• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA PESERTA EKSTARKURIKULER BOLABASKET SMPN 3 CIBARUSAH KABUPATEN BEKASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA PESERTA EKSTARKURIKULER BOLABASKET SMPN 3 CIBARUSAH KABUPATEN BEKASI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

258

PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP KELINCAHAN PADA SISWA PESERTA EKSTARKURIKULER BOLABASKET

SMPN 3 CIBARUSAH KABUPATEN BEKASI

Tatang Iskandar1 dan Ari Akbari2 Universitas Islam 45 Bekasi

Papapt42nk@gmail.com

Penelitian ini bertujuan untuk Ingin mengetahui apakah permainan tradisional dapat meningkatkan kelincahan pada siswa peserta ekstrakurikuler bola basket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi. Metode penelitian menggunakan adalah metode penelitian eksperimen, sedangkan populasi penelitian ini adalah siswa ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi yang berjumlah 25 orang. Dalam penelitian ini semua populasi dijadikan sampel, sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling. Dari hasil analisis data, penelitian ini menunjukkan permainan tradisional yang terdiri dari permaian galah asin, hitam hijau, petak umpet dan petak jongkok memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kelincahan pada siswa peserta ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi dan memperoleh nilai thitung sebesar 36,91 dan signifikan

pada alpha 5%, dengan demikian disimpulkan bahwa dengan teraf kepercayaan 95% permainan tradisional dapat meningkatkan kelincahan pada siswa peserta ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi.

Kata Kunci : permainan tradisional, kelincahan dan peserta ekstrakulikuler bola basket

Permainan bola basket adalah olahraga berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket sangat cocok untuk ditonton karena bisa dimainkan di ruang tertutup maupun terbuka dan hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Selain itu, permaian bola basket mudah dipelajari karena bentuk bolanya yang besar, sehingga tidak menyulitkan pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut. Dalam permainan bola basket, semua pemain harus mempunyai teknik dasar bermain yang baik. Teknik dasar permainan tersebut meliputi passing, shooting dan dribble.

Untuk mencapai prestasi yang diharapkan di tengah ketatnya persaingan dalam olahraga permainan bola basket tidaklah mudah, setiap atlet harus memiliki teknik, taktik, fisik, dan mental yang baik. Dalam mempertinggi prestasi bola basket teknik erat

1Tatang Iskandar; Dosen PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi 2Ari Akbari; Mahasiswa PJKR FKIP Universitas Islam “45” Bekasi

(2)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

259

hubungannya dengan kemampuan gerak, kondisi fisik, taktik, dan mental. Teknik dasar bola basket harus betul-betul dikuasai terlebih dahulu guna dapat mengembangkan mutu prestasi bola basket.” Dari ke empat aspek tersebut penulis menitik beratkan penelitian ini pada aspek latihan kondisi fisik yaitu latihan kelincahan.

Kelincahan merupakan salah satu unsur kondisi fisik yang berperan penting terutama pada cabang olahraga permainan termasuk bola basket, khususnya pada saat mendapat rintangan dari lawan. Seorang pemain harus mampu bergerak dengan cepat merubah arah atau melepaskan diri.

Menurut Wahjoedi (2001:61) kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh untuk mengubah arah secara cepat tanpa adanya gangguan keseimbangan atau kehilangan keseimbangan. Menurut Mutohir dan Maksum (2007: 56) Kelincahan (agility) adalah kemampuan tubuh atau bagian tubuh untuk mengubah arah gerakan secara mendadak dalam kecepatan yang tinggi. Misalnya mampu berlari berbelok-belok, lari bolak-balik dalam jarak dan waktu tertentu, atau kemampuan berkelit dengan cepat dalam posisi tetap berdiri stabil. Mutohir dan Maksum (2007: 56) mengatakan bahwa komponen kelincahan erat kaitannya dengan komponen kecepatan dan koordinasi. Pendapat lain mengatakan bahwa kelincahan bagi seseorang pemain sangat erat kaitannya dengan kemampuan melakukan gerakan mengubah-ubah arah dengan kecepatan yang tinggi (Joko Purwanto, 2004: 41)

Menurut Ismaryati (2008:41) “ Kelincahan (agilitas) adalah kemampuan seseorang untuk dapat mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa kehilangan keseimbangan”. Kelincahan sangat diperlukan sekali dalam permaianan bola basket terutama kecepatan dalam bergerak dan kecepatan reaksinya terhadap suatu rangsang yang diberikan.

