• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hipotesis dapat didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang hubungan logis

antara dua variable atau yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif sehingga dapat

diuji kebenarannya.

Berdasarkan gambar 2.1, hipotesis yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

Ho1 : Disiplin tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Mitra Jaya

H1: Disiplin berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Mitra Jaya

Ho2 : Motivasi kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Mitra Jaya

H2: Motivasi Kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Mitra Jaya Displin (X1) Motivasi (X2) Kinerja Karyawan (Y) H2 H3

9

Ho3 : Disiplin dan Motivasi Kerja secara bersama tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan PT. Tunas Mitra Jaya

H3: Disiplin dan Motivasi Kerja secara bersama berpengaruh terhadap kinerja

9

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2012:8) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel terrtentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Menurut Sugiyono (2012:13) penelitian deskriptif yaitu, penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

Dari pengertian diatas dapat diketahui bahwa metode kuantitatif deskriptif

adalah metode yang dilakukan untuk menjawab persoalan- persoalan tentang

keadaan atau kondisi yang terjadi sekarang. Kondisi atau keadaan yang dimaksud

mencakup studi tentang fenomena sebagaimana adanya di lapangan ataupun untuk

mengetahui kontribusi antar variabel dalam fenomena yang akan diteliti. Dalam

penelitian deskriptif ada beberapa pola yang sering dilakukan diantaranya

9

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1. Tempat Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil objek penelitian pada PT. Tunas Mitra Jaya . Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin dan motivasi dan kinerja karyawan pada PT. Tunas Mitra Jaya.

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu Penelitian ini berlangsung dari bulan Mei sampai dengan bulan Agustus 2016.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2013:148), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudia ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.

9

Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:69), populasi merupkan objek yang diteliti dan terdiri atas sejumlah individu, baik yang terbatas (finite) maupun yang tidak terbatas (infinite).Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Tunas Mitra Jaya sebanyak 70 orang.

3.3.2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013:149), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimilki oleh populasi tersebut. Menurut Sumarni dan Wahyuni (2006:70), sampel adalah bagian populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi.Apa yang dipelajari dari sampel, maka kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Oleh karena itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul respresentatif atau mewakili. Jika sampel kurang resperentatif, akan mengakibatkan nilai yang dihitung dari sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya. Sample merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Penelitian ini adalah penelitian sample, sebab dalam penelitian ini hanya meneliti sebagian dari populasi dan hasil penelitian akan digeneralisasi pada seluruh populasi.

Perumusan sampel melalui metode slovin dengan rumus :

2 . 1 Ne N   

9 2 ) 05 . 0 ( 70 1 70    175 . 1 70   57 , 59   ) ( 60 dibulatkan  

Didapatkan ukuran sample adalah 60 orang

Dimana :

n = ukuran sample

N = ukuran populasi

e = Galat pendugaan

Penulis mengambil sampel 60 responden dari karyawan PT. Tunas Mitra Jaya.

3.3.3. Teknik Pengambilan Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2013:149).

9

Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sample random sampling (sampling acak sederhana).

Teknik sampling sangatlah diperlukan dalam sebuah penelitian karena hal ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak dijadikan sampel. Untuk itu teknik sampling harus secara jelas tergambarkan dalam rencana penelitian sehingga jelas dan tidak membingungkan ketika terjun di lapangan.Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah karyawan di PT. Tunas Mitra Jaya dengan 60 sampel responden.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Ubahan disini ialah konsep abstrak yang telah diubah dengan menyebutkan dimensi tertentu yang dapat diukur. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:

1. Variabel terikat (Dependent Variable).

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas yang sifatnya tidak dapat berdiri sendiri serta menjadi perhatian utama peneliti.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kinerja Karyawan (Y). Dan indikator-indikator yang digunakan dalam mengukur kinerja antara lain :

1. Kuantitas. 2. Kualitas

9 3. Keandalan

4. Kehadiran

5. Kemampuan Bekerjasama

2. Variabel bebas (Independent Variable).

Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat, baik itu secara positif atau negatif, serta sifatnya dapat berdiri sendiri. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah :

1. Disiplin (X1)

Disiplin dalam penelitian ini merupakan suatu keadaan yang mempengaruhi setiap karyawan PT. Tunas Mitra Jaya agar dapat berkerja sama dengan ketertiban yang ditentukan oleh perusahaan. Indikator-indikator disiplin antara lain :

1. Tujuan dan kemampuan 2. Teladan pimpinan 3. Balas jasa 4. Keadilan 5. Waskat 6. Sanksi Hukuman 7. Ketegasan 8. Hubungan Kemanusiaan

9 2. Motivasi Kerja (X2).

Motivasi dalam penelitian ini merupakan suatu keadaan dalam diri pribadi setiap karyawan PT. Tunas Mitra Jaya yang mendorong mereka untuk melakukan pekerjaannya. Indikator-indikator motivasi kerja antara lain :

1. Kebutuhan fisik dan biologis

2. Kebutuhan keselamatan dan keamanan 3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan akan penghargaan 5. Kebutuhan aktualisasi diri

3.5. Data Penelitian

3.5.1. Jenis Dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh melalui survei lapangan dengan menggunakan metode pengumpulan data yang original, yang diperoleh langsung dari responden melalui wawancara dan alat bantu kuesioner.

