• Tidak ada hasil yang ditemukan

Personalia Perusahaan

Dalam dokumen ADE PRASETYO NOVIYANTO C 9508078 (Halaman 21-35)

BAB II IDENTIFIKASI DATA

A. Data Perusahaan

4. Personalia Perusahaan

Adapun jumlah tenaga kerja ataupun karyawan yang berada di Abia art di Klaten adalah sebanyak 20 orang yang terdiri dari :

1) Pimpinan : 1 orang 2) Produksi : 1 orang 3) Keuangan : 1 orang 4) Pemasaran : 1 orang 5) Karyawan : 15 orang 6) Umum : 1 orang

commit to user b. Jam Kerja

Adapun jam kerja yang berlaku di kerajinan bambu Abia art Klaten adalah: 1) bagian Produksi, Keuangan, dan Pemasaran

Jam kerja adalah dari pukul 06.00 – 18.00 WIB dan jam istirahat pada pukul 12.00 – 13.00 WIB selama 7 hari kerja.

2) Karyawan

Jam kerja untuk bagian ini dibagi berdasarkan banyaknya kelas. Adapun setiap harinya jam kerja dimulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 16.30 WIB, aktivitas lembur dibatasi sampai pukul 18.00 WIB.

c. Sistem Pengupahan

Adapun system penggajian yang dilakukan Abia art, yaitu upah mingguan dan diberikan kepada seluruh karyawan yang bekerja di galery tersebut.

d. Jaminan Sosial

Sebagai jaminan sosial yang diberikan oleh galery bambu Abia art dengan jalan memberikan :

1) Diberikan uang makan 2) Tunjangan pegawai

3) Tunjangan kecelakaan kerja

commit to user

B. Data Produk

Galery kerajinan bambu Abia art Klaten yang awalnya memproduksi pajangan bebek, sekarang sudah mengalami pekembangan dalam produksinya yang berupa furniture dan gazebo dari bambu. Meskipun waktu berganti dan jaman semakin berkembang, Abia art senantiasa menjaga kualitas dan mutu dari produknya.

1. Jenis Produk

Galeri kerajinan bambu Abia art memulai usahanya dengan membuat pajangan rumah yang berupa bebek, burung kuntul, kentongan maupun orang-orangan yang terbuat dari dangkel bambu. Kerajinan dari dangkel bambu ini sangatlah unik dan tidak semua pengrajin kayu dapat membuatnya.

Kerajinan dari dangkel bambu ini mendapat respon positif dari para konsumennya, sehingga galery kerajinan bambu Abia art ini mengembangkan produksinya dalam pembuatan furniture dan gazebo dari bambu.

Pada awalnya pemasaran produk dari galery Abia art ini hanya lokal saja, tetapi seiring berjalannya waktu, pemasaran produk dari Abia art ini hingga ke pelosok negeri. Tidak hanya itu, wisatawan yang berkunjung maupun melewati daerah tersebut tertarik dan membeli produk dari Abia art ini sehingga Abia art dapat melebarkan sayapnya hingga pasar ekspor.

Adapun jenis-jenis produk unggulan dari Abia art antara lain :

a. Pajangan dan Kentongan

Pajangan yang di produksi oleh galery Abia art adalah pajangan yang berupa bebek, burung kuntul, kura-kura, orang-orangan, ayam. Sedangkan kentongan

commit to user

yang dibuat juga beranekan ragam bentuknya, mulai dari yang biasa, bentuk bebek, hingga wajah orang. Kesemua pajangan tersebut terbuat dari dangkel bambu atau akar bambu paling bawah. Proses pembuatannya menggunakan campuran dangkel dengan kayu, agar bisa berbentuk apa yang diinginkan.

Gambar 1.Pajangan Domba Gambar 2. Pajangan Burung Unta

commit to user

Gambar 5. kentongan Gambar 6.Pajangan Wajah

b. Furniture

Selain memproduksi pajangan, Abia art juga memproduksi berbagai macam furniture yang terdiri dari meja, kursi lonjer, kursi sudut, kursi sofa, hingga sekat.

