PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang, bahwa permintaan banding dari Terdakwa telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara serta memenuhi syarat-syarat yang ditentukan menurut Undang-undang, karena itu permintaan banding tersebut secara formal dapat diterima .
Menimbang, bahwa Terdakwa di dalam Memori Bandingnya mengemukakan hal-hal yang pada pokoknya sebagai berikut :
Pengadilan Negeri Medan telah salah dan keliru dalam memberikan 1.
pertimbangan hukum dalam perkara ini, karena hanya menggunakan keterangan saksi-saksi ataupun keterangan terdakwa yang ada di dalam BAP penyidik dan mengabaikan keterangan saksi-saksi ataupun keterangan terdakwa yang telah diberikan didepan persidangan, dan akhirnya pula telah salah dalam memberikan putusan hukum dalam perkara aquo.
Pengadilan Negeri Medan telah salah dalam mempertimbangkan alat-alat 2.
bukti yang diajukan dalam perkara ini, bahkan telah mengabaikan dan menganulir sebagian besar keterangan saksi-saksi dipersidangan namun kemudian menjadikannya sebagai suatu fakta hukum persidangan, sehingga mengakibatkan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan salah dalam memberikan putusan hukum dalam perkara ini, yang tentunya sangat merugikan bagi Terdakwa/Pembanding.
Bahwa, selanjutnya uraian tentang memori banding dari terdakwa secara lengkap terurai dalam memori banding dan bersatu dengan berkas perkara ini.
Bahwa, selanjutnya Terdakwa/Pembanding memohonkan agar menerima permohonan banding terdakwa/pembanding dan membatalkan putusan No. 2442/Pid.B/2011/PN.Mdn, tanggal 31 Januari 2012, dan selanjutnya
mengadili sendiri dengan amarnya sebagai berikut :
Menyatakan Terdakwa Sun An Anlang alias Anang alias Ayong tidak 1.
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana 45
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum, dalam dakwaan pertama, kedua, ketiga dan dakwaan keempat.
Membebaskan Terdakwa Sun An Anlang alias Anang alias Ayong dari 2.
segala dakwaan dan tuntutan pidana.
Memerintahkan kepada jaksa penuntut umum agar dengan segera 3.
mengeluarkan terdakwa Sun An Anlang alias Anang alias Ayong dari tahanan sementara.
Memulihkan harkat dan martabat serta nama baik terdakwa Sun An 4.
Anlang, alias Anang alias Ayong dalam keadaan semula. Membebankan biaya perkara kepada negara.
5.
Menimbang, bahwa di dalam perkara ini Jaksa Penuntut dari Kejaksaan Negeri Medan yang menangani perkara ini telah pula mengajukan kontra memori banding, yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :
Bahwa, kami selaku Jaksa Penuntut Umum telah menuntut Terdakwa dengan 1.
hukuman yang sudah memenuhi rasa keadilan, dimana kami selaku jaksa penuntut umum menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 20 (dua puluh tahun).
Bahwa putusan yang dikeluarkan oleh Hakim Pengadilan Negeri Medan, telah 2.
mencerminkan rasa keadilan.
Bahwa, putusan Hakim Pengadilan Negeri Medan juga mempertimbangkan 3.
dampak psikologis terhadap anak korban.
Selanjutnya Jaksa Penuntut Umum memohonkan supaya Pengadilan Tinggi Sumatera Utara menolak permohonan banding dari penasihat hukum terdakwa dan memutus dan menyatakan :
Terdakwa Sun An Anlang alias Anang, alias Ayong terbukti secara sah dan 1.
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ menyuruh melakukan, dengan
sengaja menghilangkan jiwa orang lain” melanggar pasal 340 jo pasal 55 ayat
1 ke - 1 KUHP dalam dakwaan pertama.
Menghukum Terdakwa Sun An Anlang alias Anang alias Ayong dengan pidana 2.
penjara selama 20 (dua puluh) tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
Menetapkan barang bukti : 3.
