• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSYARATAN DAN PERATURAN PROGRAM PROFESI NERS

3.1 Persyaratan Program Profesi

Mahasiswa dinyatakan lulus Sarjana Keperawatan yang berasal dari Program Studi S1 Keperawatan fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

3.2 Peraturan Program Profesi 3.2.1 Kehadiran / presensi

1. Jadwal shif Praktik sebagai berikut :

Program Reguler Praktik di mulai pada hari Senin sampai hari minggu, libur satu hari setelah dinas malam (berlaku untuk kompetensi KDP, KMB, Keperawatan Anak, Keperawatan Maternitas, Keperawatan Gadar, Praktika Senior,Keperawatan Jiwa, Keperawatan Gerontik dan Manajemen Keperawatan), dan komunitas keluarga 24 jam di lahan praktik.

Program Non Reguler :

NO DEPARTEMEN SHIF DINAS

1 Keperawatan Medikal

Bedah 4 Hari / Minggu

(senin sd Kamis) Shif Pagi/sore 2 Anak

3 Maternitas 4 Gadar dan Kritis 5 Keperawatan Dasar

Profesi 5 Hari / Minggu

(senin sd Jumat) Shif Pagi/sore 6 Jiwa

7 Praktika Senior

8 Gerontik 6 Hari / Minggu

9 Manajemen Keperawatan 6 hari / minggu shif pagi, sore, malam

10 Komunitas Keluarga 7 hari/minggu

Menyesuaikan lahan Praktik

2. Setiap Preceptee diwajibkan hadir tepat waktu, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan, yaitu :

Pagi : pukul 07.00 – 15.00 WIB, istirahat selama 1jam disesuaikan dengan aktivitas ruangan.

Sore : pukul 14.00 – 20.30 WIB, istirahat selama 1 jam disesuaikan dengan aktivitas ruangan

Malam : pukul 21.00 – 07.00 WIB, istirahat selama 1 jam disesuaikan dengan aktivitas ruangan

Setiap Preceptee wajib memenuhi kehadiran 100% termasuk libur nasional.

3. Dalam 1 hari praktik berlaku 1 kali shift / dinas.

4. Tidak dibenarkan menukar / mengganti jadwal praktik yang telah ditentukan tanpa sepengetahuan preceptor.

5. Preceptee tidak dibenarkan meninggalkan tempat praktik tanpa seijin preceptor.

6. Preceptee yang meninggalkan tempat praktik lebih dari 1 jam istirahat ynag telah ditentukan, wajib mengganti jam praktik sebanyak jam yang telah ditinggalkan.

7. Preceptee yang terlambat datang mengikuti kegiatan praktik profesi dengan alasan apapun wajib memberitahukan kepada preceptor pendidikan atau preceptor klinik dan diharuskan menambah jam praktik sesuai dengan banyaknya waktu yang tertinggaldari jadwal yang telah ditentukan.

8. Preceptee yang tidak hadir pada kegiatan profesi wajib melaporkan secara lisan atau tertulis terlebih dahulu kepada preceptor pendidikan atau preceptor klinik.

9. Ketidakhadiran dengan alasan sakit harus disertai dengan surat keterangan sakit dari dokter RS Muhammadiyah Surabaya dan diserahkan kepada preceptor pendidikan atau preceptor klinik.

10. Preceptee yang tidak mengikuti praktik dengan alasan ijin/sakit, harus mendapat ijin dari preceptor. Yang bersangkutan diwajibkan mengganti praktik sejumlah hari yang ditinggalkan.

11. Ketidakhadiran tanpa sepengetahuan preceptor diwajibkan mengganti sebanyak 2x hari praktik yang ditinggalkan.

12. Preceptee yang tidak mengikuti praktik lebih dari 2 hari dengan alasan apapun dan tanpa pemberitahuan kepada preceptor pendidikan atau preceptor klinik wajib mengulang pada praktik pada ruangan tersebut.

13. Preceptee yang tidak mengikuti praktik selama lebih dari 5 hari dengan alasan apapun pada satu bagian/departemen tertentu kecuali sakit dan alasan yang bisa dipertanggungjawabkan, dinyatakan gugur pada bagian departemen tersebut.

14. Setiap Preceptee yang mengganti hari praktik harus membawa surat pengantar dari bagian profesi Program Studi Pendidikan Profesi Ners FIK Universitas Muhammadiyah Surabaya dan bila tidak membawa surat pengantar dianggap tidak mengganti.

