• Tidak ada hasil yang ditemukan

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO HALMAHERA TIMUR 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO HALMAHERA TIMUR 2011"

Copied!
152
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

HALMAHERA TIMUR

2011

No. Katalog BPS : 9205.8206 No.Publikasi : 8206.001 Ukuran Buku : 16,5 cm x 21,5 cm Jumlah Halaman : xx + 128 Halaman

Naskah:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Gambar Kulit:

Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik

Diterbitkan oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur,

Dicetak oleh:

Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur, Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya

(6)
(7)

SAMBUTAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

v

Publikasi Produk Domestik Regional Bruto Halmahera Timur 2011 yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Halmahera Timur ini adalah hasil kerjasama antara Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Timur dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Halmahera Timur.

Data dan informasi yang disajikan pada publikasi ini bersumber dari instansi/dinas pemerintah, swasta, dan masyarakat di dalam wilayah Kabupaten Halamahera Timur. Disadari bahwa data yang disajikan dalam publikasi ini belum lengkap. Oleh karena itu, guna perbaikan serta peningkatan kualitas data dan penulisan, diharapkan bertambahnya partisipasi dari instansi/dinas pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pemberian data dan informasi.

Diharapkan dengan adanya publikasi ini dapat memberi manfaat, terutama untuk memperoleh gambaran perkembangan ekonomi Halmahera Timur secara makro. Sehingga, data dan informasi di dalam publikasi ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan ataupun pembanding dalam membuat analisis untuk menyusun dan merumuskan perencanaan dan kebijakan.

Semoga publikasi ini berguna bagi kita semua, terima kasih.

Kota Maba, Juni 2012

(8)
(9)

KATA PENGANTAR

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

vii

Publikasi PDRB Kabupaten Halmahera Timur yang diterbitkan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Halmahera Timur memberikan gambaran umum mengenai perekonomian Halmahera Timur terutama tentang perkembangan struktur ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Publikasi ini dibuat berdasarkan berbagai data, baik yang bersumber dari BPS sendiri, maupun dari luar BPS.

Publikasi ini menyajikan data PDRB menurut lapangan usaha secara series tahun 2011. Penjelasan teknis, metode penghitungan serta ulasan singkat perekonomian Halmahera Timur ditampilkan dalam publikasi ini. Hal ini dimaksudkan agar dapat membantu dalam memahami PDRB, bagi berbagai kalangan pengguna data yang sangat beragam latar belakang keilmuannya.

Kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya publikasi ini disampaikan terima kasih. Kritik dan saran sangat kami hargai guna perbaikan publikasi ini di masa mendatang.

Kota Maba, Juni 2012 BPS HALMAHERA TIMUR Kepala

Ir. Salahuddin, M.Si.

(10)
(11)

DAFTAR ISI

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

ix

Halaman

Sambutan ... v

Kata Pengantar ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xi

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xv

1. Pendahuluan ... 1

1.1 Penjelasan Umum ... 3

1.2 Penggantian Tahun Dasar ... 6

1.3 Alasan Pemilihan Tahun 2000 Sebagai Tahun Dasar Baru ... 7

2. Konsep Definisi ... 9

2.1 Agregat PDRB ... 11

2.2 Uraian Sektoral ... 15

3. Metodologi ... 25

(12)

DAFTAR ISI

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

x

Halaman

5. Perekonomian Halmahera Timur2011 ... 39 5.1 Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Halmahera Timur ... 41 5.2 Struktur Perekonomian Halmahera Timur

... 47 5.3 Pertumbuhan Ekonomi Halmahera Timur

... 66 5.4 Indeks Implisit dan Pendapatan Regional

Perkapita ... 87 5.4 Proyeksi PDRB 2012 ... 90

6. Upah Minimum Provinsi dan Kebutuhan

Hidup layak ... 93

(13)

DAFTAR TABEL

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xi

5.1 Distribusi Persentase Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Timur menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2009-2011(Persen) ... 52

5.2 Distribusi Persentase Sektor Industri Pengolahan, Pengangkutan & Komunikasi, dan Jasa-jasa Terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Timur menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2009-2011(Persen) ... 61

5.3 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun

2009-2011(Persen) ... 71

5.4 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan & Penggalian Halmahera

Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011(Persen) ... 73

5.5 Proyeksi PDRB Halmahera Timur Menurut Sektor ADHB dan ADHK 2000, Tahun 2012

(14)

DAFTAR TABEL

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xii

5.5 Proyeksi PDRB Halmahera Timur Menurut Sektor ADHB dan ADHK 2000, Tahun 2012

(15)

DAFTAR GAMBAR

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xiii

Halaman

5.1 PDRB Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2008-2011 ... 45

5.2 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, Tahun 2009 ... 47

5.3 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, Tahun 2010 ... 48

5.4 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, Tahun 2011 ... 48

5.5 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011 ... 51

5.6 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian Halmahera Timur

ADHB, Tahun 2011 ... 56

5.7 Distribusi Persentase PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011 ... 58

(16)

DAFTAR GAMBAR

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xiv

5.8 Distribusi Persentase Subsektor PDRB Industri Tanpa Migas Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011 ... 60

5.9 Perbandingan Laju PDRB Halmahera Timur Dengan Sektor Pertambangan dan Tanpa Sektor

Pertambangan, Tahun 2011 ... 67

5.10 Laju Pertumbuhan PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Ussaha ADHK 2000, Tahun 2011 (dalam %) ... 69

5.11 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011(Persen) ... 75

5.12 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran Halmahera Timur ADHK 2000,

Tahun 2009-2011(Persen... 76

5.13 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Bangunan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011

(Persen: ... 77

5.14 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Industri Pengolahan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011(Persen) ... 79

(17)

DAFTAR GAMBAR

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xv

5.15 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pengangkutan dan Komunikasi Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2011(%): ... 80

5.16 Laju Pertumbuhan PDRB Subsektor Pengangkutan dan Komunikasi Halmahera Timur

ADHK 2000, Tahun 2011 (%) ... 82

5.17 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Jasa-Jasa dan Listrik, Gas & Air Bersih Halmahera Timur ADHK

2000, Tahun 2011 ... 84

5.18 Upah Minimum Provinsi Maluku Utara Perbulan dari Tahun 2006-2012 (dalam Rupiah) ... 96

(18)

DAFTAR GAMBAR

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

(19)

DAFTAR LAMPIRAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xvii

Halaman

Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011(Juta

Rupiah) ... 103 Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009-2011(Juta

Rupiah) ... 105 Tabel 3. Perkembangan Agregat PDRB

Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000,

Tahun 2009-2011 ... 107 Tabel4a. Distribusi Persentase Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2009-2011(Persen) ... 108 Tabel4b. Distribusi Persentase Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xviii

Tabel5a. Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009-2011(Tahun Dasar = 100)

... 112 Tabel5b. Indeks Perkembangan Produk

Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2009-2011(Tahun Dasar

= 100) ... 114 Tabel6a. Indeks Berantai Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun

2009-2011 ... 116 Tabel6b. Indeks Berantai Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun

2009-2011 ... 118 Tabel 7. Laju Pertumbuhan Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha

(21)

DAFTAR LAMPIRAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

xix

Tabel 8. Indeks Harga Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan

Usaha Tahun 2009-2011 ... 122 Tabel 9. Laju Harga Implisit Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2009-2011 ... 124 Tabel 10 Laju Harga Implisit Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2009-2011 ... 126 Tabel 11 Upah Minimum Provinsi dan

Kebutuhan Hidup Layak Menurut Provinsi di Indonesia Tahun

(22)

DAFTAR LAMPIRAN

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

(23)

BAB

I

(24)
(25)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

3

PENDAHULUAN 1.1 Penjelasan Umum

Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, memeratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Perencanaan yang baik sangat dibutuhkan agar pembangunan yang dilaksanakan berbagai pihak dapat mencapai sasaran. Hasil pembangunan yang telah dicapai juga perlu dievaluasi apakah sudah tepat sasaran atau belum.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu ukuran statistik ekonomi makro di tingkat daerah yang berperan penting sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah khususnya di bidang ekonomi maupun sebagai bahan evaluasi hasil pembangunan yang telah dilaksanakan berbagai pihak.

