• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISTILAH

1.3 Perumusan Masalah

Adapun beberapa permasalahan yang terjadi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan kompleks bisnis CBD Polonia kurang memperhatikan faktor alam, sehingga ekosistem alami kompleks bisnis CBD Polonia ini menjadi terganggu. Sehingga akan mempengaruhi tingkat kenyamanan alami bagi pengguna bangunan.

2. Suhu thermal di kawasan kompleks bisnis CBD Polonia diperkirakan akan sangat tinggi, akibat dari ketidakseimbangan antara lahan terbangun

dengan lahan untuk area terbuka hijau, hal ini diperburuk dengan material aspal dan kaca yang cukup dominan. Secara visual, bangunan Town House identik dengan bentuknya yang masif dan menggunakan material yang kaku dan sangat jarang dikombinasikan dengan elemen alami seperti vegetasi dan air yang memiliki manfaat positif pada bangunan selain faktor estetika yang akan dapat diciptakannya.

3. Bangunan Town House pada umumnya mengaplikasikan sistem penghawaan buatan dengan menggunakan AC, penerangan buatan seperti penggunaan lampu di siang hari, penggunaan air secara tidak efisien, dan terlalu bergantung pada energi dari pihak PLN dan PDAM yang dalam operasionalnya menggunakan hasil dari eksplorasi alam yang jika dipergunakan secara berlebih akan berdampak buruk bagi keseimbangan ekosistem di alam ini.

4. Bangunan Town House cenderung mengaplikasi sistem pengudaraan, penyediaan air bersih dan pencahayaan buatan, hal ini menyebabkan biaya untuk pemeliharaan dan perawatan (maintenance) menjadi tinggi. Hal ini disebabkan oleh sistem tersebut memiliki batas pemakaian yang harus selalu diperbaiaki bahkan diperbaharui untuk penggunaannya dalam jangka pemakaian tahunan. Hal ini dinilai boros dan tidak efisien, karena untuk perawatannya harus membayar jasa perawatan dari pihak luar dan tidak dapat memaksimalkan tenaga kerja sendiri untuk perawatan sistem tersebut. Namun jika menggunanakan sistem pengudaraan alami,

pencahayaan alami dan penyediaan air alami, maka biaya pemeliharaan dan maintenance akan rendah dan pada prosesnya dapat memanfaatkan jasa dari pihak pemeliharaan gedung sendiri, sehingga biaya pemeliharaan dan perawatannya akan semakin rendah. Hal ini tentu akan menjadi langkah strategis, terutama untuk bangunan Town House yang sebenarnya memiliki visi untuk terus meningkatkan keuntungan.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari Arsitektur Ekologis adalah:

1. Menciptakan bangunan yang mandiri dan memiliki tingkat kenyamanan alami yang baik yang berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

2. Menciptakan bangunan yang nyaman bagi kondisi thermal, auidial maupun visual dengan cara alami. Untuk itu bangunan harus tanggap terhadap masalah dan potensi iklim dan konteks lingkungan setempat sehingga menghasilkan sistem bangunan alami yang hemat energi.

3. Menciptakan suatu bangunan Town House dengan menerapkan prinsip-prinsip ekologis.

4. Menciptakan sistem bangunan yang mudah sehingga dapat dikerjakan dan dipelihara dengan tenaga kerja setempat.

1.5 Manfaat

1. Terciptanya sistem bangunan yang dapat menghasilkan energinya sendiri (misalnya, energi panas yang menggunakan photovoltaic, atau energi angin) (Yeang, 2006). Terciptanya komunitas bangunan yang hemat energi ini maka diharapkan kawasan ini akan menjadi kawasan yang berkelanjutan dan sangat nyaman bagi para pendatang, pekerja dan orang-orang yang bermukim di kawasan kompleks bisnis CBD Polonia ini. 2. Terciptanya kenyamanan bagi pengguna bangunan Town House.

3. Terciptanya bangunan yang ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip-prinsip bangunan ekologis, baik itu dari segi pecahayaan alami, pengudaraan alami dan penyediaan air bersih alami.

4. Terciptanya dampak positif bagi keberlangsungan operasional Town House secara khusus dan keberlangsungan lingkungan di sekitarnya, dan terciptanya prinsip hemat energi, low-cost maintenance, dan ramah lingkungan. Yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif bagi keuntungan yang menggunakan Town House hemat energi ini. Harapannya adalah desain bangunan Town House dengan menerapkan konsep hemat energi ini dapat menjadi inspirasi bagi perencanaan bangunan di sekitarnya

1.6 Keluaran

Bentuk keluaran dari kegiatan perencanan dan atau perancangan adalah sebagai berikut:

1. Penerapan prinsip ekologis pada bentuk dari desain bangunan, konfigurasi bentukan dan efisiensi fungsional bangunan Town House yang dalam hal ini adalah Orientasi Bangunan.

2. Penerapan konsep roof garden yang dalam hal ini meliputi adalah varietas vegetasi yang digunakan, sistem pengairan roof garden, dan urban farming.

