Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP
TINGKAT
PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi PGSD Penjas
Oleh
Purnama Hudaya
NIM 1002809
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENDIDIKAN JASMANI
PENDIDIKAN OLAHRAGA
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014
Pengaruh Penerapan Permainan
Tradisional Terhadap Tingkat
Partisipasi Belajar Dan Kelincahan
Siswa
Oleh PurnamaHudaya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© PurnamaHudaya Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
PURNAMA HUDAYA
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Disetujui Dan Disahkan Oleh Pembimbing :
Pembimbing I
Dr. Uhamisastra, M.S, AIFO NIP. 195106221980021001
Pembimbing II
Dra. Lilis Komariyah, M.Pd NIP. 195906281989012001
Mengetahui: Ketua Program Studi
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengaruh Penerapan Permainan Tradisional Terhadap Tingkat Partisipasi Belajar dan Kelincahan Siswa
Purnama Hudaya
Pembimbing I Dr. Uhamisastra, M.S, AIFO Pembimbing II Dra. Lilis Komariyah, M.Pd
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani, Universitas Pendidikan Indonesia.
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari penerapan permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan kelincahan siswa. Metode penelitian memakai eksperimen pre-eksperimental designs (intact-Group Comparison). Populasi penelitian adalah siswa siswi SD Negeri Cigondewah 3. Sampel penelitian adalah siswa siswi kelas III. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket dan tes zigzag run. Hasil analisis data pengaruh penerapan permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi dan kelincahan siswa. Uji tingkat partisipasi belajar dengan nilai T-hitung = (6,613), karena T hitung lebih besar dari T tabel (2,042) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar siswa di SD Negeri Cigondewah 3. Uji kelincahan siswa dengan nilai T-hitung = (15,318), karena T hitung lebih besar dari T tabel (2,042) maka H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga disimpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan tradisional terhadap kelincahan siswa di SD Negeri Cigondewah 3.
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Effect of Application of Traditional Games Against Participation Rate Students Learn and Agility
Purnama Hudaya
Supervisor I Dr. Uhamisastra, M.S, AIFO Supervising II Dra. Lilis Komariyah, M.Pd
Elementary School Teacher of Physical Education, Faculty of Sport and Health Science Education, Indonesia University of Education
Abstract
The purpose of this research is to determine the effect of the application of the traditional game against the level of participation of student learning and agility. Methods of experimental studies used a pre-experimental designs (intact-Group Comparison). The research population is students of SDN Cigondewah 3. Samples were students of class III. The research instrument used was a questionnaire and a test run zigzag. The results of the data analysis of the effect of the application of traditional games and agility levels of student participation. Test participation rate of learning with the calculated value of T = (6.613), because T count is greater than the T table (2.042) then H0 is rejected and H1 is accepted, it can be concluded that there is a significant effect on the application of the traditional game participation rate for students at Elementary School Cigondewah 3. agility test students with the calculated value of T = (15.318), because T count is greater than the T table (2.042) then H0 is rejected and H1 is accepted, so it concluded there is a significant effect of the application of the traditional game students in SDN Cigondewah 3.
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ...
ABSTRAK ...
KATA PENGANTAR ...
UCAPAN TERIMA KASIH ...
DAFTAR ISI ...
A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Batasan Penelitian ... F. Batasan Istilah ...
1
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS PENELITIAN ...
A. Hakikat Permainan Tradisional... 1. Pengertian Permainan Tradisional... 2. Manfaat permainan tradisional ... B. Macam macam permainan tradisional ...
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Kasti ... 26 C. Hakikat Partisipasi ...
1. Pengertian Partisipasi ... 2. Jenis Partisipasi... 3. Unsur-unsur Partisipasi Belajar ... 4. Faktor faktor yang menyebabkan partisipasi .... D. Hakikat Belajar ...
1. Pengertian belajar ... E. Kelincahan ... 1. Pengertian Kelincahan ... 2. Faktor-faktor memperngaruhi kelincahan ... F. Kerangka Pemikiran ... G. Hipotesis Penelitian ...
BAB III METODE PENELITIAN ...
