• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil Penelitian

2) Pertemuan Kedua

Pertemuan kedua siklus II, dilaksanakan pada hari Senin, 10 Mei 2010, diikuti oleh 27 siswa terdiri dari 16 siswa perempuan, 11 siswa laki-laki.

Alokasi waktu yang digunakan 3 x 35 menit (11 x pertemuan). Aspek yang dibahas keterampilan berbicara mengenai persoalan faktual dengan menggunakan gambar seri Akibat Jajan Sembarangan. Adapun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.

a) Tahap Awal

(1) Berdoa dan absensi

(2) Menciptakan situasi pembelajaran yang konsudif untuk membangkitkan minat belajar siswa.

(3) Tanya jawab yang mengarah pada materi tentang Akibat Jajan Sembarangan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id (4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran keterampilan berbicara

yaitu memberi komentar persoalan faktual disertai alasan yang logis.

Waktu yang digunakan untuk tahap pendahuluan 10 menit. b) Tahap Inti

(1) Guru memaparkan peraga media gambar seri dengan tema kesehatan tentang Akibat Jajan Sembarangan.

(2) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru, kegiatan yang akan dilakukan siswa.

(3) Siswa menjelaskan masalah yang ada pada individu seri Akibat Jajan Sembarangan secara individu ke depan kelas.

(4) Siswa yang lain menanggapi pada selembar kertas tanggapan siswa.

(5) Siswa membuat kesimpulan hasil komentar berdasarkan tanggapan-tanggapan yang telah dibuat siswa dengan bimbingan guru.

Waktu yang digunakan untuk kegiatan inti selama 85 menit. c) Tahap Akhir

Sebagai tindak lanjut, guru memberi penguatan untuk menjaga kesehatan pribadi. Waktu yang digunakan untuk kegiatan akhir 10 menit.

c. Observasi Siklus II

Pengamatan pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara kolaboratif dengan teman sejawat menggunakan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada pembelajaran tindakan siklus II dapat diperoleh hasil bahwa siswa sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Selain itu anak kelihatan lebih aktif dan serius dalam mengerjakan tugas. Ketika kelihatan lancar, lafalnya baik, tata bahasanya juga baik dan pemahaman isi gambar juga baik. Serta dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id menyimak dan menanggapi komentar yang dikemukakan teman, anak juga tertlihat sungguh-sungguh.

Berdasarkan data di lapangan jumlah siswa ada 27 anak, yang terdiri dari 16 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki.

Data-data observasi pada siklus II, selama dua kali pertemuan diperoleh hasil observasi sebagai berikut (lihat lampiran 18).

1) Siswa yang aktif selama pembelajaran berlangsung sebanyak 79,15%, sedangkan 20,85% masih kurang aktif. Hasil ini sudah meningkat dibandingkan dengan siklus I.

2) Siswa yang memberi komentar di depan kelas dengan serius sebanyak 69,6%, 30,4% hasil kurang serius. Hasil ini sudah lebih baik dibandingkan dengan siklus I.

Adapun hasil unjuk kerja siswa yang berlangsung pada siklus II selama dua kali pertemua diperoleh hasil sebagai berikut (lihat lampiran 21).

a. Seluruh siswa sudah melakukan ketrampilan berbicara pada aspek lafal, 8 siswa yang berbicara dengan lafal baik sekali, 11 siswa yang berbicara dengan lafal sedang dan 8 siswa berbicara dengan lafal kurang.

b. Dari segi kelancaran saat berbicara ada 1 siswa dengan alur runtut dan lancar, 25 siswa dengan alur dan kelancaran sedang, 1 siswa kurang lancar.

c. Dari segi tata bahasa, ada 1 siswa yang menggunakan tata bahasa yang tepat, 19 siswa dengan menggunakan tata bahasa sedang, 7 siswa masih kurang.

d. Dari segi pemahaman pada gambar seri, 1 siswa yang mampu mengungkapkan ide-ide/gagasan-gagasan dalam gambar seri dengan baik sekali, 8 siswa mampu memahami dalam taraf baik, 18 siswa mampu memahami dalam taraf sedang.