- 20 (dua puluh) buah selongsong kal 9mm, 7 (tujuh) buah selongsong kal - 45, 10 (sepuluh) buah serpihan proyektil, 3 (tiga) buah serpihan proyektil
46
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
yang ditemukan di RSU Gleni Internasional Hospital yang diserahkan oleh dokter ;
Proyektil logam warna putih ukuran panjang 1 cm diameter 0,7, proyektil
-logam warna kuning ukuran -logam tidak beraturan diameter 0,9 cm,
serpihan logam warna kuning ukuran panjang tidak beraturan diameter 0,9, proyektil logam warna putih ukuran panjang 1 cm diameter 0,9 cm, proyektil logam warna kuning ukuran panjang 1,5 cm, serpihan logam warna kuning ukuran panjang tidak beraturan diameter 0,9 cm, serpihan logam warna kuning ukuran panjang tidak beraturan diameter 0,9 cm ;
3 (tiga) buah helm warna hitam, 1 (satu) helm warna abu-abu;1 (satu) buah
-CD, 10 (sepuluh) buah disket, 1 (satu) lembar kertas bukti Sim Card dari kartu dengan nomor 085831163918 ;
4 (empat) unit Hp antara lain 2 (dua) unit Nokia, 1 (satu) samsung lipat dan 1
-(satu) motorrola, 1 -(satu) kotak Hp Nokia tipe 6300 ;
1 (satu) unit Handphone merk Nokia tipe 1616 warna hitam sim card
-081210287777 ;
1 (satu) unit Hp Nokia tipe 1661 sim card 081280000432, 1 (satu) unit
-handphone Nokia tipe C-5 sim card 082169363633, 1 (satu) unit Hp Nokia tipe 1616 sim card 082169363600 Dirampas untuk dimusnahkan ;
1 (satu) buah celana panjang milik korban Kho Wito berwarna
-hitam, 1 (satu) buah celana dalam milik korban Kho Wito, 1 (satu) buah baju milik korban Dora Halim, 1 (satu) buah celana dalam milik korban Dora Halim; Dikembalikan kepada keluarga Kho Wie To dan Dora Halim ;
1 (satu) unit mobil Captiva warna hitam BK 333 T0; dikembalikan
-kepada keluarga/orang tua Kho Wie To ;
1 (satu) unit mobil merk Toyota / Kijang Innova BK 1640 KP,
-dikembalikan kepada sdr. Edwin Arsiandy ;
1 (satu) lembar surat pengganti STNK Mobil BK 1640 KP an. PT.
-Serasi Auto Raya ;
1 (satu) lembar SKPD mobil No. Pol BK 1640 KP an. PT. Serasi
-Auto Raya 1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia BK 1029 GN beserta 1 (satu) buah buku BPKB an. Suanty,dikembalikan kepada Sdr. Sahirul RM ;
47
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
1 (satu) unit mobil Daihatsu Xenia warna hitam BK 1589 JE,
-dikembalikan kepada Sdr. Yulianto als Yul ;
1 (satu) lembar surat Invoice sewa kendaraan berupa 1 (satu) unit
-mobil merk Toyota / Kijang Innova BK 1640 KP ;
2 (dua) lembar bon / faktur tanggal 14 Maret 2011 dan tanggal 15
-Maret 2011 ;
9 (sembilan) lembar bill tunggakan sewa kamar nomor 2921
-tanggal 12 Maret 2011 s/d -tanggal 05 April 2011 dan kamar 2802 tanggal 31 Maret 2011 s/d tanggal 04 April 2011 di Hotel JW. Marriot Jl. Putri Hijau No.10 Medan, 1 (satu) lembar formulir regestrasi card (serah terima kunci kamar 2921 dari pihak Hotel JW. Marriot Medan kepada tersangka Sun An Lang als Anlang als Ayong), 1 (satu) lembar formulir regestrasi card (serah terima kunci kamar 2802 dari pihak Hotel JW. Marriot Medan kepada tersangka Ang Ho), 2 (dua) lembar daftar penghuni tamu (A 120 Guess INH-By room) kamar 2921 dan kamar 2802 an. Tersangka Sun An Lang als Anlang als Ayong ;
1 (satu) lembar surat konfirmasi transaksi pembayaran sewa
-kendaraan 1 (satu) unit mobil merk Toyota / Kijang Innova BK 1640 KP warna silver metalik Tahun 2011 an. PT. Serasi Auto Raya ;
1 (satu) buah berkas mengenai keterangan informasi pada CDR