Gambar 7. kursi meja taman Gambar 8. kersi meja tamu

commit to user

Gambar 11. kursi lonjer Gambar 12. sekat

Gambar 13. kursi bar Gambar 14. kursi

commit to user c. Hiasan Taman dan Gazebo

Abia art juga memproduksi berbagai macam hiasan taman yang berupa air mancur dari bambu dan gazebo yang juga terbuat dari bambu pula.

Gambar 17. ayunan Gambar 18.air mancur bulat

commit to user

Gambar 21. air mancur tingkat Gambar 22. gazebo segi 4

2. Daftar Harga

Di segmen ini penulis mencantumkan deretan daftar harga dari berbagai produk seni dari gallery seni Abia art tersebut :

a. Souvenir dan pajangan : Rp. 15.000 – Rp. 25.000,- /pcs b. Mebelair dan furniture : Rp. 500.000 – Rp. 2.000.000,- /pcs c. Ayunan : Rp. 800.000 – Rp. 1.100.000,-/pcs d. Gazebo : Rp. 500.000 – Rp. 2.500.000,-/pcs

Harga pada setiap pembelian barang produksi menyesuaikan dengan besar kecil barang dan tingkat kerumitan barang produksi. Harga tiap-tiap barang bisa berubah ubah dikarenakan proses tawar menawar dengan konsumen.

commit to user

C. Data Pemasaran

1. Data Konsumen

Di dalam bisnis produksi kerajinan bambu, peran konsumen sangat menentukan dalam memberikan persyaratan terhadap produk yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. Kedaulatan konsumen menyajikan tantangan yang berat, tetapi konseptual pemasaran yang terampil serta inovatif dapat mempengaruhi baik motivasi maupun perilaku bila produk yang dipromosikan dan ditawarkan kepada konsumen didesain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Jadi konsumenlah yang menetapkan agenda untuk keseluruhan proses.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan untuk dapat memahami konsumen. Pemahaman terhadap konsumen dapat dilakukan dengan merancang suatu media promosi yang dapat menarik konsumen tersebut sehingga dapat mengukur, menilai dan menafsirkan keinginan, sikap serta perilakunya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di lapangan, produk-produk yang diciptakan Abia art ini mengacu pada golongan menengah keatas. Dengan nilai harga yang bisa dikatakan lumayan tinggi, dan kisaran produk yang berupa pajangan maupun furniture klasik namun elegan, Abia art menargetkan konsumennya pada golongan konsumen dengan perekonomian menengah keatas.

Dengan harga yang dipatok seperti pada daftar diatas, konsumen dengan golongan perekonomian menengah tidak terlalu diberatkan, dan bagi konsumen dengan perekonomian yang tinggi dapat dengan mudah mendapatkan produk yang

commit to user

bermutu, berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau sehingga pemasaran produk Abia art ini dapat menembus pasaran dunia.

2. Promosi

Promosi adalah semua hal yang dilakukan untuk membantu penjualan suatu produk atau jasa di tiap tempat jaringan penjualan, mulai dari bahan-bahan presentasi yang digunakan seorang tenaga penjualan ketika melakukan penawaran hingga melalui media elektronik maupun cetak yang mencoba memikat pelanggan agar memperoleh kesan yang menyenangkan terhadap apa yang diiklankan.

Usaha kerajinan Abia art sangat jarang melakukan promosi melakukan promosi melalui media cetak maupun elektronik, sehingga hal ini dirasa kurang efisien untuk menarik konsumen lebih banyak lagi, dikarenakan mengingat banyaknya persaingan yang begitu ketat dengan perusahaan lain yang juga melakukan promosi dengan baik.

commit to user

D. Target Market dan Target Audience

Target market ( pasar sasaran ) adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar. Sedangkan target audience adalah sasaran yang nantinya berpengaruh atau mengambil keputusan dalam pembelian ataupun penggunaan produk. Melihat semakin maraknya pemasaran saat ini, dimana pemasaran semakin meluas. Dalam perancangan tersebut, target market dan target audience dapat dilihat dari sisi sebagai berikut :

1. Primer ( Pengusaha Retail ) a. Secara Demografis

Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : Dewasa umur 30-60 tahun Status Ekonomi : Menengah keatas

Pendidikan : Perguruan tinggi

Agama : Semua agama

b. Secara Geografis

Mencakup daerah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY. c. Secara Psikografi

Semua orang yang berminat terhadap kerajinan bambu.