Jika dilihat dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kelincahan adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah dan posisi tubuhnya dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak, sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapai di lapangan tertentu tanpa kehilangan keseimbangan tubuh.

Menurut Ismaryati (2008: 41) ditinjau dari keterlibatannya atau perannya dalam beraktivitas, kelincahan dikelompokan menjadi dua macam yaitu, kelincahan umum dan kelincahan khusus. Berdasarkan jenis kelincahan tersebut menunjukkan bahwa, kelincahan umum digunakan untuk aktivitas sehari-hari atau kegiatan olahraga secara

(3)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

260

umum. Sedangkan kelincahan khusus merupakan kelincahan yang bersifat khusus yang dibutuhkan dalam cabang olahraga tertentu. Kelincahan yang dibutuhkan memiliki karakteristik tertentu sesuai tuntutan cabang olahraga yang dipelajari.

Menurut Purwanto (2004: 41) bahwa seorang pemain yang mempunyai kelincahan yang baik mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: mudah melakukan gerakan yang sulit, tidak mudah jatuh atau cedera, dan mendukung teknik-teknik yang digunakannya terutama teknik menggiring bola. Ciri-ciri kelincahan dapat dilihat dari kemampuan bergerak dengan cepat, mengubah arah dan posisi, menghindari benturan antar pemain dan kemampuan berkelit dari pemain lawan di lapangan. Kemampuan bergerak mengubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi dalam waktu yang relative singkat dan cepat.

Pada hakikatnya permainan adalah satu hal yang sangat di senangi oleh siapapun terutama anak–anak. Sejalan dengan itu Subroto, dkk, (2008:42), mengungkapkan bahwa, “setiap orang khususnya anak–anak sangat menggemari permainan, karena permainan mendatangkan kesenangan dan kepuasan terhadap masing–masing individu. Permai nan ini sangat bermacam–macam jenisnya dan sangat bervariasi.

Lebih lanjut Subroto, dkk, (2008:15), menyataka bahwa, “jenis permainan yang dimainkan oleh anak sangat ditentukan oleh umur anak. Untuk kelompok umur anak tertentu jenis permainannya akan berbeda dengan jenis permainan yag dimainkan oleh kelompok umur yang lain. Hal ini disebabkan oleh kemampuan anak, dan juga oleh kesenangan anak.

permainan tradisional menururt Sukintaka (1992:91), bahwa “Permainan tradisional merupakan permai nan yang telah dimainkan oleh anak–anak pada suatu daerah secara tradisi. Yang dimaksud secara tradisi disini ialah permainan itu telah diwarisi dari generasi yang satu kegenerasi berikutnya. Jadi permainan tersebut telah dimainkan anak–anak dari suatu jaman ke jaman berikutnya.”

Lebih lanjut Sukintaka, (1992: 91) menjelaskan bahwa: permainan tradisional pun akan menyebabkan anak yang bermain merasa senang, dengan kesenangannya akan melakukannya dengan bersungguh–sungguh, dan semata–mata akan memperoleh kesenangan dari dia bermain itu.”

Hadisukatno (1956) dalam Sukintaka (1992: 93), mengutarakan jenis pengelompokkan dan tujuan yang terkandung di dalam permainan, sebagai berikut:

(4)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

261

a. Permainan meniru misalnya, meniru berjual beli (“pasaran”, bhs. Jawa) bermain mempelai (manten–mantenan), bertamu (dhayoh–dhayohan), membangaun rumah dari batu dan pasir dan masih banyak lagi permainannya. Permainan ini merupakan kegiatan yang sangat mengasikan mereka, tetapi juga merupakan penyiapan dalam kehidupan kelak, pembentukan rasa social mereka, dan belajar berbahasa.

b. Permainan untuk membina kekuatan dan keterampilan, permainan ini tapa disadari oleh anak, mereka bermain dengan senang, tanpa disadarinya bahwa mereka meningkatkan kekuatan otot mereka, dan tanpa disadari juga keterampilan geraknya terbina. Adapun permainan itu antara lain sebagai berikut :ntarik–menarik, bergulung, bergu lat, dorong- mendorong,berkejar-kejaran, gobak sodor (hadang), benthic (patok lele , “obrok”, “berangkat”, dan lainnya.

c. Permainan bertujuan untuk melatih panca indera, misalnya permainan dengan meraba, membedakan suara teman yang lain, menghitung, menafsir jarak, dan menajamkan penglihatan.

d. Permainan untuk berlatih bahasa, misalnya terdapat dalam permainan yangmenggunakan dialog, operet I dengan bahasa dan lagu), dan percakapan.