(26)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

4

PENDAHULUAN

Sebagai indikator ekonomi daerah, PDRB dapat digunakan antara lain untuk mengetahui:

1. Laju pertumbuhan ekonomi daerah

PDRB atas dasar harga konstan dipakai antara lain untuk melihat fluktuasi perekonomian secara riil. Laju pertumbuhan ekonomi bisa digunakan untuk menilai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dapat pula dipakai sebagai bahan penentuan arah kebijakan pembangunan yang akan datang. Angka pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan perekonomian dan angka pertumbuhan yang negatif menunjukkan adanya kemunduran dalam perekonomian.

2. Tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah

Indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah adalah pendapatan perkapita. Jika

(27)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

5

PENDAHULUAN

data disajikan berkala akan menunjukkan adanya perubahan kemakmuran.

3. Struktur perekonomian daerah

Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan struktur perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi yang dinyatakan dalam persentase ini ditunjukkan dari besarnya peranan (distribusi) masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan menciptakan nilai tambah. Hal ini menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya.

Angka PDRB Kabupaten Halmahera Timur disusun dan disajikan menurut Lapangan Usaha/Sektor. Angka PDRB atas dasar harga konstan disusun berdasarkan tahun dasar 2000, menggantikan tahun dasar 1993 yang biasa dipakai pada penerbitan-penerbitan PDRB.

(28)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

6

PENDAHULUAN

1.2 Penggantian Tahun Dasar

PBB merekomendasikan bagi negara-negara anggotanya agar estimasi PDB atas dasar harga konstan sebaiknya dimutakhirkan secara periodik dengan menggunakan tahun referensi yang berakhiran 0 dan 5. Ini tertuang dalam buku panduan “Sistem Neraca Nasional”.

Dengan bergantinya tahun dasar pada penghitungan PDB di tingkat nasional dari tahun dasar 1993 ke tahun dasar 2000, maka hal yang sama juga dilakukan untuk penghitungan PDRB tingkat propinsi dan kabupaten/kota.

Keseragaman penggunaan tahun dasar diperlukan agar angka-angka PDRB dapat saling diperbandingkan antar daerah dan antar waktu. Hal ini diperlukan untuk melihat kinerja perekonomian suatu daerah.

(29)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

7

PENDAHULUAN

1.3 Alasan Pemilihan Tahun 2000 Sebagai Tahun Dasar Baru

Terpilihnya tahun 2000 sebagai tahun dasar penghitungan PDRB menggantikan tahun dasar 1993 dilatarbelakangi oleh hal-hal berikut:

1. Tahun 2000 dianggap sebagai awal berjalannya proses pemulihan ekonomi setelah keterpurukan akibat krisis ekonomi. Selama tahun 2000, perekonomian Indonesia relatif stabil dengan inflasi pada posisi 9,53 persen. Dari tahun 2000 ke 2003, pertumbuhan ekonomi secara agregat terus meningkat.

2. Struktur ekonomi tahun 2000 telah berbeda dengan tahun 1993. Terjadinya krisis ekonomi pada pertengahan tahun 1997 berdampak pada perubahan struktur perekonomian Indonesia. 3. BPS telah menyelesaikan Tabel Input Output

Indonesia 2000.

4. Indeks-indeks harga yang digunakan sebagai deflator dalam penghitungan PDRB menggunakan tahun dasar yang baru, yaitu tahun 2000.

(30)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

8

PENDAHULUAN

5. Ketersediaan data dasar baik harga maupun volume produksi pada tahun 2000 relatif lebih lengkap dan berkelanjutan pada masing-masing sektor ekonomi.

Kelengkapan data dengan kualitas yang baik serta konsistensi sumber data dan metode estimasi, sangat dibutuhkan agar dapat disajikan angka-angka PDRB yang realistik, yang dapat mencerminkan keadaan perekonomian daerah yang sebenarnya.

(31)
(32)
(33)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

11

KONSEP DAN DEFINISI 2.1 Agregat PDRB

Untuk memahami data PDRB yang disajikan, diperlukan pengetahuan konsep definisi seperti yang diuraikan dibawah ini.

A. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Pasar

o PDRB atas dasar harga pasar merupakan jumlah Nilai Tambah Bruto dari seluruh sektor perekonomian di suatu wilayah. Nilai Tambah Bruto diperoleh dari selisih nilai produksi dan biaya antara.

o PDRB atas dasar harga pasar mencakup komponen Penyusutan, Pajak Tak Langsung Neto dan Pendapatan Faktor.

B. Produk Domestik Regional Neto

o Produk Domestik Regional Neto merupakan PDRB atas dasar harga pasar setelah dikurangi Penyusutan.

o Penyusutan adalah nilai susutnya barang modal yang ikut serta dalam proses produksi.

(34)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

12

KONSEP DAN DEFINISI

C. Produk Domestik Regional Neto Atas Dasar Biaya Faktor

o Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor diperoleh dari Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga pasar dikurangi Pajak Tak Langsung Neto.

o Pajak tak Langsung Neto merupakan selisih dari Pajak Tak Langsung dan Subsidi. Pajak Tak Langsung meliputi Pajak Penjualan, Bea Ekspor Impor, Cukai, dll kecuali pajak pendapatan dan perorangan. Adanya Pajak Tak Langsung yang dipungut pemerintah dari unit-unit produksi akan berpengaruh terhadap harga barang yaitu mengakibatkan kenaikan harga barang. o Subsidi yang diberikan pemerintah kepada

unit-unit produksi juga akan berpengaruh pada harga barang, namun berakibat menurunkan harga barang.

o Seperti yang telah dijelaskan diatas, Produk Domestik Regional Neto atas dasar harga

(35)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

13

KONSEP DAN DEFINISI

pasar masih mengandung Pajak Tak Langsung Neto dan Pendapatan Faktor. o Sedangkan Produk Domestik Regional Neto

atas dasar biaya faktor merupakan agregat PDRB atas dasar harga pasar yang sudah tidak mengandung Penyusutan dan Pajak Tak Langsung Neto.

o Dari konsep yang telah diuraikan diatas, maka Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor merupakan jumlah pendapatan faktor atau balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah. Balas jasa yang dimaksud berupa upah gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan.

D. Pendapatan Regional

o Dalam perekonomian terbuka terdapat arus pendapatan yang mengalir antar daerah, yang disebabkan oleh keberadaan faktor-faktor produksi.

(36)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

14

KONSEP DAN DEFINISI

o Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor tidak memperhatikan apakah faktor produksi berasal dari/dimiliki penduduk daerah tersebut atau tidak.

o Sehingga pendapatan yang dihasilkan dalam Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor tidak seluruhnya diterima oleh penduduk daerah bersangkutan, namun sebagian ada yang diterima oleh penduduk daerah lain.

o Sebagai contoh, pemilik modal yang menjadi penduduk daerah A namun mendirikan perusahaan di daerah B akan mendapatkan keuntungan perusahaan sehingga ada aliran pendapatan ke luar daerah dimana pemilik modal berada (aliran pendapatan dari daerah B ke daerah A). o Sebaliknya, penduduk daerah B bekerja di

daerah A akan menerima upah gaji yang berarti ada aliran pendapatan dari luar daerah ke dalam daerah bersangkutan

(37)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

15

KONSEP DAN DEFINISI

(aliran pendapatan dari daerah A ke daerah B).

o Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor dikurangi pendapatan yang mengalir keluar daerah ditambah pendapatan yang mengalir ke dalam daerah adalah Produk Regional Neto. Artinya Produk Regional Neto merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah bersangkutan.

o Produk Regional Neto inilah yang disebut sebagai Pendapatan Regional.

E. Pendapatan Regional Perkapita

Pendapatan Regional Perkapita diperoleh dari pembagian Pendapatan Regional dengan jumlah penduduk daerah bersangkutan.