A. Metode Penelitian ... B. Populasi dan Sampel ...
1. Populasi ... 2. Sampel ... C. Desain Penelitian ... D. Instrumen Penelitian ... 1. Instrumen partisipasi belajar... 2. Instrumen kelincahan ... E. Uji Coba instrumen Partisipasi belajar ... 1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... F. Teknik Pengolahan Data ... 1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan Baku .... 2. Uji Normalitas Data ...
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Pengujian Uji Homogenitas Dua Variansi ... 4. Menguji Hipotesis Penelitian ... G. Pelaksanaan Latihan ...
48 48 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...
A. Hasil pengolahan dan Analisis Data ... 1. Uji Validitas ... 2. Uji Reliabilitas ... B. Hasil Penelitian ... 1. Uji Prasyarat Analisis Data ... a. Uji Normalitas ... b. Uji Homogenitas ... C. Uji Hipotesis Penelitian...
1. Hasil Satistik partisipasi belajar siswa ... 2. Hasil statistik Kelincahan siswa ... D. Diskusi Penemuan ...
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan disekolah memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan siswa untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang hayat.
Stuktur dan kurikulum pendidikan jasmani di sekolah dasar terdapat ruang lingkup pembelajaran permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor dan manipulatif. Menurut BNSP (2006,hlm.2) bahwa salah satu tujuan pelaksanaan pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di sekolah dasar adalah meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar yaitu : lokomotor, non lokomotor, dan manipulatif.
Dalam proses belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani tentunya diperlukan partisipasi keaktifan siswa dalam mengikuti setiap pembelajaranya agar tujuan untuk mengembangkan keterampilan gerak siswa dapat tercapai, penggunaan pendekatan yang tepat serta variasi maupun modifikasi alat dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat menunjang terlaksananya standar kompetensi yang telah ditentukan.
2
dilakukan oleh mereka. Dalam hal ini pembelajaran permainan tradisional menjadi alternatif dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar. Selain melestarikan kembali hasil cipta budaya anak bangsa juga memiliki tujuan mulia dan meningkatkan kelincahan siswa, jangan sampai permainan tradisional menjadi hilang perannya dan mulai dilupakan anak-anak bangsa di generasi berikutnya, dan tergantikan oleh permainan budaya luar. Karena saat ini, permainan tradisional kurang diperkenalkan di mata pelajaran sekolah, bahkan di pelajaran penjas pun permainan tradisional hanya sesekali diberikan, sehingga tidak semua siswa mengetahui permainan tradisional.
Permianan tradisional bisa dijadikan inovasi dalam pembelajaran penjas karena permainan tradisional adalah permainan yang penuh nilai-nilai dan norma-norma luhur yang berguna bagi para siswa untuk memahami dan mencari keseimbangan dalam tatanan kehidupan (Sukintaka,hlm.9). Permainan tradisional ini banyak macam ragamnya dan kaya akan gerak khusunya dalam permainan yang bersifatnya berkelompok seperti permainan bebentengan, galahasin, menjala, boy-boyan yang merangsang siswa untuk lincah dalam berlari atau berpindah tempat agar terhindar dari kejaran lawannya.
Menurut Harsono (1993,hlm.14) “orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Maka sesuai pendapat di atas permaianan tradisional yang kaya akan gerak membutuhkan kelincahan agar permainan dapat terjadi dengan seru karena ada kelompok yang bertahan dan menyerang.
3
Berdasarkan uraian di atas, penulis melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Penerapan Permainan Tradisional Terhadap Tingkat Partisipasi Belajar Dan Kelincahan siswa .
B.Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka perumusan masalah yang penulis ajukan adalah sebagai berikut :
1.Apakah penerapan permainan tradisional berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat partisipasi siswa ?
2.Apakah penerapan permainan tradisional berpengaruh secara signifikan terhadap kelincahan siswa ?
C.Tujuan Penelitian
Dalam setiap penelitian harus memiliki tujuan-tujuan yang akan dicapai, sehingga dapat menghasilkan informasi dan hasil-hasil penelitian yang benar. Berdasarkan masalah dalam penelitian, maka tujuan yang penulis rumuskan adalah:
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran pendidikan jasmani melalui penerapan permainan tradisional secara signifikan dapat meningkatkan tingkat partisipasi siswa.
