• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KELINCAHAN SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KELINCAHAN SISWA."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KELINCAHAN SISWA

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII MTs Negeri 2 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Untuk

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh

ISA MUHAMMAD MATIN AR 1006107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

(2)

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP

PERKEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN

KELINCAHAN SISWA

Oleh

Isa Muhammad Matin AR

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Isa Muhammad Matin AR 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ISA MUHAMMAD MATIN AR.

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERKEMBANGAN KETERAMPILAN SOSIAL DAN KELINCAHAN SISWA

(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII MTs Negeri 2 Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING : Pembimbing I

Dr. Uhamisastra, MS. AIFO NIP. 195106221980021001

Pembimbing II

Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd NIP. 1953171980112001

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

(4)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN………. ... 7

A. Bermain………. ... 7

B. Permainan Tradisional ... 11

C. Keterampilan Sosial ... 18

D. Kelincahan ... 24

E. Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Keterampislan Sosial dan Kelincahan………. ... 25

F. Kerangka Pemikiran ... 27

G. Hipotesis ... 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 29

(5)

vii Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Lokasi Penelitian.………. ... 29

2. Populasi ... 29

3. Sampel Penelitian ... 29

B. Desain Penelitian.………. ... 30

C. Metode Penelitian.………. ... 31

D. Definisi Operasional ... 32

E. Instrumen Penelitian ... 33

1. Instrumen Penelitian Keterampilan Sosial ... 34

2. Instrumen Kelincahan ... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... 37

G. Analisis Data ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 41

1. Deskripsi Data ... 41

2. Analisis Data ... 43

B. Diskusi Penemuan ... 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 52

A. Kesimpulan ... 52

B. Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA………. ... 54 LAMPIRAN

(6)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Isa Muhammad Matin AR. (2014). Pengaruh Pemainan Tradisional Terhadap Keterampilan Sosial dan Kelincahan Siswa. Studi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII MTs Negeri 2 Bandung. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi (PJKR). FPOK-UPI. Pembimbing I: Dr. Uhamisastra, MS. AIFO. Pembimbing II: Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap perkembangan keterampilan sosial dan kelincahan siswa. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini tes pengukuran keterampilan sosial yang di adaptasi dari The Matson Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY) dan untuk tes kelincahan menggunakan tes Shuttle Run 4x10 Meter. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII A-H MTs Negeri 2 Bandung berjumlah 288 siswa. Sampel penelitian ini berjumlah 72 siswa yang diambil dengan menggunakan teknik pengambilan simple random sampling. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data diperoleh t-hitung keterampilan sosial 2,555 > t-tabel 2,000 maka h₁ diterima artinya terdapat pengaruh dari permainan tradisional terhadap perkembangan keterampilan sosial siswa dan t-hitung 0,381 < t- tabel 2,000 maka h0 diterima artinya tidak terdapat pengaruh dari permainan tradisional terhadap kelincahan siswa. Kesimpulannya terdapat pengaruh dari permainan tradisional terhadap perkembangan keterampilan sosial siswa dan tidak berpengaruh terhadap kelincahan siswa.

(7)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTARCT

Isa Muhammad Matin AR. (2014). Physical and Health Education Studies Program. Side Effect Of Tradisional Games For Social Skill And Student's Effectivity. Study Experiment About 7grade Students Of MtsN 2 Bandung. Adviser I: Dr. Uhamisastra, MS. AIFO. Adviser II: Dra. Hj. Mimin Karmini, M.Pd.

The purpose of this research is try to learn about Side effect of tradisional games for social skill and student's effectivity. The author used the method that adapt from "The Matson Evaluation OF social skill with youngsters (Messy) and for student's effectivity the author used shuttle run 4x10m. In this case, author receive data that students from VII A-H MTSN 2 Bandung is 288. This sample used 72 students whose taken by Simple Random Sampling Technic. The results is “t-account” social’s skill 2,555 > “t-table” 2000 and from that data author got “H1” which means there is an impact from traditional games to socila skill for every students and “t-account” 0,381 < “t-table” 2,000 and author got “H0” which means there is no impact from traditional games to social skill and effectivity for every students. The conclusion of this research is there is an impact of traditional games for expansion of social skill and effectivity for students.

(8)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bermain merupakan sarana untuk menuangkan semua kemampuan

yang dimiliki oleh masing-masing individu, karena dari setiap individu

memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk menujukan apa yang dapat

dilakukannya dan apa yang ingin dilakukannya.

Bermain merupakan hal yang sangat digemari oleh setiap kalangan

masyarakat khususnya bagi anak-anak. Bermain merupakan sarana untuk

mengeksplor kemampuan yang anak miliki dengan mencoba sesuatu hal yang

baru dan belum pernah dilakukan anak. Selain itu bermain merupakan sarana

bagi anak untuk mengembangkan keterampilan sosialnya seperti merubah

prilaku-perilaku: anti sosial, kecemasan sosial, keangkuhan dan tingkahlaku

dalam memecahkan masalah, serta sarana untuk mengembangkan

kemampuan gerak dalam segi kelincahan. Berdasarkan hal tersebut bermain

bermanfaat bagi perkembang manusia secara fisik, mental dan sosial.

