• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertumbuhan Ekonomi Halmahera Timur

KONSEP DAN DEFINISI

E. Pendapatan Regional Perkapita

8. Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

5.3 Pertumbuhan Ekonomi Halmahera Timur

Untuk melihat pertumbuhan perekonomian haruslah dipakai angka produksi riil dari seluruh sektor ekonomi. Produksi riil yang dimaksud disini adalah produksi yang hanya dilihat dari volume barang/jasa yang dihasilkan dan mengesampingkan pengaruh kenaikan harga. Sehingga pertumbuhan perekonomian dari tahun ke tahun benar-benar

mencerminkan pertumbuhan aktivitas

perekonomian, bukannya pertumbuhan harga. Untuk itu, dipakailah angka Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000.

Pertumbuhan perekonomian Halmahera Timur pada 2011 dapat dikatakan berada pada angka yang cukup tinggi. Pertumbuhannya mencapai 7,01 persen, dimana PDRB ADHK Halmahera Timur tahun 2010 sebesar 252.906,11 juta rupiah meningkat menjadi 270.639,25 juta rupiah pada tahun 2011.

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

67

Gambar 5.9 Perbandingan Laju PDRB Halmahera Timur Dengan Sektor Pertambangan dan Tanpa Sektor Pertambangan, Tahun 2010:

Terlihat pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai 7,01 persen, angka pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 revisi yang mencapai 7,34 persen. Hal ini dikarenakan adanya kejenuhan produksi yang terjadi. Kejenuhan produksi dapat dikatakan kuantitas produksi tidak begitu meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kejenuhan ini bukan berarti produksi menurun, akan tetapi hanya kualitas faktor produksi atau kuantitas produksi yang tidak terlalu berbeda dengan tahun

6,93 7,17 7,34 7,01

5,41 6,54 7,02 6,92

2008 2009 2010 2011

Laju PDRB Dengan Pertambangan Laju PDRB Tanpa Pertambangan

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

68

sebelumnya, sehingga nilai tambah yang dihasilkan mengalami perlambatan.

Pertumbuhan nilai tambah Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan & Penggalian cenderung melambat, pertumbuhan di Sektor Perdagangan yang pesat menjadi faktor utama peningkatan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Halmahera Timur. Kontribusi Sektor Perdagangan yang semakin besar dan perkembangan yang pesat dapat menjelaskan kenyataan ini meski dua sektor utama PDRB mengalami pelambatan.

Untuk mengetahui pengaruh Sektor Pertambangan terhadap PDRB dapat dilihat pada PDRB ADHK Tanpa Pertambangan. Pada tahun 2009 dan 2010, PDRB ini masing-masing besarnya 179.348,87 dan 191.943,22 juta rupiah, dan meningkat menjadi 205.229,19 juta rupiah pada tahun 2011. Sehingga dari sini dapat diketahui bahwa apabila sektor pertambangan dihilangkan dari peta perekonomian, maka pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur pada tahun 2010 masih berada pada kisaran 7,02 persen, dan pada tahun 2011 berada pada angka 6,92 persen. Jadi, ketika

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

69 Sektor Pertambangan dan Penggalian dikeluarkan

dari peta perekonomian, angka pertumbuhan perekonomian Halmahera Timur tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan betapa pertumbuhan sektor-sektor utama (salah satunya Sektor Pertambangan) dalam struktur perekonomian akan sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan.

Grafik 5.10 Laju Pertumbuhan PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHK 2000, Tahun 2011 (dalam %):

PERTANIAN PERTAMBANGAN & PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS & AIR BERSIH BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH.

JASA-JASA 4,18 7,29 10,12 7,94 11,95 12,57 4,80 13,24 4,30 Pertumbuhan

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

70

Dilihat nilai nominalnya, seluruh sektor pada tahun 2011 mengalami peningkatan (pertumbuhan positif). Ada sektor yang stabil dalam pertumbuhannya dan tidak sedikit juga yang mengalami pertumbuhan mencolok. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian dari sektor-sektor yang saling terkait.

Sektor Pertanian

Sektor Pertanian, pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan melambat sekitar 4,77 persen. Perlambatan ini pada semester awal sentra pertanian di Kecamatan Wasile-Wasile Timur mengalami bencana banjir. Banyak sawah pada semester tersebut mengalami kerusakan, hasil panen sedikit menurun.

