• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persepsi Contoh Terhadap Sifat Kepribadian Individu

Sesuai pustaka dari Jung diacu dalam Anonymous (2007), perempuan biasanya dihubungkan dengan sifat introvert. Orang yang mempunyai sifat introvert biasanya tidak mempunyai emosi, tidak ramah, kurang bisa bergaul, tenang, kalem, berpengalaman dalam emosi yang kuat, tetapi mereka menutupinya. Sedangkan laki-laki biasanya dikaitkan dengan sifat extrovert. Orang extrovert biasanya dingin, sombong, cenderung emosional, realistik, praktis, pekerja keras, cenderung untuk muncul seorang diri, dan selalu mencari sesuatu yang baru.

Hasil pada Tabel 11 menunjukkan bahwa terdapat hasil yang signifikan antara persepsi contoh laki-laki dan perempuan tentang sifat extrovert. Hal ini mengindikasikan bahwa contoh perempuan lebih mempunyai persepsi bahwa sifat extrovert, seperti mandiri, tegas, kuat pribadinya, agresif, pemimpin yang baik, dan lain-lain (merujuk pada Lampiran 2) dapat dimiliki oleh karakter maskulin (extrovert-maskulin) dan karakter feminin (extrovert-feminin). Hasil pada Tabel 12 menunjukkan bahwa tidak terdapat hasil yang signifikan antara persepsi contoh laki-laki dan perempuan tentang sifat introvert. Artinya contoh

laki-laki dan perempuan sama-sama mempunyai persepsi bahwa sifat introvert, seperti pemalu, pendiam, tertutup, pandai menyembunyikan perasaan, dan lain-lain (merujuk pada Lampiran 2) dapat dimiliki oleh karakter feminin (introvert-feminin) dan karakter maskulin (introvert-maskulin).

Tabel 11. Persepsi Contoh Terhadap Sifat Extrovert-Maskulin dan Extrovert Feminin

Persepsi Terhadap Sifat Extrovert-Maskulin dan Extrovert-Feminin

Laki-laki Perempuan n % n % Extrovert-Maskulin (33-48) Extrovert-Feminin (49-66) 20 23 46.5 53.3 29 74 28.2 71.8 Total 43 100 103 100 Skor min Skor maks 33 66 33 66 Rata-rata±SD 48.65±8.07 52.89±6.78 Uji beda 0.001*

Tabel 12. Persepsi Contoh Terhadap Sifat Introvert-Feminin dan Introvert Maskulin

Persepsi Terhadap Sifat Introvert-Feminin dan Introvert-Maskulin

Laki-laki Perempuan n % n % Introvert-Feminin (33-48) Introvert-Maskulin (49-66) 15 28 34.9 65.1 26 77 25.2 74.8 Total 43 100 103 100 Skor min Skor maks 33 66 33 66 Rata-rata±SD 51.77±8.55 53.89±7.06 Uji beda 0.122

Persepsi tentang sifat kepribadian dikategorikan menjadi persepsi yang kurang berperspektif gender dan sudah berperspektif gender. Persepsi yang kurang berperspektif gender adalah persepsi yang cenderung masih bias gender, tetapi masih terdapat sisi perspektif gendernya (misalnya perempuan dianggap kecil dan lemah sedangkan laki-laki dianggap besar dan kuat). Persepsi yang sudah berperspektif gender adalah persepsi yang tidak membedakan laki-laki dan perempuan (Tidak ada kewajiban bahwa laki-laki harus menampilkan dirinya sebagai sosok maskulin dan feminin bagi perempuan).

Hasil pada Tabel 13 menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi contoh laki-laki dan perempuan terhadap sifat kepribadian berada pada kategori

berperspektif gender. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test menunjukkan tidak terdapat hasil yang signifikan antara persepsi contoh laki-laki dan contoh perempuan terhadap sifat kepribadian. Hal ini menunjukkan bahwa contoh laki-laki dan perempuan sama-sama sudah berperspektif gender dalam mempersepsikan sifat kepribadian individu

Tabel 13. Persepsi Contoh Terhadap Sifat Kepribadian

Persepsi Terhadap Sifat Kepribadian Laki-laki Perempuan n % n % Kurang berperspektif gender (66-98)

Berperspektif gender (99-132) 19 24 44.2 55.8 28 75 27.2 72.8 Total 43 100 103 100 Skor min Skor maks 66 132 66 132 Rata-rata±SD 103.37±12.89 105.55±15.12 Uji beda 0.409

Persepsi Contoh Terhadap Peran Gender dalam Pekerjaan Domestik Hasil penelitian yang tersaji pada Lampiran 5 menunjukkan bahwa

• Contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan peran memperbaiki alat, memelihara peralatan rumah, dan menggunakan sarana sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki.