Dalam penelitian ini beberapa permainan tradisional yang digunakan untuk meningkatkan kelincahan pemain bolabasket pada SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi. Diantaranya adalah: (1) Permainan galah asin, (2) Hitam-Hijau, (3) Petak Umpet, dan (4) Petak Jongkok

Permainan Galah Asin (Gobak Sodor)

Galah Asin atau di daerah lain disebut Galasin atau Gobak Sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia yang saat ini masih dapat kita jumpai dimainkan anak-anak SD. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.

Permainan ini dimainkan di lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka

(5)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

262

mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.

Permaian Hitam-Hijau

Permainan Hitam Hijau merupakan suatu permainan tradisional yang dimainkan oleh 2 regu, masing-masing regu minimal beranggotakan 5 orang. Dimainkan pada lapangan terbuka dan membutuhkan bendera dan tempat menaruh bendera seperti botol, kaleng atau ala tapa saja yang bisa untuk menaruh bendera. Cara bermainnya Regu yang disebut namanya ketika permainan berlangsung merupakan regu yang dikejar. Misal bila wasit meneriakkan "hiiiiiiiiiiiitam" maka regu yang berlari adalah regu hitam dan regu hijau mengejar anak dalam regu hitam sampai tertangkap.

Demikian pula sebaliknya, bila wasit meneriakkan aba-aba "hiiiiiiiiiijau" maka regu hijau harus berlari menghindari kejaran regu hitam. Regu yang sedang dikejar harus meletakkan bendera di area lawan. Mereka dapat menyelamatkan diri untuk sementara waktu di dua titik yang ada di masing-masing wilayah regu yang disebut “safe spot”. Satu babak selesai setelah kedua kelompok dipanggil secara bergantian. Permainan berakhir apabila waktu telah habis, yaitu 2 babak. Dalam meneriakkan aba-aba diusahakan wasit memperpanjang suku kata pertama karena kedua kata (yaitu hitam dan hijau ) mempunyai suku kata yang sama. Tujuan memperpanjang intonasi aba-aba adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak dalam permainan. Siswa laki-laki dilarang menangkap siswa perempuan, sedangkan siswa perempuan diperbolehkan menangkap siswa laki-laki maupun siswa perempuan lain. Dua area safe spot digunakan oleh regu yang sedang dikejar, yang masing-masing hanya boleh digunakan maksimal 3 orang. Permaian Petak Umpet

Petak umpet atau dalam bahasa Inggris Hide and Seek adalah salah satu permainan tradisional anak-anak yang sudah sangat terkenal. Untuk memainkan permainan ini, kita membutuhkan banyak orang minimal 4 atau 5 orang.

(6)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

263

Pertama kita harus menentukan seseorang yang kalah dan bertugas untuk mencari pemain lain yang mengumpet, biasanya pemilihan yang kalah dilakukan dengan “Hompimpa”. Setelah dipilih seseorang yang jaga, maka kita menentukan tempat yang digunakan sebagai “benteng”. Benteng ini bisa berupa tembok atau pohon. Setelah itu, yang kalah harus menghitung sampe angka yang ditentukan sambil menutup matanya menghadap benteng. Saat yang kalah menghitung, pemain lain harus cepat-cepat bersembunyi ditempat yang aman dan tidak mudah dilihat.

Setelah hitungan selesai, yang kalah harus menceri semua pemain lain yang bersembunyi sampai ketemu. Bila telah menemukan seseorang yang bersembunyi, yang kalah harus cepat-cepat berlari dan menepuk “benteng” sambil menyebut nama pemain yang telah ketauan tersebut dan jangan sampai pemain yang bersembunyi menepuk “benteng” itu lebih dulu. Menyebut nama ini sangat penting karena jika lupa menyebut nama pemain saat menepuk “benteng” maka pemain yang kalah harus mengulang menghitung dan membiarkan pemain lain bersembunyi lagi.

Permaian Petak Jongkok

Cara bermain petak jongkok adalah Tentukan satu orang sebagai pengejar dengan hompimpa/pingsut. Untuk menghindari pengejar, setiap anak boleh berjongkok. Bila anak sudah berjongkok, berarti pengejar tidak boleh menyentuhnya. Anak yang berdiri dapat membangunkan anak yang jongkok. Tetapi anak yang terakhir jongkok berarti akan menjadi pengejar dan menggantikan pengejar lama bila pengejar yang lama bisa menyentuhnya. Begitu juga dengan anak yang tidak jongkok namun berhasil disentuh oleh pengejar akan menjadi pengejar selanjutnya.