2.2 Uraian Sektoral

Uraian lapangan usaha/sektor dan sub sektor PDRB adalah sebagai berikut:

(38)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

16

KONSEP DAN DEFINISI 1. Sektor Pertanian

Sektor Pertanian meliputi:

a. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan

mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kedele, kacang hijau, kentang, sayur-sayuran dan buah-buahan. b. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

mencakup komoditi seperti karet, kelapa, kopi, teh, tebu, tembakau, cengkeh, pala, kakao, lada, kayu manis, kelapa sawit, dan sejenisnya baik yang diusahakan oleh rakyat maupun yang dihasilkan oleh perusahaan perkebunan yang berbadan hukum.

c. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya mencakup kegiatan pemeliharaan ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dipotong, dan diambil hasil-hasilnya (seperti telur, susu, dll), baik dilakukan oleh rakyat maupun perusahaan peternakan.

(39)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

17

KONSEP DAN DEFINISI d. Sub Sektor Kehutanan

mencakup kegiatan penebangan kayu (termasuk kayu bakar, bambu), pengambilan hasil hutan (seperti rotan) dan kegiatan perburuan.

e. Sub Sektor Perikanan

mencakup kegiatan penangkapan dan pemeliharaan segala jenis ikan dan binatang air, baik di air tawar maupun air asin.

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian meliputi:

a. Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi

mencakup kegiatan pencarian kandungan minyak dan gas bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan pemisahan serta penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Hasil kegiatan ini adalah minyak bumi kondensat dan gas bumi.

(40)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

18

KONSEP DAN DEFINISI

b. Sub Sektor Pertambangan tanpa Migas meliputi kegiatan pengambilan dan persiapan untuk pengolahan lanjutan dari benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi, serta seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan hasil tambang lainnya. Hasil kegiatan ini antara lain batu bara, pasir besi, bijih neikel, bijih emas, dll (termasuk aspal alam).

c. Sub Sektor Penggalian

mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada permukaan bumi dan biasa disebut dengan golongan C.

3. Sektor Industri Pengolahan meliputi:

a. Sub Sektor Industri Migas

mencakup industri pengilangan minyak bumi (BBM, Non BBM dan LPG) dan gas alam (LNG).

(41)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

19

KONSEP DAN DEFINISI b. Sub Sektor Industri Tanpa Migas

mencakup industri besar dan sedang, industri kerajinan kecil dan rumahtangga.

4. Sektor Listrik, Gas Dan Air Bersih meliputi:

a. Sub Sektor Listrik

mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik baik yang diusahakan oleh PLN maupun Non PLN (perusahaan dan perorangan) dengan tujuan dijual.

b. Sub Sektor Gas

meliputi penyediaan gas kota yang disalurkan kepada konsumen dengan menggunakan pipa, dimana gas tersebut diperoleh dari proses pembakaran batu bara, minyak dan crack, dengan produknya berupa gas batubara, gas minyak, gas cracking, kokas, ter dan minyak ter.

c. Sub Sektor Air Bersih

mencakup proses pembersihan, pemurnian dan proses kimiawi lainnya untuk

(42)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

20

KONSEP DAN DEFINISI

menghasilkan air minum, serta pendistribusian dan penyalurannya melalui pipa dan alat lain, baik yang diusahakan oleh PAM maupun bukan PAM.

5. Sektor Bangunan

mencakup kegiatan konstruksi seperti bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal, jalan, pelabuhan, instalasi listrik dan air, jaringan komunikasi dan bangunan lainnya.

6. Sektor Perdagangan, Hotel Dan Restoran meliputi :

a. Sub Sektor Perdagangan Besar dan Eceran mencakup kegiatan membeli dan menjual barang (baru maupun bekas) tanpa merubah bentuk barang tersebut.

b. Sub Sektor Hotel

mencakup kegiatan penyediaan akomodasi termasuk penyediaan makan dan minum serta fasilitas lainnya bagi tamu yang menginap.

(43)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

21

KONSEP DAN DEFINISI c. Sub Sektor Restoran

mencakup usaha penyediaan makanan dan minuman jadi, yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan.

7. Sektor Pengangkutan Dan komunikasi meliputi:

a. Sub Sektor Pengangkutan

mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang yang terdiri dari angkutan jalan raya, laut, sungai danau dan penyeberangan, udara dan jasa penunjang. b. Sub Sektor Komunikasi

mencakup kegiatan komunikasi seperti pengiriman berita dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon, pos giro, dsb, dan jasa penunjangnya.

8. Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan

Sektor Keuangan, Persewaan Dan Jasa Perusahaan meliputi:

(44)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

22

KONSEP DAN DEFINISI

a. Sub Sektor Bank

mencakup kegiatan memberikan jasa keuangan kepada pihak lain seperti menerima simpanan (giro dan deposito), pemberian kredit, transfer uang, dan sebagainya.

b. Sub Sektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank mencakup kegiatan Asuransi, Dana Pensiun, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam.

c. Sub Sektor Jasa Penunjang Keuangan

mencakup kegiatan perdagangan valuta asing, pasar modal dan jasa penunjangnya. d. Sub Sektor Sewa Bangunan

mencakup usaha persewaan bangunan (tempat tinggal serta bukan tempat tinggal seperti perkantoran dan pertokoan) dan tanah.

e. Sub Sektor Jasa Perusahaan

mencakup kegiatan pemberian jasa yang pada umumnya melayani perusahaan,

(45)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

23

KONSEP DAN DEFINISI

seperti jasa hukum dan notaris, jasa akuntan, periklanan, jasa persewaan alat-alat.

9. Sektor Jasa-Jasa meliputi:

a. Sub Sektor Pemerintahan Umum

mencakup semua departemen dan non departemen, serta badan-badan/lembaga-lembaga yang berhubungan dengan administrasi pemerintah dan pertahanan. b. Sub Sektor Swasta

mencakup tiga jenis kegiatan yaitu:

1. Jasa Sosial Kemasyarakatan (jasa kesehatan, jasa pendidikan, dan lainnya) 2. Jasa Hiburan dan Rekreasi (seluruh

kegiatan perusahaan swasta yang bergerak dalam jasa hiburan, rekreasi dan kebudayaan)

3. Jasa Perorangan dan Rumahtangga (seperti Jasa Perbengkelan, Jasa Reparasi, Jasa Pembantu Rumahtangga dan jasa lainnya)

(46)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

24

(47)
(48)
(49)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

27

METODOLOGI PDRB dapat ditinjau dari tiga segi: 1. Segi Produksi

Ditinjau dari segi produksi, maka PDRB merupakan jumlah nilai tambah bruto produk (barang dan jasa) yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

2. Segi Pendapatan

Ditinjau dari segi pendapatan, maka PDRB merupakan jumlah pendapatan (balas jasa) yang diterima oleh faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

Unsur-unsur balas jasa adalah:

a. Upah dan gaji sebagai balas jasa pegawai b. Sewa tanah sebagai balas jasa tanah c. Bunga sebagai balas jasa modal

d.Keuntungan sebagai balas jasa kewiraswastaan

(50)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

28

METODOLOGI 3. Segi Pengeluaran

Ditinjau dari segi pengeluaran, maka PDRB merupakan jumlah pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh:

a. Rumahtangga

b. Lembaga swasta yang tidak mencari untung c. Pemerintah

d. Pembentukan Modal Tetap Bruto e. Perubahan Stok

f. Ekspor neto

di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu (satu tahun).

Metode penghitungan PDRB dilakukan dengan cara:

1. Metode Penghitungan PDRB atas dasar harga berlaku

Penilaian terhadap seluruh barang dan jasa yang dihasilkan pada tahun berjalan berdasarkan harga pasar yang berlaku pada tahun yang bersangkutan.

(51)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

29

METODOLOGI

Perkembangan PDRB atas dasar harga berlaku dari tahun ke tahun menggambarkan perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan volume produksi barang dan jasa yang dihasilkan dan perubahan dalam tingkat harganya.

2. Metode Penghitungan PDRB atas dasar harga konstan

PDRB yang dihitung atas dasar harga konstan

mencerminkan perubahan volume

produksi/perkembangan produktivitas yang nyata/riil, sebab faktor pengaruh perubahan harga sudah dihilangkan.

PDRB atas dasar harga konstan diperoleh dengan beberapa cara sebagai berikut:

a. Revaluasi

Penilaian terhadap produksi dan Biaya Antara pada tahun berjalan dengan harga pada tahun dasar 2000 akan menghasilkan Nilai Produksi Bruto dan Biaya Antara atas dasar harga konstan 2000.

