• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanyaan dari Ibu Kepala Dinas Koperasi: Terkait dengan musrenbang distrik dan musrenbang kampung, terkait dengan keterikatan OPD dengan kegiatan itu

terbatas. Kami didinas koperasi ataupun OPD yang tidak terikat dengan kegiatan tersebut, jadi hal-hal yang terkait dengan itu lebih dari yang kita utamakan bagaimana dengan musrenbang distrik itu ada keterlibatan OPD, sehingga kita bisa tahu kendala-kendala yang dihadapi. Kami akan tetap bangun komunikasi untuk kepentingan daerah sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah.

Jawaban dari Kepala BP4D: sesuai dengan sinergitas harus dikaji baik dengan OPD yang lain. Nanti kita koordinasikan dengan hal-hal teknis dan lain-lain agar tidak saling tumpang tindih.

Hari Kedua, 23 Mei 2018

Secara umum, materi yang disampaikan pada hari kedua adalah:

1. Integrasi TSDP ke Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Fakfak oleh Miftah Adhi Ikhsanto, SIP, Dipl. Ek, MiOP

2. Penyusunan MoU dan Peraturan Bupati tentang Bantuan Pihak Ketiga.

Pada Jam 09.23 WIT. Pengantar Materi Oleh Bapak Miftah Adhi Ikhsanto dari Kemitraan dengan materi: Integrasi TSDP ke Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah di Kabupaten Fakfak oleh Miftah Adhi Ikhsanto, SIP, Dipl. Ek, MiOP

Bagaimana supaya program ini terintegrasi, masih terdapat perbedaan pemahaman antara Tangguh LNG dan Pemerintaha Daerah misalnya Tangguh LNG mengatkan sudah memberi banyak bantuan, tapi di satu sisi Pemerintah Kabupaten mengatakan bahwa kami tidak tahu apa yang dilakukan oleh Tangguh LNG dan kalaupun itu ada.

Untuk kemudian tidak terjadi lagi persepsi yang berbeda tentang program yang akan dilakukan baik oleh Pemerintah kabupaten maupun Tangguh LNG maka harus ada kesepatakan bersama dalam bentuk MOU.

Karena selama ini Tangguh berjalan dengan TSDPnya sedangkan Pemerintah kabupaten Fakfak berjalan dengan RPJPnya sehingga menyebabkan tidak terjadinya senergitas dalam program yang di peruntukkan untuk masyarat terkena dampak ini.

Beliau menjelaskan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah, dengan menggunakan slide untuk mempermudah pemahaman peserta Loka Karya. Baik dalam memberikan contoh untuk menjelaskan Desain TSDP.

Setelah kegiatan ini kita akan menyusun substansi MOU maupun peraturan Bupati.

Untuk itu Kita harus sama-sama meluangkan waktu merumuskan hal tersebut guna mengintegrasikan program-program yang akan mau di aplikasikan. Kita juga akan melakukan pengawasan kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama

supaya integrasi itu terjadi. Dari semua itu kemudian kita akan menyediakan sistem dan integrasi pembangunan yang baik kedepan.

Di dalam mengintegrasikan program TSDP ke dalam siklus pembangunan kita akan mengawal proses ini semua mulai dari musrenbang kampung sampai musrenbang kabupaten. Tapi fokus kegiatan program kita hanya pada RENJA bukan pada RKA karena masing-masing sudah ada bagian-bagiannya tersendiri.

Untuk itu kita harus punya pemahaman yang sama agar proses integrasi bersesuai dengan apa yang kita inginkan dalam bentuk pendefinisian yang baik tentang apa yang dimaksud dengan bantuan Pihak Ke Tiga ?. Sehingga memperbudah kita nantinya dalam merumuskan apa yang menjadi prioritas program Pemerintah Kabupaten Fakfak dengan Tangguh LNG itu sendiri. Sehingga ada rasa tanggungjawab secara bersama-sama.

Pada pukul 09.50 WIT, dilanjutkan dengan penyampaian materi oleh BaBapak Ahmad Amien dari Kemitraan.

Bantuan Pihak ketiga dalam hal ini Tangguh LNG kepada Pemerintah Kabupaten Fakfak dalam bentuk apa saja.

Pada prinsipnya apapun bentuknya bantuan dari pihak ke tiga cenderung pemerintah kabupaten akan selalu menerimanya.

