• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

3.5. Prosedur Penelitian

3.5.1. Persiapan penelitian

Langkah-langkah yang ditempuh dalam persiapan penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Melakukan observasi awal dengan teknik pengamatan dan wawancara untuk mengentahui kondisi sekolah dan kegiatan pembelajaran Biologi di SMA Negeri 3 Demak.

E O1 X O2

25 b. Menentukan sampel penelitian.

Sampel penelitian ini adalah dua kelompok dari kelas X. Kelas eksperimen dan kelas kontrol ditentukan dengan menganalisis rata-rata nilai UAS semester 1 dari kelas X SMA Negeri 3 Demak. Analisis dilakukan untuk mengetahui normalitas dan homogenitasnya.

1) Uji normalitas

Digunakan untuk mengetahui apakah data sampel kelas terdistribusi normal atau tidak. Dalam menguji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov dengan α = 0,05 dan dibantu program SPSS 16.0. Jika nilai sig. dari uji normalitas lebih besar dari α (sig.>0,05) maka Ho diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa data terdistribusi normal. Berikut ringkasan uji normalitas nilai UAS semester 1 kelas X yang disajikan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Hasil analisis uji normalitas nilai UAS semester 1 Kelas Kolmogorov-Smirnov N Sig Hasil Keterangan Keputusan X-1 0,678 39 0,747 sig. > 0,05 Normal X-2 0,698 32 0,715 sig. > 0,05 Normal X-3 0,464 40 0,983 sig. > 0,05 Normal X-4 0,538 39 0,934 sig. > 0,05 Normal X-5 0,684 37 0,738 sig. > 0,05 Normal X-6 0,620 37 0,836 sig. > 0,05 Normal X-7 0,758 36 0,613 sig. > 0,05 Normal X-8 0,720 37 0,677 sig. > 0,05 Normal X-9 0,678 39 0,747 sig. > 0,05 Normal

*Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 66

Berdasarkan Tabel 3.1 nilai memiliki sig.>0,05 sehingga keputusan uji adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa nilai UAS semester 1 pada Sembilan kelas populasi berdistribusi normal.

2) Uji homogenitas

Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kesetaraan dua kelas yang dijadikan sampel menggunakan Levene’s test dengan α = 0,05 dan dibantu program SPSS 16.0. Jika nilai sig. dari uji homogenitas lebih besar

26 dari α (sig.>0,05) maka Ho diterima sehingga dapat dinyatakan bahwa data homogen. Hasil uji homogenitas nilai UAS semester 1dari 2 kelas sampel (kelas X-8 sebagai kelompok kontrol dan X-9 sebagai kelompok eksperimen) menunjukkan nilai signifikansi Levene (0,827) lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil uji, keputusan uji adalah Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa dua kelas sampel berada pada populasi yang variansinya homogen.

c. Menyusun instrumen penelitian

Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Silabus

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 3. Kisi-kisi soal pretest dan posttest

4. Soal pretest dan posttest

5. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Pengatan Lingkungan 6. Lembar penilaian laporan pengamatan lingkungan dan rubriknya 7. Lembar observasi sikap siswa dan rubriknya

8. Lembar penilaian diri peserta didik dan rubriknya 9. Hand-out materi dan gambar

10.Soal pendukung strategi LSQ

11.Lembar penilaian aktivitas siswa dan rubriknya

12.Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD) 2 tentang aliran energi dan interaksi dalam ekosistem

13.Lembar Diskusi Peserta Didik (LDPD) 3 tentang daur biogeokimia 14.Lembar panduan kegiatan pembuatan charta

15.Lembar penilaian produk charta rubriknya

16.Angket keterlaksanaan pembelajaran dan rubriknya

17.Lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran dan rubriknya

18.Pedoman wawancara guru tentang pembelajaran dengan strategi LSQ dalam pendekatan saintifik

27 d. Uji coba instrumen tes (soal)

Uji coba instrumen tes dilakukan untuk menguji kelayakan soal yang digunakan untuk menilai hasil belajar siswa. Uji coba soal penelitian dilakukan pada kelas XI yang telah memperoleh pembelajaran materi ekosistem pada kelas X di tahun pelajaran 2013/2014.

e. Analisis hasil uji coba instrumen tes (soal)

Setelah dilakukan uji coba instrumen tes, selanjutnya adalah analisis instrumen tes. Adapun analisis instrumen tes yang dilakukan adalah sebagai berikut.