(52)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

30

METODOLOGI

Nilai Tambah Bruto atas dasar harga konstan diperoleh dari selisih antara Nilai Produksi Bruto dan Biaya Antara.

Dalam praktek sulit melakukan revaluasi terhadap Biaya Antara karena mencakup komponen Biaya Antara yang terlalu banyak disamping data harga yang tersedia tidak dapat memenuhi semua keperluan tersebut.

Sebab itu Biaya Antara atas dasar harga konstan biasanya diperoleh dari perkalian antara Nilai Produksi Bruto atas dasar harga konstan masing-masing tahun dengan rasio tetap Biaya Antara terhadap Nilai Produksi Bruto pada tahun dasar. b. Ekstrapolasi

Nilai Tambah Bruto masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara mengalikan Nilai Tambah Bruto pada tahun dasar 2000 dengan indeks produksi tahun berjalan.

(53)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

31

METODOLOGI

Ekstrapolatornya adalah indikator-indikator produksi yang dianggap relevan dengan jenis kegiatan yang dihitung seperti tenaga kerja, jumlah perusahaan, dll.

c. Deflasi

Nilai Tambah Bruto masing-masing tahun atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara membagi Nilai Tambah Bruto atas dasar harga berlaku dengan indeks harga tahun berjalan.

Indeks harga yang dipakai sebagai deflator berupa Indeks Harga Produsen dan Indeks Harga Perdagangan Besar sesuai cakupan komoditinya.

(54)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

32

(55)
(56)
(57)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

35

PENYAJIAN

Angka-angka PDRB yang diterbitkan pada publikasi ini disajikan menurut lapangan usaha (PDRB ditinjau dari segi Produksi). Pada penyajian PDRB menurut lapangan usaha, unit-unit produksi dikelompokkan kedalam sembilan sektor dan disajikan menurut sub sektor-sub sektor sebagai berikut:

1. Sektor Pertanian

a. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan b. Sub Sektor Tanaman Perkebunan

c. Sub Sektor Peternakan dan Hasil-hasilnya d. Sub Sektor Kehutanan

e. Sub Sektor Perikanan

2. Sektor Pertambangan & Penggalian a. Sub Sektor Minyak dan Gas Bumi b. Sub Sektor Pertambangan tanpa Migas c. Sub Sektor Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan a. Sub Sektor Industri Migas

(58)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

36

PENYAJIAN

4. Sektor Listrik, Gas & Air Bersih a. Sub Sektor Listrik

b. Sub Sektor Gas c. Sub Sektor Air Bersih 5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran a. Sub Sektor Perdagangan Besar & Eceran b. Sub Sektor Hotel

c. Sub Sektor Restoran

7. Sektor Pengangkutan & Komunikasi a. Sub Sektor Pengangkutan

b. Sub Sektor Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

a. Sub Sektor Bank

b. Sub Sektor Lembaga Keuangan Tanpa Bank c. Sub Sektor Jasa Penunjang Keuangan d. Sub Sektor Sewa Bangunan

e. Sub Sektor Jasa Perusahaan 9. Sektor Jasa-Jasa

a. Sub Sektor Pemerintahan Umum b. Sub Sektor Swasta

(59)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

37

PENYAJIAN

Unit-unit produksi di wilayah Halmahera Timur dikelompokkan menurut lapangan usaha/sektor kemudian disajikan Nilai Tambah Bruto atas dasar harga pasar dari masing-masing sektor tersebut.

Penyajian PDRB menurut lapangan usaha akan memberikan gambaran mengenai peranan masing-masing sektor dalam menciptakan nilai tambah di daerah tersebut.

Sesuai dengan metode penghitungan PDRB yang telah diuraikan sebelumnya, angka-angka PDRB disajikan dalam tabel menurut lapangan usaha masing-masing atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan, baik dalam bentuk nominal (jutaan rupiah) maupun dalam distribusi persentase dan indeks.

a. Distribusi Persentase

Mencerminkan besarnya peranan masing-masing sektor/sub sektor dalam perekonomian daerah bersangkutan.

(60)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

38

PENYAJIAN

b. Indeks Perkembangan

Menunjukkan perkembangan PDRB tahun berjalan dengan tahun dasar.

c. Indeks Berantai

Menunjukkan perkembangan PDRB tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

d. Indeks Harga Implisit

Menunjukkan tingkat inflasi untuk masing-masing sektor/sub sektor setiap tahun.

(61)
(62)
(63)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

41

5.1 Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Halmahera Timur

Sektor Pertambangan yang terus menggeser sektor pertanian memang menjadi perhatian lebih oleh pemerintah daerah. Pada umumnya angka pendapatan daerah yang tinggi atau kemajuan yang pesat di atas kertas karena pertambangan belum tentu sebenarnya dapat dinikmati merata oleh penduduk secara menyeluruh. Mengingat tenaga kerja ahli (labour force) dan faktor produksi sebagian berasal dari luar daerah.

Di Kabupaten Halmahera Timur telah berangsur mengantisipasi pergeseran struktur tersebut. Hal ini terlihat dari tren struktur ekonomi mulai tahun 2008 Sektor Pertambangan mulai ditekan dengan meningkatkan Sektor Industri dan Perdagangannya.

Pemerintah sadar Sektor Industri akan lebih meningkatkan nilai tambah dan dampak yang lebih baik dibanding hanya bergerak di eksplorasi barang mentah (raw material) saja. Di mulainya pembangunan pabrik pengolah barang tambang

(64)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

42

mentah menjadi setengah jadi atau jadi adalah contoh riil perhatian pemerintah.

Jika ditelaah secara mendasar kegiatan eksplorasi tambang memiliki dua sisi sinergi yang sangat berbeda, satu sisi kegiatan penambangan dan penggalian dapat meningkatkan nilai tambah atau pendapatan di suatu wilayah, membuka banyak lapangan kerja, dan memaksimalkan potensi di wilayah tersebut. Di sisi lain, bila tidak di kelola dengan bijak, kegiatan pertambangan akan menyebabkan permasalahan lingkungan (environmental decreasing).

Secara mindset nilai tambah saja , jika nilai tambah agregat suatu wilayah tidak melebihi nilai kerusakan lingkungan, maka sebenarnya wilayah tersebut mengalami kerugian.

Tidak hanya itu, secara jangka panjang, akan terjadi pergeseran struktur pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor lainnya. Hal ini terjadi akibat dari berkurangnya lahan pertanian dan pendapatannya. Apabila tidak diimbangi dengan pembangunan di sektor industri dan perdagangan, cepat atau lambat wilayah tersebut akan mengalami

(65)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

43

kemunduran karena habisnya sumber daya mineral, lahan pertanian, belum kokohnya sektor industri dan perdagangan.

Umumnya kita semua sepakat, Sektor sekunder atau Sektor Industri dan Perdagangan merupakan cerminan kemajuan di suatu wilayah. Oleh karena itu, awalnya diperlukan percepatan pembangunan penunjang kemajuan sektor ini seperti Sektor Transportasi dan Bangunan. Misalnya saja, pembangunan jalan penghubung antar daerah yang meningkatkan keefisienan transportasi, harga barang perdagangan menjadi lebih murah dan menarik minat masyarakat untuk bermukim dan berwirausaha karena biaya hidup lebih murah.

Secara teori maupun realita, meningkatnya jumlah populasi penduduk selalu berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan dan penawaran di seluruh sektor. Inovasi, teknologi dan pendidikan akan lebih berkembang. Apabila Kegiatan pertambangan selesai, bahkan tanah tidak lagi subur untuk pertanian, wilayah tersebut masih akan tetap berkembang.

(66)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

44

Secara umum PDRB Halmahera Timur terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun angka baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan. Adanya kegiatan besar pada tahun 2011 seperti pasar malam, peringatan ulang tahun kabupaten, bahkan kondisi cuaca ekstrim yang terjadi di tahun itu ikut berpengaruh terhadap perekonomian Kabupaten Halmahera Timur .

Tidak hanya kenaikan volume produksi barang dan jasa, peningkatan angka PDRB tersebut dikarenakan adanya kenaikan harga atau yang biasa disebut dengan inflasi dari satu tahun ke tahun sebelumnya. Sehingga angka PDRB diatas belum dapat menunjukkan produktivitas riil yang dicapai kabupaten ini.