Banyak jenis permainan yang dapat dimainkan oleh anak. Permainan

yang sangat digemari anak adalah permainan yang membuat anak merasa

gembira, nyaman, dan menyenangkan. Permainan dapat dibagi menjadi dua

bagian menurut zaman, yaitu permainan moderen dan permainan terdahulu

atau permainan tradisional.

Realita di lapangan saat ini menunjukkan permainan dan alat

elektronik moderen begitu berkembang pesat dan beranekaragam jenisnya,

terutama permainan elektronik. Umumnya permainan ini sangat digemari

oleh anak-anak karena mudah dimainkan. Perkembangan permainan dan

elektonik tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yayasan

Kesejahteraan Anak Indonesia dalam (www.ykai.net/) menyebutkan bahwa

seorang anak bisa menghabiskan waktunya 4 sampai 5 jam dalam sehari

(9)

2

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fakta dari lapangan tersebut ternyata perkembang zaman tidak hanya

membawa dampak positif, melainkan terdapat dampak negatif yang terlihat

secara nyata.

Berbeda dengan permainan tradisional, permianan ini memiliki unsur

norma-norma yang berlaku dalam setiap permainannya khas dengan daerah

asal permainannya, khususnya dalam permainan beregu. Permainan beregu

ini banyak macamnya seperti permainan bebentengan, galasin,

boi-boian/bancakan, jala ikan dan lain sebagainya. Pemainan dari permainan

tersebut pasti akan saling berinteraksi secara langsung yang mengharuskan

dari setiap anggota berkomunikasi satu sama lain bahkan dengan anggota

regu lawan. Selain itu, seluruh pemain tidak lepas dari aktifitas gerak, karena

unsur dari permainannya mengharuskan semua pemainan bergerak

menghindari serangan lawan dan mengejar lawan. Jadi, dalam pemainan

tradisional ini memiliki manfaat yang baik untuk mengembangkan unsur

kerjasama dan gerak tubuh anak.

Dunia anak merupakan dunia bermain, dengan bermain anak dapat

menuangkan segala kreatifitas yang dimilikinya serta mengisi kegiatan

disela-sela waktu belajarnya, dari hal tersebut saat ini peran permainan moderen

atau alat elektronik lebih dapat diunggulkan untuk mengisi waktu luang,

karena mudah dimainkan kapan dan dimana saja tanpa batas waktu yang

ditentukan.

Permainan sebaiknya mengandung unsur yang mendidik. Hal tersebut

diperlukan, agar dalam permainan tidak hanya sekedar bermain dan bersaing

untuk mendapat kemenangan saja, tetapi seharusnya terdapat manfaat bagi

anak untuk menambah wawasannya terhadap permainan yang dimainkannya.

Jadi berdasarkan hal tersebut, salah satu aplikasi pencapaian untuk

mendidikan seorang anak adalah dengan cara bermainan, karena dengan

bermain anak lebih cepat menangkap dan menerima informasi dengan baik.

Peran permainan dalam dunia pendidikan dapat dijumpai pada setiap

mata pelajaran yang diajarkan, salah satunya adalah pendidikan jasmani,

(10)

3

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(KTSP) pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

terdapat materi permainan dan olahraga, yang meliputi: olahraga tradisional,

permainan eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan

manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola

voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas

lainnya. Diharapkan dengan aktivitas tersebut, selain siswa dapat beraktivitas

fisik dapat mengembankan pula kemampuan berinteraksi sosial dengan rekan

satu kelompok maupun dengan kelompok lain dengan baik.

Fakta dari lapangan, guru penjas MTs Negeri 2 Bandung hanya

memberikan materi pembelajaran sesuai dengan kecabangan olahraga saja.

Selain itu guru masih terpaku dengan permainan konvensional pada saat

pembelajaran berlangsung yang dapat membuat anak lebih banyak berdiam

diri dan menunggu gilirannya. Hal tersebut dapat membuat siswa

beranggapan bahwa dalam pembelajaran penjas hanya bermain permainan

bola dan lari saja. Berdasarkan permasalahan tersebutlah yang membuat

siswa tidak begitu berantusias untuk mengikuti pembelajaran yang diberikan.

Seharusnya materi yang diberikan dalam pembelajaran penjas dapat

mensiasati ketidak tertarikan siswa terhadap aktifitas fisik yang dianggapnya

sebagai kegiatan yang membosankan, serta dapat mengalihkan atau

meminimalisir peserta didik addict dengan permainan moderennya serta

membuat siswa lebih aktif dan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran

yang diberikan.