METODE

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (2012:109) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Peneliti ingin mengetahui pengaruh permainan tradisional terhadap kelincahan pada peserta ekstrakurikuler bola basket. Populasi dalam penelitian ini siswa kelas VII dan VIII SMPN 3 Cibarusah yang mengikuti ekstrakurikuler bola basket. Pengambilan sampel dalam penelitian ini

(7)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

264

menggunakan total sampling dari populasi yang berjumlah 25 siswa. Penelitian bertempat di SMPN 3 Cibarusah.

Desain yang digunakan dalam penelitian adalah pre-test and post-test goup design. Dimana dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah eksperimen. Obeservasi yang dilakukan sebelum eksperiemn (O1) disebut pre-test. Obeservasi yang dilakukan sesudah eksperiemn (O2) disebut post-test.seperti

gambar di bawah ini

Gambar 1 Desain Penelitian

Untuk mendapatkan data yang akurat diperlukan langkah-langkah penelitian yang baik, adapun langkah-langkah penelitian ini adalah:

Gambar 2.

Langkah-Langkah Penelitian

Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes kelincahan illinois agility test, Alat yang dibutuhkan (1) Lintasan lari sepanjang 10 m dan lebar 5 m, (2) Peluit dan Stopwatch, (3) Cone sebagai rintangan, (4) Kapur sebagai garis pembatas, (5) Blangko dan (6)Alat tulis. Petugas : pengatur testi di garis pemberangkatan, pemberangkat tesi dan pencatat hasil. Pelaksanaan: testi berdiri di garis start setelah aba-aba “siap”-“ya”. Testi lari lurus ke cone no 2, kemudian kembali dan lari zig-zag melewati cone 3, 4, 5, 6 dengan secepat mungkin, setelah sampai di ujung lintasan harus kembali ke arah semula dan berlari ke cone 7 dan langsung ke cone

O1 X O2 Populas i Sampel Pengolahan Data Analisis Data Simpula n Latihan Kelincahan dengan permainan (1) Galah Asin (2) Hitam-Hijau (3) Petak Umpet (4) Petak Jongkok

Tes Awal Kelincahan

Tes Akhir Kelincahan

(8)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

265

8. Hasil waktu yang dicapai dalam satuan detik adalah setelah peserta tes lari melewati garis start.

Langkah-langkah yang penulis tempuh untuk menguji diterima atau ditolaknya hipotesis dan menjawab pertanyaan permasalahan penulis mencari standar deviasi terlebih dahulu kemudian mengujinya dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji t.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tes awal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelincahan awal responden. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 1

Hasil Tes Awal Kelincahan Siswa Peserta

Ekstarkurikuler Bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi

Kelompok n Rata-rata Standar deviasi Waktu Terlama Waktu Tercepat Tes Awal Kelincahan 25 35,89 2,64 40.76 31.35

Setelah program latihan selama delapan belas kali pertemuan secara kontinu dan sistematis selanjutnya dilakukan tes akhir, tes ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan kelincahan ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi, yang merupakan hasil dari latihan, hasilnya sebagai berikut:

Tabel 2

Hasil Tes Akhir Kelincahan Siswa Peserta

Ekstarkurikuler Bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi

Kelompok n Rata-rata Standar deviasi Waktu Terlama Waktu Tercepat Tes Akhir Kelincahan 25 16,91 3,00 23,33 13,27

Dari hasil latihan selama delapan belas kali pertemuan terdapat penimgkatan kelincahan terhadap siswa ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi, hasilnya adalah sebagai berikut:

(9)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

266 Tabel 3

Peningkatan Kelincahan Siswa Peserta

Ekstarkurikuler Bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi

Kelompok n Rata-rata Standar deviasi Peningkatan Terbaik Peningkatan Terburuk Peningkatan 25 18,98 2,57 22,79 10,32

Sebagai salah satu persyaratan analisis untuk Uji-t, bahwa data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, untuk menguji normalitas data digunakan Liliefors test, dengan kriteria Ho diterima apabila L-hitung lebih kecil dari L-Kritik adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

Tabel 4 Uji Normalitas Data

Kelompok n L-hitung L-Kritik

(α 5%: n 10) Kesimpulan Tes Awal Tes Akhir Peningkatan 25 25 25 0.103 0.158 0.119 0.173 0.173 0.173 Normal Normal Normal

Uji homogenitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup (data kategori) mempunyai varians yang sama diantara anggota grup dalam variabel. Jika variannya sama, (yang seharusnya terjadi), maka data dapat dikatakan homogen, sedangkan varian yang tidak sama, maka tersebut dapat dikatakan telah terjadi heterogen.