-atau (call data record) dari PT. Telkomsel Seluler ;
1 (satu) lembar potongan kertas bukti transfer melalui Bank BCA
-dari Heritan ke Tjiauw siang sebesar Rp. 9.000.000,- (sembilan juta rupiah), 1 (satu) lembar catatan atas nama Halim Winata, 1 (satu) buah buku catatan an. Halim Winata, 1 (satu) buah catatan steno notes Terlampir dalam berkas perkara
Membebankan biaya perkara kepa da Terdakwa SUN AN ANLANG alias 4.
ANANG alias AYONG sebesar Rp. 5.000,- (lima ribu rupiah) ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan membaca, meneliti dengan cermat memori banding, dari Terdakwa melalui Penasihat hukumnya, serta kontra memori banding dari Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Medan yang menangani perkara tersebut, maka Majelis Hakim Peradilan banding pada Pengadilan Tinggi Medan selanjutnya
48
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa di dalam perkara ini perlu pula diperhatikan pasal 183 KUHAP s/d pasal 189 KUHAP dalam pembuktian apakah perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur-unsur/anasir dakwaan dari Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa pasal 185 ayat (4) KUHAP yang menyatakan bahwa “keterangan saksi yang berdiri sendiri-sendiri tentang suatu kejadian atau keadaan
dapat digunakan sebagai suatu alat bukti yang sah apabila keterangan saksi itu ada hubungannya satu dengan yang lain sedemikian rupa, sehingga dapat membenarkan adanya suatu kejadian atau keadaan tertentu”
Bahwa, dalam pasal 185 ayat (6) KUHAP menyatakan bahwa “ dalam menilai kebenaran keterangan seorang saksi hakim harus dengan sungguh-sungguh memperhatikan :
Persesuaian antara satu saksi dengan saksi yang lain. a.
Persesuaian antara keterangan saksi dengan alat bukti lain b.
Bahwa, pasal 187 KUHAP menyatakan : “ surat sebagaimana tersebut pada pasal
184 ayat (1) huruf c dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah adalah :
Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat a.
umum yang berwenang atau yang dibuat dihadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang jelas dan tegas tentang keterangan itu.
Bahwa Pasal 188 KUHAP menyatakan sebagai berikut :
(1). Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena
persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.
(2). Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh
Dari: a. Keterangan saksi b. Surat. c. Keterangan terdakwa.
Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan kepersidangan dengan dakwaan alternatif, yaitu pertama melanggar pasal 340 Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, atau kedua melanggar pasal 340 jo pasal 55 ayat (1) ke 2 KUHP atau ke tiga
melanggar pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP atau keempat melanggar pasal 338 jo pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP.
49
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
Menimbang, bahwa unsur-unsur dari pasal 340 jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP yaitu :
Barang siapa.
1.
Dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu.
2.
Menghilangkan jiwa orang lain.
3.
Yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan.
4.
Ad.1. Barang siapa.
Bahwa, unsur barang siapa ini, oleh Majelis Hakim pengadilan tingkat pertama telah mempertimbangkan dengan baik, tepat, dan cermat, sehingga diambil alih menjadi pertimbangan sendiri Majelis Hakim Peradilan tingkat banding, dengan menambah pertimbangan sebagai berikut.