Sumber Pendapatan pemerintah daerah salah satunya adalah melalui dana Hibah.

Untuk itu Karena akan banyak nanti dana yang akan di terima dari pihak lain maka kita tidak hanya berpikir dari seolah-olah bantuan itu hanya bersumber dari Tangguh LNG semata. PEMDA juga berharap bahwa apapun bentuk Sumbangan dari Pihak ketiga harus jelas untuk apa dan kepada siapa diperuntukkan. Dari hal-hal itulah kita membutuhkan input atau masukan dari baBapak/ibu OPD-OPD yang ada untuk menjadi acuan dalam melakukan atau menuangkan dalam program-program atau dalam rancangan PERBUB ke depan. Untuk itu dalam sesi ini akan kita integrasikan, masukan, saran maupun usul yang telah disampaikan oleh baBapak/ibu pimpinan atau perwakilan masing-masing OPD yang ada.

Marilah kita Mencoba bersama-sama untuk mendefinisikan bantuan Pihak Ke tiga : Bapak Ikhsan : definisi sumbangan pihak ketiga bisa berupaya program atau pun pendanaan.

Bapak Latif Sueri : sumbangan dari pihak ketiga baik yang dari dunia usaha dan industri. itu yang saya ingin tambahkan. Kita harus bedakan sumbangan dari pihak ketiga yang datang dari Industri dan yang datang dari dunia Usaha.

Bapak Imran : saya hanya ingin menambahkan apa yang telah di sampaikan oleh Bapak Ikhsan bahwa harus juga sesuai dengan kebutuhan perencanaan.Barang jasa dan uang tergantung dimana bantuan itu diberikan.

Ibu Kepala Dinas Koperasi : harus ada jaringan kerjasama guna pengembangan usaha dan Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.

Biasanya bantuan Pihak Ke tiga menurut baBapak/ibu aBapakah sudah ada dalam rencana atau semacam komitmen terlebih dahulu atau bagaimana? Karena jangan sampai nanti ternyata sumbangan yang dimaksud di peroleh dengan cara memohon kepada pihak ke tiga dan sedangkan bantuan itu tanpa ada permohonan yang diajukan oleh pemerintah kabupaten tapi langsung diberikan oleh pihak ke tiga.

Bapak La Imo : kami merasa selama ini bahwa Tangguh LNG belum menjalankan kewajiban, karena kami pemerintah merasa telah memberikan wilayah ke Tangguh LNG sedangkan pihak Tangguh LNG belum menjalankan kewajiban kepada Pemerintah Daerah. Menurut saya terserah dari setiap kita untuk mencari definisi tentang Bantuan pihak Ke tiga, tapi kewajiban Tanggung LNG terhadap Pemerintah kabupaten Fakfak harus dijalankan.

Bapak Latif : yang paling penting kita harus berfikir bahwa BP Tangguh / Tangguh LNG adalah sebuah investasi daerah bukan saja investasi nasional, jadi BP Tangguh / Tangguh LNG punya kewajiban untuk membantu kita karena kita ini terkena daerah damBapak dan belum termasuk daerah penghasil. Pada dasarnya sumbangan itu adalah bantuan dalam bentuk barang atau jasa. Kalau kita melihat definisi jadi

Bantuan dapat berupa barang atau jasa yang bersumber dari kelembagaan dan mengikat para pihak.

Bapak Latif : Kita fokus di BP Tangguh / Tangguh LNG saja karena yang akan kita bicarakan disini adalah dokumen AMDAL BP Tangguh / Tangguh LNG bukan perusahaan lain.

Bapak Amien : Sepengetahuan saya kalau kita menyusun PERBUB seharusnya PERBUB ini bisa digunakan untuk semua perusahaan karena ketika ada bantuan dari perusahaan lain kita tidak harus menyusun atau membuat PERBUB yang baru lagi yang berhubungan dengan bantuan.

Bapak Latif : kayaknya dari kegiatan ini kita hanya berfokus pada perencanaan semata, padahal didalamnya harus ada pertanggungjawaban dan penganggaran itu sendiri. Usul saya jangan hanya berfokus pada perencanaan karena ini mau menuju pada definisi Bantuan pihak ke Tiga. Untuk itu jangan hanya berfokus pada perencanaan semata.

