• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Pembatalan Sertipikat

BAB IV PERTIMBANGAN HUKUM HAKIM DALAM

B. Pertimbangan Hukum Hakim Dalam Pembatalan Sertipikat

1. Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Dalam Putusan No. 53/G.TUN/2005/PTUN-MDN.

- Menimbang, bahwa yang dipermasalahkan oleh Penggugat dalam perkara ini adalah Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur yang diterbitkan oleh Tergugat, yang menurut Penggugat penerbitan surat keputusan

aquo telah melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik.

- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim mempelajari bukti-bukti tertulis dari para pihak yang kemudian diikuti dengan pemeriksaan setempat maka didapat suatu kesimpulan bahwa dalam satu bidang tanah seluas 435 M2 ( Panjang 29 M dan Lebar 15 M) di lokasi yang sama terdapat dua sertipikat yaitu Sertipikat Hak Milik Nomor 672 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 1 Agustus 1998 atas nama Firman Pantas Asalan Siregar (bukti P-2) dan Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 19 April 2000 atas nama Damaris Sinta br. Hutabarat (bukti T.II.Int-1).

- Menimbang, bahwa dengan demikian menurut hemat Majelis Hakim berdasar ketentuan diatas sebelum menerbitkan Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 19 April 2000 Tergugat seharusnya benar- benar meneliti dan memperhatikan data fisik maupun data yuridis atas tanah yang akan diterbitkan sertipikat, akan tetapi dalam hal ini Tergugat tidak meneliti dan memperhatikan terutama data yuridis yang ada, karena ternyata atas tanah tersebut secara yuridis telah terbit Sertipikat Hak Milik Nomor 672 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 1 Agustus 1998 atas nama orang lain yaitu Firman Pantas Asalan Siregar, seharusnya setelah diindikasikan adanya kepentingan orang lain atas tanah tersebut maka menjadi halangan bagi Tergugat untuk menerbitkan Sertipikat Hak Milik atas nama pemohon baru, meskipun tidak diatur secara tegas dalam peraturan perundang-undangan mengenai larangan

dalam satu hamparan tanah dengan luas dan lokasi yang sama diterbitkan dua sertipikat, Tergugat sebagai Pejabat Tata Usaha Negara dalam melaksanakan tugas serta kewajibannya harus mematuhi asas-asas umum pemerintahan yang baik. Oleh karena tindakan Tergugat tersebut bukan dikategorikan melanggar peraturan perundang-undangan, namun tindakan yang demikian termasuk bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik khususnya asas larangan bertindak sewenang-wenang dan asas kepastian hukm.

- Menimbang, bahwa berdasar uraian diatas dapat disimpulkan penerbitan Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur oleh Tergugat adalah mengandung cacat hukum, dengan demikian tuntutan Penggugat agar Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur dibatalkan sesuai dengan Pasal 53 ayat (2) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004, oleh karena itu tuntutan Penggugat mengenai pembatalan Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tersebut telah dikabulkan.

- Menimbang, bahwa dengan dikabulkannya tuntutan pembatalan Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 19 April 2000 atas nama Damaris Sinta Taruli Br. Hutabarat, maka pengadilan memerintahkan kepada Tergugat untuk mencabut obyek gugatanin litis.

MENGADILI I. Dalam Eksepsi :

II. Dalam Pokok Perkara :

- Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya.

- Menyatakan batal Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 19 April 2000 atas nama Damaris Sinta Taruli Br. Hutabarat yang diterbitkan Tergugat.

- Mewajibkan Tergugat untuk mencabut Sertipikat Hak Milik Nomor 1172 Kelurahan Helvetia Timur tertanggal 19 April 2000 atas nama Damaris Sinta Taruli Br. Hutabarat.

- Membebankan Tergugat dan Tergugat II Intervensi secara tanggung renteng untuk membayar biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp. 2.214.000,- (dua juta dua ratus empat belas ribu rupiah).

2. Pertimbangan Hukum Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Dalam Putusan No. 39/BDG/2006/PT.TUN-MDN.

- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan membaca dan mempelajari Memori Banding yang diajukan oleh Pihak Tergugat II Intervensi/Pembanding II serta Kontra Memori Banding yang diajukan oleh Penggugat/Terbanding pada pemeriksaan sengketa ditingkat banding tidak ada mengemukakan hal-hal yang baru dan semuanya telah dipertimbangkan secara cermat oleh Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan.

- Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan sebagai Judex Factie ditingkat banding berpendapat dan berkesimpulan bahwa

pertimbangan hukum dan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan tersebut telah tepat dan benar sesuai dengan hukum yang berlaku, oleh karena itu pertimbangan hukum dimaksud diambil alih menjadi pertimbangan hukumJudex Factieditingkat banding dalam memutus sengketa.

- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan hukum tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor : 53/G.TUN/2005/PTUN- MDN tanggal 30 Nopember 2005 harus dikuatkan.

- Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor : 53/G.TUN/2005/PTUN-MDN tanggal 30 Nopember 2005 tersebut yang dimohonkan banding dikuatkan dalam pemeriksaan tingkat banding dan Pihak Tergugat/Pembanding I dan Tergugat II Intervensi/ Pembanding II sebagai pihak yang kalah dalam sengketa ini, maka terhadapnya dibebankan untuk membayar biaya perkara di 2 (dua) tingkat peradilan yang untuk tingkat banding akan ditetapkan dalam amar putusan sebagai tersebut dibawah ini.

- Mengingat serta memperhatikan segala ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang berhubungan dengan sengketa ini khususnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 jo Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 serta peraturan lain yang terkait.

Mengadili

- Menerima permohonan banding dari Tergugat/Pembanding I dan Tergugat II Intervensi/ Pembanding II tersebut.

- Menguatkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan Nomor : 53/G.TUN/2005/PTUN-MDN tanggal 30 Nopember 2005 yang dimohonkan banding tersebut.

- Menghukum Tergugat/ Pembanding I dan Tergugat II Intervensi/Pembanding II untuk membayar biaya perkara dalam 2 (dua) tingkat peradilan yang untuk tingkat banding ditetapkan sebesar Rp. 400.000,- (empat ratus ribu rupiah).

3. Pertimbangan Hukum Mahkamah Agung Republik Indonesia Dalam Putusan No. 61 K/TUN/2007.

- Bahwa Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Medan dapat mengambil alih pertimbangan Pengadilan Tata Usaha Negara Medan yang dianggap sudah tepat dan benar sebagai pertimbangannya sendiri.

- Bahwa alasan Pemohon Kasasi/ Tergugat tentang judex factie tidak mempertimbangkan bukti-bukti sehingga mengakibatkan batalnya putusan tidak dapat dibenarkan, karena judex factie tidak salah menerapkan hukum dan hanya merupakan pengulangan fakta belaka, lagi pula alasan-alasan tersebut pada hakekatnya mengenai penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya pelanggaran

hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan atau bila pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004.

Mengadili

- Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi Kepala Kantor Pertanahan Kota Medan tersebut.

- Menghukum Pemohon Kasasi/Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah).

Dokumen terkait