1) Uji validitas

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keakuratan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur. Validitas butir soal merupakan validitas yang menunjukkan bahwa butir soal dapat menjalankan fungsi pengukurannya dengan baik. Untuk menghitung validitas butir soal, digunakan Anates versi 4.0.2. Validitas butir soal dapat dilihat dari signifikansinya. Jika hasil analisis korelasi menunjukkan signifikan, maka butir soal yang diuji bersifat valid.

Tabel 3.2. Rekapitulasi validitas butir soal uji coba

No. Kriteia Nomor soal Jumlah

1. Valid 1, 2, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 39, 40, 41, 43, 46 23 2. Tidak valid 3, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 45, 47, 48, 49, 50 27

* Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 2) Uji reliabilitas

Selain mempunyai validitas yang tinggi, suatu tes yang reliabel harus mempunyai koefisien reliabilitas yang cukup besar. Suatu tes dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data apabila tes tersebut dapat memberikan hasil yang dapat dipercaya. Perhitungan skor

28 reliabilitas tes menggunakan Anates versi 4.0.2, adapun kriterianya adalah sebagai berikut: 0.81 – 1,00 : Sangat tinggi 0,61 – 0,80 : Tinggi 0,41 – 0,60 : Sedang 0,21 – 0,40 : Rendah 0,01 – 0,20 : Sangat rendah

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa instrumen tes bersifat reliable karena rhitung (0,66) > rtabel (0,49) dan kriteria reliabilitas instrumen tes adalah tinggi (Lampiran 8 halaman 13).

3) Uji tingkat kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah peluang untuk menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat kesukaran ini pada umumnya dinyatakan dalam bentuk proporsi yang besarnya berkisar 0,00-1,00. Makin besar indeks tingkat kesukaran yang diperoleh dari hasil hitungan, berarti semakin mudah soal itu (Rudyatmi & Rusilowati, 2013).

Pada prinsipnya, skor rata-rata yang diperoleh peserta didik pada butir soal yang bersangkutan dinamakan tingkat kesukaran butir soal. Untuk mengetahui tingkat kesukaran butir soal, dilakukan analisis menggunakan Anates versi 4.0.2 dengan kriteria sebagai berikut.

0,00 = Soal terlalu sukar 0,01 - 0,30 = Soal sukar 0,31 - 0,70 = Soal sedang 0,71 - 0,99 = Soal mudah 1,00 = Soal terlalu mudah

Tabel 3.3. Rekapitulasi tingkat kesukaran soal uji coba

No Kriteria Nomor Soal Jumlah

1 Sangat mudah 6, 21, 39 3 2 Mudah 1, 20, 34, 36, 40, 50 6 3 Sedang 2, 3, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 25, 26, 27, 29, 30, 37, 42, 43, 44, 46, 47, 49 27 4 Sukar 9, 16, 18, 19, 28, 31, 41, 45, 8 5 Sangat sukar 4, 17, 32, 33, 35, 38 6

29 4) Uji daya pembeda

Daya pembeda adalah kemampuan soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkempuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut dengan indeks diskriminasi atau biasa disingkat dengan DP (Rudyatmi & Rusilowati, 2013). Daya pembeda dianalisis dengan menggunakan Anates versi 4.0.2, adapun kriterianya adalah sebagai berikut.