Selain itu, Pada tahun 2011 di Subsektor perkebunan terjadi pertumbuhan sekitar 5,3 persen, melambat dibandingkan tahun 2010. Sedikit lebih baik subsektor ini pada tahun 2011 tumbuh lebih cepat dibandingkan Subsektor Pertanian Tanaman Bahan Makanan. Kondisi ini tidak berbeda dengan

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

71 kondisi tahun 2010. Subsektor Tanaman Bahan Makanan hanya tumbuh sebesar 3,13 persen saja, lebih rendah dibanding tahun 2009 dan 2010.

Tabel 5.3 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2008-2010 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*)

(1) (2) (3) (4)

PERTANIAN 4,8 5,1 4,2

a. Tanaman Bahan Makanan 7,0 3,6 3,1 b. Tanaman Perkebunan 4,2 6,7 5,3 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,4 2,9 2,6

d. Kehutanan 1,2 1,2 2,0

e. Perikanan 3,5 5,5 4,2

*): Angka Sangat Sementara

* :Angka Sementara

Namun, wilayah Halmahera Timur mempunyai daerah transmigrasi pertanian sawah yang menjadikannya sebagai salah satu lumbung di Maluku Utara. Tahun-tahun sebelumnya Masyarakat Halmahera Timur sudah mulai menanam tanaman bahan makanan, seperti jagung, ubi dan sayur-sayuran. Selain itu, program bantuan benih, pupuk, dan pembentukan kelompok

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

72

tani di beberapa daerah terus digalakkan untuk meningkatkan Subsektor Tanaman Bahan Makanan ini. Petani biasanya tidak hanya memanfaatkan lahan untuk pertanian tetapi juga perkebunan. Selain karakteristik dominan pekerjaan masyarakat Halamahera Timur adalah petani kebun, stabilnya harga tanaman perkebunan seperti Kopra dan Kakau pada dua tahun ini tersebut membuat banyak para petani lebih mengintensifkan tanaman perkebunan.

Subsektor lainnya pada sektor ini, yaitu Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya; Kehutanan; dan Perikanan, meskipun mengalami pertumbuhan, berturut-turut 2,6; 2,0; dan 4,2; persen.

Terlihat Subsektor Peternakan mengalami percepatan. Hal ini disebabkan konsumsi bahan makanan hasil ternak seperti telur, daging dan daging ayam mengalami peningkatan. Subsektor Perikanan sempat menggeliat dari tahun sebelumnya, tetapi di tahun ini mengalami pelambatan produksi, kondisi cuaca yang buruk membuat nelayan enggan melaut beralih ke

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

73 perkebunan, sehingga berpengaruh pada hasil tangkap para nelayan.

Sektor Pertambangan dan Penggalian

PDRB ADHK sektor ini mencapai 65.410,06 juta rupiah tahun 2011, meningkat dari yang semula 60.962,89 juta rupiah. Pertumbuhan ini mencapai 7,3 persen. Namun, angka melambat dari tahun 2010 lalu yang hanya mencapai 8,4 persen.

Tabel 5.4 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan & Penggalian Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*)

(1) (2) (3) (4)

1. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN 9,2 8,4 7,3

a. Minyakdan Gas Bumi 0 0 0

b. PertambangantanpaMigas 8,0 8,1 7,2

c. Penggalian 33,5 13,1 8,9

*): Angka Sangat Sementara

* :Angka Sementara

Terlihat Subsektor Pertambangan Tanpa Migas meski tetap tumbuh tinggi namun melambat

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

74

hanya mencapai sekitar 7,2 persen, tidak berbeda jauh dengan tahun 2010 yang mencapai 8,1 persen. Sementara itu, Pertumbuhan Subsektor Penggalian jauh melambat menjadi 8,9 persen. Melambatnya sektor ini bukan berarti produksi sektor ini menurun. Meskipun kebutuhan akan bahan galian mulai menyusut seiring banyaknya pembangunan gedung dan jalan yang telah selesai dilaksanakan, masih terus terlaksananya pembangunan infrastruktur daerah Halmahera Timur, seperti pembangunan dan perbaikan kualitas jalan provinsi, pembuatan kolam air di pusat pemerintahan, dan pembangunan rumah hunian.