Dari hasil unjuk kerja secara kseluruhan siswa yang sudah mampu mencapai batas ketuntasam yaitu nilai 65 ke atas sebanyak 21 siswa atau 77,8%, 6 siswa mendapat nilai di bawah 65 (lihat lampiran 21).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Adapun hasil unjuk kerja keterampilan berbicara terlihat pada tabel 2 dan grafik 4.

Berikut tabel yang menunjukkan nilai keterampilan berbicara siklus 2 (lihat lampiran 21). No Interval Frekuensi 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 1 – 10 11 – 20 21 – 30 31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90 91 – 100 0 0 0 0 0 5 6 11 5 0 Jumlah 27

Tabel 2 Nilai Keterampilan Berbicara Siklus II (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)

Keterampilan berbicara Siklus II

Gambar 4: Grafik Keterampilan Berbicara Siklus II (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)

0 2 4 6 8 10 12 1-10 11-20 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 Nilai S is w a

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id d. Refleksi Siklus II

Peneliti bersama teman sejawat mendiskusikan hasil proses pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri Akibat Jajan Sembarangan. Untuk penelitian tindakan siklus II dilaksanakan 2x pertemuan yaitu pada hari Senin, 3 Mei 2010 dan Senin, 10 Mei 2010.

Kekurangan dari tindakan siklus II ini masih ada yaitu tingkat keseriusan masih kurang tetapi pada prinsipnya sudah terjadi peningkatan dan sudah mencapai KKM 65 yaitu tercapai 69,6. Tugas memberi komentar ke depan kelas dilakukan dengan sungguh-sungguh. Siswa yang lain dalam menanggapi komentar dari teman yang tampil di depan juga dilakukan dengan sungguh-sungguh. Selain itu hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan yaitu tercapai 77,8% dan rata-rata 72,7 dari KKM 65. Sehingga dalam siklus 2 ini mampu meningkatkan hasil ketrampilan berbicara dengan menggunakan gambar seri. Untuk itu tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya.

e. Kendala dan masalah yang muncul dalam pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II

- Sebagian siswa dalam memberi komentar di depan kelas, suaranya masih kurang jelas/keras. Hal ini disebabkan anak merasa malu/kurang percaya diri. Walaupun guru sudah memberi pengarahan, motivasi/dorongan supaya anak untuk berani maju ke depan kelas. Di sinilah kendala yang masih dihadapi.

f. Rancangan strategi penyelesaian masalah dan langkah-langkah implementasi strategi penyelesaian masalah dalam siklus II

- Memberi motivasi/dorongan sehingga anak lebih percaya diri dan berani mengungkapkan ide-ide/gagasan-gagasan secara lisan dengan media gambar seri.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id C. Pembahasan

Berdasarkan hasil pelaksanaan pada siklus I dan siklus II dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan keaktifan dalam pembelajaran keterampilan berbicara dan peningkatan hasil keterampilan berbicara pada pelajaran bahasa Indonesia dengan media gambar seri. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam 4 tahap yaitu: 1) Perencanaan tindakan; 2) Pelaksanaan tindakan; 3) Observasi; 4) Refleksi.

Adapun deskripsi hasil penelitian dari siklus I sampai siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:

Sebelum dilaksanakan tindakan, terlebih dahulu dilaksanakan observasi untuk mengetahui keterampilan berbicara siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun. Ternyata diperoleh hasil bahwa keterampilan berbicara SD Negeri 3 Wirun pada kelas V masih tergolong rendah. Oleh karena itu peneliti mengadakan diskusi dengan teman sejawat untuk mencari solusi guna mengatasi masalah tersebut sebagai solusi digunakan media gambar seri dalam pembelajaran keterampilan berbicara dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut.

