• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA SISTEM TRANSMISI RODA GIGI LURUS

4.1.3 Peta Operasi Kerja

Peta operasi kerja adalah Peta Kerja yang menggunakan urutan kerja dengan jalan membagi pekerjaan tersebut kedalam elemen-elemen operasi secara detail.

Peta Operasi Kerja Pembuatan Roda Gigi dan Roll

Poros Roda Gigi 1 & 2 Poros Rol 3, 4 & 5 Roda gigi

0-1 0-1 0-1 0-2 0-2 0-2 1-1 1-2 1-3 1-2 1-1 1-1 Di ukur dengan sket match Operasi Bubut Pemeriksaan ukuran 0-3 0-4 0-3 0-4 0-3 0-5 Di ukur dengan sket match Operasi bubut Pemeriksaan ukuran Pembuatan cetakan Pemeriksaan ukuran Operasi pengecoran Di ukur dengan sket match Operasi bubut Pemeriksaan dengan sket match Operasi bubut Pemeriksaan ukuran Pemeriksaan ukuran Pemeriksaan ukuran Operasi mesin bor Pemeriksaan ukuran 0-4 Operasi mesin gerinda Pemeriksaan ukuran 1-2 Dirakit 0-5 Proses Perlakuan panas commit to user

Resume

Langkah Kerja Pembuatan Poros Roda Gigi 1 & 2 :

- Operasi 1 : Proses pengukuran dengan sket match poros yang akan Dibubut, menandainya sesuai dengan ukuran

masing-masing poros.

- Operasi 2 : Proses pembubutan pada ujung kanan sepanjang 300 mm dari diameter 70 mm menjadi diameter 65 mm.

- Pemeriksaan 1 : Diperiksa ukurannya.

- Operasi 3 : Mengukur dengan menggunakan sket match.

- Operasi 4 : Dilakukan proses pembubutan pada ujung kiri sepanjang 250 mm dari diameter 70 mm menjadi diameter 65 mm. - Pemeriksaan 2 : Diperiksa ukurannya.

- Operasi 5 : Proses pengefraisan sepanjang 50 mm dengan kedalaman 7mm.

- Pemeriksaan 3 : Diperiksa ukurannya. Poses pengerjaan :

Bahan cast iron grade 15 Ø70 panjang 555 mm

1. Mengambil bahan dan perlengkapan mesin bubut. 2. Mengecek ukuran bahan dan alat bantu yang diperlukan. 3. Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapan yang lainya. 4. Menyeting pahat dan putaran mesin bubut.

5. Menyekam benda kerja sepanjang 180 mm. 6. Membubut rata permukaan ujung benda kerja. commit to user

7. Membubut memanjang benda kerja dari Ø70 mm menjadiØ 65 mm sepanjang 500 mm.

8. Membalik benda kerja.

9. Menyekam benda kerja sepanjang 220 mm.

10. Memfacing benda kerja sampai benda kerja berukuran panjang 550 mm. 11. Membubut memanjang benda kerja dari Ø70 mm menjadiØ65 mm

sepanjang250 mm .

12. Menganti pahat rata dengan pahat alur.

13. Membubut alur benda kerja dengan posisi pahat alur 50 mm dari ujung benda kerja sedalam 9,5 mm.

14. Mengganti pahat alur dengan pahat rata. 15. Melepas benda kerja.

Poses pengerjaan :

Bahan cast iron grade 15 Ø 70 panjang 310 mm

1. Mengambil bahan dan perlengkapan mesin bubut.

2. Mengecek ukuran, bahan dan alat bantu yang diperlukan. 3. Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapan yang lainya. 4. Menyeting pahat dan putaran mesin bubut.

5. Menyekam benda kerja sepanjang 100 mm. 6. Membubut rata permukaan ujung benda kerja.

7. Membubut memanjang benda kerja dari Ø70 mm menjadi Ø 65 mm sepanjang 150 mm.

9. Menyekam benda kerja sepanjang100 mm.

10. Memfacing benda kerja sampai benda kerja berukuran panjang 300 mm. 11. Membubut memanjang benda kerja dari Ø70 mm menjadi Ø65 mm

sepanjang 160 mm .

12. Mengganti pahat rata dengan pahat alur.

13. Membubut alur benda kerja dengan posisi pahat alur 50 mm dari ujung benda kerja sepanjang 78 mm sedalam 9,5 mm.

14. Mengganti pahat alur dengan pahat rata. 15. Melepas benda kerja.

Langkah Kerja Pembuatan Roda Gigi :

- Operasi 1 : Proses pengukuran dengan sket match dan meteran untuk roda gigi yang akan dibuat.

- Operasi 2 : Proses pembuatan cetakan negative sesuai dengan ukuran masing-masing roda gigi yang akan dibuat.

- Pemeriksaan 1 : Diperiksa ukurannya.