Pertumbuhan yang masih tinggi dan share Pertambangan dan Penggalian yang terbilang cukup besar (22,74 persen) terhadap PDRB agregat, membuat pertumbuhan PDRB agregat terpengaruh secara signifikan.

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

75 Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan, Perdagangan, Hotel & Restoran dan Bangunan

Gambar 5.11 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

PDRB ADHK Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan pada tahun 2010 besarnya 4.306,58 juta rupiah dan mengalami pertumbuhan menjadi 4.876,56 juta rupiah pada tahun 2011. Pertumbuhan ini mencapai angka 13,2 persen. Pertumbuhan ini tentu tidak datang begitu saja. Ini erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi lainnya, dimana sektor ini merupakan sektor yang menjadi

8,19

6,75

15,58

13,24

2008 2009 2010 2011

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

76

pendukung dan menjadi penyedia kebutuhan bagi berbagai sektor riil (perdagangan, industri, pertambangan, dll.). Implikasinya, ketika sektor riil tumbuh maka sektor ini pun akan tumbuh. Misalnya peningkatan di sektor bangunan akan meningkatkan penggalian dan jasa penggalian.

Gambar 5.12 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

Laju pertumbuhan yang relatif tinggi juga terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Dari semula 42.458,82 juta rupiah tumbuh sebesar 12,6 persen menjadi 47.796,08 juta rupiah pada tahun 2011. Walau angka pertumbuhan ini

8,91 10,36 10,07

12,57

2008 2009 2010 2011

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

77 sedikit lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya

yang mencapai 10,1 persen, angka ini termasuk pertumbuhan yang cukup pesat. Banyak sekali pemicu peningkatan pertumbuhan di sektor ini, diantaranya seperti kegiatan pasar malam, beroperasinya APMS baru di ibu kota, pasar kaget ramadhan, penambahan jumlah pedagang dan lain sebagainya.

Gambar 5.13 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Bangunan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

Dari yang semula 6.622,32 juta rupiah pada tahun 2010, PDRB ADHK Sektor Bangunan meningkat menjadi 5.915,50 juta rupiah pada tahun 2011. Hal ini berarti Sektor Bangunan mengalami

10,25 9,03 6,28 11,95 2008 2009 2010 2011 BANGUNAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

78

pertumbuhan sekitar 11,9 persen. Terkait dengan pembangunan di kabupaten ini, sektor bangunan juga mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi. Seperti disebutkan di depan, pembangunan infrastruktur terus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah kabupaten Halmahera Timur. Peningkatan kualitas dan kuantitas jalan raya dan jembatan masih terus dijalankan. Sementara itu, pembangunan gedung-gedung kantor dan tata kota juga masih terus dilakukan termasuk pembangunan pabrik Feronikel yang sedang berlangsung.

Sektor Industri Pengolahan, Sektor Listrik, Gas, & Air Bersih Sektor Pengangkutan & Komunikasi, dan Sektor Jasa-jasa,

Pada tahun 2011 Sektor Industri Pengolahan memiliki PDRB ADHK sebesar 14.065,09 juta rupiah, meningkat dari yang sebelumnya 12.772,98 juta rupiah, yakni dengan laju pertumbuhan sekitar 16,12 persen. Geliat sektor ini selain dipacu dari

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

79 Kelompok Industri Makanan, Minuman & Tembakau, dominan didukung oleh meningkatnya produksi Subsektor Industri Barang-barang Kayu dan Hasil Hutan di Halmahera Timur. Meningkatnya industri UKM dan meubel serta penggergajian kayu bulat menjadi barang kayu setengah jadi membuat nilai tambah Subsektor Industri Bukan Migas terus melonjak.