3.2.2 Seragam

1. Kegiatan Profesi di Rumah Sakit

a. Dinas pagi : Seragam yang dikenakan adalah atas dan bawah putih sesuai dengan ketentuan pendidikan, tanda pengenal, skort lengkap dengan logo dan bet Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Muhammadiyah Surabaya, sepatu hitam tertutup, hak maksimal 3 cm dan tidak bersuara.

b. Dinas Sore : Seragam yang dikenakan adalah atas coklat muda dan bawah coklat tua sesuai ketentuan pendidikan, tanda pengenal, logo dan bet, Program Pendidikan Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya sepatu hitam tertutup, hak maksimal 3 cm dan tidak bersuara.

c. Selama praktik Preceptee tidak diperkenankan memakai perhiasan dalam bentuk apapun.

d. Rambut Rapi.

e. Memakai Skot disetiap praktik di Rumah Sakit f. Memakai ID card

2. Praktik lapangan

Atas kemeja putih dan bawah rok/celana panjang hitam, tanda pengenal dan jas almamater, sepatu tertutup, tidak bersuara dan memakai skot.

4. Preceptee yang tidak memenuhi ketentuan diatas tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatak tidak hadir

4.2.3 Peralatan Klinik

1. Setiap Preceptee wajib membawa perlengkapan klinik yang menunjang pelaksanaan praktik, meliputi : stetoskop, tensimeter, termometer, jam, penlight, reflek hammer, gunting, pinset anatomi, pinset chirrugis, meteran kain, masker, gunting kuku.

2. Preceptee yang tidak membawa perlengkapan klinik pada saat praktik dengan seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik diberikan waktu untuk mengambil perlengkapan klinik yang diperlukan

3. Waktu yan dipergunakan untuk mengambil alat praktik, wajib diganti dengan menambahkan pada akhir jam praktik.

4.2.4 Pelaksanaan Program Profesi

1. Preceptee wajib mengikuti kegiatan orientasi ruangan didampingi oleh preceptor pendidikan.

2. Hari pertama sampai hari ketiga masuk ruangan tidak diperbolehkan melakukan tindakan langsung tetapi hanya orientasi dan observasi hari selanjutnya diperkenankan melakukan tindakan dengan sepengetahuan preceptor

3. Preceptee yang tidak membawa laporan pendahuluan pada pre conference atau laporan tidak lengkap atau tidak sesuai dengan topik yang telah ditentukan dan disepakati, tidak diperkenankan mengikuti praktik dan dinyatakan tidak hadir.

4. Preceptee yang tidak mengikuti pre conference dan post conference dinyatakan tidak hadir

5. Preceptee wajib meminta sendiri ke preceptor apabila preceptee sudah siap untuk dinilai BST-tutorial, DOPS, Resentasi jurnal, presentasi kasus, Mini Cex dan seminar dengan membawa form penilaian.

6. Preceptee wajib melakukan BST tiga kali dan sebagai peserta sebanyak sembilan kali pada Ruang masing-masing departemen

7. Preceptee wajib melakukan DOPS tiga kali dan peserta sembilan kali pada disetiap ruang masing-masing departemen

8. Preceptee wajib mencari satu jurnal yang sesuai dengan kasus yang dikelola untuk dipresentasikan di masing-masing departemen

9. Preceptee wajib melakukan presentasi kasus disetiap masing-masing departemen

10. Laporan kasus harus dibawa setiap hari

11. Preceptee yang tidak membawa laporan asuhan keperawatan pada saat post conference atau laporan tidak lengkap dengan ketentuan yang berlaku dinyatakan tidak hadir.

12. Jika dalam 2 hari Preceptee belum mendapatkan kasus sesuai dengan yang telah ditentukan, maka denagn sepengetahuan Preceptor pendidikan dan klinik Preceptee diharuskan mengganti kasus dan mengikuti pre conference susulan.

4.2.5 Ujian/Mini Cex

1. Preceptee dinyatakan berhak mengikuti ujian setelah memenuhi ketentuan kehadiran 100 % di masing – masing bagian

2. Ujian klinik / lapangan dilakukan pada minggu akhir pelaksanaan kegiatan profesi di setiap bagian / departemen.

3. Kasus yang akan diujikan ditentukan pada hari pelaksanaaan ujian.

4. Penguji sekurang – kurangnya terdiri dari 2 ( dua ) orang yang terdiri dari: 1 ( satu ) orang dari pendidikan dan 1 ( satu 0 orang dari tempat praktik atau tempat ujian dilaksanakan.

