• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kegiatan Awal 1

4.2.3.3 Pertemuan Ketiga Siklus II

Pertemuan ketiga siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 April 2017. Perlu penulis jelaskan bahwa pertemuan ketiga siklus II ini hanya digunakan untuk mengerjakan tes evaluasi untuk menjaring hasil belajar siswa setelah model PBL diterapkan. Sebelum memulai mengerjakan tes evaluasi guru membuka kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam. Kemudian guru meminta ketua kelas untuk memimpin do’a bersama. Setelah berdo’a, guru melakukan absensi kehadiran siswa, pada pertemuan ketiga ini semua siswa kelas

4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa dapat hadir dalam kegiatan pembelajaran untuk mengerjakan tes evaluasi. Kemudian, guru mengkondisikan siswa agar siap untuk mengerjakan tes evaluasi dengan cara mengecek kerapian siswa dan mengatur tempat duduk siswa.

Guru menjelaskan terlebih dahulu prosedur mengerjakan tes evaluasi. Siswa diberikan lembar soal. Soal berjumlah 25 soal yang berupa pilihan ganda dan diberikan waktu 30 menit untuk mengerjakan soal tes evaluasi. Sebelum mengerjakan siswa dipandu guru untuk menuliskan identitas pada lembar soal dan lembar jawaban. Adapun hasil tindakan pada siklus II ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Sebelum menyusun tabel, penulis terlebih dahulu menentukan interval nilai siswa dengan langkah sebagai berikut:

Banyaknya kelas = 1 + 3,3 x log .n = 1 + 3,3 x log 29 = 1 + 3,3 x 1,462 = 5,83 = 6 Interval (i)

Hasil distribusi frekuensi nilai hasil belajar siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada siklus II dapat dilihat pada tabel di bahah ini.

Tabel 4.14

Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4

SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa Pada Siklus II

No Interval Frekuensi Presentase

1. 56-63 3 10% 2. 64-71 5 17% 3. 72-79 7 24% 4. 80-87 8 28% 5. 88-95 4 14% 6. ≥ 96 2 7% Jumlah 29 100% Rata-Rata 77,51 Nilai Max 96 Nilai Min 56

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai tertinggi pada siklus II dari siswa adalah 96 dan nilai terendah 56 dengan nilai rata-rata 77,51. Kemudian, dapat diperjelas bahwa siswa yang mendapat nilai antara 56-63 sebanyak 3 siswa atau 10% dari keseluruhan siswa, siswa yang mendapatkan nilai antara 64-71 sebanyak 5 siswa atau 17% dari keseluruhan siswa. Kemudian untuk interval nilai 72-79 sebanyak 7 siswa atau 24% dari keseluruhan siswa. Siswa yang mendapatkan nilai antara 80-87 sebanyak 8 siswa atau 28% dari keseluruhan siswa. Selanjutnya, untuk interval nilai 88-95 sebanyak 4 siswa atau 14% dari keseluruhan siswa. Adapun siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 96 yakni sebanyak 2 siswa atau 7% dari keseluruhan siswa. Jika melihat nilai rata-rata kelas yang mencapai 77,51 pada siklus II ini, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa menunjukkan adanya peningkatan yang memuaskan. Hasil belajar siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada siklus II juga dapat disajikan pada diagram berikut:

Gambar 4.5

Diagram Hasil Belajar Matematika

Siswa Kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada Siklus II

Jika melihat diagram batang di atas, dapat dilihat bahwa batang tertinggi berada pada interval nilai antara 80-87. Batang tertinggi kedua yakni pada interval nilai antara 72-79. Kemudian, disusul tertinggi pada urutan ketiga yakni pada

interval nilai antara 64-71. Disusul tertinggi selanjutnya yakni pada interval nilai antara 88-95, 56-63. Adapun siswa yang mendapat nilai lebih dari sama dengan 96 yaitu 2 siswa. Kemudian, untuk melihat ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.15

Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada Siklus II No Ketuntasan Nilai Frekuensi Presentase

1. Tuntas ≥ 65 24 83%

2. Belum Tuntas < 65 5 17%

Jumlah 29 100%

Berdasarkan data yang disajikan dengan tabel di atas, dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai kurang dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 5 siswa atau 17% dari jumlah siswa secara menyeluruh, sedangkan siswa yang memperoleh nilai mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 24 siswa dengan presentase 83% dari jumlah secara keseluruhan. Berikut presentase ketuntasan hasil belajar siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada siklus II disajikan dalam gambar di bawah ini:

Gambar 4.6

Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada Siklus II

Diagram lingkaran di atas dimaksudkan untuk menggambarkan ketuntasan hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa pada siklus II. Warna merah pada diagram adalah untuk kategori nilai belum tuntas dan warna biru untuk kategori nilai tuntas. Melalui bantuan diagram di atas, penulis dapat menjelaskan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan. Hal itu tergambar jelas bahwa biru (nilai tuntas) lebih mendominasi jika dibandingkan dengan warna merah (nilai belum tuntas). Komposisi warna merah yakni 17% dan warna biru mencapai 83%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada siklus II telah memenuhi indikator kinerja yakni sebanyak 80% siswa mendapat nilai tuntas. Pada siklus II ini, selain mendapatkan data berupa hasil belajar matematika siswa kelas 4 SDN Jambu 01 Kecamatan Jambu Ambarawa, peneliti juga mendapatkan data berupa hasil observasi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilaksanakan pada pertemuan pertama dan kedua. Adapun hasil observasi siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.16

Data Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Pertama dan Kedua Siklus II

Pertemuan Guru Siswa

Total Skor (Kategori) Total Skor (Kategori)

Pertama 94 (Sangat baik) 60 (Sangat baik)

Kedua 105 (Sangat baik) 69 (Sangat baik)

Rata-Rata Skor

(Kategori) 99,5 (Sangat baik) 64,5 (Sangat baik)

Dari tabel di atas, penulis menjelaskan hasil observasi aktivitas guru dan siswa pada pertemuan pertama dan kedua siklus II. Hasil observasi guru, pada pertemuan pertama memperoleh skor 94 dan dalam kategori sangat baik. Pada pertemuan kedua, guru mendapatkan lebih dari pada pertemuan sebelumnya, yaitu skor 105 dan masuk dalam kategori sangat baik. Selanjutnya, rata-rata skor aktivitas guru adalah 99,5 dan masuk dalam kategori sangat baik.

Selanjutnya, hasil observasi siswa. Pada pertemuan pertama siswa memperoleh skor 60 dan masuk dalam kategori sangat baik. Pada pertemuan

kedua, aktivitas siswa mengalami peningkatan. Skor yang diperoleh siswa adalah 69 dan juga masuk dalam kategori baik. Kemudian, rata-rata skor yang diperoleh siswa yaitu 64,5 yang artinya aktivitas siswa dalam siklus II ini masuk dalam kategori sangat baik.

Dokumen terkait