• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PELAKSANAAN & HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

a. Profil Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia adalah sebuah organisasi independen dan netral di Indonesia yang kegiatannya di bidang sosial kemanusiaan. Dalam melaksanakan seluruh tugasnya PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu kemanusiaan, kesukareaan, kenetralan, kesamaan, kemandirian, dan kesemestaan. Sampai saat ini Palang Merah Indonesia memiliki 31 cabang PMI Daerah di tingkat propinsi dan sekitar 300 cabang PMI di Tingkat Kota atau Kabupaten.

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksaannya juga tidak melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sudah dimulai sebelum Perang Dunia II, tepatnya 12 Oktober 1873. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang kemudian dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Usaha Unit Transfusi Darah sudah dimulai PMI pada tahun 1950 sebagai kelanjutan usaha Tansfusi Darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Belanda, namun antara tahun 1950 s.d. 1968 sangat sedikit kemajuan yang dicapai. Di beberapa kota ada Dinas Tansfusi Darah (DTD) yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang,

Ujung Pandang, Medan, dan beberapa kota lainnya yang berupa unit-unit pendaftaran donor. Akan tetapi pada tahun itu tidak ada koordinasi, masing-masing DTD berusaha sendiri-sendiri dan dari pusat hampir tidak ada bimbingan apapun. Dengan kata lain sampai dengan tahun 1968, yang disebut dengan Blood Programme dari Palang Merah belum ada. Program Tingkat Nasional secara konkrit baru dimulai pada 1 Februari 1969, yaitu pada waktu didirikannya Lembaga Pusat Transfusi Darah (LPTD) dan pada tanggal itu juga program darah dimulai secara nasional di lingkungan Palang Merah Indonesia.

Organisasi Palang Merah pertama kali didirikan pada tahun 1863 di Jenewa Swiss oleh Jean Henry Dunant. Dia melihat salah satu pertempuran yang terburuk sepanjang masa di Solferino, sebelah utara Italia pada tahun 1859 kemudian mengajak para sukarelawan membantu para korban perang yang terluka. Dia juga menulis buku yang berjudul ‘Memories of Solferino’, buku itu pula yang menjadi penggerak para sukarelawan di Eropa.

Di Indonesia, pada tanggal 3 September 1945, Presiden pertama Republik Indonesia, memberi instruksi kepada Menteri Kesehatan waktu itu, Dr. Boentaran Martoatmojo untuk mendirikan Palang Merah Indonesia. Kemudian dibentuk komite pembentukan Palang Merah Indonesia yang beranggotakan 5 orang, yaitu Dr. R. Mochtar sebagi ketua, Dr. Bahder Johan sebagai sekretaris dan Dr. Djoehana, Dr. Marzoeki serta Dr. Sintanala sebagai anggota. Pada tanggal 17 September 1945, Palang Merah Indonesia resmi berdiri dengan ketuanya yang pertama yaitu Dr. Mohammad Hatta. Pembentukan itu dikuatkan dengan keputusan Presiden No. 25/1950 Palang Merah Indonesia ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi Palang Merah di Indonesia.

b. Kegiatan dan Pelayanan Masyarakat

Beberapa kegitan dan pelayanan yang dilakukan Palang Merah Indonesia antara lain :

1) Transfusi Darah

Tugas dari Unit Transfusi Darah adalah merekrut sukarelawan penyumbang darah yang akan menjadi donor untuk mencukupi persediaan darah yang akan dipergunakan untuk mensuplai pasien yang akan membutuhkan darah darah di rumah sakit atau korban bencana alam. Pengumpulan darah dilakukan dengan Mobil Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia, lalu untuk meningkatkan pelayanan juga didirikan Bank Darah di beberapa rumah sakit

2) Pendidikan dan Pelatihan

Dalam rangka membangun bangsa dan mensukseskan program pemerintah, Palang Merah Indonesia juga mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk para konselor dan sukarelawan/wati. Pendidikan ini meliputi pendidikan Pertolongan Pertama, perawatan pasien di rumah, pelatihan penyelamatan kecelakan dapur untuk para wanita, pendidikan pada Pramuka, pendidikan pada para pelajar dan pendidikan di instansi pemerintah maupun swasta.

3) Bantuan Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Sosial

Peningkatan pelayanan pada masyarakat, PMI juga menyediakan armada mobil ambulan yang selalu siaga 24 jam dengan sukarela. PMI juga mempunyai tugas untuk memberikan konseling di pusat-pusat kesehatan terpadu pada tingkat kelurahan (Posyandu). Aktivitas pelayanan kesehatan dan penyehatan masyarakat gratis biasanya yang dilakukan PMI pada HUT Palang Merah Indonesia.

