• Tidak ada hasil yang ditemukan

Persiapan Pengembangan Sistem Informasi

Dalam dokumen Badan Litbang Pertanian i (Halaman 50-58)

Hal-hal penting yang perlu disiapkan mencakup hardware, software, network, dan brainware (Tabel 1). Hardware berupa seperangkat komputer harus dipersiapkan dan dibedakan atas fungnsinya, yaitu komputer untuk analisis, komputer untu server, dan komputer untuk server internet.

Tabel 1. Keperluan data dukung untuk pengembangan sistem

1. Hardware

• Komputer analisis • Komputer server data • Komputer server internet 2. Software • Pengolahan data • tabular • spasial • Publikasi data • Tabular • Spasial • Tampilan 3. Network

• Jaringan internet untuk pengolahan data

• Jaringan internet untuk publikasi (harus mempunyai IP Publik)

4. Brainware

• SDM  System Analyst, Desainer, Pengolah data, Programmer, Tester, Documenter

• Model  Formula, logika, cara menampilkan data Software yang perlu dipersiapkan menyangkut sofware untuk mengolah data dan sofware untuk publikasi data dan informasi. MS Excell contohnya dapat digunakan untuk mengolah data spasial sedangkan ArcGIS desktop untuk mengolah data-data spasial. Sementara itu SQL server dapat digunakan untuk publikasi data tabular, arcGIS server untuk publikas data spasial dan Devexpress Enterprise untuk tampilan di web.

Pendukung lain yang perlu dipersiapkan adalah network. Jaringan internet berupa bandwith dan kecepatannya sangat penting untuk komunikasi. Jaringan internet harus mampu mendukung pengolahan data dan publikasi data. Dengan demikian, organisasi harus mempunyai IP pubik.

Brainware merupakan penentu berjalannya sistem yang dibangun. Brainware mencakup sumberdaya manusia (SDM) dan model. Keperluan minimum untuk SDM mencakup system analist, desainer, pengolah data, programer, tester dan documenter.

Sementara itu, model mencakup formula, logika, dan cara menampilkan data.

Agar para pengguna bisa mengambil banyak manfaat dari sistem yang dibangun beberapa syarat agar sistem informasi bisa tetap dipakai harus dipenuhi. Syarat-syarat itu adalah:

1. Selalu dianggarkan dana untuk pemeliharaan.

2. Sistem informasi harus dibangun berbasis web atau internet 3. Selalu dimonitoring penggunaannya

4. Selalu diupdate data dan informasinya

5. Dapat diakses dengan mudah oleh berbagai perangkat (Komputer desktop/laptop/mobile/tablet/smartphone)

5.5. CLOUD COMPUTING

5.5.1 Definisi

Cloud computing didefinisikan sebagai: (i) “cloud computing is a model for enabling ubiquitous, convenient, on-demand network access to a shared pool of configurable computing resources (e.g., networks, servers, storage, applications, and services) that can be rapidly provisioned and released with minimal management effort or service provider interaction”; (2) sebagai sebuah model

client-software dapat dipandang sebagai layanan yang dapat diakses oleh pengguna secara remote, setiap saat, dan mandiri; dan (3) sebagai Infrastruktur cloud computing seperti server, storage, network, dan software di sebut “ CLOUD”.

Definisi tersebut menjelaskan bahwa Cloud computing dapat dianggap sebagai “one stop access” untuk kegiatan komputasi, layanan, komunikasi, sistem informasi, data base, dll. Dimana rumah layanan ini memiliki kapasitas yang sangat besar yang mampu memberikan pelayanan lebih cepat dari waktu yang diperkirakan. Artinya penggunaan Cloud Computing akan memberikan keuntungan baik langsung maupun tidak langsung, seperti: lebih hemat biaya, memberikan layanan yang lebih cepat dan instan, serta ramah lingkungan karena penggunaan listrik yang lebih kecil.

