• Tidak ada hasil yang ditemukan

perspektif pastoral terhadap peran pendeta sentris

Dalam dokumen T1 712011801 Full text (Halaman 30-35)

4. Pembahasan dan analisis yang meliputi kajian teologis dan pastoral terhadap peran pendeta sentris dalam pandangan jemaat Gereja Bethel Tabernakel

4.2 perspektif pastoral terhadap peran pendeta sentris

Pendeta sebagai pemimpin dan pelayan dalam gereja bagi warga jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi memiliki peran utama dalam menjalankan tugas dan kewajibannya. Yaitu melayani warga jemaat yang telah dipercayakan Tuhan Yesus Kristus kepadanya bukan hanya untuk mempersatukan saja, melainkan juga untuk membangkitkan iman setiap warga jemaat yang dipimpinnya. Setiap kegiatan pelayanan dalam gereja maupun luar gereja. Warga jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi mengharapkan sebisa mungkin pendetalah yang melayani warga gereja hal ini terjadi karena pendeta menjadi utusan Allah yang dikaruniai talenta untuk membimbing dan memimpin warga gereja. Penulis melihat peranan seorang pendeta termasuk sesuatu yang kompleks. Rasa ketergantungan yang berlebihan tersebut membuat peran dan tugas seorang pendeta sebagai konselor menjadi semakin berat karena jemaat lebih tertarik kepada pendeta yang melayani dibandingkan

20 jemaat yang telah ditugaskan dan tentunya telah diberikan pembekalan dan pelatihan terlebih dahulu.

Tidak adanya batasan pelayanan dalam gereja maupun luar gereja bisa jadi menimbulkan kekeliruan berpikir dari warga jemaat. Di satu sisi penulis melihat keaktifan seorang pendeta dalam mengemban tugas dan kewajibannya sebagai pemimpin warga gereja. Ia ikut langsung mendampingi dan melakukan tugas pelayanannya untuk warga jemaat, berperan aktif dalam setiap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh gereja. Tetapi disisi lainnya penulis melihat adanya kekeliruan dalam sistem kepemimpinan seperti ini. Seperti yang penulis jelaskan pada poin sebelumnya bahwa pendeta jemaat tidak hanya menjadi seorang pemimpin, tetapi juga menjadi pemimpin yang melayani warga gerejanya.

Pernyataan tersebut bila tidak diperhatikan dan di mengerti secara seksama akan menimbulkan masalah baru dalam gereja. Sikap memanjakan warga jemaat dapat menimbulkan ketergantungan yang berlebihan kepada seorang pendeta khususnya Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi. dari masalah tersebut penulis menyadari pentingnya membangkitkan kembali kesadaran jemaat dengan tujuan agar gereja kembali bertumbuh dan berkembang serta secara dewasa dan serasi agar tetap melakukan fungsinya secara dinamis dan kreatif. Usaha membangkitkan kembali kesadaran jemaat tersebut tidak terlepas dari pekerjaan pelayanan seperti pastoral, pertemuan saresehan, pembinaan, perkunjungan rumah tangga.

Dari perkunjungan rumah tangga misalnya, percakapan dapat membangkitkan kesadaran warga jemaat yang selama ini malu dan takut untuk bersuara dan memberikan pendapat. Keuntungan dari perkunjungan rumah tangga ini adalah warga jemaat tidak malu untuk mengusulkan pendapatnya secara bebas dalam suasana rumah sendiri, sehingga informasi murni akan didapatkan. Pertemuan-pertemuan semacam ini penulis menyadari sedapat mungkin tidak boleh membosankan, tetapi harus meningkatkan semangat dan gairah serta dibentuk dalam suasana yang menyenangkan, sehingga dapat meningkatkan semangat kerja dan usaha serta lebih dari itu, warga gereja akan merasa terdorong dan bergairah secara praktis dalam jemaat.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pemikiran Jacob Daan Engel mengenai pendeta sebagai konselor yang membantu menyadarkan warga gereja bahwa Tuhan Yesus turut berkarya dalam hidup warga jemaat. Hal ini menjadi pedoman bagi pendeta sebagai konselor untuk

21 meyakinkan, menyadarkan, dan membangkitkan rasa percaya diri jemaat bukan hanya dalam lingkup gereja saja, melainkan juga dalam menjalin relasi antar umat manusia.

5. Penutup. 5.1. Kesimpulan.

Warga jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi memandang peran pendeta sentris tidak selalu bersifat negatif. Hal ini disebabkan oleh karena metode pengajaran yang

dilakukan pendeta selama ini dinilai baik oleh warga jemaat. Warga jemaat menilai “pendeta

-sentris” ialah sesuatu yang baik dengan keaktifan pendeta dalam setiap kegiatan pelayanan di

dalam maupun di luar gereja. Hal inilah yang menjadikan seorang pendeta terkhusus Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi begitu penting bagi warga jemaat. Mereka begitu bergantung pada seorang pendeta. Tetapi disisi lain nampaknya hal ini menimbulkan masalah yang baru bagi seorang pendeta maupun pertumbuhan kemandirian jemaat gereja. Penulis melihat sebagian besar warga jemaat tidak menyadari masalah yang ternyata selama ini sedang terjadi dalam Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi. masalah tersebut antara lain sulitnya jemaat untuk mengambil keputusan, ketergantungan yang berlebihan ketika akan merencanakan dan merealisasikan suatu program rutin gereja, sulitnya jemaat mengekspresikan kreatifitasnya dalam pelayanan-pelayanan seperti memimpin pujian dalam ibadah raya maupun kategorial, ketidakpercayaan diri jemaat ketika akan melayankan khotbah pada ibadah-ibadah kategorial karena jemaat lain lebih menginginkan seorang pendeta yang melayankan khotbah.