Kuesioner adalah suatu cara pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan akan memberi respon atas pertanyaan tersebut.Unit Sampel dari penelitian diperoleh langsung dari hasil penyebaran kuesioner kepada tiap karyawan PT. Tunas Mitra Jaya.

9

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, baik berupa keterangan maupun literature yang ada hubungannya dalam penelitian yang sifatnya melengkapi atau mendukung data primer.

3.5.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

3.5.2.1. Teknik Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrumen penelitian, dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh karena itu, instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya.

3.5.2.2. Alat Pengumpulan Data

Data adalah kumpulan informasi yang dapat digunakan untuk analisa lebih lanjut. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian Lapangan (Field Research) a) Metode Angket (kuesioner)

9

Menurut Sugiyono (2013:230) menyatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Pernyataan dalam angket berpedoman pada indikator-indikator variabel, pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.

b) Metode Observasi

Menurut Sutrisno Hadi yang dikutip Sugiyono (2013:234-235) observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Penulis melakukan pengamatan dengan terjun langsung ke lapangan dan mencatat apa saja yang penting dalam menangani objek yang diteliti.

2. Studi kepustakaan (Library Research) yaitu hasil pengutipan literatur buku-buku serta data tertulis yang berhubungan dengan penulisan meliputi teori yang berkaitan dengan Disiplin, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan.

3.6. Metode Analisis Data

Metode analisis data adalah pengolahan data hasil penelitian untuk memperoleh suatu kesimpulan setelah data penelitian terkumpul.

Metode analisis menggunakan perhitungan berdasarkan hasil perolehan data dari responden atas kuesioner yang diberikan. Proses analisis pengolahan data yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :

9

2. Mengelompokan data berdasarkan responden.

3. Data yang berasal dari kuesioner yang telah diisi responden, kemudian ditabulasikan dalam bentuk data kuantitatif.

4. Jawaban dalam tiap responden disajikan dalam tabel distribusi.

Penilaian jawaban responden terhadap pernyataan yang diberikan, digunakan Skala

Likert, yaitu tipe skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial menurut Sugiyono (2013:168).

Skala Likert variabel dan dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-iteminstrument

dimana alternatifnya berupa pernyataan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan

Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai dengan sangat negatif, antara lain Tabel 3.1

Kriteria dan Skor Untuk Mengukur Jawaban Responden Skala Likert

No. Alternatif Jawaban Bobot Nilai

1. SS (Sangat Setuju) 5

2. S (Setuju) 4

3. N (Netral) 3

4. TS (Tidak Setuju) 2

5. STS (Sangat Tidak Setuju) 1

9

3.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang di teliti secara tepat (Danang Sunyoto, 2011:70)

Untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikanantara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk atau variabel. Hipotesis yang diajukan adalah:

H0: Skor butir pertanyaan berkorelasi positif dengan total skor konstruk. H1: Skor butir pertanyaan tidak berkorelasi positif dengan total skor konstruk

Uji validitas dilakuan dengan membandingkan nilai r hitung dengan rtabel untuk tingkat signifikansi 5 persen, dalam hal ini n adalah jumlah sampel.Jika rhitung> rtabel maka pertanyaan atau indikator tersebutdinyatakan valid, demikian sebaliknya bila rhitung< rtabel

maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid (Agung Edy Wibowo, 2012:37). Berikut adalah hasil uji coba validatas pada Tunas Mitra Jaya

Tabel 3.2 : Uji Coba Validitas Disipli

Variabel rhitung rtabel

Validitas Status

D1 0.805 0.361 Valid

D2 0.848 0.361 Valid

9 D4 0.809 0.361 Valid D5 0.788 0.361 Valid D6 0.794 0.361 Valid D7 0.776 0.361 Valid D8 0.798 0.361 Valid D9 0.774 0.361 Valid D10 0.784 0.361 Valid D11 0.835 0.361 Valid D12 0.837 0.361 Valid D13 0.853 0.361 Valid D14 0.826 0.361 Valid D15 0.802 0.361 Valid D16 0.786 0.361 Valid

Tabel uji coba validitas disiplin memperlihatkan nilai Corrected Item Total Correlation untuk variabel Disiplin berkisar antara 0.774 sampai dengan 0.865 hal ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel disiplin adalah valid, karena memiliki nilai lebih besar dari r tabel = 0.361.