2. Untuk mengetahui apakah penerapan pembelajaran pendidikan jasmani melalui penerapan permainan tradisional secara signifikan dapat meningkatkan kelincahan siswa.
.
D.Manfaat Penelitian
4
1. Sebagai tambahan informasi bagi guru mengenai upaya meningkatkan partisipasi belajar dan kelincahan siswa melalui pembelajaran permainan tradisional.
2. Sebagai tambahan motivasi pada siswa agar senang mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.
3. Sebagai tambahan wawasan bagi penulis tentang pengaruh pembelajaran permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan kelincahan siswa.
E.Batasan Penelitian
Agar penelitian ini ruang lingkupnya terarah pada tujuan, maka penulis membatasi penelitian hanya pada masalah mengenai :
1. Penelitian ini difokuskan pada pengaruh pembelajaran permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan kelincahan siswa. 2. Populasi dalam penelitian ini peneliti mengambil siswa kelas III SD
Negeri Cigondewah 3 , Dalam penelitian ini diambil sampel kelompok eksperimen sebanyak 31 orang dan kelompok kontrol sebanyak 31 orang maka semua sampel 62 siswa, yang diambil melalui teknik sample Random sampling.
3. Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri Cigondewah 3, Jalan cigondewah hilir Kec. Margaasih Kab. Bandung.
4. Metode yang penulis gunakan adalah metode eksperimen.
5. Instrumen yang penulis gunakan sebelum eksperimen adalah angket partisipasi belajar dan tes Zigzag run dengan kelompok kelas III SD, dengan alasan untuk mengetahui tingkat partisipasi belajar dan kelincahan siswa.
F. Batasan Istilah
5
1.Harsono (1993,hlm.14) orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.
2.Uhamisastra (2010, hlm.1) Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan dengan alat-alat yang sederhana, tanpa mesin, asalkan anak tersebut sehat, maka ia bisa ikut bermain.
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah yang sesuai nalar manusia untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu didasarkan atas ciri-ciri keilmuan.
Sugiyono (2010, hlm.3) memandang bahwa untuk menyusun metode penelitian berdasarkan ciri-ciri keilmuan.
Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengetahui dan mengamati cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen Pre-Eksperimental designs (intact-Group Comparison). Alasan peneliti menggunakan metode ini menyesuaikan dengan bentuk penelitian yang bertujuan untuk meneliti suatu peristiwa atau gejala kemudian mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Sugiyono(2010, hlm. 107) menjelaskan sebagai berikut:
“Metode penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.
38
B. Populasi Dan Sampel
1. Populasi
Untuk memecahkan masalah penelitian diperlukan sumber data dan pada umumnya sumber data itu disebut populasi dan sampel penelitian. Setiap penelitian memerlukan sejumlah objek yang akan diteliti, populasi merupakan sumber data yang sangat penting. Populasi memegang peran penting dalam suatu penelitian. Karena populasi merupakan keseluruhan sumber data atau objek yang akan diteliti.
Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai dengan pendapat diatas populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas III di SD Negeri Cigondewah 3 Kabupaten Bandung.
2. Sampel
Dalam melakukan penelitian, peneliti memerlukan subyek yang akan diteliti, subyek tersebut berupa sampel. Populasi merupakan keseluruhan subyek dalam penelitian sedangkan nsampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yan dimiliki oleh populasi tersebut.
39
C. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan tentang cara menyimpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan sesuai dengan tujuan penelitian (Sukarno. 2012) dijelaskan, bahwa:
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin timbul selama proses penelitian, hal ini penting karena desain penelitian merupakan strategi untuk mendapatkan data yang dibutuhkan untuk keperluan pengujian hipotesis atau untuk menjawab pertanyaan penelitian dan sebagai alat untuk mengontrol variabel yang berpengaruh dalam penelitian.
Desain penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi dan sebagai penyebab salah satu faktor dalam penelitian. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi.
