• Tidak ada hasil yang ditemukan

Yang pertama, mungkin Mas bisa menjelaskan sedikit tentang sejarah awalnya VOA seperti

apa, sampai dengan terbentuknya VOA Indonesian Service ini?

Kalau secara general, secara general ya saya juga nggak begitu hafal tanggal-tanggalnya, tapi secara umum, Voice of America sendiri merupakan lembaga penyiaran internasional yang didanai oleh pemerintah Amerika, dan VOA didirikan sekitar bulan Februari tahun 1942. Dan di VOA sendiri itu kita siaran dalam 42 bahasa atau 45 bahasa gitu,

Sejarah singkat VOA dan VOA Indonesian

Service

saya lupa. Jadi, jadi apa namanya..ada Indonesian service yang siaran dalam bahasa Indonesia, kemudian ada semacam Mandarin Service, ada Persian Service, ada Urdu Service, Afghanistan Service, dan macam-macam gitu, dan saya di Indonesian service, di bahasa Indonesia.

Nah di VOA Indonesia sendiri yang pertama ada..yang awalnya itu berdiri hanya radio, divisi radio kemudian sekitar tahun 90-an itu kita bikin divisi TV, dimana saya berada.

*Video terputus*

Khususnya kaum milenial ini, kebutuhan semua, beritanya itu mereka dapatkan dari social media..digital ya..untuk itu kita juga masuk ke situ untuk bisa lebih menjangkau audiens kita lewat sosial media kita.

2. Setelah terbentuknya platform digital VOA Indonesia ini ada divisi khusus nggak Mas terkait, misalnya tim media sosial atau tim visual-nya? Sebenarnya ada divisi apa saja sih Mas di VOA Indonesia?

Kalau divisi besarnya sih hanya tiga itu ya, ada radio, TV, dan digital. Digital itu mereka yang meng-handle website VOA dan social media VOA, baik Instagram maupun Facebook, ataupun Twitter.

Jadi mereka meng-handle semua, baik itu artikel-artikel berita web, maupun web clip web clip yang ditayangkan di Instagram atau Facebook seperti itu.

VOA memiliki divisi radio, TV, dan

digital

3

3. Jadi Mas ini dari divisi TV ya?

Saya..ya..saya secara definitif dari divisi TV, walau kadang-kadang saya diperbantukan di tim digital juga.

4. Sebenarnya bagaimana sih divisi digital VOA bersinergi dengan divisi lainnya? misalnya dari divisi TV ke divisi digital? terus ada distribusi konten nggak Mas antara divisi satu dengan divisi lainnya?

Ya..meskipun ada tiga divisi, sebenarnya kita semuanya berawal dari..hmm..rapat redaksi, jadi dari satu rapat redaksi. Jadi dalam setiap ada apa namanya..ada konten atau ada berita itu semuanya disebarkan dan akan kita distribusikan ke masing-masing outlet, baik itu audionya untuk teman-teman di radio, audio-visualnya untuk teman-teman-teman-teman di TV dan artikelnya untuk web, dan kemudian adaptasi visual untuk di Instagram. Hmm..biasanya, karena dimensi untuk TV dan Instagram kan berbeda, kalau di TV kita pakai 16:9 seperti TV yang biasa kita lihat, tapi kalau untuk di medsos kita pakai dimensi..apa namanya, Handphone, portrait gitu tapi ya square..jadi kita adaptasi aja.

Ada distribusi konten antar divisi

yang dibedakan dalam format video yang menyesuaikan

platform masing-masing

2,3,5

5. Tergantung platform-nya ya mas?

Ya..hanya platformnya disesuaikan dengan platformnya, kemudian durasinya pun..kalau di Instagram kan nggak panjang, mungkin sekitar 1 menit sampai dengan 1 setengah menit. Jadi kalau misalnya ada liputan TV itu 3 menit gitu..nanti kalau di adaptasi untuk teman-teman web, dia akan mengadaptasinya dengan durasi yang lebih pendek dan dimensi yang sesuai dengan outlet mereka di Instagram.

6. Sebenarnya, yang menjadi fokus utama di VOA Indonesian lebih mengarah ke program TV/Radio/Digital Mas? atau semua di sama-ratakan?

Saya rasa sih semua ya..dari sejak awalnya kita mencoba untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi gitu, jaman era dulu, ketika masih era radio kita fokusnya ke radio, ketika era televisi, kita juga masuk ke televisi dan kemudian sekarang era internet, kita juga contribute di era internet juga gitu, jadi ya semuanya tetap memiliki porsi yang sama.

VOA memberikan porsi yang sama pada setiap program

VOA mengikuti era perkembangan

zaman

1

2,4

7. VOA Indonesia ini kan ada di YouTube, Facebook, Twitter, dan Instagram ya Mas?

Ya betul..

VOA memanfaatkan 4 platform media

sosial 8. Kalau diantara keempat itu sebenarnya ada

yang menjadi fokus utama nggak Mas? atau lagi-lagi, semua disamaratakan juga?

Hmm..kalau dibilang fokus utama mungkin..lebih tepatnya begini, karena kita masing-masing untuk karakter audiens kita di YouTube atau di Instagram atau di Facebook itu beda-beda, gitu ya..itu beda beda. Jadi kita ya..seperti misalnya yang paling banyak, salah-satu media sosial VOA yang paling banyak follower-nya mungkin Facebook. Itu sekitar di atas enam juta lebih follower-nya, tapi kalau dilihat keaktifannya mungkin tidak terlalu aktif di enam setengah juta itu..yang justru aktif mungkin di Instagram. Di Instagram mungkin nggak sebanyak Facebook, tapi sangat aktif audiensnya.

Karakteristik audiens di masing-masing

platform digital berbeda

4

9. Mas tahu nggak strategi apa sih yang dibangun oleh VOA, bisa sampai akhirnya, Instagram VOA ini kan saya melihat interaktivitasnya juga

cukup tinggi dan audience engagement-nya juga cukup tinggi, ada interaksi antara VOA dengan si followers-nya ini, jadi bagaimana Mas? apa mungkin di Facebook kurang interaktivitas?

Kalau untuk menjaga..menjaga hubungan kita dengan audiens kita di social media, kita..ini yang saya tahu ya, saya tidak tahu strategi persisnya seperti apa, yang kita tahu, untuk tetap ada engagement dari VOA untuk apa..dengan audiens ya, misalnya dengan memberi update satu jam sekali atau 30 menit sekali, update baik itu berita ataupun web clip atau video pendek dari VOA, sehingga mereka..apa istilahnya, selalu ada update dalam rentang waktu tertentu, tidak sampai putus, nggak ada kabar atau nggak ada update seperti itu, jadi kita untuk menjaga..menjaga apa namanya, menjaga engagement, kita tetap mengupdate informasi, di masing-masing platform itu tadi dalam rentang waktu tertentu.

Salah satu strategi VOA dalam meningkatkan

audience engagement di Instagram adalah dengan memberikan

update secara rutin kepada audiens

4,5

10. Baik, selanjutnya, di VOA, Mas mengadakan

Dokumen terkait