Sedangkan dari segi keterampilan sosial yang dimiliki oleh siswa kelas

VII MTs Negeri 2 Bandung yang menjadi subjek penelitian penulis, mereka

lebih memiliki perilaku dan rasa santun yang baik kepada orang yang lebih

dewasa dari dirinya, itu dikarenakan sekolah tersebut berbasis Islam yang

mengutamakan kesantunan dalam bertingkah dan bertutur kata. Tetapi apabila

berinteraksi dengan teman sebayanya mereka lebih sering mengolok-olok

teman yang kurang dari dirinya.

Kemudian dari hasil observasi, penulis melihat siswa dalam keaktivan

(11)

4

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketika menunggu gilirannya, selain itu pembelajaran yang hanya terfokus

pada kekecabangan olahraga, siswa seringkali mengeluh dan tidak mengikuti

pembelajaran yang diberikan, karena siswa tidak tertarik dengan

pembelajaran yang diberikan. Hal tersebut lah, yang membuat gerak siswa

sangat kurang.

Jadi, dari fakta lapangan tersebut siswa kurang memiliki keterampilan

sosial yang baik antara teman sebayanya, sehingga menyebabkan antusias

dalam pembelajaran berkurang. Karena ketika salah satu dari mereka

membuat kesalahan maka akan menjadi bahan tertawaan teman-temannya,

selain itu kurangnya siswa dalam beraktivitas gerak yang dikarenakan,

kurangnya inovasi pembelajaran yang diberikan oleh pengajar.

Diharapkan dengan permainan tradisional dapat meningkatkan kualitas

gerak tubuh khususnya dalam kelincahan karena apabila tubuh siswa

mengalami kekurangan gerak maka siswa akan sulit beraktivitas dengan baik

dan cenderung malas untuk melakukan hal yang melibatkan aktifitas lainnya.

Selain itu dengan melakukan permainan tradisional, diharapkan pula

berpengaruh terhadap kemampuan berinteraksi sosial dengan

mengembangkan kemampuan bersosialisasi atau mengembangkan

keterampilan sosialnya. Keterampilan sosial yang dimaksud terampil dalam

bersosialisasi dengan lingkungan bermain dan lingkungan tempat tinggal

siswa. Disimpulkan dengan permainan tradisional dapat memberikan hal

yang positif dalam perkembangan keterampilan sosialnya dan perkembangan

gerak tubuh siswa yaitu berupa kelincahan.

Berdasarkan pemaparan diatas, penulis tertarik untuk mengkaji

permasalahan tersebut dengan judul “Pengaruh Permainan Tradisional

(12)

5

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan di dalam latar belakang masalah

maka peneliti mengidentifikasi masalah yang ada antara lain:

1. Kurangnya inovasi dalam pembelajaran penjas yang dilaksanakan oleh guru.

2. Banyak dari siswa tidak berantusias dalam mengikuti pembelajaran

penjas di sekolah.

3. Siswa berprasangka bahwa pendidikan jasmani tidak menyenangkan.

C. Batasan Penelitian

Untuk memudahkan memahami ruang lingkup permasalahan dalam

penelitian ini, maka penulis membatasi masalah berdasarkan identifikasi

masalah di atas maka penelitian ini di batasi hanya pada:

1. Permainan tradisional yang akan digunakan sebagai perlakuan adalah

permainan tradisional bebentengan, galasin, boy-boyan, dan jala ikan.

2. Instrumen pengukuran keterampilan sosial yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan angket yang di adaptasi dari The Matson

Evaluation Of Social Skills Youngsters (MESSY) yang di tulis oleh

Teodoro et al dari Brazil (2000). dan

3. Tes kelincahan menggunakan tes shuttle run 4 x 10 meter yang dirujuk

dari NAPFA (The National Physical Fitness Award/Assessment).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan

masalah diatas maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh permainan tradisional terhadap perkembangan

ketrerampilan sosial?

2. Seberapa besar pengaruh permainan tradisional terhadap kelincahan

(13)

6

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap

perkembangan keterampilan sosial siswa.

2. Untuk mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap kelincahan

(14)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode adalah jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai

suatu tujuan. Penggunaan metode penelitian bertujuan untuk memperoleh

data dan mengungkapkan permasalahan yang hendak diselesaikan. Sejalan

dengan Sugiyono (2013, hlm. 12) mengemukakan: “Metode penelitian pada

dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 107) berdasarkan tingkat kealamiahan

tempat penelitian metode penelitian dapat dibedakan menjadi tiga metode yang diantaranya “metode penelitian eksperimen, metode penelitian survey dan metode penelitian naturalistik”.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksperimen. Mengenai metode ini Moh. Nazir (2011, hlm. 56) menjelaskan, “eksperimen adalah observasi dibawah kondisi bantuan dimana kondisi tersebut diatur dan dibuat oleh peneliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 13) mengatakan bahwa metode penelitian eksperimen merupakan “

metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh treatment

(perlakuan) tertentu”.