Tabel 5

Uji Homogenistas Data

Kelompok N F-hitung F-Kritik Kriteria

Tes Awal dan tes akhir

(10)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

267 Tabel 6

Uji beda hasil Tes Awal dan Tes Akhir Kelincahan Siswa Peserta Ekstarkurikuler Bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi

Kelompok n Rata-rata Beda t Sig t(p) Keterangan Tes Awal 25 35,89

18,98 36,91 2,010 Signifikan Tes Akhir 25 16,91

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa signifikansi t (p) sebesar 2.010 lebih kecil dibandingkan nilai t sebesar 36,91, sehingga hipotesis yang dirumus dalam penelitian ini dapat diterima, yang berarti bahwa ada perbedaan yang signifikan nilai antara hasil tes awal dan tes akhir. Artinya latihan kelincahan dengan menggunakan permainan tradisional memberikan pengaruh yang singnifikan terhadap peningkatan kelincahan pada siswa peserta ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi. SIMPULAN

Permainan tradisional yang terdiri dari permaianan galah asin, hitam hijau, petak umpet dan petak jongkok dapat meningkat kelincahan pada siswa ekstarkurikuler bolabasket SMPN 3 Cibarusah Kabupaten Bekasi. Dengan menggunakan permainan tradisional siswa lebih bersemangat untuk melakukan latihan karena, permainan tersebut merupakan permainan yang kompetitif. Saran Permainan galah asin, hitam hijau, petak umpet dan petak jongkok dapat diterapkan dalam program latihan fisik terutama untuk meningkatkan kelincahan seorang pemain bolabasket. Mengingat keterbatasan kemampuan, waktu, tenagadan hasil dari penelitian ini, sebaiknya ditindak lanjuti dengan penelitian terkait atau serupa dalam penelitian ini dan dalam melakukan penelitian selanjutnya perlu memperhatikan kelemahan-kelemahan penelitian sebelumnya seperti variabel penelitian, populasi dan sampel

DAFTAR PUSTAKA

Ismaryati. (2008). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS. USM.

Iswinarti.(2010). Nilai-Nilai Terapiutik Permainan Tradisional Engklek Untuk Anak Usia Sekolah Dasar. Naskah Publikasi. Penelitian Dasar Keilmuwan. Fakultas Psikologi. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

(11)

Motion, Volume V, No. 2, September 2014

268

Kusmaedi, Nurlan,. dkk. (2010). Permainan Tradisional. Bandung: FPOK UPI.

Lutan Rusli. (2001). Belajar Keterampilan Motorik Pengantar Teori dan Metode. Jakarta: P2LPTK, Ditjen Perguruan tinggi.

Mutohir Toho Cholik dan Maksum Ali. (2007). Sport Development Index. Jakarta: PT Indeks.

Sajoto Muhammad (1996). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. IKIP Semarang Press.

Subroto. Toto. dkk. (2008).Teori Bermain. Bandung : FPOK UPI

Sukintaka.(1992).Teori Bermain untuk D2 PGSD Penjaskes. Yogyakarta: Perpustakaan UNY

Sajoto Muhammad (1996). Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. IKIP Semarang Press.

Sugiyono, (2012). Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung : ALFABETA.

Wahjoedi. (2001). Landasan Evaliasi Pendidikan Jasmani. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Gambar

Gambar 1  Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Algoritma yang digunakan pada penelitian ini adalah Contra Harmonic Mean Filter yang melakukan reduksi pada noise dengan cara mengganti nilai piksel dengan nilai tengah

Mean Filter dalam mengurangi noise Gaussian yang terdapat pada suatu citra digital. dan melihat hasil kualitas citra setelah mengalami

[r]

[r]

Mutiara Nurzanah (0901896), “ Pengaruh Tingkat Pertumbuhan Penjualan Terhadap Struktur Modal Pada PT Starcom Solusindo Tahun 2007-2012 ”. Di bawah bimbingan

Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer (keuangan) dalam kaitannya dengan kelangsunganoperasi perusahaan adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur

Sahabat MQ/ Tindak pidana korupsi merupakan kejahatan/ luar biasa sehingga pemberantasannya tidak bisa dilakukan secara sederhana// Diperlukan cara-cara yang jitu/ seperti

Hasil Uji Perolehan Kembali Kafein dan Natrium Benzoat Setelah Penambahan Masing-Masing Larutan Standar Pada Sampel M- 150 ®. Hasil Analisis Natrium Benzoat Setelah Penambahan