Dilihat dari nominal PDRB yang dicapai, pada tahun 2009 PDRB Halmahera Timur atas dasar harga berlaku mencapai angka sebesar 541.457,22 juta rupiah. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan tahun 2010, 2009 dan 2008 yang masing-masing sebesar 481.079,90;

(67)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

45

Untuk melihat tingkat produktivitas yang nyata di Halmahera Timur, pengaruh perubahan harga harus dieliminir dengan cara mengkonstankan harga pada suatu tahun dasar.

Gambar 5.1 PDRB ADHB dan PDRB ADHK 2000 Kabupaten Halmahera Timur tahun 2008-2011:

Atas dasar harga konstan dengan tahun dasar 2000, PDRB Halmahera Timur ternyata juga mengalami peningkatan yaitu dari 219.851,50 juta rupiah di tahun 2008 naik menjadi 235.605,05 juta rupiah pada tahun 2009 kemudian naik menjadi 252.906,11 juta rupiah pada tahun 2010. Dan pada

348.969,7989 415.084,3831 481.079,9043 541.457,2222 219.851,503 235.605,0535 252.906,1127 270.639,2481 2008 2009 2010 2011 PDRB ADHB PDRB ADHK

(68)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

46

tahun 2011 angkanya mencapai 270.639,25 juta rupiah.

Dengan Peningkatan angka PDRB atas dasar harga konstan, angka-angka di atas sudah dapat mencerminkan adanya peningkatan penciptaan nilai tambah bruto sebagai akibat peningkatan penciptaan barang dan jasa yang riil di Halmahera Timur, dengan asumsi harga barang dan jasa tersebut sama dengan harga barang dan jasa pada tahun 2000.

(69)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

47

5.2 Struktur Perekonomian Halmahera Timur Struktur ekonomi Halmahera Timur ditunjukkan melalui persentase kontribusi/peranan setiap sektor/lapangan usaha terhadap total PDRB-nya. Kontribusi tersebut mencerminkan kemampuan setiap sektor dalam pembentukan nilai tambah. Informasi ini penting bagi perencana pembangunan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi apa saja yang menjadi pemompa perekonomian Halmahera Timur.

Gambar 5.2 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, 2009:

PERTANIAN 45% PERTAMBANG AN & PENGGALIAN 24% INDUSTRI PENGOLAHAN 6%

LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 0% BANGUNAN 4% PERDAGANGA N, HOTEL & RESTORAN 12% PENGANGKUT AN & KOMUNIKASI 3% KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2% JASA-JASA 4%

(70)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

48

Gambar 5.3 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, 2010:

Gambar 5.4 Distribusi Persentase PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHB, 2011:

Struktur ekonomi Halmahera Timur dibangun oleh tiga sektor dominan yaitu Sektor Pertanian,

PERTANIAN 42% PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 23% INDUSTRI PENGOLAHAN 7%

LISTRIK, GAS & AIR BERSIH

0%

BANGUNAN 4%

PERDAG., HOTEL & RESTORAN 14% PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 4% KEU. PERSEWAAN, & JASA PERUSAHAAN 2% JASA-JASA 4% PERTANIAN 41% PERTAMBANG N & PENGGALIAN 23% INDUSTRI PENGOLAHAN 7% LISTRIK, GAS &

AIR BERSIH 0% BANGUNAN 5% PERDAGANGA N, HOTEL & RESTORAN 14% PENGANGKUT AN & KOMUNIKASI 4% KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 2% JASA-JASA 4%

(71)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

49

Sektor Pertambangan & Penggalian, dan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran masing-masing

dengan peranan sebesar 41,36 persen, 22,74 persen dan 14,41 persen. Jika kontribusi ketiga

sektor tersebut digabung, maka lebih dari 78,51 persen perekonomian Halmahera Timur dibentuk oleh sektor-sektor tersebut. Namun, tentu saja hal ini tidak dapat mengabaikan peranan sektor-sektor kecil lainnya seperti perbankan, jasa perusahaan, listrik, dll. Sektor-sektor yang disebut terakhir ini, meskipun memiliki kontribusi kecil, pasti mempunyai andil dalam efek multiplier perekonomian.

Dilihat secara keseluruhan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2010 hampir bisa dikatakan bahwa tidak terjadi pergeseran struktur ekonomi di Halmahera Timur. Namun pada tahun 2010 terjadi pergeseran struktur yaitu sektor bangunan menggeser sektor Jasa-jasa. Peranan Sektor Pertanian menempati urutan teratas dalam perekonomian Halmahera Timur. Pada tahun 2011, sektor ini mampu menyumbang lebih dari 223 milyar rupiah terhadap total PDRB di wilayah ini (Lampiran Tabel 1).

(72)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

50

Sektor Pertanian

Cakupan pada Sektor Pertanian terdiri dari tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil-hasilnya, kehutanan dan perikanan. Meski persentase kontribusi sektor ini terhadap PDRB secara agregat menurun dari tahun-tahun sebelumnya, Sektor Pertanian masih merupakan sektor utama di Halmahera Timur. Nilai tambah bruto sektor ini tahun 2011 mengalami peningkatan 223.920,67 juta rupiah, atau 41,36 persen dari total PDRB Halmahera Timur.

Kekuatan Sektor Pertanian berasal dari dua kontributor utama yaitu Subsektor Perkebunan dan Subsektor Tanaman Bahan Makanan. Terhadap total Sektor Pertanian keduanya mempunyai peranan masing-masing lebih dari 35 persen. Angka di bawahnya adalah Subsektor Perikanan yang memiliki peranan sekitar 18,25 persen, Subsektor Kehutanan 5,6 persen dan Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya sebanyak 2,03 persen.

(73)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

51

Gambar 5.5 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertanian Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011

Kebutuhan kopra khususnya di wilayah bagian timur Indonesia masih tinggi, dan lahan kopra yang masih sangat luas di Kabupaten Halmahera Timur merupakan potensi besar dalam sumbangsih PDRB Halmahera Timur. Sementara itu, Pertanian Tanaman Bahan Pangan, penggalakkan penggunaan beras dalam negeri yang terus dihimbau oleh pemerintah juga memicu peningkatan nilai tambah di sektor tersebut. Disamping harga yang lebih murah dibanding beras impor, penduduk lebih menyukai beras yang fresh setelah di panen Tanaman Bahan Makanan 35% Tanaman Perkebunan 39% Peternakan dan Hasil-hasilnya 2% Kehutanan 6% Perikanan 18%

(74)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

52

Terhadap total PDRB Halmahera Timur, pada tahun 2011 Subsektor Tanaman Perkebunan dan Subsektor Tanaman Bahan Makanan (Tabama) memiliki peranan masing-masing sebesar 16,06 persen dan 14,56 persen. Hal ini dapat dijelaskan karena karakteristik dasar pekerjaan utama masyarakat Halmahera Timur adalah petani perkebunan khususnya kelapa.

Tabel 5.1 Distribusi Persentase Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Timur menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga BerlakuTahun 2009-2011 (Persen) LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*) (1) (2) (3) (4) 1. PERTANIAN 44,66 42,40 41,36 a. TanamanBahanMakanan 16,03 14,95 14,56 b. Tanaman Perkebunan 16,91 16,47 16,06 c. PeternakandanHasil-hasilnya 0,91 0,87 0,84 d. Kehutanan 2,70 2,47 2,34 e. Perikanan 8,10 7,64 7,55 2. SEKTOR LAINNYA 55,34 57,60 58,64 PDRB DENGAN MIGAS 100.00 100.00 100.00

*):Angka Sangat Sementara

(75)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

53

Jika dilihat trennya, meskipun peranan Tanaman Perkebunan paling besar dalam Sektor Pertanian, nilai kontribusinya menurun dari tahun 2008 hingga 2011. Walaupun hal ini bukan berarti produksi perkebunan menurun, namun ini perlu mendapat perhatian, mengingat adanya dugaan bahwa telah terjadi konversi lahan perkebunan menjadi pertambangan, dan sebagian masyarakatpun mulai melirik profesi karyawan/buruh pertambangan. Hal ini wajar dengan adanya dinamika perkembangan daerah beserta kegiatan perekonomiannya. Apalagi ditengarai pada tahun-tahun ke depan banyak pembukaan tambang-tambang baru sehingga pertambangan tetap akan berkembang di wilayah ini, dan tidak tertutup kemungkinan akan mengejar sektor pertanian di kemudian hari.

