• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.6 Kecelakaan dan Keselamatan Kerja

2.6.4 Persyaratan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja dalam suatu tempat kerja mencakup berbagai aspekyang berkaitan dengan kondisi dan keselamatan sarana produksi, manusia dancara kerja. Persyaratan keselamatan kerja menurut Undang-undang No.1 tahun1970 adalah sebagai berikut:

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran c. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dalam kejadian kebakaran atau kejadian lainnya

e. Memberikan pertolongan dalam kecelakaan f. Memberikan alat pelindung diri bagi pekerja

II - 24

g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik, maupun psikis, keracunan, infeksi dan penularan.

i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik k. Menyelenggarakan penyegaran udara yang baik l. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman, atau barang

o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan, dan penyimpanan barang.

q. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya 2.7 Alat Pelindung Diri (APD)

Perlindungan tenaga kerja melalui usaha–usaha teknis pengamanan tempat, peralatan dan lingkungan kerja adalah sangat perlu diutamakan. Namun kadang-kadang keadaan bahaya masih belum dapat dikendalikan sepenuhnya. Sehingga pihak manajemen akan mengambil tindakan untuk melindungi pekerja itu dengan berbagai cara

II - 25

yaitu mengurangi sumber bahaya ataupun menggunakan alat pelindung diri (personal protective devices). Namun dalam realisasinya pemakaian APD masih sangat sulit, mengingat para pekerja akan menganggap bahwa alat ini akan mengganggu pekerjaan.

APD adalah suatu kewajiban dimana biasanya para pekerja atau buruh bangunan yang bekerja di sebuah proyek atau pembangunan sebuah gedung, diwajibkan menggunakannya. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia. Alat-alat demikian harus memenuhi persyaratan tidak mengganggu kerja dan memberikan perlindungan efektif terhadap jenis bahaya.

APD berperan penting terhadap keselamatan dan kesehatan kerja.

Dalam Pembangunan nasional, tenaga kerja memiliki peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku pembangunan, sehingga perlu dilakukan upaya– upaya perlindungan baik dari aspek ekonomi, politik, sosial, teknis dan medis dalam mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja. Terjadinya kecelakaan kerja dapat mengakibatkan korban jiwa, cacat, kerusakan peralatan, menurunnya mutu dan hasil produksi, terhentinya proses produksi, kerusakan lingkungan, dan akhirnya akan merugikan semua pihak serta berdampak pada perekonomian nasional.

Bahaya yang mungkin terjadi di lantai produksi dan menimpa tenaga kerja adalah:

II - 26 a. Tertimpa benda keras dan berat b. Tertusuk atau terpotong benda tajam

c. Terjatuh dari tempat tinggi

d. Terbakar atau terkena aliran listrik

e. Terkena zat kimia berbahaya pada kulit atau melalui pernafasan

f. Rusak pendengaran karena kebisingan

g. Rusak penglihatan karena cahaya berlebihan h. Terkena radiasi

Kerugian yang harus ditanggung apabila terjadi kecelakaan adalah

a. Produktivitas pekerja berkurang selama beberapa waktu

b. Adanya biaya perawatan medis atas tenaga kerja yang terluka, cacat, bahkan meninggal

c. Kerugian atas kerusakan mesin

d. Menurunnya efisiensi perusahaan, dan lain-lain

APD bukanlah alat yang nyaman apabila dikenakan tetapi fungsi dari alat ini sangatlah besar sebab dapat mencegah penyakit akibat kerja ataupun kecelakaan pada waktu bekerja. Pada kenyataannya banyak para pekerja yang masih belum mengenakan APD karena merasakan ketidaknyamanan saat bekerja. Berdasarkan Pasal 14 huruf c UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pengusaha wajib

II - 27

menyediakan APD secara cuma-cuma terhadap tenaga kerja dan orang lain yang memasuki tempat kerja. Apabila kewajiban pengusaha/pengurus perusahaan tersebut tidak dipenuhi merupakan suatu pelanggaran undang-undang. Berdasarkan Pasal 12 huruf b, tenaga kerja diwajibkan memakai APD yang telah disediakan. APD yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat. Tenaga kerja berhak menolak memakainya jika APD yang disediakan tidak memenuhi syarat. Dari ketiga pemenuhan persyaratan tersebut, harus diperhatikan faktor–faktor pertimbangan dimana APD harus :

a. Enak dan nyaman dipakai

b. Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak pekerja

c. Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahaya/potensi bahaya

d. Memenuhi syarat estetika

e. Memperhatikan efek samping penggunaan APD

f. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan, dan harga terjangkau

Beberapa jenis APD antara lain : masker, kacamata, sepatu pengaman, sarung tangan, topi pengaman (helmet), perlindungan telinga, perlindungan paru-paru, dan APD lainnya. Penggunaan pelindung wajah dan alat pernafasan (Masker) pada tempat–tempat kerja tertentu

II - 28

seringkali udaranya kotor yang diakibatkan oleh bermacam-macam sebab antara lain: debu-debu kasar dari penggerindaan atau operasi-operasi sejenis; racun dan debu halus yang dihasilkan dari pengecatan atau asap; uap beracun atau gas beracun dari pabrik kimia; bukan gas beracun tetapi seperti Karbondioksida (CO2) yang menurunkan konsentrasi Oksigen (O2) di udara. Untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran tersebut, kita dapat menggunakan alat yang disebut masker. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan masker yaitu:

bagaimana menggunakan masker secara benar; macam dari kotoran debu yang perlu dihindari; dan lamanya menggunakan alat tersebut.

