• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini hanya akan dikerjakan setelah secara resmi memperoleh pertimbangan peneltian dan izin penelitian dari Komisi Etik, dan setelah terbit surat ijin penelitian dari daerah.

16 BAB III.

HASIL

Penelitian ini sudah memperoleh persetujuan dari komisi etik Badan Litbang sesuai surat Komis Etik Penelitian Badan Litbang Kemenkes RI No. LB.02.01/5.2/341/2016. Atas dasar surat komisi etik tersebut tim melakukan serangkaian kegiatan penelitian sesuai dengan jadual kegiatan penelitian dan rencana anggaran belanja (RAB) yang sudah disetujui institusi. Kegiatan yang sudah dilakukan adalah persiapan daerah di 6 kabupaten/kota dan uji coba kuesioner. Penelitian ini seharusnya berlanjut pada kegiatan pengumpulan data, tetapi dengan adanya perintah penghentian dari pimpinan Pusat Penelitian dan Pengembangan Humaniora dan Manajemen Kesehatan, maka penelitian STBM ini pun dihentikan. Dasar penghentian penelitian adalah penghematan uang negara, sesuai surat Kemenkes RI No.PR 02.01./1923/2016 tertanggal 31 Agustus 2016 yang mengacu pada Inpres Nomor 8/2016.

Akibat penghentian itu, maka seluruh kegiatan penelitian di stop di antaranya pengumpulan data, analisis data, pengolahan data, pembuatan laporan dan desiminsasi, sehingga laporan ini dibatasi hanya laporan kegiatan penelitian yang sudah dilakukan. Kegiatan penelitian yang sudah dilakukan dan sebagai bahan pembuatan laporan adalah (1) persiapan daerah dan (2) ujicoba kuesioner.

3.1. Tahapan Persiapan Daerah

Sebelum melakukan persiapan daerah, tim menyempurnakan protokol dan kuesioner untuk diajukan ke komisi etik, karena kegiatan penelitian hanya bisa dilakukan setelah adanya surat persetujuan dari komisi etik. Selanjutnya setelah memperoleh persetujuan komisi etik, penelitian dilanjutkan ke tahapan persiapan daerah. Sebanyak 6 Kabupaten /Kota sudah dikunjungi oleh tim peneliti. Kunjungan persiapan daerah selalu dilakukan bersamaa koordinator daerah. Koordinator daerah diberikan tanggung jawab penuh terhadap penyelenggaraan penelitian didaerah sampai tahapan analisis data dan penyusunan laporan, hingga pembuatan artikel.

Adapun pembagian koordinator wilayah penelitian sebagai berikut

Ilham AR. sebagai koordinator wilayah Kabupaten Lombok Barat (Prov NTB) dan Kabupaten Majene (Prov Sulbar)

17 Riris Diana E sebagai koordinator wilayah Kabupaten Bangka Barat (Prov

Bangka Belitung) dan Kabupaten Muaro Jambi (Prov Jambi) Sukma S sebagai koordinator wilayah Kabupaten Sumedang (Prov

Jawa Barat) dan Kabupaten Magetan (Prov Jawa Timur)

Hasil yang dapat kami laporkan terkait kegiatan persiapan daerah di 6 kabupaten tersebut, secara umum adalah di setiap kabupaten, tim peneliti melakukan pertemuan dengan Kadinkes dan pemegang program PPL serta fasilitator STBM Dinas Kesehatan (tingkat kabupaten). Pada pertemuan itu tim memperkenalkan rombongan, menjelaskan maksud kedatangan. Pada khusus fasilitator STBM, tim bersama fasilitator STBM Dinkes menentukan sampel puskesmas secara purposive untuk 2 puskesmas yang memenuhi kriteria yaitu 1 puskesmas terendah cakupan STBM dan 1 puskesmas yang tertinggi cakupan STBM.

