• Tidak ada hasil yang ditemukan

II. PROFIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

2.10. Pertanian

Komoditi yang dihasilkan Kabupaten Pesisir Selatan dari pertanian dirinci dalam beberapa jenis yaitu tanaman pangan (padi dan palawija), hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan.

2.10.1 Pertanian Tanaman Pangan

Tanaman pangan yang relatif luas diusahakan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah padi dan jagung. Terhadap 7 komoditas tanaman pangan, kontribusi luas panen padi terhadap luas panen 7

17 tanaman pangan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah 82% dengan jumlah produksi sebanyak 62327 ton. Sedangkan luas panen jagung mempunyai kontribusi terhadap luas panen 7 tanaman pangan di Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 17% dengan jumlah produksi sebesar 12.916 ton. Secara rinci luas panen dan produksi 7 komoditas tanaman pangan disajikan pada Tabel 2.8.

Tabel 2.8 Keragaan Pengusahaan Tanaman Pangan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 dan Perhitungan Location Quotient

Komoditas Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan LQ

Ha % Ha % 1. Padi 5.890,0 94,8 62327,0 82,0 1,16 2. Jagung 245,0 3,9 12916,0 17,0 0,23 3. Ubi 42,0 0,7 433,0 0,6 1,19 4. Ubi Jalar 3,0 0,0 24,0 0,0 1,53 5. Kacang Kedelai 0,0 0,0 0,0 0,0 0,00 6. Kacang Tanah 24,0 0,4 275,0 0,4 1,07 7. Kacang Hijau 10,0 0,2 44,0 0,1 2,78 Jumlah 6.214,0 100,0 76.019,0 100,0 Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

Di Kecamatan Sutera, luas tanaman padi mempunyai kontribusi sebesar 94,8% lebih besar dari jagung yang hanya 3,9%. Hasil perhitungan Location Quotient (LQ) menunjukkan bahwa komoditas padi mempunyai nilai 1,16. Hal ini menunjukkan bahwa padi merupakan komoditas basis di Kecamatan Sutera.

Untuk melengkapi analisis LQ dilakukan penghitungan Shift-share analysis (SSA). Analisis SSA merupakan teknik analisis untuk memahami pergeseran struktur aktifitas dalam hal ini pengusahaan

18

komoditi di suatu lokasi tertentu dibandingkan dengan suatu referensi (dengan cakupan wilayah lebih luas) dalam dua titik waktu. Pemahaman struktur aktifitas dari hasil analisis Shift-share juga menjelaskan kemampuan berkompetisi (competitiveness) aktifitas tertentu di suatu wilayah secara dinamis atau perubahan aktifitas dalam cakupan wilayah lebih luas. aktifitas yang memiliki keunggulan kompetitif berarti di dalamnya memiliki lingkungan yang kondusif bagi aktifitas yang bersangkutan.

Komponen differensial menjelaskan bagaimana tingkat kompetisi (competitiveness) suatu aktifitas dalam hal ini pengembangan komoditi tertentu dibandingkan dengan pertumbuhan total pengembangan komoditi tersebut dalam wilayah. Komponen ini juga menggambarkan dinamika (keunggulan/ketidakunggulan) pengembangan komoditi tertentu di sub wilayah tertentu terhadap pengembangan komoditi tersebut di sub wilayah lain.

Data yang dipergunakan untuk analisis SSA adalah data pengusahaan komoditas tanaman pangan di Kecamatan Sutera dan Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2011 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2012) dan 2015 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016). Hasil perhitungan SSA menunjukkan bahwa tidak ada pengembangan komoditas pangan di Kecamatan Sutera yang laju pertumbuhannya melebihi laju pertumbuhan di Kabupaten Pesisir Selatan (Tabel Lampiran 1).

19 Gambar 2.1 Luas Panen (Ha) Padi Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesisir

20

2.10.2. Pertanian Tanaman Buah-Buahan (Tahunan)

Pengusahaan tanaman buah-buahan disajikan hanya dalam 8 jenis tanaman yang mempunyai jumlah pohon yang telah menghasilkan buah lebih dari 100.000 pohon. Dari jumlah pohon komoditas buah-buahan yang mempunyai kontribusi besar di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Pisang (63,11%) dan Durian (12,5%). Secara rinci jumlah pohon dari 8 komoditas buah-buahan disajikan pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9 Keragaan Pengusahaan Komoditas Buah-Buahan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 dan Perhitungan Location Quotient

