• Tidak ada hasil yang ditemukan

95

1"&'#$-$

perbuatannya lagi, bahkan Ia menjadi salah satu murid Yesus yang setia. Sikap Maria ini adalah sikap pertobatan murni seperti sebatang logam mulia tadi, tetap mulia. Yesus telah menyelamatkan jiwa Maria Magdalena untuk menjadi manusia baru (bdk. Kol 3:9-14; Rm 6:4).

Setiap kali ingin mengaku dosa di hadapan Tuhan di kamar pengakuan, hendaknya kita berusaha untuk sungguh-sungguh mau berubah. Mengubah sikap kita yang tidak berkenan di mata Tuhan

untuk melakukan pertobatan murni artinya kita tidak akan mengulangi lagi apa yang telah kita sesali dan akui di hadapan Tuhan. Namun, semuanya itu tidak mudah. Kita harus mencoba, mencoba, dan mencobanya. Amin.

D%'DE>?@='%?@='"FBG@BG'9:;< 9Q

/-"*'D+#D&2"#"

/-"

*'D+#D&2"#"

"PERTOBATAN MURNI"

Oleh: Anita Karjo

S

aat seorang menyadari sedang berada di jalan yang salah, dia mengambil keputusan untuk berbalik dan kembali pada jalan yang benar supaya tujuannya tercapai. Pertobatan murni merupakan suatu tindakan seorang untuk berbalik kembali dari keadaan dosa kepada Allah. Ini sikap batin yang berubah haluan karena karya Roh kudus, yakni sesudah tersesat, kembali pada kepercayaan dan ketaatan kepada Allah. Dalam Kitab Tawarikh, (2 Taw 7:14)  dituliskan bahwa dalam pertobatan ada unsur merendahkan diri di hadapan Allah, berbalik dari jalan yang jahat, mencari wajah Tuhan, menyesali kesalahan, berdoa dengan kesungguhan hati, maka Allah akan mengampuninya. Dalam Perjanjian Baru, ada kata metanoia

yang diterjemahkan bertobat, artinya perubahan hati yang nyata dalam pikiran, sikap dan perbuatan yang berubah secara total, berbalik dari hidup dalam dosa kepada Allah dan mengabdi sebagai hamba-Nya. Hal ini terjadi karena karya Roh Kudus yang melahirkan kembali kita semua. Itu sebabnya kita berdoa, “Utuslah Roh-Mu ya Tuhan, dan jadi baru seluruh muka bumi.” Ada perasaan dukacita dan penyesalan yang mendalam, sesuai dengan kehendak Allah sehingga kedosaan bermuara pada keinginan untuk berubah total dari kehidupan yang tanpa arah, pikiran yang sia-sia, kepada tujuan keselamatan kekal. Pertobatan adalah syarat mutlak untuk memperoleh keselamatan. Yesus

9V

/-"*'D+#D&2"#"

memulai pelayanan-Nya di muka umum dengan seruan ‘bertobatlah’. Juga saat hendak naik ke surga, salah satu pesan-Nya adalah pertobatan dan pengampunan dosa yang harus diberitakan kepada segala bangsa oleh para murid-Nya. Allah turut berperan dalam pertobatan, karena Allah Roh kudus berperan dalam hati orang yang bertobat sehingga memampukan dan memotivasi untuk melakukan pertobatan, dan datang ke hadapan Allah. Dengan kata lain pertobatan adalah karya ilahi. Allah menyembuhkan ketidakmampuan rohani manusia, membangkitkannya dari kematian rohani akibat dosa, melahirkan kembali, membuka hatinya, juga mencelikkan mata rohaninya yang buta, memberikan pengertian tentang kebenaran. Manusia menanggapi panggilan Tuhan untuk bertobat dengan mengambil keputusan untuk bertobat, yaitu berbalik arah kepada Allah, sehingga Ia mengaruniakan keselamatan bagi jiwanya melalui pengorbanan Kristus di atas salib. Kita percaya bahwa Kristuslah yang mengaruniakan keselamatan abadi oleh kesediaan-Nya menggantikan hukuman dosa kita pada penderitaan salib. Inilah pertobatan murni. Sepanjang hidup kita ada pertobatan-pertobatan dalam pengalaman akan kehidupan. Sakramen Tobat semakin memurnikan kita, setiap kita berdosa. Memperbaiki langkah keimanan kita, selalu koreksi diri dalam perenungan hidup, sikap batin yang meditatif menjalani kehidupan dengan ‘eling’ dan waspada, terus menjaga hidup dalam tuntunan Sakramen Ekaristi yang merupakan kebaikan hati Allah setiap saat dengan kehadiran nyata dalam