Menimbang, bahwa Terdakwa yang diakui kebenarannya oleh para saksi dan terdakwa dan bukti rekaman CCTV/VCD bernama Sun An Anlang alis Anang alias Ayong , adalah orang / subyek hukum yang diajukan ke persidangan dan menjadi terdakwa dalam perkara ini dan selanjutnya untuk menentukan apakah perbuatan pidana yang dilakukan oleh Terdakwa di dalam perkara ini dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya tersebut, maka haruslah dikaitkan dan terpenuhi unsur-unsur lainnya dari pasal 340 Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sehingga terbuktinya dengan sah unsur pertama ini tidaklah dapat ditentukan sebelum unsur lainnya telah terbukti, untuk itu unsur pertama ini akan ditentukan setelah seluruh unsur lain telah terbukti.
Ad. 2. Dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu.
Menimbang, bahwa setelah membaca dan mencermati putusan Majelis Hakim peradilan tingkat pertama, dan setelah membaca dan meneliti baik bukti saksi maupun bukti lainnya, maka Majelis Hakim pada tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim pada peradilan tingkat pertama telah tepat dan benar karena Majelis Hakim telah menerapkan aturan hukum yang berkaitan dengan pembuktian sesuai dengan KUHAP, keterangan saksi-saksi dan terdakwa diperoleh baik dari BAP dengan menyebutkan sumber keterangan pada point-point yang ada di BAP dan keterangan di persidangan sehingga pertimbangan aquo diambil alih dan menjadi pertimbangan sendiri Majelis Hakim peradilan tingkat banding untuk membuktikan unsur kedua dalam pasal 340 Jo pasal 55 ayat (1) ke-1 dalam dakwaan pertama Penuntut Umum.
Bahwa, BAP dapat menjadi acuan dalam mempertimbangkan suatu unsur oleh 50
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
karena BAP dibuat dalam bentuk resmi, yaitu pejabat yang ditunjuk adalah berdasarkan syarat-syarat perundang-undangan (KUHAP) dan disumpah untuk keperluan itu, demikian pula pejabat pembuat BAP tersebut telah memberikan keterangannya di persidangan yang menjelaskan tentang kebenaran produk (BAP) yang dibuatnya berdasarkan hasil proses yuridis yang benar, walaupun di
persidangan sebagian dibantah oleh terperiksa (saksi yang perkaranya displit, dan terdakwa) akan tetapi pernyataan bahwa mereka disiksa tidak diiringi dengan pembuktian yang akurat, paling tidak adanya bekas-bekas penyiksaan yang diperlihatkan di persidangan , dengan demikian maka bukti BAP haruslah
dikatagorikan sebagai bukti surat, seperti yang dimaksudkan dalam pasal 184 ayat (1) huruf c, dan pasal 187 huruf a.
Bahwa, keterangan tersebut adalah bersesuaian dengan keterangan terdakwa, saksi-saksi, dan alat bukti lainnya, seperti hasil rekaman CCTV/VCD bukti print out hubungan telepon melalui HP yang menunjukkan tempat-tempat yang berdekatan dengan TKP, adanya bukti keterangan dan kwitansi/catatan penggunaan kamar hotel yang diterangkan oleh petugas hotel yang berhubungan langsung/bertemu dan berbicara dengan terdakwa dan pelaku lainnya, sehingga merupakan suatu rangkaian cerita yang tidak terputus dan tidak terbantahkan lagi walaupun tujan utama untuk membunuh Sarwo Pranoto tidak terpenuhi karena ketidak tahuan eksekutor/pelaku penembakan/pembunuhan.
Bahwa, perencanaan pembunuhan tersebut juga diikuti dengan adanya rekruitment atau pencarian pelaku dan perencana pelaksanaan pembunuhan beserta
dipersiapkannya sarana dan prasarana agar kejadian pembunuhan yang direncanakan tersebut dapat terlaksana dengan sempurna, dan
eksekutor/pelakunya dapat segera keluar dan melarikan diri menjauh dari tempat kejadian dengan mudah (memudahkan pelaksanaan dengan sempurna
perencanaan pembunuhan).