2. Sekunder ( Konsumen Langsung ) a. Secara Demografis

commit to user Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan

Usia : Dewasa umur 15-55 tahun Status Ekonomi : Menengah keatas

Pendidikan : SMA, Perguruan tinggi

Agama : Semua agama

b. Secara Geografis

Daerah sasaran : Dalam & Luar Negeri c. Secara Psikografi

1) Berminat dengan hasil kerajinan bambu.

2) Menginginkan alternatif bahan lain untuk furniture rumah. 3) Menjadi barang pajangan di rumah.

4) Mencari harga furniture yang bersaing dengan furniture dari kayu.

E. Target Karya

Pemilihan dan karakteristik media dimaksudkan agar pesan yang tersampaikan dalam promosi ini lebih efektif dan efisien, sehingga dalam perancangan ini mendapatkan manfaat yang telah dicapai dari tujuan perancangan promosi ini. Media tersebut terdiri dari :

1. Karya Utama a. Desain Web

commit to user 2. Karya Pendukung a. Name board b. Traffic Add c. Kertas surat d. Amplop e. Name card f. Nota g. Kalender h. Polo Shirt i. Jam dinding j. Iklan Koran k. Iklan Majalah

F. Komparasi

1. Sahabat Bambu a. Data Perusahaan

Sahabat Bambu tidak terlepas dari kejadian gempa bumi yang melanda Yogyakarta pada Mei 2006. Penggunaan bambu secara besar-besaran untuk membuat rumah darurat bagi korban gempa di Yogyakarta dan sekitarnya membuat para penggagas Sahabat Bambu merasa prihatin. Karena ketidaktahuan mengenai seluk-beluk bambu maka proyek bangunan bambu pasca gempa hasilnya sangat menyedihkan karena baru beberapa bulan saja sudah rusak dimakan kumbang bubuk. Selain mubazir, pemanfaatan bambu

commit to user

untuk membantu korban gempa telah mendorong eksploitasi bambu, khususnya di Jawa Tengah dan Yogyakarta, sehingga mengancam kelestarian bambu. Dalam sehari tidak kurang dari 12.000 batang bambu apus, petung, dan wulung masuk ke gudang-gudang untuk dipabrikasi menjadi potongan-potongan bahan membuat rumah. Jumlah pohon yang ditebang tentunya jauh lebih besar dari angka itu mengingat para supplier umumnya melakukan penebangan bambu dengan cara babat habis rumpun, bukan pilih tebang.

Berdasarkan situasi tersebut tiga personil MAP-Indonesia, yaitu Jajang Agus Sonjaya, T. Lukmanul Hakim, dan Benjamin Brown membangun sebuah rencana proyek pengembangan bambu terintegrasi. Sebelumnya, ketiga penggagas ini telah beberapa tahun menggeluti bambu untuk membangun pusat-pusat belajar masyarakat pesisir, baik di Indonesia maupun luar Indonesia. Selain untuk pusat belajar, bambu juga diperkenalkan sebagai bahan pengembangan mata pencaharian alternatif yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Rencana pengembangan bambu secara terintegrasi tersebut kemudian mendapat dukungan dari UNIDO dengan mensponsori pembangunan fasilitas pengawetan bambu di Cebongan. Fasilitas tersebut dibangun selama dua bulan, yaitu Desember 2006 - Januari 2007. Dalam pejalanannya, banyak pihak yang tertarik pada bambu awet, sehingga hal ini mendorong pihak-pihak yang terlibat untuk mengelola bambu secara lebih profesional. Maka pada awal Februari 2007, didirikanlah Sahabat Bambu, disingkat SaBa. Setelah

commit to user

berjalan hampir satu tahun, maka pada tanggal 1 Desember 2007, SaBa mendirikan badan hukum usaha dalam bentuk C.V.

Dalam dokumen ADE PRASETYO NOVIYANTO C 9508078 (Halaman 21-35)

Dokumen terkait