Desain penelitian yang penulis gunakan adalah intact-Group Comparison dengan satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi dua, yaitu setengah kelompok untuk eksperimen (diberi perlakuan) dan setengah untuk kelompok kontrol (yang tidak diberi perlakuan).
40
Desain penelitian ini dapat peneliti gambarkan sebagai berikut:
Pretest-Posttest Control Group Design (Desain Penelitian)
Keterangan
X : Penerapan Permainan Tradisional Y1 : Tingkat Partisipasi Siswa
Y2 : Kelincahan Siswa
Kemudian dalam pelaksanaan penelitian, peneliti menyusun langah-langkah penelitian sebagai berikut :
X
Y2
41
Bagan 3.1
(Langkah-langkah penelitian)
D. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena sosial maupun alam. Karena pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrumen penelitian. Untuk lebih jelasnya harus mengetahui tentang pengertian instrumen penelitian menurut Sugiyono (2010, hlm.148) menjelaskan
Populasi
Sampel
Tes Awal
Kelompok
Eksperimen
Kelompok
Kontrol
Proses Latihan Permainan (kelompok eksperimen)
Tes Akhir
Pengolahan Data
Analisis Data
42
bahwa“Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”.
Keberhasilan penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen penelitian.
Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data tingkat partisipasi belajar siswa adalah tes melalui angket, pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Adapun bentuk tes dan prosedur pelaksanaan tes ini, akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Instrumen Partisipasi Belajar
Dalam variabel partisipasi penulis memakai teori Keith Davis. Human Relation at Work (dalam Permana. A) menurut Davis memaparkan bahwa kunci pemikiran dalam partisipasi dalam partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosi. Kemudian dari unsur mental dan emosi tersebut diuraikan lebih rinci menjadi lima komponen: yaitu : keikutsertaan, keterlibatan, kesediaan, kemauan, dan keaktifan.
Jadi instrumen yang digunakan untuk mengukur partisipasi siswa terhadap pembelajaran penjas, penulis mengacu dari teori partisipasi dari Keith Davis, yaitu:
a. Keikutsertaan yang terdiri dari ikut serta dalam pembelajaran, semangat dalam pembelajaran, totalitas dalam pembelajaran
b. Keterlibatan yang terdiri dari terlibat dalam pembelajaran, paham akan kegiatan pembelajaran, totalitas dalam pembelajaran
c. Kesediaan yang terdiri dari dapat menerima dengan baik tugas gerak yang diberikan guru, dapat menampilkan tuugas gerak yang diintruksikan guru, dapat menyesuaikan diri dalam perjalanan.
43
43
Instrumen yang telah dirumuskan kedalam bentuk kisi-kisi selanjutnya dijadikan bahan penyusun butir-butir pertanyaan atau soal tersebut dibuat dalam bentuk pernyataan-pernyataan dengan kemungkinan jawaban yang tersedia.
1) Pedoman Skoring
Mengenai alternatif jawaban dalam angket, penulis menggunakan skala sikap yakni Skala Likert mengenai skala Likert, Sugiyono (2010. hlm,134) mengemukakan bahwa Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap pendapat dan persepsi seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Dengan Skla Likert maka variabel yang akan dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai sebagai titik tolak untuk menyususn item-item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan
Tabel 3.1
Kategori pemberian skor alternatif jawaban
Alternatif jawaban Skor alternatif jawaban
Positif Negatif
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Kurang setuju 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
Dalam penyusunan pernyataan-pernyataan agar responden dapat menjawab
salah satu alternatif jawaban tersebut maka, pernyataan-pernyataan itu disusun dengan berpedoman penjelasan Surakhman (Andri Permana, 2013) sebagai berikut :
a) Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan sesingkat-singkatnya
b) Mengajukan pernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negaatif
44
d) Mengajukan haya pernyataan yang jawabannya tidak dapat diperoleh sumber lain.
e) Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan kebulatan jawaban untuk masalah yang kita hadapi
Dalam penyusunan alat pengumpul data ini, terlebih dahulu disusun kisi-kisi secara sistematis dan relevan dengan kebutuhan pemecahan masalah. Kegiatan yang ditempuh dalam penyusunan alat pengumpulan dataini adalah sebagai berikut :
(1) Merumuskan problematika penelitian, dengan variabel yang dianggap penting dengan indikator-indikatornya yang akan dijadikan pertanyaan-pertanyaan. (2) Menyusun pertanyaan atau pernyataan beserta alternatif jawabannya yang
disesuaikan dengan problematika penelitian dan disertai dengan petunjuk pengisian sehingga akan jelas tujuan dan maksud untuk dipahami responden.