0,40 - 1,00 = Soal diterima baik

0,30 - 0,39 = Soal diterima tetapi perlu diperbaiki 0,20 - 0,29 = Soal diperbaiki

0,00 - 0,19 = Soal tidak dipakai atau dibuang Tabel 3.4. Rekapitulasi daya pembeda soal uji coba

No Kriteria soal Nomor soal Jumlah

1 Diterima baik 2, 7, 12, 13, 15, 16, 23, 26, 28, 34, 40, 43, 45

13 2 Diterima tetapi perlu

diperbaiki

3, 10, 11, 22, 29, 30, 39, 41, 46 9

3 Diperbaiki 1, 6, 8, 25, 32, 33, 44, 49 8

4 Tidak dipakai atau dibuang

4, 5, 9, 14, 17, 18, 19, 20, 21, 24, 27, 31, 35, 36, 37, 38, 42, 47, 48, 50

20

* Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113 5) Uji efektivitas distraktor

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah pengecoh atau distraktor dalam soal berfungsi dengan baik atau tidak. Sebuah distraktor dapat dikatakan berfungsi dengan baik apabila memiliki daya tarik yang besar bagi peserta test yang kurang memahami konsep (Arikunto, 2013b: 233-234). Hasil uji efektivitas distraktor akan menjadi pertimbangan dalam pemilihan soal yang layak digunakan untuk evaluasi hasil belajar siswa. Sebuah distraktor berfungsi dengan baik bila dipilih sekurang-kurangnya 5% oleh peserta tes. Kualitas pengecoh dapat diketahui dengan analisis menggunakan Anates versi 4.0.2.

30 Tabel 3.5. Rekapitulasi efektivitas distraktor soal uji coba

No Kriteria distraktor Nomor soal Jumlah

1 Berfungsi sepenuhnya 10, 16, 26, 32, 38 5 2 Berfungsi sebagian 2, 4, 5, 8, 12, 13, 14, 15, 23, 24, 27, 30, 33, 35, 37, 39, 41, 42, 43, 44, 48 21 3 Tidak berfungsi 1, 3, 6, 7, 9, 11, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 25, 28, 29, 31, 34. 36, 40, 45, 46, 47, 49, 50 24

* Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113

Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan efektivitas distrsktor, diperoleh beberapa soal yang dapat digunakan sebagai alat evaluasi. Adapun butir soal yang dapat digunakan dan tidak digunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6. Butir soal uji coba hasil analisis Kriteria Nomor butir soal

Digunakan 1, 2, 6, 7, 10, 12, 13, 15, 16, 20, 22, 23, 26, 28, 29, 30, 32, 34, 39, 40, 41, 43, 45, 46, 49

Tidak digunakan 3, 4, 5, 8, 9, 11, 14, 17, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 31, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 44, 47, 48, 50

* Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8 halaman 113

Adapun rekapitulasi hasil uji coba soal materi ekologi ditunjukkan pada Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7. Rekapitulasi hasil uji coba soal

No. soal

Daya beda Tingkat

kesukaran Validitas Ket Skor (%) Kriteria Skor (%) Kriteria Korelasi Signifika n-si

1 22.22 diterima tapi diperbaiki 84,85 mudah 0,291 signifikan Diperbaiki

2 55.56 ditema baik 33,33 sedang 0,489 sangat sig. Digunakan

3 22.22 diterima tapi diperbaiki 30,30 sgt mudah 0,344 signifikan Diperbaiki

4 44.44 ditema baik 63,64 sedang 0,324 signifikan Digunakan

5 44.44 ditema baik 51,53 sedang 0,327 signifikan Digunakan

6 33.33 diterima tapi diperbaiki 57,58 sedang 0,294 signifikan Diperbaiki

7 44.44 ditema baik 51,52 sedang 0,425 sangat sig. Digunakan

8 55.56 ditema baik 39,39 sedang 0,436 sangat sig. Digunakan

9 44.44 ditema baik 21,21 sukar 0,340 signifikan Digunakan

10 11.11 diterima tapi diperbaiki 72,73 mudah 0,282 signifikan Diperbaiki

11 33.33 diterima tapi diperbaiki 39,39 sedang 0,407 sangat sig. Diperbaiki

12 55.56 ditema baik 63,64 sedang 0,486 sangat sig. Digunakan

13 55.56 ditema baik 36,36 sedang 0,439 sangat sig. Digunakan

14 55.56 ditema baik 15,15 sukar 0,496 sangat sig. Digunakan

15 33.33 diterima tapi diperbaiki 45,45 sedang 0,349 signifikan Diperbaiki

Dokumen terkait