tahun, dan lebih dari 25 tahun berturut-turut 71,7 %, 73,9 %, dan 75,9 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semakin lama masa kerja guru maka semakin tinggi tingkat ekspresi penguasaan materi pembelajaran yang ditampilkannya dalam kegiatan pembelajaran. Semakin sering guru mengajarkan suatu materi maka tingkat penguasaan materi tersebut akan semakin baik dan guru semakin mudah dalam menyampaikannya. Untuk faktor yang lain, yaitu guru telah mengenal kondisi kemampuan siswa dalam memahami suatu materi. sehingga memudahkan guru untuk memberikan bimbingan belajar yang tepat.
40
akan menjadi kuat apabila sering dilakukan latihan. Dengan kata lain bahwa hubungan antara stimulus dan respon itu akan menjadi lebih baik, kalau dilatih. Sebaliknya, apabila tidak ada latihan, maka hubungan antara stimulus dan respon itu akan lemah. Makna menjadi kuat atau menjadi lemah itu menunjukkan terjadinya probabilitas respon yang semakin tinggi apabila stimulus itu timbil kembali. Oleh karena itu hukum latihan ini memerlukan tindakan belajar sambil bekerja (learning by doing)
Hal ini berkaitan dengan kebutuhan dan kemampuan akan setiap siswa dan sekolah dalam pemenuhan pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN. Pola pelaksanaan yang dilakukan olah setiap sekolah sudah memenuhi apa yang telah dibutuhkan oleh siswa dengan ditunjukkan angket yang telah diisi oleh siswa pada beberapa aspek, diantaranya: manfaat, minat dan motivasi, tujuan, kepuasaan siswa, waktu, dan strategi. Berdasarkan analisis deskriptif persentase, skor (%) persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar di sekolah dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah menunjukkan berturut-turut adalah 83,6 %, 63,9 %, 77,9 %, 68,4 %, 70,9 %, dan 75,9 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN untuk 6 (enam) aspek adalah sangat tinggi dan tinggi.
UN biologi menunjukkan nilai yang telah optimal, untuk tahun ajaran 2008/2009 nilai terendah 2,75 dan tertinggi adalah 9,50 sedangkan untuk tahun ajaran 2009/2010 nilai terendah 4,25 dan tertinggi adalah 10,00 (dapat dilihat pada Lampiran 31 dan Lampiran 32). Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN sudah optimal. Distribusi nilai UN biologi tahun ajaran 2008/2009 dan tahun ajaran 2009/2010 disajikan pada Tabel 10
Tabel 10 Distribusi nilai UN biologi tahun ajaran 2008/2009 dan 2009/2010
Rentang nilai
Julah siswa tahun ajaran 2009/2010 Jumlah siswa tahun ajaran 2008/2009
N1 N2 N3 S1 S2 S3 M1 M2 N1 N2 N3 S1 S2 S3 M1 M2
10,00 − − 1 4 − − − − − − − − − − − −
9,00-9,99 17 36 47 48 9 − 15 2 − 9 14 21 16 − 2 −
8,00-8,99 35 31 41 53 64 5 26 16 4 28 86 32 32 4 5 25
7,00-7,99 25 41 30 30 45 8 29 7 36 41 16 49 30 6 47 9
6,00-6,99 1 11 1 5 8 5 34 − 33 35 1 10 42 7 42 −
5,50-5,99 − − − 1 1 2 3 − 4 2 − − 4 − 4 −
4,25-5,49 − − − 1 − − 8 − 1 3 − − 1 − 6 −
3,00-4,24 − − − − − − − − − − − 1 2 − − −
*Data selengkapnya disajikan pada Lampiran nilai UN Keterangan :
N1 : SMA N 1 Sambungmacan S2 : SMA PGRI 1 Karangmalang Sragen
N2 : SMA N 1 Gondang S3 : SMA Kristen Karangmalang Sragen
N3 : SMA N 1 Sukodono M1 : MAN 1 Sragen S1 : SMA Muhammadiyah 1 Sragen M2 : MAN 2 Sragen
42
Kabupaten Sragen dalam mengadakan latihan-latihan UN untuk lebih mempersiapkan siswa dalam menghadapi UN.
2. Persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah
Angket untuk mengetahui persepsi siswa tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN meliputi 6 (enam) aspek, diantaranya: manfaat, minat dan motivasi, tujuan, kepuasaan siswa, waktu, dan strategi.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif presentase yang meliputi 6 (enam) aspek tentang persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dengan NEM tinggi, sedang, dan rendah berturut-turut adalah 83,6 %, 63,9 %, 77,9 %, 68,4 %, 70,9 %, dan 75,9 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi dalam menghadapi UN pada 6 (enam) aspek diatas adalah sangat tinggi dan tinggi.
siswa semakin merasakan adanya manfaat bimbingan belajar biologi di sekolah. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa siswa pada saat penelitian bahwa siswa merasakan kebutuhan akan bimbingan belajar biologi telah terpenuhi di sekolah. Bimbingan belajar merupakan bagian terpenting bagi peserta didik. Manfaat dari bimbingan belajar adalah dapat membuat siswa kreatif pada kegiatan belajar, mengurangi kesulitan belajar dan dapat meningkatkan prestasi. Manfaat bimbingan belajar adalah tersedianya kondisi belajar yang nyaman, terperhatikannya karakteristik pribadi siswa, dan siswa dapat mereduksi kemungkinan kesulitan belajar (Anonim 2010).
44
untuk berprestasi dan menumbuhkan sikap siap gagal dan siap menang, serta memberikan pembekalan management stres sehingga siswa selalu siap untuk menghadapi kondisi terburuk.
cara-cara menghadapi kesulitan dalam bidang studi tertentu, (e) menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadwal belajarnya, (f) memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah maupun untuk pengembangan bakat dan karier di masa depan. Dalam bimbingan belajar diharapkan siswa bisa melakukan penyesuaian yang baik dalam situasi belajar seoptimal mungkin sesuai dengan potensi-potensi, bakat, dan kemampuan yang ada padanya. Bimbingan belajar dapat membantu siswa siswa yang mengalami masalah belajar di dalam memasuki proses belajar dan situasi belajar yang dihadapinya (Abu dan Widodo 2004).
46
tersebut sebagai keinginan: ‘’melaksanakan sesuatu tugas atau pekerjaan yang sulit. Menguasai, memanipulasi, atau mengorganisasi obyek-obyek fisik, manusia, atau ide-ide melaksanakan hal-hal tersebut secepat mungkin dan seindependen mungkin, sesuai kondisi yang berlaku. Mengatasi kendala-kendala, mencapai standar tinggi. Mencapai performance puncak untuk diri sendiri. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain. Meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil.”
Persepsi siswa dengan NEM biologi tinggi, sedang, dan rendah terhadap waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah adalah tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan analisis deskriptif persentase siswa tehadap waktu yang digunakan dalam pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah berturut-turut 67,4 %, 73,2 %, dan 72,0 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi NEM biologi siswa, maka siswa merasakan bahwa waktu yang digunakan dalam bimbingan belajar biologi telah sesuai dengan keadaan siswa dan guru.
siswa, siswa merasakan kesesuaian strategi dalam bimbingan belajar biologi di sekolah. Strategi yang dilakukan adalah dengan drill soal, diawali dengan materi lalu latihan soal dan sebaliknya, dan latihan soal yang dilaksanakan membantu dalam mengerjakan soal-soal latihan UN.
48
BAB V
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Pola pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN di 8 (delapan) SMAMA meliputi: teknik (pengayaan materi, penekanan materi yang mengacu pada SKL, penekanan materi pada konsep tertentu, latihan soal tahun sebelumnya dan prediksi soal yang akan keluar, memberikan teknik cepat dan tepat dalam memecahkan soal, selalu memberikan motivasi kepada siswa, dan mengadakan try-out dan analisa soal). Waktu yang digunakan adalah pada pagi hari dan siang hari selama 60 (enam puluh) menit dalam seminggu dan dimulai pada kelas XI dan XII. Biaya yang digunakan dalam berasal dari uang SPP/BP3 dan sekolah memungut biaya lagi dari siswa. Tenaga pengajar adalah guru sekolah. Soal yang digunakan berasal dari soal-soal tahun sebelumnya dan soal yang mengacu pada SKL.
strategi. Berdasarkan pada hasil penelitian yang dicapai yaitu: berturut-turut dengan presentase 83,6 %, 63,9 %, 77,9 %, 68,4 % , 70,9 % , dan 75,9 % . Hal tersebut menunjukkan bahwa persepsi siswa sangat tinggi terhadap pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di sekolah dalam menghadapi UN.
