• Tidak ada hasil yang ditemukan

KALIMANTAN TENGAH

BAB 2 POTENSI DAN PERMASALAHAN

2.1.2. Potensi Ekonomi 1. Perikanan Tangkap

2.1.2.5. Pertumbuhan Ekonomi a. PDRB

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran nilai tambah barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah dalam satu tahun. PDRB umumnya digunakan sebagai indikator kinerja perekonomian suatu negara. Berbeda dengan perhitungan PDRB sebelumnya, dasar perhitungan PDRB saat ini tidak lagi menggunakan angka tahun dasar 2000 melainkan menggunakan angka tahun dasar 2010. Perubahan tahun dasar PDRB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT). Salah satu implikasi perubahan ini adalah

meningkatnya nominal PDRB dan perubahan struktur ekonomi yang mulanya 9 sektor ekonomi menjadi 17 kategori lapangan usaha.

Untuk mengetahui perkembangan PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Seri Tahun Dasar 2010 selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.16. Berdasarkan strukturnya, pada tahun 2016 kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan masih menjadi leading setor dalam pembentukan Kabupaten Kotawaringin Barat, dengan kontribusi sekitar 26,06 %. Pada urutan kedua, kategori dengan kontribusi terbesar terhadap PDRB yaitu kategori industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 25,36 %, diikuti kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 12,67 %. Selanjutnya dalam Tabel 2.18. dapat dilihat bahwa PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) menunjukkan tren yang semakin meningkat.

Tabel 2.18. PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) 2012-2016

Tabel 2.19. PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Konstan

(ADHK) 2012-2016

Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2017

PDRB kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2016

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun 2017

Gambar 2.18. PDRB kabupaten Kotawaringin Barat Atas Dasar Harga Berlaku

(ADHB) dan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Tahun 2011-2016

b. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat

Kinerja perekonomian Kabupaten Kotawaringin Barat dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi per kategori lapangan usaha. Selama kurun waktu 5 tahun pertumbuhan kategori pembentuk PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat tumbuh cukup bervariasi. Sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 2.20. Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat Menurut

Lapangan Usaha Seri Tahun Dasar 2010, Tahun 2011 – 2016

Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2017

Struktur ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat masih memiliki pola yang sama seperti tahun sebelum-sebelumnya, dimana kategori yang mendominasi dalam berkontribusi terhadap perekonomian Kabupaten

Kotawaringin Barat yaitu kategori pertanian, kehutanan dan perikanan, kategori industri pengolahan serta kategori perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor. Tingginya kontribusi ketiga kategori tersebut selaras dengan luasnya perkebunan kelapa sawit yang diusahakan baik masyarakat maupun perkebuanan swasta besar. Adanya perkebunan swasta besar diikuti dengan berdirinya industry pengolahan kelapa sawit meskipun belum optimal dengan hasil yang utama adalah minyak CPO dan minyak goreng, selain itu juga adanya industri pengolahan hasil hutan yang sudah lama eksis di Kabupaten Kotawaringin Barat.

Pertumbuhan PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat terjadi pada hamper seluruh lapangan usaha. Berdasarkan rinciannya, hampir seluruh kategori lapangan usaha pembentuk PDRB Kabupaten Kotawaringin Barat mengalami pertumbuhan yang positif.

Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2017

Gambar 2.19. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat Tahun

2012-2016

Berdasarkan uraian diatas sektor – sektor yang memiliki laju pertumbuhan yang cukup tinggi dapat memberikan kontribusi bagi tujuan pembangunan yaitu dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun meningkatkan kesejahteraanmasyarakat dalam hal penciptaan lapangan pekerjaan. Selama 4 (empat) tahun terakhir perekonomian Kabupaten Kotawaringin Barat mampu tumbuh stabil di kisaran 6 hingga 7%, meskipun pada tahun 2016 mengalami perlambatan yang berada pada angka 5,8%, namun perlambatan pertumbuhan tersebut disebabkan oleh faktor ketidakstabilan ekonomi global. Tren perlambatan

ini juga terjadi baik pada tingkat Kalimantan Tengah dan Nasional seperti nampak pada Gambar 2.20 berikut ini.

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah dan Nasional Tahun 2011-2016 (%)

Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2017

Gambar 2.20. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kotawaringin Barat,

KalimantanTengah dan Nasional Tahun 2011-2016 (%)

c. Tingkat Inflasi

Tingkat Inflasi menggambarkan indeks harga konsumen yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat. Angka Inflasi pada Tahun 2012-2016 sebagaimana Gambar 2.21 berikut ini:

Perkembangan inflasi Kabupaten Kotawaringin Barat dalam kurun waktu 5 tahun cukup fluktuatif dengan nilai tertinggi terjadi pada tahun 2014 yaitu 7,97 %. Angka tersebut masih tergolong dalam kategori inflasi ringan yang nilainya dibawah angka 10 %. Inflasi yang ringan dibutuhkan dalam perekonomian untuk mendorong produsen agar memproduksi lebih banyak barang dan jasa sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Pergerakan inflasi yang fluktuatif perlu dikendalikan untuk meningkatkan dan menjaga daya beli masyarakat tetap stabil melalui upaya-upaya yang dapat menjaga stabilitas harga khususnya bahan pokok, mengingat kebutuhan bahan pokok Kabupaten Kotawaringin Barat banyak yang didatangkan dari Pulau Jawa.

d. PDRB Per Kapita

Kinerja ekonomi suatu wilayah dapat dinilai dengan berbagai ukuran. Secara umum, kinerja tersebut diukur melalui sebuah besaran yaitu PDRB per kapita. Berikut rangkuman data yang menggambarkan tingkat pendapatan perkapita penduduk di Kabupaten Kotawaringin Barat selama 5 tahun terakhir.

Tabel 2.21. PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Kabupaten

Kotawaringin Barat Tahun 2012-2016

Sumber: BPS Kab. Kotawaringin Barat Tahun2017

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Barat, PDRB per kapita Kabupaten Kotawaringin Barat ADHK menunjukkan peningkatan pada setiap tahunnya. Peningkatan PDRB perkapita harus diiringi dengan peningkatan dan pemerataan pendapatan penduduk sehingga tujuan pembangunan untuk masyarakat sejahtera dapat terwujud.

e. Indikator Kinerja Utam (IKU) Perikanan dan Kelautan Kabupaten

Kotawaringin Barat

Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Urusan Kelautan dan Perikanan dari tahun 2012 sampai 2016 dapat dijelaskan pada tabel berikut:

Tabel 2.22. Capaian Indikator Utama Urusan Kelautan dan Perikanan

Sumber : Dinas Perikanan Kab. Kotawaringin Barat Tahun 2017

Dokumen terkait