• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan Sub Working Group on Palm Oil (SWGPO) ke-15

BAB I KINERJA

C. Peningkatan Kerja Sama dan Perundingan APEC dan Organisasi

1. Pertemuan Sub Working Group on Palm Oil (SWGPO) ke-15

C. Peningkatan Kerja Sama dan Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Lainnya

1. Pertemuan Sub Working Group on Palm Oil (SWGPO) ke-15

Pertemuan Kelompok Kerja untuk Minyak Sawit (Sub Working Group on Palm Oil) ke-15 dalam kerangka kerja sama komoditi Indonesia - Malaysia dilaksanakan pada tanggal 15-16 Februari 2012 di Yogyakarta.

Food Standard Amendment

Terkait perkembangan Food Standard Amendment (Truth in Labelling – Palm oil) Bill 2010 Australia, Pemerintah Australia mengundang Malaysia untuk hadir pada public hearing tanggal 18 Agustus 2011. Pada public hearing tersebut, Malaysia menyampaikan bahwa Bill tersebut bertentangan dengan peraturan WTO dan hanya mengharuskan untuk mencantumkan label mengenai palm oil saja merupakan diskriminasi terhadap palm oil dan memberikan pengaruh negatif bagi citra palm oil. Isu ini dibicarakan pula pada Pertemuan Commonwealth Heads of Government di Canberra dan Pemerintah Australia meyakinkan Perdana Menteri Malaysia bahwa Pemerintah Australia akan menentang Bill tersebut. Selanjutnya, Malaysia menyampaikan bahwa Food Standard Amendment (Truth in Labelling - Palm oil) Bill 2010 ditunda sampai Australian Legislative dan Governance Food Regulation selesai melakukan review terhadap Bill tersebut berdasarkan food regulation. Review evaluasi teknis sedang dilaksanakan oleh Food Standard Australia New Zealand (FSANZ) dan diharapkan akan selesai dalam dua tahun. Salah satu rekomendasi dari review ini adalah labelling akan diwajibkan bagi semua vegetable oils and fats tidak hanya palm oil.

Walaupun menurut Indonesia bahwa labelling mengenai kandungan bahan (ingredients) berbeda dengan labelling untuk alasan kesehatan dan labeling berbasis pada isu kesehatan bertentangan dengan peraturan WTO, kedua negara sepakat memonitor perkembangan labelling palm oil terutama menyangkut persyaratan labelling terkait isu kesehatan dan akan menyelesaikan isu ini secara bilateral.

Anti Palm Oil Campaign Kedua negara membahas dan sepakat terhadap

program-program dalam rangka menghadapi anti palm oil campaign yaitu:

1) Mengadakan dialog dengan Non Governmental Organizations (NGOs) dan Agen-agen Keuangan (financing agencies) dan mengikutsertakan NGO dan Agen-agen Keuangan tersebut pada kegiatan seminar mendatang.

2) Melakukan edukasi terhadap konsumen. Indonesia mengusulkan agar program edukasi terhadap konsumen dapat dibahas lebih lanjut pada pertemuan Joint Task Force to Promote the Image of Palm Oil akan datang. 3) Tetap melaksanakan kunjungan kerja untuk

meningkatkan citra palm oil ke negara konsumen. Indonesia berencana mengadakan kunjungan kerja tahun 2012 ke Jerman dan Rusia sedangkan Malaysia masih memfinalisasi negara tujuan.

4) Tukar-menukar data dan hasil penelitian. Pertemuan awal akan dilaksanakan untuk tukar-menukar hasil penelitian terkait Notice of Data Availability (NODA) Renewable Fuel Standard 2 Program (RFS2) yang dikeluarkan oleh Environmental Protection Agency (EPA) Amerika Serikat pada bulan Desember 2011.

Kedua negara berencana untuk melakukan Joint Ministerial Program ke EPA Amerika Serikat yang akan dikoordinasi oleh Malaysia pada akhir bulan Maret 2012 untuk mengajukan tanggapan terhadap NODA RFS2. Pertemuan tim teknis kedua negara untuk menyusun tanggapan akan dilaksanakan tanggal 2 Maret 2012 di Medan. Masing-masing negara diminta untuk menyusun tanggapan sebelum tanggal 28 Maret 2012 dan menyampaikan secara terpisah kepada EPA AS sebelum pelaksanaan Joint Ministerial Program.