B.
Saran
1. Guru dapat meningkatkan kegiatan dalam pengelolaan kelas agar siswa lebih terkondisikan dalam mengkuti kegiatan bimbingan belajar biologi. 2. Perlu adanya penelitian lanjut tentang pelaksanaan program bimbingan
50
DAFTAR PUSTAKA
Abu A dan Widodo S . 2004. Psikologi Belajar (edisi revisi) . Jakarta : Rineka Cipta
Ana & Liunir Zulbahri. 2008. Project Based Learning: Alternative of Teaching and Learning Model for Pre- service Teacher Education in TVET. International Journal of Education 2 (2). On line at
http://ccsenet.org/journal/index.php/ijb/article/viewFile/4755/2009 (accessed 6 april 2009).
Anni CT, A Rifa’I, E Purwanto & D Purnomo. 2007. Psikologi Belajar. Semarang :
UPT MKK UNNES
Ali, M. 1992. Strategi Penelitian Pendidik. Bandung : Angkasa
Anonim, Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi hasil UN. On line at
http://www.ilmupendidikan.net/2009/06/18 (assessed 30 Januari 2010)
−−−−−Manfaat Bimbingan Belajar Bagi Peserta Didik. On line at
http://www.sd.binatalenta.com/2009/04 (assessed 1 Juni 2010) Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta
Darsono, 2002. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : IKIP Semarang Press
Epelbaum Diana. 2009. Multiple Intelligence Assessments give Insight into
Reading Comprehension Difficulties and Potential: A Case Study.The International Journal of Learning 14 (5) :243-252.
Maryono R dan Sri S. 2007. Buku Ajar Microteaching. FMIPA – UNNES. Semarang
Mulyasa E. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Prayitno, H dan Amti, Erman. 1999. Dasar - Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta
Saptono S. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Standerfer S. 2007. Preparation for the National Board for Profesional Teaching Standart Certification on Music Teacher Profesional Development Montana.
On line at http://online.sagepub.com/cgi/search result ? src=selected
andorexactfullext=an journal set=teacher+certification ( Accessed at 08 Juni 2010)
Sudjana, N. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar : Sinar Baru Algensindo
Sudjiono, A. 2003. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Sudrajat A. 2008. Beda Strategi, Model, Pendekatan, Metode, dan Teknik Pembelajaran. On line at
http;//smacepiring.wordpress.com/ (assessed 18 Juni 2009)
Sukardi, D. 2000. Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta
Thursan Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif. Jakarta : Puspa Swara [Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional
Walgito, B. 2000. Psikologi Sosial (Suatu Pengatur). Yogyakarta : ANDI Yogyakarta
Winkel, W.S dan M.M. Sri Hastuti. 2005. Bimbingan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta : Media Abadi
52
53
L
A
M
54
Lampiran 1
Nama SMA/MA di kabupaten Sragen*
No. NPSN Nama Sekolah Alamat Status
1. 20330920 MA NURUL HUDA Desa Plosorejo, Gondang, Plosorejo Sragen
Negeri
2. 20313231 MAN 2 Sragen PedakKr. Waru Negeri
3. 20313216 MAN 3 Sragen Kalioso Jetis Karangpucung Negeri 4. 20313215 MAN Sragen 1 Jl. Irian No. 05 Sragen Negeri
5. 20313214 MAS AL Hikmah Tanon Bedono Pengkol Swasta
6. 20313213 MAS Nahdatul Ulama Jl. Merbabu No. 21 Swasta 7. 20313051 SMA Bhakti Praja 1 Sragen Jl. Mayor Suharto N0. 6 Sragen Swasta 8. 20313061 SMA Cokroaminoto Jl.Letjen Suprapto 21 Sragen Swasta 9. 20330921 SMA Darul Ihsan Pringan Karang Tengah,
Muhammadiyah Sragen.