Fenomena-fenomena tersebut mungkin tidak hanya terjadi di Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi saja dan sudah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, sehingga hal ini menjadi refleksi kita bersama, terkhusus Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi untuk membangkitkan kembali kepercayaan diri warga jemaat. Gereja sebagai institusi yang memberikan pemahaman-pemahaman teologis seharusnya dapat mengambil andil dalam memberikan pemahaman yang benar terkhusus untuk hal ini yaitu membangkitkan kesadaran warga jemaat akan kekeliruan berpikir yang mengakibatkan warga jemaat sulit untuk berkembang.

22

5.2. Saran.

Berdasarkan atas penelitian yang telah dilakukan, maka pada poin ini penulis hendak memberikan beberapa saran yang berkaitan dengan peran pendeta sentris dalam pandangan warga jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi, antara lain:

1. Membangkitkan kesadaran jemaat agar gereja bertumbuh dan berkembang secara serasi dan harmonis dan berfungsi secara efektif dan kreatif. Dengan begitu warga jemaat yang semula takut untuk menyampaikan suaranya atau pun terjun dalam pelayanan, dapat kembali memupuk keberaniannya dalam panggilan Tuhan Yesus. 2. Membangkitkan semangat warga jemaat bahwa mereka pun layak untuk melayani

sesama dan mengekspresikan imannya sesuai dengan gayanya masing-masing. Pemimpin gereja pun harus memberdayakan jemaat yang memiliki kerinduan untuk melayani pada berbagai bidang sesuai yang dikehendaki masing-masing warga jemaat, tentunya dengan berbagai pelatihan yang diadakan secara rutin, sehingga warga jemaat tidak hanya memiliki semangat tetapi juga memiliki bekal keterampilan untuk bekerja di lading Tuhan.

warga jemaat Gereja Bethel Tabernakel menyadari bahwa pemimpin warga jemaat atau pendeta bukan hanya mendukung dan menuntun berbagai pelayanan dalam jemaat, tetapi juga harus campur tangan dalam setiap kegiatan dalam kegerejaan. Karl Rahner menjelaskan bahwa seorang imam atau pemimpin agar memiliki fungsi pembimbing dan memiliki kesatuan antar semua fungsi dan pemegangnya, membangun dan menopang jemaat Kristen sebagai gereja, yakni semua fungsi yang tentu saja, sama sekali tidak dapat dimiliki secara eksklusif oleh siapapun juga.43 Pemimpin gereja atau pendeta khususnya Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi dalam perspektif jemaat dapat dikatakan sebagai ujung tombak dari sebuah komunitas. Warga jemaat mengharapkan sosok pemimpin yang dapat mengatur, mengayomi, sekaligus menjadi gembala bagi kawanan domba (jemaat). Seperti yang telah penulis jelaskan pada point sebelumnya, bahwa seorang pemimpin, khususnya Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi diharapkan turun langsung dalam setiap kegiatan kegerejaan tanpa terkecuali.

23

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk menjawab rumusan masalah pada

penelitian yang berjudul “peranan pendeta sentris dalam pandangan jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi”. Berikut daftar pertanyaan wawancara untuk menjawab rumusan

masalah bagaimana peranan pendeta sentris dalam pandangan jemaat Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi

Daftar pertanyaan :

1. Apa pemahaman jemaat (saudara, saudari, ibu, bapak) tentang seorang pendeta? 2. Bagaimana tugas seorang pendeta? Dan apa saja?

3. Menurut jemaat, apa saja kesibukan-kesibukan keseharian yang dilakukan seorang pendeta?

4. Pendeta sebagai seorang pelayan harus berbuat apa saja dalam pelayanannya baik dalam gereja maupun luar gereja?

5. Apakah seorang pendeta harus sentral dalam segala bidang pelayanan, atau apakah semua tugas pelayanan gereja harus berpatokan pada seorang pendeta?

6. Bagaimana pemahaman jemaat tentang pendeta-sentries? 7. Menurut jemaat, pendeta itu harus seperti apa?

8. Menurut jemaat, dengan tugas dan kewajiban yang telah dilakukan seorang pendeta di Gereja Bethel Tabernakel Sukabumi selama ini apakah jemaat setuju?

9. Jika tidak setuju, lalu bagaimana semestinya tugas dan kewajiban seorang pendeta? 10.Bagaimana pandangan jemaat ketika pendeta memberikan ide-ide dalam sebuah

24

Dalam dokumen T1 712011801 Full text (Halaman 30-35)

Dokumen terkait