- Operasi 3 : Proses pengecoran dan pembentukan roda gigi. - Operasi 4 : Proses penghalusan setelah proses pengecoran.

- Operasi 5 : Proses perlakuan panas, dengan penambahan kadar carbon untuk meningkatkan tingkat kekerasannya.

- Pemeriksaan 2 : Diperiksa ukurannya.

Proses pengecoran untuk pembuatan Puli dan Roda Gigi :

Gambar 4.1 Roda gigi lurus.

a) Proses awal pembuatan cetakan ini dilakukan dengan terlebih dahulu membuat model atau Pola, dengan posisi model berada pada kedua bagian cetakan yakni drag dan cope maka model dibuat dari dua keping kayu (papan) yang digabungkan,dengan model yang berbentuk bundar. b) Pengerjaan berikutnya ialah pembuatan inti, dimana inti (teras) ini dibuat

dari pasir cetak dari jenis Pasir minyak atau pasir kwarsa dengan campuran minyak nabati..

d) Urutan pekerjaan yang harus dilakukan dan dipersiapkan sebelum pengisian pasir kedalam rangka cetak, antara lain :

- Menyiapkan plat (papan) landasan

- Tempatkan rangka cetak diatas papan untuk cetakan bawah (drag) dengan pola inti (kayu) untuk kedudukan inti (teras) pasir.

e) Pengisian pasir kedalam rangka cetak.

f) Pembuatan saluran dengan cara memasangkan saluran secara tegak lurus, g) Pekerjaan berikutnya ialah menempatkan kembali rangka cetak, yakni

simetris ini sebenarnya tidak terlalu sulit dimana yang paling penting adalah penempatan posisi kedudukan Intinya telah ditempatkan ditengah-tengah rangka cetak, dengan memposisikan lubang cope pada inti serta posisi pen pengarah dari rangka cetak dalam keadaan sejajar, maka posisi rongga sudah sejajar.

h) Proses penuangan merupakan proses yang menentukan keberhasilan dalam pembentukan benda kerja, oleh karena itu didalam pelaksanaannya harus dilakukan secara hati-hati terutama dalam memperlakukan cetakan ini. Dan yang paling penting lagi dalam proses penuangan ini ialah faktor keselamatan kerja, alat-alat keselamatan kerja seperti sarung tangan, sepatu, kaca mata dan lain-lain hendaknya sangat diperhatikan.

Gambar 4.2 Proses penuangan. ( Hardi Sujana, 2008 )

Langkah Kerja Pembuatan Rumah Bantalan :

- Operasi 1 : Pengukuran benda kerja untuk rumah bantalan dengan ukuran 100 mm x 100 mm.

- Operasi 2 : Proses pemotongan dengan menggunakan mesin las sesuai dengan yangdirencanakan.

- Operasi 3 : Pengerjaan penghalusan bekas potongan las dengan gerinda tangan. commit to user

- Pemeriksaan 1 : Dilakukan pemeriksaan ukuran rumah bantalan.

- Operasi 4 : Pada bagian rangka yang sudah dilasdiberi tanda titik dan dibor dengan menggunakan bor tangan untuk menjadi

diameter 80 mm.

- Operasi 6 : Pemeriksaan ukuran lubang yang telah di bor. Proses Perakitan Transmisi Mesin Pemeras Batang Sorghum.

Perakitan merupakan tahap terakhir dalam proses perancangan dan pembuatan suatu mesin atau alat, dimana suatu cara atau tindakan untuk menempatkan dan memasang bagian-bagian dari suatu mesin yang digabung dari satu kesatuan menurut pasangannya, sehingga akan menjadi perakitan mesin yang siap digunakan sesuai dengan fungsi yang direncanakan.

Sebelum melakukan perakitan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai berikut :

1. Komponen-komponen yang akan dirakit, telah selesai dikerjakan dan telah siap ukuran sesuai perencanaan.

2. Komponen-komponen standar siap pakai ataupun dipasangkan.

3. Mengetahui jumlah yang akan dirakit dan mengetahui cara pemasangannya. 4. Mengetahui tempat dan urutan pemasangan dari masing-masing komponen

yang tersedia.

5. Menyiapkan semua alat-alat bantu untuk proses perakitan. Langkah kerja :

1. Memasang rol ke- 1, ke- 2 dan ke- 3 pada rangka, yang pada kedua ujungnya terlebih dahulu dipasang bantalan.

2. Memasang roda gigi pada poros rol 1, 2, dan 3 kemudian dipasak. 3. Memasang roda gigi pada sisi luar poros rol kemudian dipasak.

4. Memasang poros transmisi pada rangka yang kedua ujungnya dipasangi bantalan.

5. Memasang puli, roda gigi pinion dan roda gigi pada poros transmisi kemudian dipasak.

6. Mengecek semua kondisi sambungan dan pergerakan dari roda-roda gigi.

Dokumen terkait