Bapak La Imo : define bantuan pihak ke Tiga adalah sumbangan yang diberikan oleh suatu lembaga, organisasi, perusahaan, badan atau lembaga lain yang tidak mengikat dan tidak memaksa dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Mungkin kita berbicara definisi, jadi menurut saya kita harus tahu ketentuan umumnya apa, mekanismenya apa, syarat-syarat apa dan serta bentuknya apa ?

Bapak Ikhsan : saya juga menambahkan kita harus tahu kapan berakhir dan kapan waktu mulai pemberian bantuan tersebut.

Dari Tangguh : yang paling penting disini adalah kita sama-sama saling memahami antara pemerintah dan kami, serta ada acuan yang jelas dan komitmennya.

Penyusunan Draft MoU dan Perbup tentang Bantuan Pihak Ketiga

Dari BP : pada prinsipnya MOU yang telah kami seBapakati dengan PEMDA itu adalah aturan yang mengikat kedua belah pihak, ada komitmen bersama untuk menjalankan

program tersebut. Yang akan ditawarkan oleh BP Tangguh ke pemerintah Daerah itu dalam bentuk apa : sesuai dengan pengalaman kita maka bentuk sumbangan yang kita lakukan yaitu berupa barang atau program.

Ibu Kepala Koperasi : Usulan saya harus ada program silang (kerjasama). Misalnya membuat pelatihan maka narasumbernya dari pihak BP Tangguh yang fasilitasi, sedangkan kami yang akan Fasilitasi Masyarakat berserta akomodasinya.

BP Tangguh : Program pengadaan listrik di rencanakan saja atau dimasukan saja karena kami BP Tangguh sudah mempunyai komitmen tentang program Papua Barat Terang tentu saja dengan cara mensuplai gas yang ada di BP Tangguh..

Bapak Latif : kalau listrik ini berkaitan dengan keadilan sosial jadi listrik atau pengadaan listrik demi berkeadilan harus dikasih masuk dalam MOU atau Program nanti.

Sedangkan Kalau berhubungan dengan MOU maka pihak ketiga itu adalah Tangguh LNG.

Bapak Imran Fatamasya : kita bicara hanya pada konteks AMDAL saja jadi kalau seperti itu kita masuk saja ke dalam batas lokasi yang terkena damBapak sehingga itu menjadi jelas.

Bapak Latif : menurut saya seharusnya kalimat kelembagaan itu diganti dengan kalimat Pihak lain diluar dunia usaha dan industri.

Bapak Amin : Untuk Mekanisme Pemberian Sumbangan Dari Pihak Ke tiga kepada Siapa Yang Menerima.

Bapak Hasan Iha : perlu kita tahu juga dari setiap OPD yang telah melakukan penjabaran dari prioritas itu seperti apa supaya kita juga tahu untuk saling melengkapi atau singkronisasi itu berjalan dengan baik. Ini kan sebagai tolak ukur atau gambaran umum yang nanti kita menentukan program bersama ini tidak keluar dari apa yang jadi pembahasan atau program yang akan atau telah dibuat atau dijalankan.

Bapak Imran Fatamasya : tolong dijelaskan dulu terintegrasi yang dimaksud itu apa?

Karena masing-masing OPD itu selama ini jalan sendiri-sendiri jadi butuh penjelasan yang lebih detail.

Bapak Miftah menjawab pertanyaan Bapak Imran : bagaimana mekanisme integrasinya : karena integrasinya di input itu berbeda karena sumber biayanya atau pendanaannya berbeda. Yang paling mungkin ketemu di output kegiatannya.

Jam 13.15 WIT. Lanjutan Materi.

Bapak La Imo : saya lebih condong bahwa kita bahas pada suatu muara saja, misalnya Tangguh LNG dalam membuat atau memberikan bantuan selaku pihak ke Tiga seharusnya hanya lewat satu pintu saja agar lebih baik dan bagus.

Ibu Kepala Dinas Koperasi : ketika BP Tangguh punya program pembinaan di kampong Arguni dan kampong Goras, kami turut di undang, dalam hal BP Tangguh telah memberikan bantuan usaha kepada masyarakat setempat. Dan itu sudah lakukan.