Kontribusi Sektor Tanaman Bahan Makanan pada tahun 2010 mencapai 14,56 persen, angka ini terus menurun sejak tahun 2008. Besar kemungkinan hal ini disebabkan oleh banyak ditemukannya wilayah penambangan baru-baru ini

(76)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

54

yang menyerap banyak tenaga kerja sehingga tidak sedikit pekerja sektor pertanian berpindah ke pekerja di sektor pertambangan.

Subsektor Perikanan juga memiliki lebih 5,6 persen dari total PDRB. Namun, jika dilihat dari tahun-tahun sebelumnya kontribusi Subsektor Perikanan juga menurun sedikit demi sedikit. Adanya kondisi cuaca yang kurang bagus dan banyaknya nelayan yang beralih mata pencaharian ke wilayah perkebunan dan pertambangan menjadi faktor utama penurunan produksi subsektor ini.

Selain itu, akibat kegiatan penambangan yang semakin luas membuat makin menurunnya kualitas perairan juga menentukan volume ikan yang dapat ditangkap selama tahun berjalan. Sudah semestinya produksi dari Subsektor ini harus ditingkatkan, karena wilayah Halmahera Timur merupakan wilayah pesisir pantai yang kaya akan hasil laut. Apalagi ikan sudah menjadi semacam makanan lauk pokok bagi masyarakat Halmahera Timur.

(77)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

55

Sektor Pertambangan dan Penggalian

Tahun 2009 dan 2010, tahun 2011 ini kontribusi Sektor Pertambangan & Penggalian terhadap perekonomian Halmahera Timur terus berada satu peringkat di bawah sektor pertanian. Nilainya terus mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai 2011, seiring dengan terus berjalannya produksi (meski sebagian baru sebatas eksplorasi). Akan tetapi kontribusi terhadap total PDRB menunjukkan penurunan di setiap tahunnya dari tahun 2008, hal ini disebabkan ada sektor lainnya yang meningkat lebih pesat.

Pada tahun 2011 sektor ini mempunyai Nilai Tambah Bruto sebesar 123.117,37 juta rupiah, atau 22,74 persen dari total PDRB Halmahera Timur. Angka kontribusi ini lebih kecil dari tahun 2009 dan 2010 yang berturut-turut sebesar 23,81 dan 22,81 persen. Kekuatan dari kontribusi Sektor ini mulai kembali berkurang tergeser oleh peningkatan produksi yang lebih pesat di sektor-sektor lainnya, khususnya sektor perdagangan.

(78)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

56

Gambar 5.6 Distribusi Persentase PDRB Sektor Pertambangan dan Penggalian Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011:

Besarnya nilai tambah bruto Sektor Pertambangan dan Penggalian ini dapat dikatakan hampir seluruhnya yakni sekitar 91,6 Persen berasal dari Subsektor Pertambangan tanpa Migas. Sementara itu, dua Subsektor lainnya hanya menyumbang sekitar 8,3 persen. Pertambangan Nikel menjadi hasil sumber daya pertambangan utama di Kabupaten Halmahera Timur, sedangkan penggalian didominasi oleh penggalian pasir dan batu. Minyak dan Gas Bumi 0% Pertamban gan tanpa Migas 92% Penggalian 8%

(79)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

57

Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Sudah menjadi strategi umum untuk memajukan wilayah adalah dengan meningkatkan jumlah penduduk dan pendatang. Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sangat berkaitan erat dengan jumlah massa dalam suatu wilayah. Peningkatan jumlah penduduk dan pendatang membuat permintaan akan barang dan jasa meningkat. Adanya pasar malam hiburan selama beberapa bulan menjadi salah satu pemicu meningkatnya sektor ini.

Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran dinilai cukup berperan besar. Pada tahun 2011 PDRB sektor ini mencapai 78.010,46 juta rupiah, atau 14,41 persen dari total PDRB Halmahera Timur. Angka kontribusi ini berangsur-angsur merangkak naik dari tahun 2009 dan 2010 yang berturut-turut mencapai sekitar 12,33 hingga 13,60 persen. Hal ini merupakan indikasi mulainya penguatan sektor perdagangan di banding tahun-tahun sebelumnya.

(80)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

58

Gambar 5.7 Distribusi Persentase PDRB Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011:

Jika ditelusuri lebih lanjut, sumbangan terbesar sektor ini dapat dikatakan hanya berasal dari Subsektor Perdagangan. Dari total nilai tambah bruto sektor ini, Subsektor Perdagangan Besar dan Eceran menyumbang sebesar 77.561,21 juta rupiah (sekitar 99 persen). Sedangkan dua subsektor lainnya (Hotel dan Restoran) sangat kecil peranannya hanya sebesar 1 persen saja (dapat dilihat di lampiran buku).

Perdaganga n Besar & Eceran 99% Hotel 0% Restoran 1%

(81)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

59

Belum dioptimalkannya potensi alam Halmahera Timur menjadi objek wisata, merupakan salah satu jawaban mengapa Subsektor Hotel dan Restoran mempunyai sumbangan yang sangat kecil terhadap PDRB. Namun, dalam perjalanan waktu dari tahun 2009-2011 nilai tambah bruto dari Subsektor Hotel dan Restoran terus meningkat seiring peningkatan jumlah rumah makan dan sejumlah aktivitas di wilayah Kabupaten Halmahera Timur yang melibatkan orang dari luar daerah menginap.

Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan Jasa-jasa, dan Pengangkutan dan Komunikasi

Tahun 2011, Sektor Industri Pengolahan, Sektor Bangunan dan Sektor Jasa-Jasa berada pada urutan empat, lima dan enam belum begitu memberikan peran yang besar.

Sektor Industri Pengolahan terdiri dari dua Subsektor utama yakni Subsektor Industri Migas dan Industri Tanpa Migas. Sampai tahun 2011, di Kabupaten Halmahera Timur nilai tambah produksi

(82)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

60

Sektor Industri Pengolahan hanya terdapat Industri Tanpa Migas sebanyak 39.366,68 Juta rupiah yang terdiri dari Kelompok Industri Makanan, Minuman sebesar 11.216,64 juta rupiah dan Kelompok Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya sebesar 28.150,04 juta rupiah.

Gambar 5.8 Distribusi Persentase Subsektor PDRB Industri Tanpa Migas Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011:

Sektor industri Pengolahan menyumbang terhadap total PDRB atau sekitar 7,27 persen. Dengan Komposisi nilai tambah produksi sekitar 71,5 persen dari Kelompok Industri Barang Kayu & Hasil Hutan Lainnya dan 28,5 persen dari Kelompok Industri Makanan, Minuman & Tembakau.

Makanan , Minuma n dan Temba… Brg. Kayu & Hasil Hutan lainnya 72%

(83)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

61

Demikian pesatnya kemajuan Sektor Bangunan telah selama 2 tahun ini menggeser kontribusi Sektor Jasa-jasa. Sektor Bangunan menyumbang sekitar 24.733,91 juta rupiah atau sekitar 4,57 persen dari total PDRB Halmahera Timur, jumlah ini meningkat dari tahun 2010, yakni sebesar 20.998,56 atau sekitar 4,36 persen. Peningkatan nilai tambah di Sektor Bangunan didukung oleh banyaknya perbaikan dan pembangunan jalan-jalan utama serta pendirian bangunan rumah tempat tinggal seperti kos-kosan dan bangunan tempat perdagangan di kabupaten Halmahera Timur.

Sementara itu, Sektor Jasa-jasa menyumbang sebesar 21.203,69 juta rupiah, atau sekitar 3,92 persen dari total PDRB. PDRB Sektor ini sebagian besar berasal dari Subsektor Pemerintahan Umum. Dari total nilai tambah bruto Sektor Jasa-jasa tersebut, sebesar 67,75 persennya berasal dari Subsektor Pemerintahan Umum.