Setelah ada kesepakatan terhadap puskesmas yang akan menjadi sampel penelitian, tim peneliti dengan didampingi 1 orang fasilitator STBM Dinkes Kab/Kota melakukan kunjungan di dua puskesmas tersebut. Di puskesmas tim menemui pimpinan puskesmas, fasilitator STBM puskesmas. Seperti di Dinkes Kab/Kota tim memperkenalkan rombongan, menjelaskan maksud kedatangan. Selanjutnya tim bersama fasilitator STBM puskesmas menarik sampel 2 desa secara purposiv dengan kriteria 1 desa yang sudah berhasil melaksanakan STBM minimal 1 pilar utamanya adalah pilar ODF dan 1 desa yang lain adalah desa masih sulit mengajak masyarakatnya untuk melaksanakan STBM atau cakupan STBMnya rendah. Khusus komplek perumahan nasional (perumnas) tidak di masukkan kriteria, karena sudah pasti mempunyai jamban.

Berikut laporan kegiatan persiapan daerah di masing-masing di 6 Kabupaten/Kota :

1. Kab. Lombok Barat Prov NTB

Kegiatan di maksimalakan sesuai dengan schedule waktu di RAB untuk persiapan yaitu 3 hari, termasuk waktu berangkat dan pulang. Hari Pertama, 11 April 2016, berangkat dari Surabaya ke Lombak Barat Prov NTB. Tim melanjutkan perjalanan menuju Dinkes Kab Lombok Barat untuk melakukan kegiatan persiapan daerah. Selama di Dinkes dilakukan kegiatan diskusi, rencana waktu pengumpulan data, penentuan sampel puskesmas secara random 1 dari 3 puskesmas terbaik cakupan STBM. Puskesmas yang di random adalah Puskesmas

18 Meninting, Gunung Sari dan Labu Abi yang akhirnya terpilih sebagai puskesmas sampel adalah Puskesmas Gunungsari. Selanjutnya 1 dari 3 puskesmas cakupan STBM terendah yang di random adalah Puskesmas Penimbun, Sedau dan Linsar, yang akhirnya terpilih sebagai puskesmas sampel adalah Puskesmas Linsar

Petugas yang ditemui adalah (1) Fasilitator STBM ( Kasie PL dan PKA) Faisal Sirajuddin ,SKM,Mkes ; (2) Fasilitator STBM : Ahmad Mujahiddin dan Edi Setia Budi

Untuk selanjutnya tim peneliti dengan di dampingi fasilitator STBM Dinkes ( Bapak Edi) melakukan kunjungan ke puskesmas yang sudah terpilih yaitu Puskesmas Gunung Sari dan Puskesmas Linsar, melakukan diskusi, rencana waktu puldat, menentukan sampel desa, jumlah masyarakat sampel dan tokoh desa/tokoh agama. Tim selama di Puskesmas Gunungsari bertemu dan berdiskusi dengan Ka.Puskesmas Admal Rosa Malik dan Fasilitator : Rita dan Atik. Ketika di Puskesmas Linsar tim bertemu dan berdiskusi dengan H.Billia Milkan,SST dan Fasilitator STBM Puskesmas: Tahet dan Mustiani

2. Kabupaten Muara Jambi Prov Jambi

Tim peneliti berangkat dari Surabaya ke i Prov Jambi dan dilanjutkan bersama ke Dinkes Kab Muaro Jambi. Kegiatan diskusi, penentuan waktu pengumpulan data, penentuan sampel pada daerah uji coba CLTS/STBM. Hasil kesepakatan penetapan puskesmas yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah Puskesmas Sie Duren Desa Muara Pijoan Dusun Suka Merdeti dan Puskesmas penyengat olak di Sie duren dan Puskesmas Pir 2 Bejubang.

Selama di Dinkes tim bertemu dan berdiskusi dengan : (1) Sekretaris Dinkes : Yes Usman,SKM,Mkes; (2) Kasie Kesling dan Pemukiman : Arifin ,SE; (3) Kabid Promkes dan Kesling : Nadiawan,SKM.,Mkes. Tim juga melakukan pertemuan dengan pegawai (staf) di institusi Bangkesbangpol untuk mengurus ijin penelitian di daerah.