Pada dasarnya adanya komunikasi yang harus terjalin dengan baik. Untuk sepengetahuan kita bersama bahwa kami dari OPD Dinas koperasi sudah berjalan dan untuk sementara belum terdapat kendala yang cukup berarti.

Bapak Joko : dalam rangka integrasi, ketika kita berbicara di kampung kita sudah memplot kegiatan yang akan atau sedang dilakukan oleh Bp Tangguh terhadap Kampung maupun kepada Pemerintah daerah. OPD-OPD yang hadir dalam kegiatan ini kemudian harus mampu mengarahkan dengan baik agar terjalin senergitas. Kalau kita petakan BP Tangguh akan hanya berfokus pada wilayah kokas, arguni, dan mbahamdandara. Tidak bisa kegiatan yang dilakukan oleh kampung langsung meminta ke BP Tangguh. Karena ada program yang telah dibuat atau dirancang oleh BP Tangguh untuk kampung-kampungg yang masuk di daerah AMDAL tersebut. Kita juga harus mampu memilah-milah BP Tangguh melakukan apa?, kampung melakukan apa?, serta pemerintah melakukan apa? Kita tidak bisa membuat progam yang keluar dari

keseBapakatan bersama yang telah dibuat pada tingkatan bawah dalam hal ini kampung.

Bapak Manu dari BP Tangguh : yang jelas kita biasa berprinsip kalau berbicara dengan masyarakat kita selalu di wanti-wanti untuk tidak memberikan atau membuat janji.

Setiap kampung yang terkena damBapak kita selalu membuat program sosial bersama, kita duduk bersama mereka untuk mengetahui kebutuhan mereka. Disamping itu Kita lihat juga kekuatan dulu sesuai dengan amdal yang telah ada. Karena Jangan sampai masyarakat melihat BP Tangguh dan PEMDA seolah berjalan sendiri-sendiri dalam mengaplikasikan program.

Ibu Mila Bauw dari Tangguh LNG : Apa yang disampaikan oleh Bapak manu itu benar, di kami sebelum membuat program itu harus benar-benar dilaksanakan ke depannya.

Pengalaman kami bahwa selama ini belum terlibat langsung dalam pembuatan program bersama pemerintah karena berbeda dari sisi waktu dan juga kita tidak sama dalam sisi program itu sendiri. Perbedaan waktu-waktu tersebutlah yang membuat kami sangat sulit untuk hadir dalam Musrenbang. Yang terjadi selama ini kami jalan sendiri untuk menjalankan program di kampung. Kami juga selalu menerima masukan bahwa apa yang kami lakukan ini tidak diketahui atau tanpa sepengetahuan dari pihak pemerintah kabupaten tapi kalau pada pemerintahan distrik dan pemerintahan kampung kami selalu melibatkan mereka. Kami juga sangat berharap bahwa kedepan dalam menjalankan program harus melewati satu pintu yaitu musrenbang pada semua level.

Bapak Latif : semua kegiatan ynag dilakukan oleh siapa pun itu terdapat dalam RPJM.

Kita bicara program tahunan kita menyusun RPJMK dan Menyusun APBK, kita kan selalu terlambat. Apa yang dilakukan oleh Bapak Manu dan Ibu mila ini tinggal di sinergiskan saja karena kalau kita menunggu pasti tidak bisa. Sehingga waktunya tepat jadi janji-janji dari BP Tangguh masuk atau dilaksanakan tapi tanggung jawab ada pada pihak pemerintah.

Bapak Joko : apa yang dilakukan oleh BP Tangguh selama ini di luar sepengetahuan Pemerintah daerah, maksud saya secara aturan tidak masuk karena tidak terurai

didalam APBK. Jadi Ibu Mila sampaikan ke depan tidak kayak begitu karena kita harus patuh pada pemeritah daerah. Agar itu semua tercatat dalam pemerintahan walaupun itu program hanya numpang lewat semata. Saya berpikir tidak boleh kita duduk-duduk sendiri untuk bicara program karena harus duduk bersama dengan pemerintah yang ada.

Bapak Manu : saya pikir arah diskusi ini semakin mengerucut, kedepan kita akan bikin satu model dari tingkat kampung, distrik sampai kabupaten. Tugas kita bagaimana membenahi ini semua untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Jadi untuk kawasan bisa tidak kita berfikir adanya forum multi kepentingan, bisa tidak pemda buat konsep tentang itu hadirkan skk migas, pemda dan bp sendiri.