Komoditas Kec. Sutera

Kab. Pesisir Selatan LQ Pohon % Pohon % 1. Alpukat 64 0,2 947 0,3 0,56 2. Manggis 320 1,0 1.429 0,5 1,87 3. Durian 620 1,9 33.896 12,5 0,15 4. Jeruk 11.608 35,8 13.634 5,0 7,11 5. Rambutan 0 0,0 30.736 11,4 0,00 6. Pepaya 635 2,0 6162 2,3 0,86 7. Pisang 19.150 59,1 170.789 63,1 0,94 8. Salak 0 0,0 13.078 4,8 0,00 Jumlah 32.397 100,0 27.0671 100,0 Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

Di Kecamatan Sutera, jumlah panen (pohon) komoditi buah-buahan yang mempunyai kontribusi besar adalah Pisang (59,1%) dan Jeruk (35,8,7%). Hasil LQ yang bernilai > 1 adalah jeruk (7,11) dan Manggis (1,87). Hal ini menunjukkan bahwa untuk komoditas buah-buahan yaitu Jeruk dan Manggis merupakan komoditas basis di Kecamatan Sutera.

21 Gambar 2.2 Luas Panen (Pohon) Jeruk Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesisir

22

2.10.1 Pertanian Tanaman Hortikultura Semusim (Sayuran)

Pengusahaan tanaman hortikultura semusim disajikan hanya dalam 7 jenis tanaman yang dalam Kabupaten Dalam Angka Tahun 2016 mempunyai luas panen lebih dari 500 ha. Pengusahaan tanaman hortikultura semusim tersebut tersebar di Kecamatan Sutera, dan beberapa tanaman hortikultura semusim lainnya seperti disajikan pada Tabel 2.10. Tabel 2.10 Luas Panen 7 Jenis Tanaman Hortikultura Semusim di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 dan Perhitungan Location Quotient

Komoditas Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan LQ

Ha % Ha % 1. Cabe 51 35,7 338 33,8 1,05 2. Terung 21 14,7 175 17,5 0,84 3. Bayam 16 11,2 123 12,3 0,91 4. Bawang Merah 3 2,1 31 3,1 0,68 5. Kangkung 23 16,1 144 14,4 1,12 6. Mentimun 29 20,3 186 18,6 1,09 7. tomat 0 0,0 2 0,2 0,00 Jumlah 143 100,0 999 100,0

Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

Luas tanam cabe, mentimun, terung, bayam, dan tomat di Kabupaten Pesisir Selatan dalam 7 komoditas hortikultura tersebut mempunyai kontribusi di atas 10%. Sedangkan di Kecamatan Sutera, kontribusi komoditas hortikultura yang di atas 10% adalah Cabe, Mentimun, Terung, dan Bayam.

Berdasarkan nilai LQ, beberapa komoditas yang merupakan komoditas hortikultura semusim basis di Kecamatan Sutera adalah cabe, kankung, dan mentimun. Namun demikian jika dikaitkan dengan kontribusinya, cabe dan mentimun nampaknya menjadi komoditas unggulan bagi petani di Kecamatan Sutera.

23 Gambar 2.3 Luas Panen (Ha) Cabe Menurut Kecamatan di Kabupaten Pesisir

24

2.10.4. Perkebunan

Pengusahaan tanaman perkebunan disajikan hanya dalam 8 jenis tanaman. Pengusahaan tanaman perkebunan tersebut tersebar hampir ke semua wilayah kecamatan. Luas pengusahaan tanaman perkebunan disajikan pada Tabel 2.11.

Tabel 2.11 Luas 8 Tanaman Perkebunan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 dan Perhitungan Location Quotient

Komoditas Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan LQ

Ha % Ha % 1. Kopi 28 0,5 1.156 2,1 0,26 2. Kayu Manis 9 0,2 1.138 2,1 0,09 3. Kelapa 1.075 21,0 33.374 60,1 0,35 4. Pala 84 1,6 1.056 1,9 0,86 5. Gambir 3.757 73,6 14.314 25,8 2,85 6. Coklat 97 1,9 2.569 4,6 0,41 7. Cengkeh 23 0,5 716 1,3 0,35 8. Pinang 35 0,7 1.186 2,1 0,32 Jumlah 5.108 100,0 55.509 100,0 Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

Dari luas tanam komoditas perkebunan yang mempunyai kontribusi besar di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kelapa (60,1%), dan Gambir (25,8%). Sedangkan di Kecamatan Sutera, kontribusi komoditas perkebunan yang diatas 10% adalah Gambir (73,6%), dan kelapa (21%). Hasil perhitungan LQ > 1, menunjukkan bahwa Gambir merupakan komoditas perkebunan basis di Kecamatan Sutera.