(84)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

62

Tabel 5.2 Distribusi Persentase Sektor Industri Pengolahan Terhadap PDRB Kabupaten Halmahera Timur menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga BerlakuTahun 2009-2011 (Persen) LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*) (1) (2) (3) (4) 1. INDUSTRI PENGOLAHAN 5,92 7,12 7,27 a. IndustriMigas 0,00 0,00 0,00 b. IndustriBukanMigas 5,92 7,12 7,27 1. Makanan, MinumandanTembakau 1,63 2,04 2,07 2. Brg. Kayu&HasilHutanlainnya 4,29 5,09 5,20 2. KONSTRUKSI 3,73 4,36 4,57 3. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 3,57 3,60 3,49 a. Pengangkutan 3,08 3,13 3,02 b. Komunikasi 0,49 0,46 0,47 4. JASA-JASA 4,03 3,97 3,92 a. PemerintahanUmum 2,68 2,66 2,65 b. Swasta 1,35 1,31 1,26

*):Angka Sangat Sementara

* :Angka Sementara

Sektor Pengangkutan & Komunikasi yang merupakan sektor penting dalam mengurangi keterisoliran suatu daerah, hanya memiliki sedikit peran dalam penciptaan nilai tambah di daerah ini. Pada tahun 2011, meski produksi di sektor ini

(85)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

63

meningkat tinggi (Lihat Sub Bab Pertumbuhan Ekonomi), nilainya dapat dibilang masih rendah, sekitar 18.910,73 juta rupiah. Kontribusi sektor ini masih berada di bawah 4 persen.

Padahal, tersedianya sarana dan prasarana jalan serta komunikasi merupakan kunci penting mengejar ketertinggalan suatu daerah, selain itu distribusi barang dan jasa juga akan lebih efektif dan efisien.

Dalam Subsektor Pengangkutan, angkutan laut masih menjadi sarana angkutan yang paling penting di wilayah ini. Namun Kelompok ini telah digeser oleh angkutan jalan raya dengan kontribusi 1,48 persen. Peningkatan Kontribusi ini didukung oleh perbaikan kualitas jalan dan jumlah angkutan darat yang banyak. Meskipun begitu, Kontribusi keduanya terbilang masih sangat kecil terhadap total PDRB. Infrastruktur jalan darat yang masih kurang memadai ditengarai menjadi salah satu penyebabnya.

(86)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

64

Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan, dan Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

Dua sektor lainnya terdiri dari sektor-sektor yang memiliki kontribusi kecil, yaitu Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan dan Sektor Listrik, Gas & Air Bersih. Masing-masing memiliki nilai tambah bruto 11.115,30 dan 1.078,41 juta rupiah. Hal itu berarti peranannya hanya berkisar 2,05 persen dan 0,2 persen.

Sama seperti tahun-tahun yang lalu, kontribusi ekonomi terendah berasal dari Sektor Listrik, Gas & Air Bersih, yang hanya menyumbang sekitar 0,2 persen. Belum adanya perusahaan listrik dan perusahaan penyedia air bersih (baik pemerintah maupun swasta) di sebagian besar kecamatan menerangkan rendahnya angka ini.

Pemda perlu melakukan upaya untuk lebih dapat mengembangkan sektor ini, karena keberadaannya sangat vital bagi kelangsungan sektor-sektor lain. Ketersediaan pasokan listrik yang baik dan air bersih yang memadai dapat menjadi

(87)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

65

daya tarik investor terhadap wilayah ini yang tentu memacu perkembangan sektor-sektor ekonomi lain.

(88)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

66

5.3 Pertumbuhan Ekonomi Halmahera Timur Untuk melihat pertumbuhan perekonomian haruslah dipakai angka produksi riil dari seluruh sektor ekonomi. Produksi riil yang dimaksud disini adalah produksi yang hanya dilihat dari volume barang/jasa yang dihasilkan dan mengesampingkan pengaruh kenaikan harga. Sehingga pertumbuhan perekonomian dari tahun ke tahun benar-benar mencerminkan pertumbuhan aktivitas perekonomian, bukannya pertumbuhan harga. Untuk itu, dipakailah angka Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan tahun 2000.

Pertumbuhan perekonomian Halmahera Timur pada 2011 dapat dikatakan berada pada angka yang cukup tinggi. Pertumbuhannya mencapai 7,01 persen, dimana PDRB ADHK Halmahera Timur tahun 2010 sebesar 252.906,11 juta rupiah meningkat menjadi 270.639,25 juta rupiah pada tahun 2011.

(89)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

67

Gambar 5.9 Perbandingan Laju PDRB Halmahera Timur Dengan Sektor Pertambangan dan Tanpa Sektor Pertambangan, Tahun 2010:

Terlihat pertumbuhan ekonomi tahun 2011 mencapai 7,01 persen, angka pertumbuhan ini melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2010 revisi yang mencapai 7,34 persen. Hal ini dikarenakan adanya kejenuhan produksi yang terjadi. Kejenuhan produksi dapat dikatakan kuantitas produksi tidak begitu meningkat secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Kejenuhan ini bukan berarti produksi menurun, akan tetapi hanya kualitas faktor produksi atau kuantitas produksi yang tidak terlalu berbeda dengan tahun

6,93 7,17 7,34 7,01

5,41 6,54 7,02 6,92

2008 2009 2010 2011

Laju PDRB Dengan Pertambangan Laju PDRB Tanpa Pertambangan

(90)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

68

sebelumnya, sehingga nilai tambah yang dihasilkan mengalami perlambatan.

Pertumbuhan nilai tambah Sektor Pertanian dan Sektor Pertambangan & Penggalian cenderung melambat, pertumbuhan di Sektor Perdagangan yang pesat menjadi faktor utama peningkatan pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Halmahera Timur. Kontribusi Sektor Perdagangan yang semakin besar dan perkembangan yang pesat dapat menjelaskan kenyataan ini meski dua sektor utama PDRB mengalami pelambatan.

Untuk mengetahui pengaruh Sektor Pertambangan terhadap PDRB dapat dilihat pada PDRB ADHK Tanpa Pertambangan. Pada tahun 2009 dan 2010, PDRB ini masing-masing besarnya 179.348,87 dan 191.943,22 juta rupiah, dan meningkat menjadi 205.229,19 juta rupiah pada tahun 2011. Sehingga dari sini dapat diketahui bahwa apabila sektor pertambangan dihilangkan dari peta perekonomian, maka pertumbuhan ekonomi Halmahera Timur pada tahun 2010 masih berada pada kisaran 7,02 persen, dan pada tahun 2011 berada pada angka 6,92 persen. Jadi, ketika

(91)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

69

Sektor Pertambangan dan Penggalian dikeluarkan dari peta perekonomian, angka pertumbuhan perekonomian Halmahera Timur tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan betapa pertumbuhan sektor-sektor utama (salah satunya Sektor Pertambangan) dalam struktur perekonomian akan sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian secara keseluruhan.

Grafik 5.10 Laju Pertumbuhan PDRB Halmahera Timur Menurut Lapangan Usaha ADHK 2000, Tahun 2011 (dalam %):

PERTANIAN PERTAMBANGAN & PENGGALIAN INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS & AIR BERSIH BANGUNAN PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH.

JASA-JASA 4,18 7,29 10,12 7,94 11,95 12,57 4,80 13,24 4,30 Pertumbuhan

(92)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

70

Dilihat nilai nominalnya, seluruh sektor pada tahun 2011 mengalami peningkatan (pertumbuhan positif). Ada sektor yang stabil dalam pertumbuhannya dan tidak sedikit juga yang mengalami pertumbuhan mencolok. Tentunya hal ini dipengaruhi oleh aktivitas perekonomian dari sektor-sektor yang saling terkait.

Sektor Pertanian

Sektor Pertanian, pada tahun 2011 mengalami pertumbuhan melambat sekitar 4,77 persen. Perlambatan ini pada semester awal sentra pertanian di Kecamatan Wasile-Wasile Timur mengalami bencana banjir. Banyak sawah pada semester tersebut mengalami kerusakan, hasil panen sedikit menurun.