Metode eksperimen digunakan sebagai sesuatu hal untuk memecahkan

masalah sehingga diperoleh hasil. Oleh sebab itu metode penelitian

eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan jika kita

melakukan sesuatu pada kondisi yang dikontrol maka apakah yang akan

terjadi. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu

keadaan yang di kontrol maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada

kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen.

Berdasarkan uraian yang dipaparkan diatas maka dapat disimpulkan

(15)

30

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mengetahui ada tidaknya akibat atau perlakuan yang diberikan pada

suatu subjek penelitian yang kemudian menguji hipotesis sehingga

mendapatkan hasil yang berguna bagi persoalan yang dibahas. Maka dari itu

penulis menggunakan penelitian eksperimen dalam penelitian ini.

B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Sebagaimana dijelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 117) populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari atas objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Sesuai

dengan pendapat diatas populasi yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah siswa kelas VII di MTs N 2 Bandung yang berjumlah 288

populasi siswa dari hasil observasi.

2. Sampel Penelitian

Penelitian terhadap populasi dengan jumlah yang besar namun

terkendala biaya, waktu dan sebagainya, maka dilakukan pengambilan

sampel. Seperti yang di jelaskan oleh Sugiyono (2013, hlm. 118) bahwa:

Sampel bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Sedangkan yang dikemukakan oleh Arikunto (2010, hlm. 160)

bahwa jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka

penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Jadi, sampel merupakan

perwakilan atau sebagian dari jumlah karakteristik tertentu yang dimiliki

oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada

populasi (representasitif).

Adapun teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh penulis

yaitu teknik simple random sampling. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 120)

(16)

31

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

populasi secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”. Dengan dipilihnya simple random sampling karena populasi yang digunakan homogen, setiap anggota populasi memilki kesempatan yang

sama untuk terpilih menjadi sampel. Pengambilan sampel acak sederhana

ini dilakukan dengan cara undian. Cara simple random sampling yang

peneliti gunakan adalah cara tradisional. Langkah dari penentuan

kelompok sampel adalah (1) Mendata populasi yang akan ditemui.

Populasi disini adalah kelas VII MTs Negeri 2 Bandung dimana terdapat 8

kelas dengan masing-masing kelas memiliki jumlah 36 siswa, (2)

Menuliskan dalam kertas kelompok atau kelas VII A-H, setelahnya

digulung dan dimasukan kedalam gelas, (3) Lalu dikocok hingga kertas

yang bertuliskan kelas dan bertuliskan kelompok eksperimen dan kontrol

hingga keluar dari gelas, (4) Kertas yang keluar dari gelas adalah kelas VII

D untuk menjadi kelas atau kelompok kontrol dan kelas VII F untuk

menjadi kelas eksperimen.

Setelah dilakukan pengundian, terpilih lah dua kelompok sesuai

dengan perlakuan yang akan diberikan yaitu perlakuan kepada kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Perlakuan yang akan diberikan adalah

penerapan permainan tradisional kepada kelompok eksperimen.

Menurut penjelasan diatas, sampel dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII MTs Negeri 2 Bandung yang berjumlah 72 siswa dari dua kelas.

Terdapat dua kelompok sampel yang diambil dalam penelitian ini, yaitu

sampel kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Selanjutnya untuk menentukan kelas atau kelompok yang akan

dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kriteria

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah :

1. Siswa yang masih aktif mengikuti KBM disekolah.

2. Berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

(17)

32

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Desain penelitian yang dibuat secara cermat akan memberikan

gambaran yang lebih jelas pada kaitannya dengan penyusunan hipotesis

dengan tindakan yang akan diambil dalam proses penelitian selanjutnya.

Desain penelitian ini diharapkan bisa menjadi pedoman bagi peneliti dalam

melaksanakan setiap langkah-langkah penelitian yang akan diambil agar

proses penelitian berjalan sesuai dengan prosedur yang benar. Dalam rangka

melakukan penelitian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, desain

penelitian yang digunakan adalah Pretest-Posttest Control Group Design.

Desain penenlitiannya sebagai berikut:

Gambar. 3.1 Desain penelitian

R = Responden

O1 = Kelompok Eksperimen (penerapan perrmainan) pretest

O2 = Kelompok Eksperimen (penerapan permainan) posttest

O3 = Kelompok kontrol pretest

O4 = Kelompok kontrol prosttest

X = Perlakuan

D. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi mengenai variabel yang

dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang

dapat diamati. Suatu konsep mengenai variabel yang sama dapat saja

memiliki definisi operasional yang lebih dari satu dan berbeda-beda antara

penelitian yang satu dengan yang lainnya. Jadi, suatu definisi operasional

haruslah memiliki sebuah keunikan. Menurut Nazir (2005) dalam

http://a-research.upi.edu/operator/upload/sadp030002chapter3.pdf definisi

operasional adalah “suatu definisi yang diberikan kepada variabel atau

konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan kegiatan yang

R O1 X O2

(18)

33

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut. Kemudian

definisi operasional juga diperlukan untuk menghindari kekeliruan dalam

memahami permasalahan, perlu adanya penjelasan mengenai istilah-istilah

yang ada dalam variabel penilitian, antara lain:

1. Permainan tradisional

Permainan tradsional menurut Khamdani (2010, hlm. 24) berpendapat bahwa “permainan atau olahraga tradisional adalah jenis kegiatan yang mengandung aturan-aturan khusus yang merupakan

cerminan karakter dan berasal atau berakar dari budaya asli

masyarakat Indonesia.