Gambar 5.14 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen) 0,63 11,51 14,22 10,12 2008 2009 2010 2011 INDUSTRI PENGOLAHAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

80

Gambar 5.15 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2010 (%):

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai pertumbuhan sebesar 4,8 persen, dari yang semula 9.575,78 juta rupiah menjadi 10.035,15 juta rupiah. Subsektor utama, yaitu Angkutan Jalan Raya, Angkutan Laut dan Angkutan Udara masing-masing 4,6 ; 3,2; dan 9,2 persen. Terjadinya perlambatan pertumbuhan pada Subsektor Angkutan Jalan Raya dikarenakan jumlah armada dan frekuensi transportasi yang

7,00

6,04 6,11

4,80

2008 2009 2010 2011

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

81 turun akibat patahnya jembatan Kali Gaw yang dapat berpotensi bahaya pada saat melaluinya. Para penumpang lebih menyukai angkutan udara dan laut.

Sementara itu, pertumbuhan pada Kelompok Angkutan Laut salah satunya disebabkan oleh masih tingginya minat masyarakat pada kelompok angkutan ini. Kegiatan pelayaran dari dan ke kabupaten lain masih banyak mengandalkan kapal laut. Bahkan kelompok angkutan laut saat ini hampir dapat dikatakan sebagai satu-satunya moda transportasi yang diandalkan oleh kegiatan Perdagangan. Sebagian besar pengangkutan barang dagangan ke dan dari Halmahera Timur menggunakan angkutan laut ini.

Meskipun nilai tambah paling kecil di antara kelompok angkutan lainnya, kelompok Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) juga mengalami pertumbuhan 5,3 persen. Jangkauan antar daerah dalam Halmahera Timur yang kurang memiliki infrastruktur jalan raya yang memadai mendorong masih tingginya produksi ASDP ini khususnya di Kecamatan Maba Tengah dan Maba

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

82

Utara. ASDP juga menjadi salah satu moda transportasi pendukung perdagangan antar daerah di dalam wilayah Halmahera Timur.

Gambar 5.16 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pengangkutan dan Komunikasi Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2011 (%):

Sedangkan Angkutan udara mengalami peningkatan yang lebih besar di banding kelompok Angkutan lainnya sebanyak 9,2 persen, pada tahun 2011 Disamping itu, jalan darat yang masih belum

4,48 8,99 4,60 3,22 5,26 9,23 5,27 8,99

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

83 sepenuhnya rampung membuat masyarakat lebih

memilih jalur udara yang lebih cepat dan nyaman. Frekuensi terbang tiap minggunya naik yang pada akhirnya meningkatkan nilai tambah pada Subsektor ini.

Imbas dari semua kegiatan di atas Subsektor Pos dan Telekomunikasi ikut mengalami pertumbuhan lumayan lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya, yakni 9 persen. Namun, kenaikan pada subsektor ini tidak signifikan terhadap agregat PDRB karena kontribusinya tidak besar. Terlihat dari aktivitas pengiriman barang ataupun surat di Halmahera Timur hanya di layani oleh dua kantor pos, kantor pos Buli dan Subaim. Sedangkan, aktivitas telekomunikasi lain yang banyak dilakukan masyarakat selain lewat pos adalah lewat telepon seluler. Untuk pengiriman barang ataupun surat, banyak masyarakat labih memilih menggunakan jasa angkutan (mobil, kapal laut, ASDP maupun pesawat).

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

84

Sektor Listrik, Gas, & Air Bersih dan Jasa-jasa

Gambar 5.17 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa-Jasa dan Listrik, Gas & Air Bersih Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2011:

Sektor Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih mengalami pertumbuhan sekitar 4,8 persen. Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih pada tahun 2011 meningkat menjadi 416,96 juta rupiah dari yang sebelumnya 450,05 juta rupiah. Meski pertumbuhannya melambat nilai tambah dari sektor ini tetap bertambah hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah penduduk berbanding lurus dengan jumlah pemakaian listrik di kabupaten Halmahera Timur baik oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat sendiri. Tidak optimalnya produksi

0,92 4,57 3,85 7,94 1,99 4,29 5,00 4,30 2008 2009 2010 2011

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

85 PLN (karena kekurangan BBM ataupun kerusakan

mesin) ataupun penyedia jasa listrik lainnya menyebabkan biaya operasional menjadi tinggi. Mengingat Sektor ini begitu vital bagi pemerintah dan masyarakat, alangkah baiknya jikalau sektor ini dijadikan sebagai prioritas dalam pembangunan khususnya di Kota Maba dan Halmahera Timur pada umumnya.