Untuk komoditas perkebunan tersedia data berbasis kecamatan pada tahun 2011 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2012) dan 2015 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016). Hasil perhitungan SSA menunjukkan bahwa pengembangan komoditas perkebunan di Kecamatan Sutera yang laju perkembangannya lebih besardibandingkan dengan Kabupaten Pesisir Selatan adalah cengkeh dan pala. Namun demikian cengkeh dan pala kontribusinya terhadap pengusahaan komoditas perkebunan relatif kecil yaitu kurang dari 2% (Tabel 2.11 dab Lampiran 2).

25 Gambar 2.4 Luas Panen (Ha) Perkebunan Gambir Menurut Kecamatan di

26

2.10.5. Peternakan

Populasi ternak besar di Kabupaten Pesisir Selatan didominasi oleh ternak sapi perah (61,6%) dan kambing (32%). Sedangkan untuk ternak unggas, populasi ayam buras mendominasi jumlah ternak unggas di Kabupaten Pesisir Selatan dengan 491.192 ekor. Secara rinci populasi ternak dan kontribusinya di Kabupaten Pesisir Selatan disajikan pada Tabel 2.12.

Tabel 2.12 Populasi Ternak di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 Jenis Ternak Kec. Sutera Kab. Pesisir Selatan LQ

Ekor % Ekor %

Ternak Besar dan Kecil

1. Sapi Perah 10.015 72,3 80.146 61,6 1,17 2. Kuda 0 0,0 21 0,0 0,00 3. kerbau 765 5,5 8.271 6,4 0,87 4. Kambing 3.069 22,2 41.669 32,0 0,69 Jumlah 13.849 100,0 130.107 100,0 Ternak Unggas 1. Ayam Buras 45.783 59,7 779.819 49,8 1,20 2. Ayam Pedaging 20.700 27,0 552.500 35,3 0,35 3. Ayam Petelur 5.400 7,0 83.300 5,4 0,59 4. Itik 4.811 6,3 147.921 9,4 0,31 Jumlah 76.694 100,0 1.565.540 100,0

Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

Di Kecamatan Sutera, kontribusi populasi ternak besar dan kecil yang besar adalah sapi (72,3%) dan kambing (22,2%). Ternak sapi selain mempunyai kontribusi besar, hasil perhitungan LQ mempunyai nilai LQ > 1. Sehingga sapi merupakan jenis ternak basis di Kecamatan Sutera. Untuk ternak unggas, populasi ayam buras di Kecamatan Sutera besar yaitu 59,7% dan mempunyai nilai LQ > 1, sehingga ayam buras merupakan ternak unggas basis di Kecamatan Sutera. Untuk jenis ternak besar dan kecil tersedia data berbasis kecamatan pada tahun 2011 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2012) dan 2015 (Kab. Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016). Hasil perhitungan SSA menunjukkan bahwa laju pertumbuhan ternak besar dan kecil di Kecamatan Sutera lebih rendah dibandingkan dengan di Kabupaten Pesisir Selatan dan nilai differensial juga negatif (Tabel Lampiran 3).

27 Gambar 2.5 Jumlah Populasi (Ekor) Ternak Sapi Menurut Kecamatan di

28

2.10.6. Perikanan

Perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari perikanan laut, sungai, dan kolam. Kondisi tahun 2015 menunjukkan bahwa perikanan laut mempunyai kontribusi terbesar yaitu 82,2% dari produksi ikan di Kabupaten Pesisir Selatan. Secara rinci produksi perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan disajikan pada Tabel 2.13.

Tabel 2.13 Produksi Perikanan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Jenis Perikanan Produksi (Ton) Kontribusi (%)

1. Laut 36.385,44 82,2

2. Sungai 334,40 0,8

3. Kolam 7.521,27 17,0

Jumlah 44.241,11 100,0

Sumber: Kabupaten Pesisir Selatan Dalam Angka, 2016.

2.10.7. Kehutanan

Luas hutan di Kabupaten Pesisir Selatan terdiri dari hutan lindung , suaka alam dan pelestarian, dan hutan produksi. Hutan produksi terdapat 3 macam yaitu hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, dan hutan produksi dapat dikonversi. Luas dan hasil hutan di Kabupaten Pesisir Selatan disajikan pada Tabel 2.14.

Tabel 2.14 Luas dan Hasil hutan di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015

Jenis Luas (ha)

1. Hutan Lindung 19.567,00

2. Suaka Alam dan Pelestarian Alam 285581

3. Hutan Produksi

a. Terbatas 53.778,00

b. Tetap 4.381,00

c. Dapat Dikonversi 28.269,00

Hasil Kayu Hutan (m3)

1. Kayu Bulat 3.135,37

2. Kayu Gergaji 1.803,89

Dokumen terkait