2. Keterampilan Sosial

Menurut Chaplin (1997, hlm. 469) keterampilan sosial adalah

sebagai tingkah laku yang dipengaruhi oleh hadirnya orang lain,

tingkah laku kelompok, atau tingkah laku yang ada dibawah kontrol

masyarakat.

3. Kelincahan

Menurut Rusli (2001, hlm. 21) kelincahan adalah kemampuan

mengubah satu posisi yang berbeda dalam kecepatan tinggi dengan

koordinasi yang baik, berarti kelincahannya cukup baik.

E. Instrumen Penelitian

Dalam mengumpulkan data dari suatu sampel peneliti memerlukan alat

yang disebut instrumen dan teknik pengumpulan data. Setiap teknik

pengumpulan data yang berbeda-beda. Dalam suatu penelitian, data

diperlukan untuk menjawab masalah penelitian atau menguji hipotesis yang

sudah dirumuskan.

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga

(19)

34

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam konteks penelitian, instrumen diartikan sebagai alat untuk

mengumpulkan data mengenai variabel-variabel penelitian untuk kebutuhan

penelitian. Pada dasarnya, instrumen pengumpulan data terbagi dua macam,

yaitu tes dan non tes. Kelompok tes, misalnya pedoman wawancara, kuisioner

atau angket, pedoman observasi, daftar cocok (cheklist), skala sikap, skala

penilaian, dan sebagainya.

Menurut Arikunto (2010, hlm. 150) tes adalah “ serentetan pertanyaan

atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan,

pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu

atau kelompok”.

Terdapat dua syarat utama dalam suatu tes atau alat ukur lainnya yaitu

haruslah valid (sah) dan reliabel (dapat percaya). Suatu tes yang dikatakan

valis, apabila tes tersebut dapat mengukur dengan apa yang hendak diukur

atau benar-benar cocok untuk mengukur apa yang hendak diukur, tes

dikatakan reliabel apabila konsisten dari serangkaian pengukuran dari alat

ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama.

Sebagaiman dijelaskan oleh Nurhasan (2007, hlm. 42) mengemukakan

bahwa:

Reliabilitas atau keterandalan menggambarkan derajat keajegan, atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat ukur atau tes dikatakan reliabel jika alat ukur itu menghasilkan suatu gambaran yang benar-benar dapat dipercaya dana dapat diandalkan untuk membuahkan hasil pengukuran yang sesungguhnya.

Oleh sebab itu, validitas dan reliabilitas suatu alat ukur merupakan

syarat mutlak dalam menentukan penggunaan alat ukur untuk mengukur dan

mengetes suatu penelitian. Alat ukur yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah tes dan angket.

1. Instrumen Penelitian Keterampilan Sosial

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau

kuisioner. Arikunto (2010, hlm. 194) kuesioner atau angket adalah

(20)

35

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia

ketahui. Dengan menggunakan angket tertutup sampel dapat dengan

mudah menjawab angket yang diberikan oleh penulis.

Kuesioner menurut Sugiyono (2013, hlm. 199) adalah “teknik

pengupulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

Penggunaan angket dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahwa

dengan menggunakan angket, maka dapat diberikan secara serempak pada

seluruh responden, yang tentu akan mempercepat waktu penelitian.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diadaptasi dari The

Maston Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY) yang telah di

tetapka validitas dan reliabilitas oleh Fitriani. Dalam sebuah angket pasti

memiliki kisi-kisi untuk mempermudah peneliti mengetahui apa saja

faktor-faktor yang terdapat pada variabel yang diteliti. Kisi-kisi angket

The Maston Evaluation Of Social Skill With Youngsters (MESSY) adalah

sebagai berikut:

Tabel. 3.1

Kisi-kisi angket The Maston Evaluation Of Social Skill With Youngsters

(MESSY). Teodoro et al. (2000) from Brazil

Dimemsi keterampilan sosial Nomor soal

Faktor 1: perilaku anti sosial/ agresivitas 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, 13, 14, 16,

17, 21, 22, 25, 27, 28, 30, 39, 45.