Selain itu, Pada tahun 2011 di Subsektor perkebunan terjadi pertumbuhan sekitar 5,3 persen, melambat dibandingkan tahun 2010. Sedikit lebih baik subsektor ini pada tahun 2011 tumbuh lebih cepat dibandingkan Subsektor Pertanian Tanaman Bahan Makanan. Kondisi ini tidak berbeda dengan

(93)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

71

kondisi tahun 2010. Subsektor Tanaman Bahan Makanan hanya tumbuh sebesar 3,13 persen saja, lebih rendah dibanding tahun 2009 dan 2010.

Tabel 5.3 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertanian Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2008-2010 (Persen)

LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*)

(1) (2) (3) (4)

PERTANIAN 4,8 5,1 4,2

a. Tanaman Bahan Makanan 7,0 3,6 3,1

b. Tanaman Perkebunan 4,2 6,7 5,3

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,4 2,9 2,6

d. Kehutanan 1,2 1,2 2,0

e. Perikanan 3,5 5,5 4,2

*): Angka Sangat Sementara

* :Angka Sementara

Namun, wilayah Halmahera Timur mempunyai daerah transmigrasi pertanian sawah yang menjadikannya sebagai salah satu lumbung di Maluku Utara. Tahun-tahun sebelumnya Masyarakat Halmahera Timur sudah mulai menanam tanaman bahan makanan, seperti jagung, ubi dan sayur-sayuran. Selain itu, program bantuan benih, pupuk, dan pembentukan kelompok

(94)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

72

tani di beberapa daerah terus digalakkan untuk meningkatkan Subsektor Tanaman Bahan Makanan ini. Petani biasanya tidak hanya memanfaatkan lahan untuk pertanian tetapi juga perkebunan. Selain karakteristik dominan pekerjaan masyarakat Halamahera Timur adalah petani kebun, stabilnya harga tanaman perkebunan seperti Kopra dan Kakau pada dua tahun ini tersebut membuat banyak para petani lebih mengintensifkan tanaman perkebunan.

Subsektor lainnya pada sektor ini, yaitu Subsektor Peternakan dan Hasil-hasilnya; Kehutanan; dan Perikanan, meskipun mengalami pertumbuhan, berturut-turut 2,6; 2,0; dan 4,2; persen.

Terlihat Subsektor Peternakan mengalami percepatan. Hal ini disebabkan konsumsi bahan makanan hasil ternak seperti telur, daging dan daging ayam mengalami peningkatan. Subsektor Perikanan sempat menggeliat dari tahun sebelumnya, tetapi di tahun ini mengalami pelambatan produksi, kondisi cuaca yang buruk membuat nelayan enggan melaut beralih ke

(95)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

73

perkebunan, sehingga berpengaruh pada hasil tangkap para nelayan.

Sektor Pertambangan dan Penggalian

PDRB ADHK sektor ini mencapai 65.410,06 juta rupiah tahun 2011, meningkat dari yang semula 60.962,89 juta rupiah. Pertumbuhan ini mencapai 7,3 persen. Namun, angka melambat dari tahun 2010 lalu yang hanya mencapai 8,4 persen.

Tabel 5.4 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Pertambangan & Penggalian Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

LAPANGAN USAHA 2009 2010* 2011*)

(1) (2) (3) (4)

1. PERTAMBANGAN &

PENGGALIAN 9,2 8,4 7,3

a. Minyakdan Gas Bumi 0 0 0

b. PertambangantanpaMigas 8,0 8,1 7,2

c. Penggalian 33,5 13,1 8,9

*): Angka Sangat Sementara

* :Angka Sementara

Terlihat Subsektor Pertambangan Tanpa Migas meski tetap tumbuh tinggi namun melambat

(96)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

74

hanya mencapai sekitar 7,2 persen, tidak berbeda jauh dengan tahun 2010 yang mencapai 8,1 persen. Sementara itu, Pertumbuhan Subsektor Penggalian jauh melambat menjadi 8,9 persen. Melambatnya sektor ini bukan berarti produksi sektor ini menurun. Meskipun kebutuhan akan bahan galian mulai menyusut seiring banyaknya pembangunan gedung dan jalan yang telah selesai dilaksanakan, masih terus terlaksananya pembangunan infrastruktur daerah Halmahera Timur, seperti pembangunan dan perbaikan kualitas jalan provinsi, pembuatan kolam air di pusat pemerintahan, dan pembangunan rumah hunian.

Pertumbuhan yang masih tinggi dan share Pertambangan dan Penggalian yang terbilang cukup besar (22,74 persen) terhadap PDRB agregat, membuat pertumbuhan PDRB agregat terpengaruh secara signifikan.

(97)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

75

Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan, Perdagangan, Hotel & Restoran dan Bangunan

Gambar 5.11 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

PDRB ADHK Sektor Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan pada tahun 2010 besarnya 4.306,58 juta rupiah dan mengalami pertumbuhan menjadi 4.876,56 juta rupiah pada tahun 2011. Pertumbuhan ini mencapai angka 13,2 persen. Pertumbuhan ini tentu tidak datang begitu saja. Ini erat kaitannya dengan aktivitas ekonomi lainnya, dimana sektor ini merupakan sektor yang menjadi

8,19

6,75

15,58

13,24

2008 2009 2010 2011

(98)

PDRB HALMAHERA TIMUR 2011

76

pendukung dan menjadi penyedia kebutuhan bagi berbagai sektor riil (perdagangan, industri, pertambangan, dll.). Implikasinya, ketika sektor riil tumbuh maka sektor ini pun akan tumbuh. Misalnya peningkatan di sektor bangunan akan meningkatkan penggalian dan jasa penggalian.

Gambar 5.12 Laju Pertumbuhan PDRB Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran Halmahera Timur ADHK 2000, Tahun 2009-2011 (Persen):

Laju pertumbuhan yang relatif tinggi juga terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran. Dari semula 42.458,82 juta rupiah tumbuh sebesar 12,6 persen menjadi 47.796,08 juta rupiah pada tahun 2011. Walau angka pertumbuhan ini

8,91 10,36 10,07

12,57

2008 2009 2010 2011

Gambar

Gambar 5.1 PDRB ADHB dan PDRB ADHK 2000  Kabupaten Halmahera Timur tahun 2008-2011:
Gambar 5.2 Distribusi Persentase PDRB Halmahera  Timur Menurut  Lapangan Usaha ADHB, 2009:
Gambar 5.4 Distribusi Persentase PDRB Halmahera  Timur Menurut  Lapangan Usaha ADHB, 2011:
Gambar 5.5 Distribusi Persentase PDRB  Sektor  Pertanian Halmahera Timur ADHB, Tahun 2011
+7

Referensi

Dokumen terkait

- Penyedia dapat meminta penjelasan kepada Pejabat Pengadaan sebelum batas ahkir pemasukan penawaran pada jam kerja ( 08.00 – 15.00 WIB ) - Seluruh komponen RS Paru

Conclusion: There was a decrease in haemoglobin, leukosit, eritrocyte, and thrombocyte level after 1 cycle chemoradiotherapy Terjadi penurunan kadar Hb, leukosit,

Sedangkan beberapa saran yang diberikan adalah sebagai berikut: peninjauan kembali atas pemisahan tanggung jawab dari setiap divisi dalam perusahaan untuk mencegah penyalahgunaan

Oleh karena itu kepada Seluruh penyedia diharapkan dapat menekan harga serendah-rendahnya dengan menghilangkan pos-pos anggaran yang tidak diperlukan. Penawaran paling lambat

Untuk melihat perubahan gambaran darah tepi sebelum dan sesudah pemberian kemoradioterapi pada penderita karsinoma nasofaring guna untuk menunjang pengambilan

Ini merupakan alternatif penyelesaian sengketa melalui jalur non litigasi (diluar pengadilan), cara musyawarah prinsip kekeluargaan ini dikenal dengan istilah unik

3 Kejadian penyakit busuk buah terhadap umur tanaman pada musim kemarau 25 4 Keparahan penyakit busuk buah terong di 8 lahan berbeda 25 5 Kejadian penyakit busuk buah pada

Kasus: paket yang diterima lebih besar dari yang dapat dikirimkan => ditampung dalam buffer. Kasus ekstrim: terjadi penundaan akibat antrian pengiriman => congestion