2. Instrumen Kelincahan
Peneliti memakai Instrumen gerak Kelincahan siswa dengan tes zigzag run Suntoda. A (2007.hlm. 14)
a. Zig-zag Run
1) Tujuan : Untuk mengukur kelincahan bergerak seseorang. 2) Alat/ fasilitas : Alat pencatat, kerucut, stopwatch, diagram.
3) Pelaksanaan : Subyek berdiri dibelakang garis start, bila ada aba-aba ya, ia lari secepat mungkin mengikuti arah panah sesuai diagram sampai batas finish. Subyek diberi kesempatan melakukan tes ini sebanyak 3 (tiga) kali kesempatan. Gagal bila menggerserkan kerucut, tidak sesuai dengan arah panah pada diagram testersebut.
45
E. Uji coba Instrumen Partisipasi Belajar
1. Uji Validitas
Untuk memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas instrumen yang digunakan adalah adalah uji validitas internal butir dengan dengan mengkorelasikan antara skor tiap butir soal yang dapat dengan skor total responden, sedangkan untuk uji rehabilitas instrumen penelitian menggunakan teknik belah dua dengan rumus kolerasi Product Moment dan Sperman Brown. Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas angket adalah :
a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan sesuai dengan jawaban responden
b. Merangking skor yang diperoleh masing-masing responden
c. Menentukan 30 persen responden yang memperoleh skor tinggi, kelompok ini disebut kelompok atas.
d. Menentukan 30 persen responden yang memperoleh skor rendah, kelompok ini disebut kelompok bawah.
e. Mencari skor rata-rata dari tiap butir pernyataan tiap kelompok, baik dari kelompok atas atau bawah.
f. Mencari simpangan baku tiap butir soal kelompok atas dan kelompok bawah. Menggunakan rumus sebagai berikut :
g. Mencari simpangan baku gabungan dari butir soal kelompok atas dan kelompok bawah.
h. Mencari t hitung untuk tiap butir soal dari kedua kelompok
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas tiap butir tes digunakan rumus teknik belah dua dengan rumus kolerasi Product Moment sebagai Berikut
46
b. Membagi item yang valid tersebut menjadi dua belahan. Untuk membelah alat ukur menjadi dua dilakukan dengan cara membagi antara pernyataan nomor ganjil dan nomor genap.
c. Skor untuk masing-masing item pada tiap belahan dijumlahkan langkah ini menghasilkan dua skor total untuk masing-masing responden, yakni skor total belahan (X) dan skor belahan (Y).
d. Mengkolerasikan skor total belahan pertama dengan kedua dengan menggunakan teknik kolerasi Product Moment
F. Teknik Pengolahan Data
Data masing-masing tes diperoleh melalui proses pengukuran, merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi dan gerak lokomotor siswa, maka harus melalui proses penghitungan statistik.
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172), “Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas instrumen sangat penting dilakukan karena instrumen dengan tingkat validitas tinggi dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian.
Setelah melaksanan penelitian, peneliti melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
X =���
Keterangan :
X = skor rata-rata yang dicari �� = jumlah nilai data
47
2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
� = √�−�−� ²
Keterangan:
S = simpangan baku yang dicari n = jumlah sampel
� − � ² = jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Mencari varians (S2) melalui rumus:
� = � ∑ � − �� � − 2
Keterangan:
S2 = Varians yang dicari n = Jumlah sampel
� = Skor yang diperoleh ∑ = Jumlah
Untuk analisis tahap selanjutnya, peneliti menggunakan program IBM SPSS statistic 20. Penjelasan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
4. Menguji Normalitas
Uji normalitas pada suatu data sangat diperlukan dalam penggunaan analisis parametrik. untuk menentukan kenormalan suatu data langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Pilih menu Analyze Descriptive Statistics Explore.
b. Munculkan kotak dialog Explore.
c. Pada kotak Dependent List, isikan variabel nilai Nilai_Matematika. Kotak Dependent List diisi untuk variabel yang akan diujikan kenormalannya. Untuk kotak Display, pilih Both.
d. Klik tombol Plots, pada kotak dialog Explore: Plots cek pada pilihan
Normality plots with test kemudian klik tombol Continue.