Faktor 2 : keterampilan sosial/ ketegasa 1, 9, 10, 15, 18, 20, 23, 24, 29,

31, 32, 33, 37, 38, 41, 43, 44

Faktor 3 : kesombongan/ keangkuhan 12, 26, 34, 42

Faktor 4 : kecemasan sosial/ kesendirian 19, 35, 36, 40

2. Instrumen Pengukur Kelincahan dengan Shuttle-run

Instrumen dalam penelitian ini berupa tes yang dirujuk dari NAPFA

(The National Physical Fitness Award/Assessment). Berikut alat dan cara

(21)

36

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Tujuan : mengukur kelincahan dalam bergerak mengubah arah

b. Alat/fasilitas :

1) stop watch,

2) lintasan yang lurus dan datar dengan jarak 10 meter antara

garis start dan finish,

3) balok kayu/batu kerikil.

c. Pelaksananaa tes :

1) Subjek berdiri di belakang garis start, dengan salah satu kaki di

depan.

2) Pada aba-aba “ya” diberikan, subjek dengan segera dan secepat

mungkin lari ke depan menuju garis akhir untuk mengambil

dan memindahkan balok/batu krikil pertama dan memindahkan

balok kedua yang ada berada di tempat start.

3) Setelah itu sergera kembali ke garis start dan mengambil balok

yang ke dua, kemudian berputar lagi dan segera lari.

4) Demikian seterusnya dilakukan dengan lari bolak-balik

sehingga mencapai frekuensi lari debanyak 4x10 meter.

5) Subjek diberi kesempatan tes tersebut sebanyak dua kali.

Gambar 3.2 shuttle run 4 x 10 meter

d. Penilaian :

1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang dicapai oleh orang coba

(22)

37

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Waktu yang dicapai dihitung sampai persepuluh detik.

3) Hasil dari kedua pengetesan dicatat.

Tabel. 3.2

Penilaian Shuttle Run Test 4x10

Laki-laki

Nilai Skor 10 tahun 11 tahun 12 tahun

Sangat Baik 5 <11.1 <10.7 <10.4 Baik 4 11.1 – 11.6 10.7 – 11.2 10.4 – 10.9 Cukup 3 11.7 – 12.0 11.3 – 11.6 11.0 – 11.3 Kurang 2 12.1 – 12.4 11.7 – 12.0 11.4 – 11.7 Sangat Kurang 1 12.5 – 12.9 12.1 – 12.5 11.8 – 12.2

Perempuan

Nilai Skor 10 tahun 11 tahun 12 tahun

Sangat Baik 5 <11.7 <11.6 <11.5 Baik 4 11.7 – 12.2 11.6 – 12.1 11.5 – 11.9 Cukup 3 12.3 – 12.7 12.2 – 12.5 12.0 – 12.3 Kurang 2 12.8 – 13.2 12.6 – 12.9 12.4 – 12.7 Sangat Kurang 1 13.3 – 13.7 13.0 – 13.4 12.8 – 13.2

F. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilaksanakan pada pembelajaran pendidikan jasmani

dilapangan di MTs N 2 Bandung, yang dilaksanakan selama satu bulan, dan

penelitian ini mengacu kepada kurikulum yang telah ada disekolah.

Pelasanaan pengumpulan data dilakukan dengan tes dan angket.

Tes adalah instrumen atau alat yang berfungsi untuk mengumpulkan

data yang berfungsi untuk mengumpulkan data yang berupa pengetahuan atau

(23)

38

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan, “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasi/data tentang seseorang atau objek tertentu”.

Angket atau kuesioner menurut Sugiyono (2013, hlm. 199), adalah “teknik pengumpilan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya” penggunaan angket dalam penelitian ini berdasarkan pertimbangan bahan

dengan menggunakan angket, maka dapat diberikan secara serempak pada

seluruh responden, yang tentu akan mempercepat waktu penelitian.

Pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan,

dilakukan 3 kali dalam satu minggu. Sesuai dengan pedapat Juliantine et.al

(2007, hlm. 3.5) mengatakan bahwa “sebagai percobaan untuk mendapatkan

hasil yang baik bisa pula dilaksanakan dalam frekuensi latihan 3 hari/

minggu. Sedangkan lamanya latihan paling sedikit 4-6 minggu”. Sejalan

dengan pendapat Harsono dalam Ikbal (2014, hal 43) “sebaiknya latihan

dilakukan 3 kali dalam seminggu.

G. Analisis Data

Data masing-masing tes diperoleh melalui proses pengukuran,

merupakan nilai yang masih mentah. Untuk mengetahui adanya pengaruh dari

permainan tradisional terhadap keterampilan sosial dan kelincahan siswa,

maka harus melalui proses penghitungan statistik.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 172), “Hasil penelitian yang valid bila

terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Pengujian validitas instrumen sangat penting dilakukan karena instrumen dengan tingkat validitas tinggi

dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian.