Pada kunjungan ke Puskesmas Pir 2 Bejubang dan Puskesmas Kunjungi puskesmas Penyengat olak, menjelaskan target puldat yang akan datang dan menetapkan sampel 2 desa yang terpilih sesuai kriteria.. Selama di Puskesmas Kertemu dengan: (1) Pimpinan Puskesmas,; (2) petugas STBM puskesmas : Afrizal dan (3) Ka.TU : Semawi Anwar,SKM

19 Selama kunjungan Puskesmas Sie Durian, tim peneliti bertemu dan berdiskusi dengan Kertemu dengan petugas STBM puskesmas Sie Duren yaitu Pak Kusnadi, sedangkan di puskesmas Pir 2 Bejubang tim peneliti bertemu dan berdiskusi dengan Pimpinan Puskesmas : Islahimufus,SST. MPd dan fasilitator STBM Puskesmas yaitu Vera

3. Kabupaten Sumedang Prov Jawa Barat

Tim melakukan pertemuan dan berdiskusi dengan Kasi Kesling dan staf yang keduanya adalah fasilitator STBM Dinkes Kab.Sumedang. Kasie Kesling : Ekki Riswandiyah,SKM. HP. NO. 082115023221 dan Rahmat Hendra P.No. 085322817704. Saat di Dinkes tim menyepakati waktu pengumpulan data bulan september, 2 puskesmas terpilih menjadi sampel adalah Puskesmas Ganeas dan Puskesmas Situraja. Pada saat persiapan daerah tim sempat mengikuti kegiatan pemicuan di hotel, karena Dinkes melakukan pemicuan dengan petugas puskesmas (sanitasi, promkes dan gizi) dan kecamatan,

4. Kab.Bangka Barat Prov. Bangka Belitung

Tim berangkat dari Tg Pandan ke Tj Pinang dan ke Kab Bangka Barat menuju Dinkes setempat Kegiatan. Di Dinkes tim menjelaskan maksud kedatangan, penentuan sampel puskesmas secara porposiv. penentuan waktu pengumpulan data, penentuan sampel pada daerah uji coba CLTS/STBM. Hasil kesepakatan penetapan puskesmas yang menjadi sampel dalam penelitian

Di Dinkes tim bertemu dan berdiskusi dengan Kasi PL : M.Putro K,SKM, Fasilitator STBM : Ibu Dina dan staf terkait.

Puskesmas yang ditetapkan menjadi sampe adalah Puskesmas Munthok di temui dan Puskesmas Sekarbiru. Tim selanjutnya dengan didampingi fasilitator STBM Dinkes mendatangi Puskesmas Munthok dan bertemu serta berdiskusi dengan Kapus : Distri dan fasilitaor STBM (Guntur). Pada ouskesmas Sekarbiru, tim bertemu dan berdiskusi di Kepala TU Pusk Sekarbiru yaitu Eny,Amd dan fasilitator STBM adalah Yesi.

5. Kabupaten/Kota Magetan Prov Jawa Timur

Kegiatan di Dinkes Kab.Magetan, tim bertemu dan berdiskusi dengan Kadinkes Majene (Sapto Dwiyonoi,ST) dan fasilitator STBM Dinkes. Di Dinkes

20 tim menjelaskan maksud kedatangan, penentuan sampel puskesmas secara porposiv. penentuan waktu pengumpulan data, penentuan sampel. 2 Puskesmas yang dipilih sebagai sampel adalah Puskesma Poncol dan Puskesmas Panekan,

Di Puskesmas Poncol tim bertemu dan berdiskusi dengan fasilitator STBM (Sardji) Dan di Puskesmas Panekan tim bertemu dan berdiskusi dengan dr.Nurhayati Triyasih, selaku kepala puskesmas setempat. Di puskesmas tersebut tim menjelaskan maksud kedatangan, menentukan sampel desa. Tim juga menjelaskan metode penelitian yang akan dilakukan kepada responden institusi dan masyarakat

6. Kabupaten/Kota Majene Prov Sulewesi Barat

Kegiatan di Dinkes Kab.Majene, tim bertemu dan berdiskusi dengan Kadinkes Majene (dr. Evawaty,MKes), Kabid Kesmas : Uswati,SST,Mkes, Fasilitator STBM : Maswarah,SKM

Di Dinkes, tim menjelaskan maksud kedatangan, penentuan sampel puskesmas secara porposiv. penentuan waktu pengumpulan data, penentuan sampel. 2 Puskesmas yang dipilih sebagai sampel adalah Puksesmas Pamboang dan Puskesmas Salutambung

Puksesmas Pamboang dan Puskesmas Salutambung. Di instansi tersebut tim menjelaskan maksud kedatangan, menentukan sampel sampel desa. Tim juga menjelaskan metode penelitian yang akan dilakukan kepada informan institusi dan masyarakat, Di puskesmas Pambuang tim bertemu dan berdiskusi dengan Kapus: Hj.Hasmiati,Ssos,Msi dsn Fasilitator STBM : Milan ,SKM dan di Puskesmas Salutambung tim bertemu dan berdiskusi dengan fasilitator STBM (Sarifuddin).