• Contoh perempuan mempersepsikan peran mencari nafkah sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral) sedangkan contoh laki-laki mempersepsikan peran tersebut sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki.

• Contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan peran berbelanja bahan makanan dan memasak serta menyiapkan makanan dan keperluannya sebagai peran yang lebih baik dilakukan perempuan.

• Contoh perempuan mempersepsikan aktivitas sosial kemasyarakatan sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral), tetapi contoh laki-laki mempersepsikan peran tersebut sebagai peran yang lebih baik dilakukan perempuan.

• Contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan peran pengasuhan anak, membersihkan lingkungan rumah, perencanaan dan pengaturan keuangan, pengambilan keputusan dalam keluarga, domestik subsisten, merawat kesehatan, menyediakan air, dan mencari tambahan pekerjaan sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral).

• Contoh perempuan lebih banyak mempersepsikan peran gender dalam pekerjaan domestik sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral) dibandingkan contoh laki-laki.

Adanya sebagian besar peran dalam keluarga (domestik) yang dipersepsikan sebagai peran yang netral berarti terdapat pergeseran persepsi terhadap peran domestik menjadi lebih longgar (Rahasthera & Prasodjo 2007). Meskipun sebagian besar peran dalam keluarga (domestik) dipersepsikan sebagai peran yang netral, masih terdapat segregasi yang cukup kuat dalam mempersepsikan peran dalam keluarga (peran domestik). Berdasarkan hasil penelitian, peran domestik yang berkaitan dengan pekerjaan yang bersifat instrumental atau pekerjaan yang berat dipersepsikan sebagai peran yang maskulin. Sedangkan peran domestik yang berkaitan dengan pekerjaan yang bersifat emosional dipersepsikan sebagai peran feminin. Hal ini sesuai dengan pustaka dari Megawangi (1999), perempuan berperan sebagai figur ekspresif dan laki-laki sebagai figur instrumental.

Persepsi contoh terhadap peran gender dalam pekerjaan domestik dikategorikan menjadi persepsi yang kurang berperspektif gender dan sudah berperspektif gender. Persepsi yang kurang berperspektif gender adalah persepsi yang cenderung masih bias gender, tetapi masih terdapat sisi perspektif gendernya (misalnya perempuan pekerjaan ringan sedangkan laki-laki mengerjakan pekerjaan berat). Persepsi yang sudah berperspektif gender adalah persepsi yang tidak membedakan peran laki-laki dan perempuan (Tidak ada kewajiban bahwa laki-laki harus menampilkan dirinya sebagai sosok maskulin dan feminin bagi perempuan).

Hasil pada Tabel 14 menunjukkan bahwa sebagian besar persepsi contoh laki-laki terhadap peran gender dalam pekerjaan domestik berada pada kategori kurang berperspektif gender. Sebagian besar persepsi contoh perempuan terhadap peran gender dalam pekerjaan domestik berada pada kategori sudah berperspektif gender. Hal ini berarti bahwa persepsi contoh perempuan terhadap peran gender dalam pekerjaan domestik lebih berperspektif gender dibandingkan contoh laki-laki. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test juga menunjukkan hasil yang signifikan antara persepsi contoh laki-laki dan perempuan terhadap peran gender dalam pekerjaan domestik. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih berperspektif gender dibandingkan laki-laki. Contoh perempuan dalam penelitian ini mempunyai pendidikan yang tinggi

sehingga akan mempengaruhi persepsinya terhadap peran gender menjadi lebih berperspektif gender karena ada kecenderungan semakin tinggi pendidikan formal yang diterima seseorang, mereka akan bersifat terbuka terhadap pembaharuan (Widjaya 1986 diacu dalam Tejo 2002). Hal ini berarti jika perempuan mempunyai pendidikan tinggi maka pandangannya terhadap peran gender akan lebih modern.