Setelah melaksanan penelitian, peneliti melaksanakan pengumpulan

data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah

sebagai berikut

1. Menghitung skor rata-rata kelompok sampel dengan menggunakan

(24)

39

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

X = skor rata-rata yang dicari = jumlah nilai data

= jumlah sampel

2. Menghitung simpangan baku dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Keterangan:

S = simpangan baku yang dicari

n = jumlah sampel

= jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata 3. Mencari varians (S2) melalui rumus:

Keterangan:

S2 = Varians yang dicari

n = Jumlah sampel

= Skor yang diperoleh

∑ = Jumlah

4. Menguji normalitas data menggunakan uji kenormalan liliefors.

a. Menyusun hasil data pengamatan, yang dimulai dari hasil

pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang

paling besar

b. Untuk semua nilai pengamatan x1, x2, x3, ... x11 dijadikan

angka baku z1, z2 ... zn dengan pendekatan z skor

̅

( ̅ dan S masing-masing rata-rata dan simpangan baku)

(25)

40

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Z = skor standar yang dicari

= skor yang didapat ̅ = rata-rata hitung S = simpangan baku

c. Untuk tiap baku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi

normal baku (tabel distribusi Z). Kemudian hitung peluang dari

masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan: jika nilai Z

negatif, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas

daerah distribusi Z(-), 0,5 + luas daerah distribusi Z(+).

d. Menentukan proposi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara

melihat kedudukannilai z pada nomer urut sampel yang

kemudian dibagi dengan banyaknya sampel.

5. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas adalah pengujian mengenai sama tidaknya

variasi-variasi dua buah distribusi atau lebih. Dengan ini peneliti

Menggunakan uji homogenitas kesamaan dua varians

atau F =

6. Menguji kesamaan rata-rata (µ) uji dua pihak, dengan rumus :

S2 = (n1– 1) S12 + (n2– 1) S22

n1 + n2– 2

Keterangan :

S1 : Simpangan baku kelompok eksperimen S2 : Simpangan baku kelompok kontrol n1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen n2 : Jumlah sampel kelompok kontrol

7. Uji-t dengan rumus :

t = ̅1 - ̅2 √ n1 n2

Keterangan:

(26)

41

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X2 : Rata-rata postest kelompok kontrol S : Nilai variansi gabungan

(27)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan dan analisis data serta pembahasan

yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Permainan tradisional memberikan pengaruh terhadap perkembangan

keterampilan sosial siswa.

2. Permainan tradisional tidak memberikan pengaruh terhadap

kelincahan siswa.

B.Saran

Saran-saran yang dapat penulis kemukakan berkaitan dengan hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memvariasikan permainan dalam pembelajaran penjas sangat baik

dilakukan mengingat siswa akan jenuh dengan permainan yang

monoton dan tidak bervariatif.

2. Agar lebih memperhatikan permainan yang mengarah pada kelincahan

dan unsur-unsur pengujian atau pengukuran variabel penelitian yang

lebih sesuai dengan tingkatan responden yang menjadi subjek

penelitian

3. Dengan permainan tradisional sebagai perlakuan yang diberikan dalam

pembelajaran penjas maka permainan tradisional dapat berpengaruh

terhadap perkembangan sosial siswa dan kelincahan siswa penerapan

ini dapat diaplikasikan oleh setiap guru apabila ingin melihat

peningkatan keterampisan sosial siswa dan kelincahan siswa selain itu

sebagai inovasi dalam pembelajaran penjas agar siswa dapat sangat

berantusias dalam mengikuti pembelajaran penjas

4. Permainan tradisional dan perkembangan sosial dirasa saling berkaitan

satu sama lain dan cocok untuk diberikan ketika proses pembelajaran

(28)

53

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tradisional memberikan dampak positif bagi gerak dasar dan

kelincahan anak dan terdapat interaksi sosial dalam pelaksanaan

permainan tradisional yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidupnya

(29)

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

AbdulJabar, B & Darajat Kusumah, J. (2010). Modul Aplikasi Statistika dalam Penjas. Bandung.

Adistyasari, Ria. (2013). Meningkatkan Keterampialan Sosial Dan Kerjasama Anak Dalam Bermain Angin Puyuh, Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini UNS. Tidak diterbitkan.

Arikunto. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi. Penerjema Kartini Kartono. Cet 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Eddiyana, dkk. (2002:8). Model Pembinaan Olahraga Tradisional Jawa Barat. Kerjasama Pemprov. Jabar dan FPOK UPI.

Fauziyah, Munawarotul. (2013). Pengaruh Keterampilan Sosial (Social Skill) Terhadap Kepedulian Santri Kolplek Q Al-Munawir Krapyak Yogyakarta, Skripsi. Jurusan Kependidikan Islam UIN SUNAN KALIJAGA. Tidak diterbitkan.

Fitriani, Anggun. (2013). Pengaruh Permainan Aquatik Terhadap Keterampilan Sosial Anak Usia 10-12 Tahun, Skripsi. Program Studi Ilmu Keolahragaan UPI. Tidak diterbitkan.