9

Tabel 3.3 : Uji Coba Validitas Motivasi Kerja

Variabel rhitung rtabel

Validitas Status Mk1 0.802 0.361 Valid Mk2 0.771 0.361 Valid Mk3 0.828 0.361 Valid Mk4 0.775 0.361 Valid Mk5 0.738 0.361 Valid Mk6 0.749 0.361 Valid Mk7 0.817 0.361 Valid Mk8 0.784 0.361 Valid Mk9 0.802 0.361 Valid Mk10 0.759 0.361 Valid

Tabel uji coba validitas motivasi kerja memperlihatkan nilai Corrected Item Total

Correlation untuk variabel Motivasi Kerja berkisar antara 0.738 sampai dengan 0.828 hal ini

menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel motivasi kerja adalah valid, karena memiliki nilai lebih besar dari r tabel = 0.361

Tabel 3.4 : Uji Coba Validitas Kinerja Karyawan

Variabel rhitung rtabel

Validitas Status

9 KK2 0.805 0.361 Valid KK3 0.761 0.361 Valid KK4 0.8 0.361 Valid KK5 0,767 0.361 Valid KK6 0.69 0.361 Valid KK7 0.824 0.361 Valid KK8 0.8 0.361 Valid KK9 0.815 0.361 Valid KK10 0.797 0.361 Valid

Tabel Uji coba validitas kinerja karyawan memperlihatkan nilai Corrected Item Total

Correlation untuk variabel Kinerja Karyawan berkisar antara 0.690 sampai dengan 0.824 hal

ini menunjukkan bahwa semua pertanyaan variabel kinerja karyawan adalah valid, karena memiliki nilai lebih besar dari r tabel = 0.361.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Danang Sunyoto (2011:70) Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrument cukup dapat di percaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrument tersebut sudah baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliable akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

9

Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.

Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan cara one shot study atau pengukuran sekali sajadengan alat bantu SPSS uji statistik Cronbach Alpha (α).Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai CronbachAlpha > 0.60 (Agung Edy Wibowo, 2012:53).

Tabel 3.5 : Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Cronbach’s Alpha Yang disyaratkan

Keterangan

Disiplin .971 0,6 Reliabel Motivasi Kerja .947 0,6 Reliabel Kinerja Karyawan .949 0,6 Reliabel

memperlihatkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk variabel Disiplin sebesar 0.971 dan untuk motivasi kerja sebesar 0.947 dan kinerja karyawan sebesar 0.949 Semua butir pertanyaan untuk variable disiplin, motivasi kerja dan kinerja karyawan adalah reliable, karena memiliki nilai di atas 0,6.

9

3.6.3 Analisis Asumsi Klasik

3.6.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel normal atau tidak. Normal disini dalam arti mempunyai distribusi data yang normal. Normal atau tidaknya berdasarkan patokan distribusi normal dari data dengan mean dan standart deviasi yang sama.

Pengujian normalitas dalam penelitian ini digunakan dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan

distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas data adalah:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.6.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Di dalam persamaan regresi tidak boleh terjadi multikolinearitas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut.Jika pada

9

model persamaan tersebut terjadi gejala multikolinearitas itu berarti sesama variabel bebasnya terjadi korelasi.

Salah satu cara untuk mendeteksi gejala multikolinearitas adalah dengan menggunakan atau melihat tool uji yang disebut Variance Inflation Factor (VIF). Menurut Algifari dalam Agung Edy Wibowo (2012:87) jika nilai VIF < 10, itu menunjukan model tidak terdapat gejala multikolinearitas, artinya tidak terdapat hubungan antara variabel bebas.

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi hesteroskedastisitas. Jika ada titik-titik membentuk pola tertentu yang teratur seperti (bergelombang, melebar, kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2001).

Cara untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihatada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimanasumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi –Y sesungguhnya) yang telah di

9 Dasar analsisnya adalah:

 Apabila terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

 Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6.4 Analisis Regeresi Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat, yaitu pengaruh Disiplin (X1) dan Motivasi Kerja (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y) pada PT. Tunas Mitra Jaya Adapun rumus regresi linier berganda adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2

Keterangan:

Y : Kinerja

a : Koefisien regresi (bilangan konstanta)

b1 : Koefisien regresi untuk X1

b2 : Koefisien regresi untuk X2

9 X2 : Motivasi Kerja (Agung Edy Wibowo, 2012:127)

3.7. Pengujian Hipotesis

Pembuktian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik sebagai berikut:

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji apakah setiap variabel independent yaitu disiplin (X1) dan motivasi kerja (X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan (Y) secara parsial. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan SPSS dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan 5% adalah (Agung Edy Wibowo 2012:135) :

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, atau variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel yang diuji.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji.

2. Uji Serentak (Uji F)

Uji F digunakan untuk menguji apakah variabel independent yaitu disiplin (X1) dan motivasi kerja (X2) secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel dependent yaitu kinerja karyawan (Y). Kriteria pengambilan keputusan

9

dalam uji F dengan menggunakan SPSS dengan tingkat signifikasi yang ditetapkan 5% adalah (Agung Edy Wibowo 2012:135) :

1. Jika nilai signifikan > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, atau variabel bebas tidak dari model regresi linier tidak mampu menjelaskan variebel terikat.

2. Jika nilai signifikasi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, atau variabel bebas dari model regresi linier mampu menjelaskan variabel terikat.

Dokumen terkait