48
Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data berasal dari populasi berdistribusi normal.
H1 : Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
5. Menguji Homogenitas
Uji homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data sampel diperoleh dari dari populasi yang bervarians homogen. Untuk menguji kehomogenan suatu data, langkah-langkahnya adalah : a. Pilih menu AnalyzeDescriptive Statistics Explore.
b. Pada kotak Dependent List, isikan variabel Nilai_Matematika. Pada kotak Factor List, isikan variabel Jenis. Pada kotak Display, piplih
Plots.
c. Klik tombol Plots, maka akan terbuka kotak dialog Explore: Plots. d. Pilih item Factor level together, Normality plots with test, dan
Power Estimation.
e. Klik Continue, kemudian pada kotak dialog Explore klik OK. Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Data populasi bervariansi homogen. H1 : Data populasi tidak bervariansi homogen.
6. Pengujian Hipotesis Penelitian
Paired-Sample T Test
Prosedur ini digunakan untuk membandingkan rata-rata dari dua variabel dalam satu grup data. Untuk menggunakan perintah Paired-Sample T Test langkahnya adalah :
a. masukan hasil1 dan hasil tes ke dalam kolom. b. Klik menu Analyze Compare Means.
49
d. Tandai dua variabel yang akan diuji, hal ini akan terlihat pada kolom
Current Selection yang akan terisi secara otomatis saat kita
menandai variabel tersebut. Kemudian masukan dalam Paired
Variabels.
e. Klik Options jika memilih prosedur-prosedur pada uji
Paired-Sample T Test.
f. Klik Continue untuk melanjutkan proses. Setelah itu klik OK untuk mengakhiri proses analisis.
G. Pelaksanaan Latihan
Pelaksanaan penelitian dilakukan dari tanggal agustus 2014 sampai dengan september 2014, selama kurang lebih 1 bulan disesuaikan dengan jadwal dan waktu kegiatan ekstrakulikuler. Penelitian dilaksanakan di lingkungan SD Negeri Cigondewah 3 (Tes awal dan akhir tes standing board jump,zigzag run dan sprint 30 Meter dan angket) dilaksanakan di di lingkungan sekolah. Untuk lebih jelasnya mengenai aktivitas dan jadwal pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut:
Lama latihan : 1,5 bulan (agustus – september 2014) Hari latihan : rabu dan sabtu
Waktu latihan : rabu, pukul 07.30 – 09.00 WIB : Sabtu, pukul 07.30 – 09.00 WIB
Tempat latihan : Lapangan SD Negeri Cigondewah 3
Lama latihan : 18 kali pertemuan kemudian diadakan tes tolak ukur pada pertemuan ke 8, jika terdapat peningkatan maka penelitian dianggap cukup di pertemuan ke-8
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa statistika pada pengaruh Penerapan Permainan Tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar dan kelincahan Siswa Pada Pembelajaran Pendidikan Jasmani di Sekolah Dasar Negeri Cigondewah 3 Kabupaten Bandung. Maka penulis menyimpulkan.
1. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan tradisional terhadap tingkat partisipasi belajar siswa.
2. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan permainan tradisional terhadap kelincahan siswa.
B. Saran-Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi guru Siswa SD Negeri Cigondewah 3
a. Menjadi rujukan materi pembelajaran penjas di sekolah.
b. Memelihara permainan warisan bangsa (permainan tradisional) agar tetap populer di kalangan anak-anak dengan menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran penjas.
61
rasa percaya diri. Sehingga bagi para pendidik bisa menerapkan permainan tradisional ini pada mata pelajaran yang lainnya.