Ikbal, A. M. (2014). Pengaruh Metode Role Playing Terhadap Peningkatkan Penguasaan Gerak dalam Permainan Bola basket pada Ekstrakurikuler Bolabasket SMP N 1 Cicalengka Kabupaten Bandung, Skripsi. Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi UPI. Tidak diterbitkan.

Ismaryanti. 2009. Tes dan Pengukuran Olahraga. UNS Press, Sukarta.

Juliantine et.al. (2007). Teori Latihan. Bandung:FPOK UPI

Khamdani, Ajun. (2010). Olahraga Tradisional Indonesia, Klaten : PT Macanan Jaya Cemerlang.

(30)

55

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Martins Teodoro, M.L. (2005). The Matson Evaluation of Social with Youngters (MESSY)and its Adaptation for Brazilia Childern and Adolescents. Journal of Psychology. 39, (2), 239-246.

Mayo Safitri, S. (2013). Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kemampuan Agilitas dan Kecepatan Anak di SDN Komplek Bojong Bandung, Skripsi. UPI. Tidak diterbitkan.

Moh. Nazir. (2011). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurhasan dan Hasanudin. (2007). Tes dan Pengukuran Keolahragaan.

Bandung:FPOK UPI

Pranata, Veronika. (2007). Penolakan Teman Sebaya Ditinjau Dari Keterampilan Sosial Pada Remaja,Skripsi.Fakultas Psikologi. UKS. Tidak diterbitkan.

Risnaedi, Astri Sulistiani. (2014). Pemanfaatan Multimedia Dalam Pembelajaran Ips Untuk Menumbuhkan Keterampilan Sosial, Skripsi. UPI. Tidak diterbitkan.

Rudiyanto, M. (2012). Jurnal Hubungan Berat Badan Tinggi Badan dan Panjang Tungkai dengan Kelincahan, Jurusan Ilmu Keolahragaan, Fakultas Ilmu Keolahragaan , Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

Rusli Lutan, dkk. (2001). Pengembengan Sistem Pembelajaran Model Mata Kuliah Penelitian Pendidikan Olahraga. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Sembiring, Rambo. (2014). Hubungan Kelincahna Dengan Kecakapan Dribleng Pada Permainan Ssb Uni Bandung, Skripsi. Pendidikan Kepelatihan Olahraga UPI. Tidak diterbitkan.

Subroto, Toto, dkk. (2011). Modul Mata Kuliah Teori Bermain. FPOK-UPI.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta.

Suntoda, Andi. (2013). Tes dan Pengukuran. Bandung: FPOK UPI

Uhamisastra. (2010). Modul Olahraga Tradisional, Bandung : FPOK UPI Bandung.

Sumber online:

(31)

56

Isa Muhammad Matin AR, 2014

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perkembangan Keterampilan Sosial Dan Kelincahan Siswa

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koekoeh. (2013). Wujud Permainan Jasmani Tradisional Di Nusantara. [online]. Tersedia: imankoekoeh.blogspot.com/2013/12/wujud-permainan-jasmani-tradisional-di.html?m=1

Lieshadie. (2013). Bermain Permainan Tradisional. Tersedia: lieshadie.wordpress.com/2013/10/26bermain-permainan-tradisional

Nazir. (2005). Metode Penelitian. onlinetersediadalam http://a-research.upi.edu

/operator/upload /sadp030002chapter3.pdfdiakses 7 April 2014

Rahayu. (2010). Pengertian Permainan Boy-boyan. [online]. Tersedia: http:/repositoryUPI.com

Savitri. (2008). Sembilan Keterampilan Sosial. [online]. Tersedia: http://pembelajaran-anak.blogspot.com /2008/08/9-ketrampilan-sosial.htmlpedidikananak

Gambar

Tabel. 3.1
Gambar 3.2 shuttle run 4 x 10 meter

Referensi

Dokumen terkait

Simpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh permainan kasti tradisional terhadap peningkatan kelincahan anak usia 8-9 tahundi SDN Pabelan 03 Kartasura

Maka pada penelitian ini penulis tertarik untuk melakukan penelitian menggunakan metode permainan tradisional engklek untuk mengetahui pengaruhnya terhadap

Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Perilaku Sosial Siswa Di Sekolah Dasar Negeri Sindang Laya 1 Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu.. PENGARUH

Pelaksanaan permainan tradisional kelereng yang dilakukan pada kelas eksperimen sangat berpengaruh terhadap perkembangan sosial anak dibandingkan dengan

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari program permainan tradisional diintegrasi social behavior terhadap pengembangan social

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Permainan Tradisional Terhadap Kemampuan Sosial Emosional pada Anak Kelompok B TK Srijaya Palembang...

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK USIA DINI DI RA ISLAMIYAH

Simpulan penelitian ini adalah (1) ada pengaruh permainan kasti tradisional terhadap peningkatan kelincahan anak usia 8-9 tahundi SDN Pabelan 03 Kartasura