Bapak Imran : saya sarankan kalau bisa 2018 ini selesai lebaran nanti kita mulai lagi bentuk tim untuk turun di kawasan itu untuk lebih mengurai mana tanggung jawab BP Tangguh dan yang menjadi tanggung jawab Pemerintah. Bapak manu harus membentuk Tim untuk kita sama-sama turun di kampung-kampung. Ada 2 hal yang bias dilakukan dalam upaya mengintegrasikan program ke dalam program kita. Coba kita susun lagi perencanaan yang cukup besar yaitu tentang isu kawasan. Marilah kita bahas khusus lagi tentang isu kawasan ini karena damBapaknya cukup luas.

Bapak Ikhsan : harus ada singkronisasi program yang BP Tangguh buat dan Pemerintah buat. Tetapi saya kira gambaran tentang program itu perlu. Misalnya setiap tanggal 31 januari seluruh kampung harus sudah melakukan musrenbang kampung. Semua ini masuk dalam laporan kita dalam APBD termasuk didalamnya sumbangan pihak ke tiga.

Semua sumber dana harus tercatat karena bagian dari target visi misi pemerintahan dan untuk menunjang dalam pelaporan itu sendiri.

Bapak hasan Iha : kalau memang dana ini dikucurkan ke kampung nanti dia pertanggung jawabkan bisa melalui distrik sehingga laporan nya itu ada dilaporan tahunan distrik.

Bapak Ahmad Amien Memfasilitasi Penyusunan MoU dan Perbup tentang Bantuan Pihak Ketiga.

Bapak Pascalis Perwakilan BP Tangguh untuk pernyataan singkat sebelum menutup kegiatan : beliau menyambung materi kemarin : saya penuhi janji saya untuk melengkapi persentasi kemarin. Mengenai perkembangan abdet terkini Tangguh LNG, di Tangguh LNG itu berbagai macam tim, kami tim yang bekerja di luar pagar. Tapi kami semua satu tim baik diluar pagar maupun di dalam pagar. Pengembangan Train III itu 75% untuk kebutuhan dalam Negeri. Masyarakat harus siap menyambut perkembangan yang sangat pesat. Pengembangan train ke depan itu ada di daerah Kabupaten Fakfak jadi dari awal fakfak sudah dilibatkan.

Saya mewakili BP Tangguh mengucapkan terimakasih banyak atas peran Bapa/Ibu dalam kegiatan ini, kami memohon maaf kalau ada kesalahan.

Bapak dr. Pascalis Taa sedang Memberikan Paparan tentang Tangguh Sustainable Development Program

Pukul 15.00 WIT. Penutupan

Penutupan kegiatan dilakukan oleh Bapak Joko Purnomo selaku Aisten 1 Pemerintah Kabupaten Fakfak.

Bapak Joko Purnomo: izinkan saya memohon maaf atas nama baBapak wakil bupati karena beliau tidak bisa menutup kegiatan ini.

Sebelum saya menutup saya sampaikan bahwa mengenai batas itu ada di tanah rata atau yang terdapat padang itu yang harus di seBapakati nanti itu urusan pemerintah bukan urusan perusahaan. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan ini akan terbentuk tim kerja karena kita telah seBapakati, nanti kita buat MOU untuk peran masing-masing. Setelah MOU jadi sudah ada rancangan peraturan bupati tentang sistem keterlibatan Tangguh LNG di pemerintahan Fakfak. Konsentrasi kita di tahun ini di

distrik arguni. Bapak Pascalis selaku perwakilan BP Tangguh akan buat tim untuk kita sama-sama turun ke distrik yang masuk damBapak. Kita harus berkomitmen mudah-mudahan pimpinan OPD kedepan untuk tidak melibatkan asisten yang tidak punya andil dalam mengambil keputusan. Saya juga punya ketakutan jangan sampai yang terjadi seperti di sulsel ada perusahaan Migas tapi tenyata kampung-kampung disekitarnya masih menggunakan lilin. Terimakasih.

Penutupan Kegiatan Kegiatan Loka Karya Musrenbang dan Integrasi Community Driven Program ke Dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan pada Level Distrik dan Level Kampung di Kabupaten Fakfak

Lampiran Daftar Hadir Peserta:

Dokumen terkait