3. Penerapan prinsip ekologis pada ventilasi bangunan Town House yang dalam hal ini adalah Ventilasi Silang (peranan vegetasi).

4. Penerapan prinsip ekologis pada pencahayaan bangunan Town House yang dalam hal ini adalah pencahayaan alami dan perlindungan dari iklim (peranan vegetasi).

5. Penerapan prinsip ekologis sebagai energi alternatif bangunan Town House dalam hal ini adalah penyediaan air bersih pemanfaatan curah hujan.

1.7 Metodologi

Metodologi yang dipergunakan adalah dengan cara mengadakan pengukuran pada kenyamanan dengan menggunakan kondisi awal pada bangunan Town House di CBD Polonia. Beberapa parameter yang diukur adalah sudut bayangan, temperatur, kelembaban, angin, curah hujan, dan pergerakan matahari. Metode yang diaplikasikan adalah metode Georg Lippsmeier. Dimana dengan adanya pengukuran elemen-elemen kenyamanan tersebut, diharapkan para pengguna dan penghuni Town House

dapat merasakan kenyamanan secara maksimal dengan penggunaan energi buatan secara minimal.

1.7.1 Pengukur sudut sayangan

Pengukur sudut bayangan ini dilakukan bertujuan untuk dapat memperhitungkan jatuh bayangan dan bidang pembayang. Hal ini bermanfaat untuk mengetahui shadding pada fasad bangunan berhasil membuffer sinar terik matahari sehingga para pengguna gedung Town House merasa nyaman. Contoh metode ini dapat kitalihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Pengukur Sudut Bayangan Sumber: Lippsmeier, 1994

1.7.2 Diagram matahari

Diagram matahari ini dengan bantuan diagram pengukur sudut bayangan digunakan untuk mengetahui pembayangan suatu bidang secara horisontal dan vertikal. Dengan mengetahui pembayangan yang terjadi pada putaran matahari tiap bulannya maka bisa direncanakan orientasi massa bangunan yang menguntungkan

untuk mendapatkan pencahayaan alami siang hari. Contoh metode ini dapat kita lihat pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2 Diagram Matahari Sumber: Lippsmeier, 1994

1.7.3 Software google sketchup 8

Software ini memiliki fitur aplikasi geo-location yang dapat memudahkan aplikator dalam menganalisa kondisi kawasan eksisting. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah dengan membangun sebuah massa bangunan, langkah kedua adalah mengaplikasi fitur geo-location, selanjutnya aplikator harus menentukan titik koordinat dari kawasan perencanaan. Setelah tahapan tersebut dilakukan, maka aplikator telah berhasil mengidentifikasi kawasan perencanaan. Setelah itu aplikator dapat mengaplikasi fitur shadow pada kawasan perencanaan, dimana tersedia parameter mulai dari bulan dalam satu tahun dan jam dalam satu hari. Hal ini akan dapat memudahkan analisa pencahayaan dan analisa orientasi bangunan pada desain. Dengan mengaplikasi software ini, diharapkan desain yang dihasilkan akan dapat

menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. Contoh metode ini dapat kita lihat pada Gambar 1.3 dan 1.4.

Gambar 1.3 Pengukur Sudut Bayangan Sumber: Google Sketchup 8

Gambar 1.4 Pengukur Sudut Bayangan Sumber: Google Sketchup 8

1.7.4 Software ecotect

Software ecotect adalah sebuah program yang dapat diaplikasikan untuk menganalisis pengaruh sinar matahari, pergerakan angin, dan kondisi thermal kawasan perencanaan. Diharapkan dengan mengaplikasikan software ini, analisis

yang dilakukan oleh Penulis akan semakin tajam dan dapat menciptakan desain bangunan Town House yang baik secara visual dan ramah lingkungan.

1.7.4.1Analisa thermal

Program software ecotect memiliki kemampuan menganalisa dengan baik kenyamanan suhu Thermal dari desain yang Penulis rencanakan, dengan adanya analisa ini diharapkan Penulis dapat mengidentifikasi kenyamanan suhu Thermal secara komprehensif. Dengan adanya software ini Penulis dapat mengetahui beberapa indikator yang dapat mengakibatkan kenyamanan dan ketidaknyamanan suhu Thermal pada desain yang Penulis rencanakan.

Program software ecotect ini juga dapat mengidentifikasi penggunaan sumber daya alam pada bangunan seperti gas, elektrikal, fossil, pemanas dan pendingin pada bangunan. Sehingga Penulis dinilai akan dapat mengetahui keberhasilan dari desain bangunan, hal ini dapat dilihat pada simulasi kenyamanan thermal pada Gambar 1.5.

Gambar 1.5 Analisa Kenyamanan Thermal Sumber: Ecotect Analysis 2011

1.7.4.2Analisa shadding

Analisa shadding dilakukan untuk dapat mengetahui orientasi dari desain bangunan sehingga dapat terhindar dari ketidaknyamanan akibat dari penyinaran matahari secara berlebihan. Contoh metode ini dapat kitalihat pada Gambar 1.6.

Gambar 1.6 Analisa Shadding Sumber: Ecotect Analysis 2011

Dokumen terkait