3.2. Tahapan Ujicoba kuesioner

Kegiatan ujicoba kuesioner, dilakukan di kabupaten Lumajang. Tim bertemu dengan Kabid P2MPSD Agus Hariwidodo SKM,Mkes (NIP 196208201986011001) dan fasilitaor STBM Dinkes yaitu Sofyam Hadi, Nurul Alfiyah dan Dian Rasyidatu melakukan uji coba kuesioner ke para informan.

Kunjungan tim2 di puskesmas, bertemu dengan fasilitator STBM Puskesmas dan Ka.TU puskesmas seperti Dwi Nur Azizah,Amd.KL dan Agus Lestariyono,Amd.Kep Kepala Ds Gucialit : Suwono

Pelaksanaan ujicoba kuesioner di Kabupaten Lumajang sudah dapat berjalan dengan baik. Masukan yang diberikan akan menjadi dasar tim melakukan perbaikan kuesioner. Informan yang dikunjungan adalah institusi Dinkes, Puskesmas dan fasilitator desa ( natural leader) dan masyarakat .

21 DAFTAR KEPUSTAKAAN

Beaglehole, R; Bonita,R and Kjellstrom, T 1986.Ottawa Charter for HealthPromotion, in Basic Epidemiology, World Health Organization, Geneva.

Depkes RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III.Jakarta dan KRT.

Depkes RI. 2008. Kepmenkes RI No. 852/MENKES/SK/IX/2008 tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Jakarta.

Depkes RI. 2008. Permenkes No. 3 tahun 2014 Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Jakarta.

Depkes RI. 2008. Pelaksana Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Dalam Program Pamsimas, Depkes RI. Jakarta

Dunn WN. Analisa Kebijaksanaan Publik, Penerbit PT. Hanindita, Yogyakarta, 1988. Husodo Adi Heru.Kebijakan Lingkungan Untuk Kesehatan Masyarakat. UGM.

Yogyakarta. http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/sesi_5_kesehatan_ lingkungan.pdf. diunduh 28 Nopember 2014

Indriany. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di IndonesiaAvailable fromhttp://www.indriany.com/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-stbm-di-indonesia/ di unduh 26 November 2014.

Irwantoro Wano (WSP - TSSM) worldbank.org, 2012. CLTS sebagai Metode Andalan dalam Pelaksanaan STBM.Available fromhttp://www.stbm-indonesia.org/dkconten.php?id=2549.

Kemenkes RI. Badan Litbangkes. 2013 Riskesdas 2013. Jakarta.

Kemenkes RI. 2012. Buku Diklat STBM. http://www.bapelkescikarang.or.id /administrator /kurmod /materidasar/md-1%20modul%20 kebijakan%20 kesehatan %20 lingkungan.pdf

Kemenkes RI,2011.Situasi Diare di Indonesia. Jakarta.

Kemekse RI. Ditjend P2P. 2013. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Kemenkes RI.Ditjend P2P. 2015. Road Map STBM. Jakarta

Kemenkes RI. Ditjend P2P. 2015. Moenv STBM. www.stbm-indonesia/org/monev. Diunduh 5 Maret 2016

Leksono Bowo.2008. Majalah Percik Desember 2008 edisi Mencapai Target MDG Sanitasi melalui STBM.Available from http://www.indriany.com/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-stbm-di-indonesia/Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Indonesia di unduh 26 November

22 Surat Edaran Menteri Kesehatan no 132 tahun 2013, tentang Pelaksanaan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). http://www.indriany.com/tag/sanitasi-total-berbasis-masyarakat-stbm. Diunduh 5 Maret 016.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang diubah menjadi UU No 12/2008, tentang Otonomi Daerah

23 Lampiran 1

Dokumen terkait