Gambar seri merupakan media yang bersifat konkrit, dapat mengatasi batasan ruang dan waktu, dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita, dapat memperjelas masalah dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja. Sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman, harganya murah dan gampang didapat serta digunakan tanpa peralatan.

Selanjutnya peneliti menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) guna melaksanakan siklus I. Materi untuk siklus I yaitu keterampilan berbicara untuk menanggapi persoalan faktual secara lisan. Adapun persoalan tersebut tentang Bahaya Nyamuk Aedes Aegypti. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pembelajaran keterampilan berbicara pada siklus I masih terdapat kekurangan-kekurangan, diantaranya siswa masih terlihat kurang aktif dalam pembelajaran. Hal ini terlihat pada waktu diskusi kelompok, sebagian siswa terlihat pasif.kemungkinan dalam kerja kelompok mengandalkan pada teman yang lebih mampu dan pandai.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id Jadi pada saat berdiskusi dalam kelompok hanya 1-2 anak yang aktif kerja. Dan ketika maju ke depan kelas secara individu untuk menanggapi persoalan faktual secara lisan, anak merasa ragu, grogi dan takut.

Berdasarkan kekurangan dan kelemahan itu, peneliti dengan teman sejawat mencari solusi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Maka disusunlah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. Dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dibuat, dilaksanakan tindakan siklus II. Dalam siklus II siswa secara individu diminta untuk menanggapi persoalan faktual secara lisan. Hal ini demaksudkan untuk mengaktifkan siswa, selain itu untuk menggali ide, gagasan siswa lebih maksimal. Guru juga berusaha mengkondisikan kelas sehingga siswa dapat lebih mudah mengungkapkan ide, gagasan secara lisan.

Adapun hasil pengamatan keterampilan berbicara pada masing-masing siklus dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

No Unsur yang diamati

Persentase capaian Pratindakan Siklus I Siklus II 1 2 Rata-rata 1 2 Rata-rata 1. Jumlah siswa yang

aktif

29,6 40,7 45,8 43,25 73,1 85,2 79,15

2. Jumlah siswa yang kurang aktif.

70,4 59,3 59,2 56,75 26,9 14,8 20,85

3. Jumlah siswa yang tidak aktif

0 0 0 0 0 0 0

4. Jumlah siswa yang serius

25,9 25,9 33,3 29,6 57,7 81,5 69,6

5. Jumlah siswa kurang serius

74,1 74,1 66,7 70,4 42,3 18,5 30,4

6. Jumlah siswa yang tidak serius

0 0 0 0 0 0 0

Tabel 3. Persentase Ketercapaian Keaktifan Belajar Siswa (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id No

Hasil Keterampilan Berbicara Aspek Pencapaian hasil

keterampilan berbicara

Kondisi awal

Siklus I Siklus II

1. Jumlah siswa yang mendapat

nilai di bawah 65 17 15 6

2. Jumlah siswa yang mendapat

nilai 65 ke atas 10 12 21

3. Rerata 60,6 61,89 72,7

4. Ketuntasan 37 44,4 77,8

Tabel 4. Hasil Keterampilan Berbicara (Sumber Penelitian Tindakan Kelas)

Dengan demikian dapat dikatakan pembelajaran keterampilan berbicara dengan media gambar seri pada siswa kelas V SD Negeri 3 Wirun dapat menunjukkan peningkatan hasil yang lebih baik. Berdasarkan tindakan yang dilakukan penliti telah berhasil melaksanakan pembelajaran. Keterampilan berbicara yang dapat memberi motivasi siswa dalam belajar dan keberanian siswa untuk mengungkapkan ide, gagasan secara lisan di depan kelas. Selain itu dapat juga meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran yang motivasi dan kreatif.

Dengan menggunakan gambar seri dapat meningkatkan keterampilan berbicara, dalam hal ini dapat dilihat dari indikator ketercapaian yang ditunjukkan siswa dalam aspek lafal, kelancaran, tata bahasa, pemahaman isi gambar.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id BAB V

Dokumen terkait