Indonesia menyampaikan bahwa selain akan mengadakan kunjungan kerja dalam rangka meningkatkan citra palm oil ke Jerman dan Rusia juga akan melakukan kampanye program Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ketujuh negara lainnya.

Atas proposal Malaysia, dibahas mengenai kerja sama untuk mengatasi publikasi negatif mengenai perkebunan kelapa sawit yang merusak habitat orang utan. Orang utan dijadikan icon untuk menciptakan persepsi negatif mengenai perkebunan kelapa sawit. Malaysia menyampaikan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan untuk mengatasi isu ini, salah satunya dengan mendirikan

Malaysia Palm Oil Wildlife Conservation Fund. Malaysia mengusulkan agar Indonesia dapat melakukan dokumentasi terhadap inisiatif dan kegiatan yang dilakukan terkait konservasi orang utan.

Kampanye Negatif Palm Oil di Perancis

Malaysia menginformasikan pula bahwa perusahaan makanan di Perancis melancarkan kampanye palm oil free karena palm oil diklaim mendatangkan dampak negatif bagi aspek kesehatan, lingkungan, dan sosial.

Kedua negara akan terus memonitor perkembangan kampanye negatif yang terjadi di Perancis dan sepakat akan melakukan legal action terhadap isu ini mengingat hukum Uni Eropa akan mewajibkan untuk memberitahu kandungan palm oil pada tahun 2014.

Indonesia menginformasikan bahwa United Kingdom dan Belanda telah mengimplementasikan sistem sertifikasi berkelanjutan dan Perancis akan menerapkan sistem sertifikasi yang sama dalam waktu dekat walaupun Perancis, Italia, dan negara-negara Skandinavia belum mengadopsi EU Directive. Untuk itu, Indonesia berusaha untuk memasukkan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) ke dalam sistem sertifikasi EU

Export Tax Malaysia menyampaikan proposal agar Indonesia

menghapuskan export tax karena dengan adanya export tax maka berpengaruh terhadap petani di kedua negara dan daya saing industri hilir di kedua negara. Malaysia akan menyusun paper mengenai pengaruh export tax Indonesia terhadap petani dan industri di kedua negara sebelum tanggal 1 Maret 2012. Paper ini akan diteruskan kepada Kementerian Perdagangan dan Kementerian Keuangan.

Terkait ISPO, Indonesia menyampaikan bahwa telah diterapkan ISPO yang bertujuan salah satunya untuk meningkatkan kesadaran pentingnya produksi minyak sawit berkelanjutan. Saat ini, Indonesia sedang menyusun dan memformulasi sistem sertifikasi dan prinsip serta kriteria bagi petani kelapa sawit. Di lain pihak, Malaysia masih dalam tahap penyusunan Malaysia Sustainable Palm Oil (MSPO) yang konsepnya sama dengan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO). Namun, tampaknya MSPO masih belum akan difinalisasi karena belum ditetapkan apakah MSPO bersifat mandatory, voluntary, atau disimplifikasi

Berhubung Technical Group on Joint Investment tidak memiliki program di bidang joint investment flows tahun

2012 maka kedua negara sepakat untuk menangguhkan pertemuan Technical Group ini sampai pada saatnya nanti diperlukan maka akan diaktifkan kembali.

EU-RED Terkait EU Renewable Energy Directive (RED), Indonesia

menyampaikan bahwa telah memberikan tanggapan terhadap peraturan mengenai EU RED pada Sidang Komite Technical Barrier to Trade (TBT) WTO di bulan Juni dan November 2011 namun tidak memperoleh jawaban yang memuaskan. Indonesia menghimbau Malaysia agar dapat pula memberikan tanggapan terhadap EU RED di Komite TBT WTO. Malaysia menekankan kembali posisinya bahwa belum akan memberikan tanggapan ke WTO sebelum nyata dampak implementasi EU RED tersebut. Kedua negara sepakat agar disusun common legal position mengenai EU RED dan untuk memonitor dampak EU RED terhadap ekspor biofuel ke Uni Eropa dalam rangka kemungkinan berkonsultasi ke Divisi Hukum WTO.

Terkait pembentukan European Palm Oil Council (EPOC), Indonesia menyampaikan bahwa telah diadakan koordinasi antar instansi dan pihak terkait di Indonesia. Proposal pembentukan EPOC akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan Joint Task Force to Promote the Image of Palm Oil yang akan diselenggarakan bersamaan dengan Joint Committee Meeting pada bulan Mei 2012.

Dokumen terkait