5.5.2. Korporasi Sistem Informasi dan Cloud Computing (Corporate Cloud Computing)

Dari pejelasan di atas, maka orporasi sistem informasi dan cloud computing dikaitkan dengan kebutuhan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, yang memiliki fungsi sangat strategis dalam penciptaan inovasi teknologi, sangat diperlukan untuk mendukung corporate management Badan Litbang Pertanian. Dengan membangun

Cloud sendiri, keamanan data akan sangat terjamin, data dapat ditelusuri dengan mudah, mengetahui keberadaan data, akses terhadap data, dan yang jauh lebih penting adalah kerahasiaan data. Kerahasian data yang baik memberikan jaminan terhadap keamanan dan kekuatan suatu institusi/Negara tidak dapat diketahui oleh pihak lain, sehingga memiliki bargaining position yang sangat baik dalam percaturan geo socio economic and politic.

Cloud Computing memberikan peluang pada seluruh satker Badan Litbang Pertanian menggunakan sistem operasi computer, program aplikasi, sistem database, sistem informasi, sistem management sumber daya (SDM, Asset, Keuangan, Program, Publikasi/KTI, HAKI, Paten, Genetik, Diseminasi dan Ekpertis) yang sama dan melalui satu portal. Oleh karena itu, agar kinerja management koorporasi menggunakan Cloud Computing dapat berjalan dengan baik, maka kemampuan, jenis, dan inisial kondisi sarana dan prasarana, SDM serta infrastruktur untuk membangun Teknologi Sistem Informatika di seluruh Satker Badan Litbang Pertanian, harus memiliki standar dan platform yang sama. Hardware, Software, Network, dan Brainware serta dukungan kebijakan dan anggaran pada setiap level kelembagaan baik struktural maupun

fungsional harus memiliki SOP yang sama sehingga dapat terjamin kompatabilitas dalam penggunaannya.

5.5.3. Metode Pengembangan Sistem Informasi Cloud Computing

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dalam mengembangkan sistem informasi cloud computing, dimungkinkan untuk membangun Cloud Computing sendiri, terutama ditujukan untuk menjaga keamanan data, yang kadang kala sebagai bagian dari rahasia Negara, khususnya terkait dengan politik pembangunan pertanian, invensi, KTI, Paten atau ide-ide baru yang mengandung nilai temuan yang tinggi (nobel value). Metode pengembangan dapat dibagi menjadi:

(1) Virtual infrastructure provisioning : menyewa infrastruktur yang ada dan membangun aplikasi sendiri, contoh Amazon Elastic Compute Cloud.

Kelebihan : lebih murah

Kekurangan : kebutuhan sdm profesional cukup tinggi

(2) Memanfaatkan Application Engine yang sudah ada: hanya dapat mengakses framework/application engine yang ada

Kelebihan : mudah, tidak terlalu membutuhkan SDM professional

Kekurangan : ada keterbatasan framework terhadap kebutuhan yang ada.

(3) Membangun Cloud Computing sendiri

Kelebihan : Dapat mengembangkan tanpa batas sesuai dengan keinginan

Kekurangan : investasi sangat mahal dan kebutuhan sdm profesional yang sangat tinggi.

5.5.4. Rencana Pengembangan Sistem Informasi berbasis Cloud

Computing

Waktu pengembangan sistem informasi cloud computing adalah multi years, untuk memberikan jaminan keberlanjutan pengembangannya. Dimana pengembangan aplikasi tahap pertama ditujukan untuk subsistem yang belum ada, secara bertahap mengembangkan subsistem yang lain.

Dapat diusulkan untuk pengembangan sistem cloud computing tahap pertama (1-2 tahun) adalah menggunakan Google Apps dengan

(1) Didukung aplikasi yang sudah cukup handal : Gmail, Google Drive, Chrome, Calender, Documents, Spreedsheets, Vault (2) Didukung oleh jaringan cepat

(3) Kebutuhan SDM profesional dalam mengembangkan aplikasi tidak terlalu tinggi

(4) Multiplatform : Web, Tablet, Android, Iphone, Blackberry, Windows Phone

(5) Aplikasi tambahan dapat dikembangkan menggunakan Google Cloud SQL with App Engine Python

(6) Keamanan terjamin

Adapun biaya penyewaan Google Apps for Business adalah sekitar $10/pengguna/bulan. Sistem penganggarannya sendiri akan lebih efisien bila berada pada satu pintu di sekretariat Badan Litbang Pertanian.

Dalam dokumen Badan Litbang Pertanian i (Halaman 50-58)

Dokumen terkait