Swasta
10. 20313062 SMA Kristen Karang Jl. RA. Kartini 22 Sragen Malang Sragen
Swasta
11. 20313063 SMA Martia Bhakti Cengklik Jetis Karangpung Swasta
12. 20313073 SMA Muhammadiyah 09 Sambirejo, Sragen Sambirejo Swasta 13. 20313072 SMA Muhammadiyah 1 Jl.Raya Sukowati KP. 108 Sragen Swasta 14. 20313070 SMA Muhammadiyah 2 JL. Sukowati Gemolong Swasta 15. 20313070 SMA Muhammadiyah 3 JL. Raya Masaran – Sragen. Swasta 16. 20313069 SMA Muhammadiyah 4 Mojopuro. Sumberlawang,
Sumberlawang-57277
Swasta
17. 20313068 SMA Muhammadiyah 6 Sukotani. Gondang-Sragen Gondang
Swasta
18. 20313067 SMA Muhammadiyah 8 JL. KH. Ahmad Dahlan No.5 Kalijambe
Swasta
19 20313066 SMA Panca Marga JL. Veteran No. 18 Swasta
20 20313065 SMA PGRI 1 Karangmalang JL. Cemara No. 22 Swasta 21 20313064 SMA PGRI 2 Gemolong JL. Sukowati. Gemolong Swasta 22 20313064 SMA Bakti Praja 3
Kalijambe
JL.Solo-Purwodadi KM.15 Swasta
23 20313049 SMA Saverius Karangm JL. Mataram No. 13 Taman Sari Sragen
Swasta
24 20313048 alang
SMAN 1 Gemolong
Gudangrejo Negeri
25 20313034 SMAN 1 Gondang JL. Wisma Praja Negeri
26 20313033 SMAN 1 Sambungmac an JL. Raya Timur KM. 15 Sragen Negeri 27 20313032 SMAN 1 Sragen Perintis Kemerdekaan No.18 Negeri 28 20313031 SMAN 1 Sukodono JL. Raya Sukodono Tanon Negeri 29 20313030 SMAN 1 Sumberlawang JL. Solo Purwadadi KM.27 Sragen Negeri
30 20313029 SMAN 1 Tangen Katelan Negeri
31 20313028 SMAN 2 Sragen JL. Anggrek No.34 Sragen Negeri 32. 20313027 SMAN 3 Sragen Dr. Sutomo No.2 Sragen Negeri
Lampiran 2
Kisi-Kisi Angket Siswa
Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar Biologi Di Sekolah Dalam Menghadapi Ujian Nasional Di SMA/MA se-Kabupaten Sragen Tahun 2010
No Angket Aspek yang diamati No.item
1. Tanggapan siswa terhadap bimbingan belajar biologi
- Manfaat
- Minat dan motivasi - Tujuan
- Kepuasan siswa
1 - 5 6 - 10 11 - 15 16 – 20 2. Kegiatan dalam
bimbingan belajar biologi
- Waktu - Strategi
21 – 25 25 – 30
Lampiran 5 Data hasil wawancara dengan guru biologi tentang pelaksanaan program bimbingan belajar biologi di SMA/MA sekolah sampel No Pertanyaan Kode
guru
Jawaban
1. Di bawah ini merupakan beberapa teknik-teknik yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar, antara lain :
a. Pengayaan materi
b. Penekanan pada konsep-konsep tertentu
c. Latihan soal tahun sebelumnya/prediksi soal yang akan keluar
d. Trik memecahkan soal e. Memberikan motivasi
kepada siswa
Teknik-teknik apa saja yang dilakukan ditempat Bapak/Ibu mengajar dalam menghadapi UN, berikan alasan:
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya untuk mensukseskan UN
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya untuk keberhasilan UN
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya untuk mempersiapkan siswa sejak dini dalam menghadapi UN
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya untuk kesuksesan UN
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya mempersiapkan siswa menghadapi UN
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya sukses UN Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya nilai UN biologi optimal
Teknik yang digunakan a, b, c, d, dan e. Alasannya sukses UN 2. Di bawah ini merupakan
beberapa alternatif waktu yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar, antara lain :
a. Di laksanakan pada pagi hari
b. Di laksanakan pada siang hari
Waktu manakah yang digunakan dalam kegiatan bimbingan belajar dalam menghadapi UN ditempat Bapak/Ibu mengajar? Berikan alasan: X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7
Pada siang hari selama 60 menit, karena menyesuaikan kondisi siswa
Pada pagi hari selama 60 menit, karena untuk memudahkan siswa dalam memahami materi
Pada siang hari selama 60 menit, karena rumah siswa jauh dari sekolah
Pada pagi hari dan siang hari selam 60 menit, karena untuk memberikan variasi kep