Jenis-jenis masker dan penggunaannya :

a. Masker penyaring debu, berguna untuk melindungi pernafasan dari serbuk- serbuk logam, pengerindahan atau serbuk kasar lainnya b. Masker berhidung, berguna untuk menyaring debu atau benda

lain sampai ukuran 0,5 mikron, bila kita sulit bernafas waktu memakai alat ini maka hidungnya harus diganti karena filternya telah tersumbat oleh debu.

c. Masker bertabung, mempunyai filter yang baik daripada masker berhidung. Masker ini sangat tepat digunakan untuk melindungi pernafasan dari gas tertentu. Bermacam-macam tabung dapat dipasangkan dan tertulis untuk macam gas yang bagaimana masker tersebut digunakan.

II - 29

Salah satu masalah tersulit dalam pencegahan kecelakaan adalah pencegahan kecelakaan yang menimpa mata. Orang-orang merasa enggan memakai kacamata (goggles) karena ketidaknyamanannya sehingga dengan alasan tersebut pekerja merasa mengurangi kenikmatan kerja. Banyak upaya yang harus diselenggarakan ke arah pembinaan disiplin, atau melalui pendidikan dan penggairahan, agar tenaga kerja memakainya. Tenaga kerja yang berpandangan bahwa risiko kecelakaan terhadap mata adalah besar akan memakainya dengan kemauan sendiri. Sebaliknya, jika mereka merasa bahwa bahaya itu kecil, mereka tidak akan mau memakainya. Kecelakaan mata berbeda-beda dan aneka jenis kacamata pelindung diperlakukan.

Misalnya, pekerjaan dengan kemungkinan adanya risiko dari bagian-bagian yang melayang memerlukan kacamata dengan lensa yang kokoh, sedangkan bagi pengelasan diperlakukan lensa penyaringan sinar las yang tepat.

Sepatu pengaman (Safety Shoes) harus dapat melindungi tenaga kerja terhadap kecelakaan-kecelakaan yang disebabkan oleh beban berat yang menimpa kaki, paku-paku atau benda tajam lain yang mungkin terinjak, logam pijar, asam-asam dan sebagainya Biasanya sepatu kulit yang buatannya kuat dan baik, cukup memberikan perlindungan, tetapi terhadap kemungkinan tertimpa benda-benda berat masih perlu sepatu dengan ujung bertutup baja dan lapisan baja di dalam solnya. Lapis baja

II - 30

di dalam sol perlu untuk melindungi tenaga kerja dari tusukan benda runcing dan tajam khususnya pada pekerjaan bangunan.

Sarung Tangan (Gloves) harus diberikan kepada tenaga kerja dengan pertimbangan akan bahaya-bahaya dan persyaratan yang diperlukan, antara lain syaratnya adalah bebannya bergerak jari dan tangan. Macamnya tergantung pada jenis kecelakaan yang akan dicegah yaitu tusukan, sayatan, terkena benda panas, terkena bahan kimia, terkena aliran listrik, terkena radiasi, dan sebagainya. Harus diingat bahwa memakai sarung tangan ketika bekerja pada mesin pengebor, mesin pengepres dan mesin lainnya yang dapat menyebabkan tertariknya sarung tangan ke mesin adalah berbahaya. Sarung tangan juga sangat membantu pada pekerjaan yang berkaitan dengan benda kerja yang panas, tajam ataupun benda kerja yang licin. Sarung tangan juga dipergunakan sebagai isolator untuk pengerjaan listrik.

Helm Pengaman (Safety Helmet) harus dipakai oleh tenaga kerja yang mungkin tertimpa pada kepala oleh benda jatuh, melayang, atau benda-benda lain yang bergerak. Topi demikian harus cukup keras dan kokoh, tetapi ringan. Bahan plastik dengan lapisan kain terbukti sangat cocok untuk keperluan ini. Telinga harus dilindungi selain dari suara yang berlebihan atau kebisingan, juga dari loncatan api, percikan logam, pijar, atau partikel-partikel yang melayang. Perlindungan terhadap kebisingan dilakukan dengan sumbat atau tutup telinga.

II - 31

Masih terdapat APD lainnya seperti tali pengaman bagi tenaga kerja yang mungkin terjatuh, selain itu mungkin pula diadakan tempat kerja khusus bagi tenaga kerja dengan segala alat proteksinya. Juga pakaian khusus bagi tenaga kerja saat terjadinya kecelakaan atau untuk penyelamatan. Pakaian kerja harus dianggap suatu alat perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan.

Dokumen terkait