Dalam proses belajar dan pembelajaran pendidikan jasmani tentunya diperlukan partisipasi keaktifan siswa dalam mengikuti setiap pembelajaranya agar tujuan untuk mengembangkan kelincahan siswa dapat tercapai, penggunaan pendekatan yang tepat serta variasi maupun modifikasi alat dalam pembelajaran pendidikan jasmani dapat menunjang terlaksananya standar kompetensi yang telah ditentukan.
Maka penulis mengajak dan menganjurkan kepada guru pendidikan jasmani khusunya guru penjas SD Negeri Cigondewah 3 untuk menerapkan permainan tradisional dalam pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah selain dapat meningkatkan partisipasi belajar dan keterampilan gerak siswa juga melestarikan budaya bangsa dan pengenalan permainan tradisional jawa barat sehingga kekayaan budaya bangsa yaitu permainan tradisional dapat tetap dikenal dan terpelihara dengan menjadi bagian permainan sehari hari yang dilakukan siswa baik dalam pembelajaran dan waktu senggang siswa saat dilingkungannya.
2. Bagi Siswa SD Negeri Cigondewah 3
a. Memberikan pengalaman gerak dan pengetahuan akan permainan tradisional.
b. Menumbuhkan budaya gerak sehingga permainan tradisional dapat dimainkan saat waktu luang.
c. Mendorong siswa menyenangi keberadaan permainan tradisional sehingga permainan tradisional tidak kalah populer dengan pemainan moderen lainnya.
3. Bagi Mahasiswa
62
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Abduljabar, B. & Kusumah, J.D (2010) Aplikasi statistika dalam penjas. Bandung: FPOK-UPI
Dangsina, M (1984) Kesehatan Dan Olahraga.. Alfabeta
Eddiyana, hatta, dkk. (2002). Model pembinaan olahraga tradisional jawa barat. Bandung:pemerintah provinsi jawa barat dan FPOK-UPI.
Harsono. (1988) Coaching Dan Aspek-Aspek Psikologi Dalam Coaching. Jakarta: CV.Tambak.
Husdarta.J.S (2008) Belajar Dan Pembelajaran Penjaskes. Alfabeta
Juanim. (2013). Modul Pratika Metode Penelitian Pengolahan Data SPSS.: UNPAS-Bandung
Kusmaedi, Nurlan. (2010). Modul Permainan Tradisional. FPOK UPI.
Lutan, Rusli, dkk. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Orientasi Pembinaan di Sepanjang Hayat. Jakarta: Direktorat Jendral Olahraga Depdiknas.
Nitisemito. (1986).Partisipasi dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Depdikbud.
Marbono. (1986). Partisipasi dalam Berbagai Kehidupan Sosial. Jakarta:Granada Mulyasa. (2005) Menjadi Guru Profesional. PT.Remaja Rosdakarya Bandung Permana, A (2013). Perbandingan Motivasi Dan Partisipasi Antar Kelas Leguler
Dengan Sekolah Rintisan Bertaraf Internasional Dalam Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK-UPI
Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (2013 ): UPI Bandung
Purwanto, Ngalim. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Sastropoetro, S. R.A (1986). Partisipasi, Komunikasi,Persuasi Dan Disiplin Dalam Pengembangan Nasional. Bandung : Alumni
Hudaya, Purnama 2014
PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI BELAJAR DAN KELINCAHAN SISWA
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Suntoda. A. (2007) Tes Dan Pengukuran. Bandung : FPOK UPI
Suparlan A, Dkk. (2010). Pembelajaran permainan bola kecil. Bandung: FPOK – UPI.
Syah, Muhibbin. (1995). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Uhamisastra. (2010) Permainan Tradisional. Bandung:FPOK-UPI.
Wahidin, Khaerul, & Ondi Saondi. (2010). Penelitian Pendidikan. Cirebon: UMC Press.
http://ilmukeolahragaan.blogspot.com/2011/11/olahraga-tradisional-lari-balok.html
(http;//judiamansaragi.blogspot.com/2012/10/permainan-gobaksodormargusinhadang)
(http://analian.blogspot.com/2012/11/permainan-tradisional-boy-boyan.html) http://gpswisataindonesia.blogspot.com/2014/10/sejarah-permainan-tadisional-lompat-tali.html)