• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA TERE-LIYE

A. Pesan Dakwah Yang Terkandung Dalam Novel Bidadari-Bidadari Surga Karya Tere-Liye

3. Pesan Syariah

Kandungan pesan dakwah yang mengandung kategori Syariah diantaranya adalah:

a. Ibadah

Pesan dakwah yang mengandung kategori Ibadah diantaranya adalah:

35

Bidadari-Bidadari Surga. Hal. 205

36

“ Cie Hui menyerahkan mukenah kecil. Ketiga gadis kecil itu sudah kembali dari kamar mandi. Wudhu” (Perjodohan-Perjodohan. P. 4)37

Kalimat di atas“menyerahkan mukenah kecil” menunjukan bahwa keteladanan orang tua dalam mendidik anak khususnya dalam hal ibadah seperti sholat telahdi ajarkan sejak dini agar kelak mereka dewasa akan terbiasa dan akan membentuk akhlak yang baik dan menjadi anak yang sholehah.

Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiyah S.Ag, Herawati S.Pd, dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.38

“Lihatlah, Wak Laisa ternyata shalat sambil duduk, bersandarkan bantal-bantal” (Perjodohan-Perjodohan. P. 8)39

Dialog di atas “shalat sambil duduk” merupakan perkataan Intan yang melihat Wak Laisa waalaupun sedang sakit tetapi tetap shalat walaupun sambil duduk, Hal ini merujuk pada sabda Rasulullah SAW tentang sholat orang sakit yang artinya “ Jika kuasa seseorang sholatlah dengan berdiri, jika tidak kuasa sholatlah sambil duduk, jika ia tidak mampu sujud maka isyarat saja dengan kepalanya, tetapi hendaklah sujudlah lebih rendah dari pada rukunya, jika ia tidak kuasa sholat sambil duduk, sholatlah ia dengan berbaring ke sebelah

37

Bidadari-Bidadari Surga. Hal.238

38

Yeyeh Mardiah, Herawati, dan H. Abdul Razak.

39

kanan menghadap kiblat, jikat tidak kuasa juga maka sholatlah dengan terlentang kedua kakinya kearah kiblat” (HR. Ad-Daruquthni).

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiyah S.Ag dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.40

“05.30, masih sempat untuk shalat shubuh_” (Bidadari-Bidadari Surga. P. 5)41

Kalimat di atas “masih sempat untuk Shalat” adalah kalimat yang di ucapka Yashinta saat beberapa jam pingsan saat jatuh di lereng gunung. Dan saat ia sadar akan kewajibannya sebagai seorang muslimah untuk menunaikan sholat. Seperti apa yang tertulis dalam QS. Al Baqarah: 277:                                       

Artinya “sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiyah S.Ag dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.42

40

Yeyeh Mardiah, dan H. Abdul Razak.

41

Bidadari-Bidadari Surga. Hal. 332

42

“Ya Allah, jadikan Lais salah satu bidadari-bidadari surga...” (Bidadari-Bidadari Surga. P. 38)43

Kalimat di atas merupakan doa Laisa kepada Allah pada saat Lais mendengarkan cerita Mamak, Lais sangat yakin bahwa doanya di dengan Allah, sebagaimana HR. At Turmudzy yang artinya “...Apabila kamu ingin minta sesuatu, maka mintalah kepada Allah...”

Begitu pula dengan pendapat H. Abdul Razak S.Ag yang sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.44

“Selepas shubuh, meski penat karena dua jam memasak gula aren di dapur, seusai shalat shubuh bersama, mengaji bersama” (Bidadari-Bidadari Surga. P. 25)45

Kalimat di atas“shalat subuh bersama, mengaji bersama” menunjukanwalaupunmamak penat atau lelah karena aktifitasnya tetapi Mamak yang tidak menjadikan alasan aktifitas dunianya sebagai penghambat aktifitas akhiratnya bersama-sama dengan anak-anaknya.Hal tersebut sangat penting dalam rangka memberikan contoh tauladan bagi anak-anaknya.

Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiyah S.Ag, Herawati S.Pd, dan H. Abdul Razak S.Ag merekasepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.46

43

Bidadari-Bidadari Surga. Hal 338

44

H. Abdul Razak.

45

Bidadari-Bidadari Surga. Hal.335

46

“suara orang mengaji di surau terdengar, menunggu saat azan magrib setengah jam lagi, ayat-ayat itu terdengar menyenangkan” (Pernikahan Terakhir. P. 4)47

Kalimat di atas “mengaji di surau”merupakan kalimat ibadah di mana mengaji di surau (masjid) merupakan prilaku yang sangat terpuji dan amalan yang baik yang sangat di sukai Allah, sebagaimana QS. Al An’aam:160 yang artinya “Barang siapa membawa amal baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya...”

Begitu pula dengan pendapat H. Abdul Razak S.Ag yang sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.48

“Laisa sejak umur dua belas tahun, terbiasa bangun jam tiga shubuh.Shalat malam bersama mamak, lantas membantu di dapur” (Bidadari-Bidadari Surga. P. 26)49

Kalimat di atas“Shalat subuh bersama Mamak” menunjukan bahwa Mamak telah menanamkan kebiasaan taat dalam beribadah kepada anaknya khususnya Laisa. Hal tersebut merupakan upaya orang tua untuk memdidik anaknya sebaik mungkin, dan mamak telah berhasil di lihat dari Laisa yang telah terbiasa bangun walau tanpa di suruh untuk sholat malam.

Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiyah S.Ag, Herawati S.Pd, dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan ibadah.50

47

Bidadari-Bidadari Surga. Hal. 354

48

H. Abdul Razak.

49

b. Muamalah

Pesan dakwah yang mengandung kategori Muamalah diantaranya adalah:

“Lihatlah, Yashinta dengan rambut tergerai panjang, mata hitam indah dan tubuh tinggi semampai.Amat kontras dengan KakLaisa, gadis itu juga tumbuh dengan pemahaman yang baik atas hidup, mencintai kehidupan sekitar.Menghabiskan waktu dengan kegiatan mendaki gunung, menyelami lautan, konservasi alam” (Kau Tidak Harus Menunggu. P. 8)51

“Kecintaannya atas alam tumbuh subur sejak melihat anak berang-berang.Dan sejak kecil Yashinta sudah belajar dari guru terbaiknya soal mengenal alam” (Perjodohan-Perjodohan. P. 17)52

Dua kalimat di atas“mencintai kehidupan sekitar dan kecintaannya atas alam” kecintaan Yashinta terhadap lingkungan dan alam melalui kegiatan yang di lakukan Yashinta tersebut hal itu patut di contoh atau di teladani karena Rasulullah dengan para sahabatnya juga menjaga lingkungan yang dapat kita lihat dalam dari tauladan dalam hal kesederhanaan hidup rasul artinya Rasulullah senantiasa menjaga agar tidak terlalu berlebihan seperti makan dan minum di saat lapar dan dahaga, sehingga dari hal yang sederhana, nila dapat di praktikan manusia kini akan dapat mengurangi tumpukan

50

Yeyeh Mardiah, Herawati, dan H. Abdul Razak.

51

Bidadari-Bidadari Surga. Hal.205

52

sampah. Karena manusia kebanyakan tidak dapat menjaga hawa napsunya untuk sekedar makan walaupun tidak dalam keadaan lapar, sehingga dari situ sudah menimbulkan limbah sampah.

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiah S.Ag dan H. Abdul Razak S.Ag mereka mengatakan pendapat bahwa dialog tersebut mengandung pesan muamalah.53

“Kak Laisa menghabiskan malam dengan berpikir tentang sekolah adik-adiknya.Bagaimana mencari uang agar adik-adiknya tidak putus sekolah.Membantu Mamak yang setiap hari terpanggang matahari di ladang” (Kau Tidak Harus Menunggu. P. 13)54

Dalam kalimat di atas“bagaimana mencari uang agar adik-adiknya tidak putus sekolah” di simpulkan bahwa Kak Laisa sangat memikirkan keadaan ekonomi keluarga yang sejak kecil di tinggalkan oleh sang ayah, dan Kak Laisa harus membantu Mamak menjadi tulang punggung keluarga untuk membiayai sekolah adik-adiknya.

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiah S.Ag dan Herawati S.Pd mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan mualamah.55

“pengajian Yasin di ruang depan dan surau di hentikan, besok disambung lagi” (Perjodohan-Perjodohan. P. 2)56

Kalimat di atas “pengajian Yasin” menunjukan kepedulian

53

Yeyeh Mardiah dan H. Abdul Razak

54

Bidadari-Bidadari Surga.Hal. 206

55

Yeyeh Mardiah. dan Herawati.

56

sesama terhadap Laisa yang sedang sakit untuk membacakan Yasin di rumah maupun di masjid, hal tersebut merupakan tindakan muamalah yang mengatur hubungan manusia dengan sesama.

Begitu pula dengan pendapat tiga orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiah S.Ag, Herawati. S.Pd dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan muamalah.57

“Hidup kakak sudah amat indah tanpa perlu memikirkan hal-hal itu, melihat kalian tumbuh dewasa, dengan segala kesempatan hebat.Itu sudah amat membahagiakan kakak, melihat anak-anak lembah berkesempatan sekolah, kehidupan mereka yang lebih baik dengan perkebunan strawberry ini, itu sudah lebih dari cukup” (Sesederhana Itu. P. 14)58

Kalimat di atas “melihat anak-anak lembah berkesempatan sekolah” menunjukan Laisa bukan hanya memikirkan kekuarga maupun adik-adiknya saja tetapi dia juga memikirkan bagaimana nasib lembah, anak-anak lembah dengan membangunkan sekolah agar masa depan warga lembah akan lebih baik di bandingkan waktu ia kecil dulu. Sejalan dengan sabda Rasulullah yang artinya “siapa yang meringankan beban sesama muslim, maka Allah akan meringankannya di dunia dan akhirat.” (HR. Bukhari-Muslim)

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiah S.Ag dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog

57

Yeyeh Mardia dan H. Abdul Razak.

58

tersebut mengandung pesan muamalah.59

“Kalian sejak kecil dulu sudah amat membanggakan Mamak dan Kakak, lihat kincir air itu, Dali yang buat. Tanpa itu, tidak aka nada perkebunan strawberry sekarang, tidak aka nada lampu-lampu… kehidupan warga kampong yang lebih baik…”(Sesederhana Itu. P.9)60

Kalimat di atas“kehidupan warga kampung yang lebih baik” kalimat itu menunjukan Kak Laisa yang bangga atas apa yang telah di lakukan adiknya dalimunte sejak kecil dulu, dengan perhitungannya bocah kecil itu dapat membuat konsep lima kincir air dari sungai ke desa atas. Apa yang telah dilakukannya tidak sia-sia walaupun dulu banyak yang meremehkannya, tapi sekarang kincir air itu sangat berguna untuk warga lembah dan sangat membantu perekonomian warga lembah.

Begitu pula dengan pendapat dua orang ahli yaitu, Yeyeh Mardiah S.Ag dan H. Abdul Razak S.Ag mereka sepakat bahwa dialog tersebut mengandung pesan muamalah.61

B. Pesan Dakwah Yang Paling Dominan Dalam Novel Bidadari-Bidadari

Dokumen terkait