5. Ketentuan ujian disesuaikan dengan ketentuan dari masing – masuing bagian.

6. Preceptee yang dinyatakan tidak lulus ujian diberikan kesempatan untuk memperbaiki / mengulang ujian pada hari berikutnya atau sesuai dengan kesepakatan dengan penguji.

7. Preceptee yang tidak mengikuti ujian dengan alasan:

sakit/ijin dan disertai dengan surat keterangan yang dapat ditanggungjawabkan, diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian susulan pada bagian yang bersangkutan.

8. Hal – hal yang menyangkut ujian susulan atau ujian perbaikan, sepenuhnya menjadi kewenangan preceptee yang bersangkutan, penmguji pendidikan dan penguji dari tempat praktik.

3.2.6 Referensi

1. Selama program profesi Preceptee wajib membawa buku panduan profesi dan atau buku pencapaian kompetensi.

2. Selama praktik Preceptee diwajibkan membawa literatur sesuai dengan topik kasus yang diambil.

3. Preceptee yang tidak membawa literatur yang sesuai dengan topik kasus yang diambil dengan seijin pembimbing pendidikan atau pembimbing klinik / lapangan diberikan waktu untuk membawa literatur yang sesuai.

4. Waktu yang digunakan untuk mengambil literatur, wajibdiganti dan ditambahkan pada akhir jam praktik.

4.3 Jenis Pelanggaran Praktik Ners 1. Pelanggaran Ringan

a. Tidak memakai skot/jas lab saat praktik b. Tidk membawa nursing kits

c. Datang terlambat

d. Pulang sebelum waktunya e. Tidak memakai ID card

f. Meninggalkan waktu praktik tanpa ijin preceptor g. Tidak mengerjakan berbagai bentuk penugasan

profesi

2. Pelanggaran Sedang

a. Presensi kurang dari 100 % tanpa keterangan b. Mengganti jadwal dinas tanpa sepengatahuan

preceptor

c. Tidak mengikuti orientasi

d. Dua kali melakukan pelanggaran ringan e. Memalsukan tanda tangan absensi 3. Pelanggaran Berat

a. Memalsu nilai, tanda tangan preceptor

b. Tidak mengikuti praktik lebih dari 3 hari tanpa ijin c. Dua kali melakukan pelanggaran sedang

d. Melakukan tindakan tidak terpuji, kriminal atau asusila anatara lain: ketahuan mencuri, ketahuan minum-minuman keras, penggunaan Zat adiktif/Narkoba, tindakan asusila, mal praktek, dan lain-lain)

4.4 Alur pelaporan Pelanggaran dari lahan praktik

1. Pelanggaran Ringan: Preceptor klinik atau pihak lahan praktik melaporan secara lisan kepada preceptor akademik dan bagian profesi dan atas kesepakatan preceptor akademik dan klinik memnentukan jenis sanksi yang diberikan pada preceptee

2. Pelanggaran Sedang:

Untuk pelanggaran sedang poin a,b,c,d,e: preceptor klinik atau pihak lahan praktik melaporkan secara lisan kepada preceptor dan bagian profesi dan atas kesepakatan preceptor atua kesepakatan lahan praktik dan pendidikan mementukan jenis sanksi yang diberikan kepada preceptee

3. Untuk pelanggaran sedang poin e dan pelanggaran berat: preceptor klinik atau pihak RS membuat berita

acara terkait pelanggaran yang dilakukan preceptee yang ditujukan kepada Institusi pendidikan yatu Program Pendidikan Profesi Ners FIK Umsurabaya.

Berdasarkan berita acara tersebut pihak pendidikan menentukan jenis sanksi yang diberikan kepada preceptee.

4.5 Jenis Sanksi

1. Pelanggaran ringan dengan sanksi:

a. Teguran lisan

b. Membuat pernyataan diketahui preceptor akademik, klinik dan dekan

2. Pelanggaran sedang dengan sanksi:

a. Membuat pernyataan diketahui dekan dan pihak Rumah Sakit dan disampaikan ke orang tua/wali preceptee

b. Memperoleh penugasan profesi sebelum mengikuti mini Cex

3. Pelanggaran berat dengan sanksi:

a. Membuat surat pernyataan diketahui Dekan dan orang tua/wali mahasiswa dipanggil ke Instansi Pendidikan

b. Tidak diperkenankan mengikuti Mini Cex , atau dinyatakan tidak lulus pada departemen yang saat itu diampu

c. Dapat diberhentikan sementara (skor) atau dikeluarkan dari FIK Umsurabaya sesuai dengan ketentuan yang berlaku

BAB 4

MODEL BIMBINGAN PERCEPTORSHIP

Dokumen terkait