Sektor-sektor selain yang sudah disebutkan di atas mengalami pertumbuhan yang rendah. Sektor Jasa-jasa misalnya, hanya mengalami pertumbuhan 4,3 persen. PDRB ADHK sektor ini meningkat dari 11.935,86 juta rupiah menjadi 12.448,87 juta rupiah. Sumbangan terbesar untuk sektor ini adalah dari Subsektor Pemerintahan Umum yang mengalami pertumbuhan 4,8 persen. Di tahun 2011 pemerintah daerah melaksanakan kebijakan moraturium PNS sehingga tidak ada penerimaan PNS di Halmahera Timur.

Walau demikian, nilai tambah sektor ini masih meningkat karena semakin tingginya kegiatan & pelayanan dari pemerintah. Hal ini bisa

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

86

juga dilihat dari semakin banyaknya kebutuhan pegawai di pemerintahan. Begitu pun aktivitas pelayanan kesehatan di RS Daerah juga terlihat meningkat.

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

87 5.4 Indeks Implisit dan Pendapatan Regional

Perkapita

Indeks Implisit

Seperti telah di sampaikan pada bab sebelumnya, Indeks Implisit menunjukkan tingkat inflasi untuk masing-masing sektor/subsektor terhadap tahun dasar 2000. Indeks Implisit didapat dari hasil bagi nilai PDRB ADHB terhadap nilai PDRB ADHK. Sedangkan Laju Implisit menunjukan tingkat inflasi untuk masing-masing sektor/ subsektor untuk tiap tahunnya. Laju Implisit merupakan pertumbuhan Indeks Implisit.

Secara umum Laju Implisit di Halmahera Timur tahun 2011 sebesar 5,2 persen. Artinya, rata-rata kenaikan harga yang terjadi di seluruh sektor 5,2 persen dari tahu sebelumnya. Angka ini menurun dari tahun 2009 dan 2010, yakni sebesar 11,0 dan 8,0 persen. Hal ini menunjukkan harga-harga komoditi mulai stabil dari tahun-tahun sebelumnya.

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

88

Tingginya Laju Implisit ditengarai karena masih tingginya harga bahan bakar minyak yang menyebabkan tingginya ongkos transportasi dan bahan produksi, di mana Kabupaten Halmahera Timur sebagian besar arus komoditi dari luar daerah.

Laju implisit tertinggi pada Sektor Jasa-Jasa yakni sebesar 6,3 persen, dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran 5,9 persen. Terlihat sektor-sektor di atas merupakan sektor-sektor yang sangat bergantung pada transportasi dan bahan bakar. (Selengkapnya lihat lampiran tabel 9)

Pendapatan Regional Perkapita

Pendapatan Regional Perkapita diperoleh dari pembagian Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk daerah bersangkutan. Selama tahun 2011, Pendapatan Regional Perkapita berdasarkan PDRB ADHK dengan jumlah penduduk Kabupaten Halmahera Timur sebanyak 74.872 jiwa sebesar 6,45 juta rupiah per jiwa atau

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

89 rata-rata sekitar Rp537.500,- setiap bulan perjiwa.

Sedangkan Pendapatan Regional Perkapita berdasarkan PDRB ADHK sebesar 3,32 juta rupiah perjiwa, atau naik sebesar 4,5 persen dari tahun 2010.

Pendapatan regional ini bukan pendapatan rill karena belum bisa diidentifikasi antara pendapatan asli daerah dan yang masuk ke daerah terhadap pendapatan faktor produksi yang dimiliki oleh pelaku ekonomi dari luar daerah.

Pertumbuhan Ekonomi yang pesat dan Pendapatan Regional Perkapita tidak serta-merta menunjukkan secara umum kesejahteraan penduduk di suatu wilayah. Kesejahetaan di cerminkan dengan besarnya pendapatan riil dan pemerataan pendapatan perkapita penduduknya. Pertanyaan selanjutnya, Apakah kondisi pendapatan riil di Kabupaten Halmahera Timur sudah baik dan merata? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan indikator ekonomi lain untuk menjelaskan ini, seperti Indikator Gini dan Pendapatan Riil Perkapita.

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

90

Dokumen terkait