4) Pencarian dan Pelacakan

Pencarian dan pelacakan dilakukan bersama-sama dengan kantor Pusat Palang Merah Indonesia, untuk menentukan orang-orang hilang pada saat terjadi bencana atau mempertemukan kembali anggota keluarga yang terpisah-pisah karena terjadinya bencana, atau atas permintaan masyarakat dalam negeri ataupun permintaan dari luar negeri.

Tabel 4. Laporan Jumlah Donor Darah Per Tahun

TAHUN JUMLAH DONOR LAMA (ORANG) BARU (ORANG)

1991 90.767 48.167 42.600 1992 90.583 57.821 32.762 1993 89.878 56.878 33.000 1994 102.099 63.937 38.162 1995 109.906 63.253 46.653 1996 116.938 66.152 50.786 1997 124.737 68.124 56.613 1998 136.532 74.057 62.475 1999 131.666 80.283 51.383 2000 136.643 74.859 61.784 2001 143.674 80.845 63.429 2002 147.222 98.969 48.253 Sumber : www.pmi.co.id

2. Pelaksanaan Uji Coba Penelitian

Uji coba alat ukur dilaksanakan di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta. Uji coba tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Juli - 23 Juli 2007, bertempat di PMI cabang Yogyakarta. Dalam uji coba skala penelitian ini, penulis mengambil subyek pendonor tetap dan pengganti.

Jumlah subyek uji coba skala penelitian sebanyak 30 orang. Masing-masing subyek uji coba diberi Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah.

Ada 30 bendel atau eksemplar skala yang diberikan kepada subyek uji coba, semua kembali dan semuanya memenuhi syarat karena semua item terjawab. Untuk itu, seluruh eksemplar skala yang diberikan kepada subyek uji coba memenuhi syarat dan datanya dapat dianalisa.

3. Hasil Uji Coba Skala Penelitian a. Validitas Isi

Validitas isi diselidiki lewat analisis rasional terhadap isi tes serta didasarkan pada

Professional judgement yang bersifat subyektif. Uji coba validitas isi dilakukan sebelum uji coba dilaksanakan. Analisis validitas isi dilakukan dengan cara memeriksa relevansi antara item-item yang telah disusun dengan atribut psikologis yang ingin diukur (Azwar, 1999). Kesesuaian antara item dengan aspek yang bersangkutan dapat dilakukan dengan cara membandingkan item yang telah dibuat oleh penulis dengan tabel spesifikasi yang memuat tentang bagian dari sisi tes dan kompetensi yang diukur dalam tiap bagian sesuai dengan kawasan ukur.

Analisis rasional ini selain diperiksa oleh penulis juga dikoreksi oleh seseorang yang dianggap ahli, dalam hal ini dosen pembimbing.

b. Seleksi Item

Dalam penelitian ini, seluruh analisis item dilakukan dengan komputer menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0.

1) Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

Berdasarkan hasil dari proses penghitungan skala Perilaku Prososial Pendonor Darah tidak terdapat item yang gugur dari 48 item yang diujikan. Jadi skala Perilaku Prososial Donor Darah terdapat 48 item yang valid. Itulah yang dijadikan bentuk

final skala yang dipakai dalam penelitian ini. Batasan uji kesahihan item yan digunakan yaitu rix ≥ 0,30. Berikut ini disajikan nomor item yang valid dan gugur pada tabel 5.

Tabel 5. Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

c. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Seluruh penghitungan dalam pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan komputer lewat perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0 menggunakan program uji keandalan koefisien reliabilitas Alpha dari Cronbach. Item-item yang diikutsertakan dalam uji reliabilitas ini hanyalah item-item yang sahih saja.

1) Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Donor Darah

Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Donor Darah diperoleh dengan menggunakan No. Aspek - Aspek No. Item Valid No. Item Gugur

Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable

1. Berbagi (sharing) 1,8, 15 dan 20 25, 32, 39 dan 44 - - 2. Bekerjasama (cooperating) 2 dan 9 26 dan 33 - - 3. Menolong (helping) 3, 10, 16 dan 21 27, 34, 40 dan 45 - - 4. Jujur (honesty) 4, 11, 17, dan 22 28, 35, 41 dan 46 - - 5. Menyumbang (donation) 5, 12, 18 dan 23 29, 36, 42 dan 47 - - 6. Merawat (caring) 6, 13, 19 dan 24 30, 37, 43 dan 48 - - 7. Memberikan fasilitas 7 dan 14 31 dan 38 - -

reliabilitas item yang valid dari Skala Perilaku Prososial Donor Darah sebesar : 0,969 (rxx’ = 0,969)

Dari penghitungan validitas dan reliabilitas alat ukur dapat diketahui bahwa kedua skala tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur, sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian sesungguhnya.

Dokumen terkait