Tubuh dan Darah-Nya yang kudus. Pertobatan murni akan mengalirkan air kehidupan yang tiada henti dalam hati kita, setiap saat batin dibersihkan, dimurnikan sehingga semakin hari jiwa kita semakin peka mendengar tuntunan Allah melalui Roh kudus yang berkarya dalam kehidupan kita. Hidup dalam tuntunan-Nya sama dengan hidup dalam Jalan Kebenaran yang menuntun kita pada kehidupan yang sejati. Inilah kebahagiaan yang sesungguhnya. Maukah kita bahagia? Mari bertobat dengan sungguh-sungguh. Berikut adalah pendapat umat tentang “Pertobatan murni”

Helena Situmorang – OMK Pandu: pertobatan murni menurut saya mengakui kesalahan dan mau memperbaikinya sebaik mungkin.

Leonardus Eric – OMK Pandu

Pertobatan murni menurut saya adalah mengakui segala kesalahan yang telah diperbuat, berani untuk mengambil konsekuensi atas hal tersebut dan belajar dari apa yang terjadi sehingga kelak tidak diulangi.

Ibu E. Mayke – Lingk. Grha Megateran: pertobatan atas kehendak dan kesadaran pribadi

D%'DE>?@='%?@='"FBG@BG'9:;< 9M

/-"*'-+)/4&(

/-"

*'-+)/4&(

Y

ang sudah pasti ini bukan semua nama jenis makanan atau minuman seperti bakpao, bakso, tongcupia, atau bakmi dsb. Namun memiliki arti sebuah nama yang tak dapat dilupakan dengan sebuah perjuangan suatu bangsa. Bulan Agustus memiliki arti dan makna bahkan arti keramat bagi Bangsa Indonesia. Kita mulai saja dari tanggal 15 Agustus adalah hari Raya Santa Perawan Maria Diangkat Ke Surga (dalam kalender liturgi 2015 dipindahkan

pada hari Minggu tanggal 16 Agustus 2015). Kemudian pada tanggal 17 Agustus merupakan hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Kedua hari itu tidak dapat dilupakan oleh Bangsa Indonesia, khususnya umat Katolik. Kalau mau jangan dilupakan tanggal 1 Juni sebagai hari Lahirnya Pancasila, sebagai dasar falsafah dan dasar hukum

secara materiil lahirnya Negara Republik Indonesia, sedang dasar hukum secara formil lahirnya Negara RI adalah UUD 1945. Dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan yang ke-70 ini, kita sejenak mengetahui kisah lahirnya UUD 1945, siapa yang membidani dan proses sejarah latar belakangnya sebagai berikut.

• 7 Desember 1941 Pearl Harbour diserang oleh Angkatan Udara Jepang pada jam 1 siang waktu setempat;

• 8 Desember 1941 Koninklijke Nederlanden mengumumkan perang dengan pihak Jepang;

• 8 Maret 1942 Angkatan Perang Belanda berkapitulasi di Bandung akibatnya seluruh wilayah Hindia Belanda kecuali sebagian kecil dari Neuw Guinea (Irian Barat) diduduki oleh tentara Jepang.

Namun kekuasaan otoriter Dai Nippon itu tidak selamanya berkuasa. Pada

akhir tahun 1943 perimbangan kekuasaan militer Jepang di Pasifik mulai berubah dan kekuasaan di Asia mulai guncang. Dibarengi dengan kekalahan tentara Nazi Jerman di Rusia dan di tempat-tempat lain di Eropa. Pemerintah militer mulai mengambil hati rakyat bekas jajahannya di Asia misalnya pada tanggal 14 Agustus 1943 Jepang memproklamasikan Birma dan disusul pada tanggal 14 Oktober 1943 Jepang memproklamasikan Philipina. Bagaimana pemerintah militer Jepang kepada Indonesia? Sekitar bulan Juni 1943, PM Tojo mulai bersuara untuk memberi kemungkinan bagi Bangsa Indonesia untuk turut serta dalam mengurus pemerintahannya sendiri. Gagasan ini kemudian dilanjuti pada tanggal 5 September 1943 dibentuk Dewan Militer Sentral Keresidenan, Kota

Dokumen terkait