Tabel 14. Persepsi Contoh Terhadap Peran Gender dalam Pekerjaan Domestik

Persepsi Terhadap Peran Gender dalam Pekerjaan Domestik

Laki-laki Perempuan

n % n %

Kurang berperspektif gender (44-65) Berperspektif gender (66-88) 25 18 58.1 41.9 37 66 35.9 64.1 Total 43 100 103 100 Skor min Skor maks 44 88 44 88 Rata-rata±SD 62.28±8.19 68.36±7.10 Uji beda 0.000*

Persepsi Contoh Terhadap Peran Gender dalam Sektor Publik

Hasil penelitian yang tersaji pada Lampiran 8 menunjukkan bahwa • Sebagian besar contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan peran

mencari nafkah sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki.

• Contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan profesi yang rendah, seperti pedagang asongan, tukang pijat, pesuruh kantor, dan lain-lain sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral). • Contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan profesi yang tinggi,

seperti DPR/DPRD, direktur, Ketua Departemen di Perguruan Tinggi, Dekan Fakultas, dan lain-lain sebagai peran yang lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral).

• Contoh perempuan lebih banyak mempersepsikan profesi-profesi dalam sektor publik lebih baik dilakukan laki-laki dan perempuan (netral) dibandingkan contoh laki-laki.

Meskipun sebagian besar peran publik dipersepsikan sebagai peran yang netral, tetapi masih ada contoh yang memiliki persepsi bahwa peran dengan karakter atau fungsi tertentu lebih baik dilakukan oleh jenis kelamin tertentu, misalnya menurut sebagian besar contoh laki-laki dan perempuan mempersepsikan peran mencari nafkah dan profesi tertinggi, seperti Presiden/Wapres, lebih baik dilakukan oleh laki-laki. Ada contoh laki-laki dan perempuan yang mempersepsikan profesi yang rendah, seperti pembantu

sebagai peran yang lebih baik dilakukan perempuan. Persepsi contoh mengenai peran gender akan sesuai jika dikaitkan dengan persepsinya mengenai sifat gender. Peran-peran gender yang berkaitan dengan sifat-sifat maskulin juga akan dipersepsikan sebagai peran maskulin. Sebaliknya, sifat-sifat feminin tercermin dalam peran-peran yang feminin (Rahasthera & Prasodjo 2007).

Persepsi contoh tentang peran gender dalam sektor publik dikategorikan menjadi persepsi yang kurang berperspektif gender dan sudah berperspektif gender. Persepsi yang kurang berperspektif gender adalah persepsi yang cenderung masih bias gender, tetapi masih terdapat sisi perspektif gendernya (misalnya perempuan mengerjakan pekerjaan ringan dan laki-laki mengerjakan pekerjaan berat). Persepsi yang sudah berperspektif gender adalah persepsi yang tidak membedakan laki-laki dan perempuan (Tidak ada kewajiban bahwa laki-laki harus menampilkan dirinya sebagai sosok maskulin dan feminin bagi perempuan).

Hasil pada Tabel 15 menggambarkan bahwa sebagian besar persepsi contoh laki-laki dan perempuan terhadap peran gender dalam sektor publik berada pada kategori sudah berperspektif gender. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test menunjukkan hasil yang signifikan antara persepsi contoh laki-laki dan perempuan terhadap peran gender dalam sektor publik. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan lebih berperspektif gender dibandingkan laki-laki. Kesadaran perempuan atas ketertinggalannya dalam kehidupan publik mendorong perempuan untuk memperjuangkan haknya dalam mengaktualisasikan dirinya sehingga membuat persepsi perempuan lebih berperspektif gender (Kementerian Pemberdayaan Perempuan, BKKBN & UNFPA 2005).

Tabel 15. Persepsi Contoh Terhadap Peran Gender dalam Sektor Publik Persepsi Terhadap Peran Gender

dalam Sektor Publik

Laki-laki Perempuan n % n % Kurang berperspektif gender (68-101)

Berperspektif gender (102-136) 15 28 34.9 65.1 10 93 9.7 90.3 Total 43 100 103 100 Skor min Skor maks 68 136 68 136 Rata-rata±SD 106.44±15.69 114.27±11.40 Uji beda 0.001*

Dokumen terkait