Bahwa, dari pertimbangan tersebut di atas maka Majelis Hakim tingkat banding berpendapat bahwa unsur kedua, yaitu dengan sengaja dan direncanakan terlebih dahulu telah terbukti.
Ad. 3. Menghilangkan jiwa orang lain.
Menimbang, bahwa setelah membaca, meneliti dengan saksama dan cermat seluruh berkas yang diajukan dalam perkara ini, yang dimulai dari BAP, seluruh surat-surat yang berhubungan dengan proses persidangan sampai putusan pada peradilan tingkat pertama, memori banding dan kontra memori banding, maka
51
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN PENGADILAN TINGGI MEDAN
Majelis Hakim pada peradilan tingkat banding berpendapat bahwa pertimbangan Majelis Hakim tingkat pertama telah benar dan tepat dan selanjutnya pertimbangan tersebut diambil alih oleh Majelis Hakim peradilan tingkat banding dan menjadi pertimbangan sendiri dalam mempertimbangkan perkara ini, dengan tambahan pertimbangan sebagai berikut:
Bahwa, perencanaan untuk dilakukan pembunuhan telah dilakukan oleh terdakwa, bersama- sama dengan saksi Sun An Anlang alias Anang alias Ayong, dengan peran melarikan para eksekutor/orang yang melaksanakan penembakan keluar dari TKP, sedangkan Achui mempersiapkan sarana kendaraan dan senjata serta empat orang sebagai pelaksana pembunuhan di TKP.
Bahwa, para saksi yang lain membenarkan bahwa mereka melihat penembakan terhadap Kho Wie To dan Isterinya Dora Halim dan penembakan juga mengenai kaki anaknya korban Kho Wie To dan Dora Halim, demikian pula para saksi juga melihat korban setelah kejadian penembakan baik di TKP maupun dirumah sakit. Bahwa, kematian korban Kho Wie To dan Dora Halim diperkuat pula dengan Visum Et Repertum No. 50/III/KK/VER/2011 tanggal 30 Maret 2011 atas nama Kho Wie To, yang dibuat dan ditanda tangani oleh Dr. Surjit Singh, SpF.DFM selaku dokter pemeriksa dari RS Dr. P irngadi Medan, d engan kesimpulan : Telah diperiksa sesosok mayat laki-laki, dikenal, umur 33 tahun, panjang badan 170 cm,
perawakan sedang, warna kulit putih, rambut warna hitam, lurus, tidak mudah dicabut ;
Dari hasil pemeriksaan luar dijumpai luka robek dan resapan darah disekitar luka pada kepala bagian atas sebelah kanan, dahi sebelah kanan, pipi sebelah kanan, dijumpai luka tembak masuk pada dada sebelah kanan, perut sebelah kiri bagian atas, lengan kanan atas sebelah luar dan dijumpai tanda-tanda patah tulang, lengan kanan bawah sebelah luar dan dijumpai tanda-tanda patah tulang, lengan kiri sebelah dalam dan dijumpai tanda-tanda patah tulang, lutut kanan sebelah luar dan dijumpai luka tembak keluar pada punggung sebelah kiri bagian atas dan bawah, punggung sebelah kanan bagian bawah, lengan kanan atas sebelah dalam, lengan kiri bawah sebelah luar, lutut kanan sebelah luar ;
Bahwa, sesuai dengan hasil Visum Et Repertum Nomor : 51/III/IKK/VER/2011 tanggal 30 Maret 2011 pemeriksaan mayat an. DORA HALIM kesimpulannya adalah :Telah diperiksa sesosok mayat perempuan, dikenal, umur 28 tahun,
panjang badan 158 cm, perawakan sedang, warna kulit putih, rambut warna hitam, tidak mudah dicabut ;
52