• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peta Rawan Banjir dan Karakteristik Wilayah Rawan Banjir

3. Tahapan Penyelesaian

5.3 Peta Rawan Banjir dan Karakteristik Wilayah Rawan Banjir

Peta rawan banjir menampilkan informasi tentang sebaran kelas daerah rawan banjir di wilayah pengamatan. Daerah rawan banjir adalah daerah yang dari segi fisik dan klimatologis memiliki kemungkinan terjadi banjir. Peta rawan banjir diperoleh dari tumpang susun peta-peta dari parameter rawan banjir yang digunakan. Parameter banjir yang digunakan adalah curah hujan, lereng, bentuk lahan, penggunaan lahan, drainase, dan buffer sungai.

Parameter berupa curah hujan dibagi menjadi kelompok dengan kelas curah hujan rata-rata tahunan dan kelompok dengan curah hujan rata-rata bulanan, sedangkan kelompok pembobotan pada penelitian ini dibedakan menjadi dua

pembobotan, yaitu bobot berbeda (bobot 1) dan bobot sama (bobot 2), sehingga peta rawan banjir yang didapatkan antara lain:

1. Peta Rawan Banjir CH Tahunan (Bobot 1), 2. Peta Rawan Banjir CH Tahunan (Bobot 2), 3. Peta Rawan Banjir CH Bulanan (Bobot 1), 4. Peta Rawan Banjir CH Bulanan (Bobot 2).

5.3.1 Peta Rawan Banjir dengan CH Tahunan dan Bobot 1

Kelompok pembobot pertama dengan kelas curah hujan tahunan membagi wilayah Kabupaten Indramayu menjadi dua kelas rawan banjir, yaitu cukup rawan dan rawan (Gambar 12). Kelas rawan adalah kelas rawan banjir terluas yaitu sebesar 181.213 ha atau 86,56% (Tabel 13).

Tabel 13 Luas Kelas Kerawanan Banjir CH Tahunan (Bobot 1) Luas

No. Kelas Kerawanan Banjir

ha %

1 Cukup Rawan 28.137 13,44

2 Rawan 181.213 86,56

Total 209.350 100,00

Secara umum kelas cukup rawan dan rawan menyebar di wilayah Kabupaten Indramayu, sehingga karakteristik wilayah dari tiap kelas tidak berbeda jauh atau dengan lain perkataan kelas cukup rawan dan kelas rawan memiliki karakteristik wilayah yang hampir sama. Karakteristik wilayah yang sama dari kedua kelas adalah curah hujan dari kelas sangat kering hingga sedang, kelas lereng dari datar hingga berbukit kecil, kelas drainase baik hingga sangat buruk, dan kelas buffer

dari jarak < 100 m hingga > 500 m. Karakteristik yang berbeda adalah bentuk lahan dan penutupan lahan. Kelas cukup rawan tidak terdapat pada wilayah dengan penutupan lahan tambak dan bentuk lahan rawa pasang surut.

Sementara itu, karakteristik dominan pada kelas cukup rawan adalah kelas curah hujan kering, bentuk lahan dataran, kelas lereng datar-berombak, drainase baik, dan penutupan lahan berupa pertanian lahan kering. Karakteristik dominan pada kelas rawan adalah kelas curah hujan kering, bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase buruk-sangat buruk, dan penutupan lahan berupa sawah.

5.3.2 Peta Rawan Banjir dengan CH Tahunan dan Bobot 2

Kelompok pembobot kedua membagi wilayah Kabupaten Indramayu menjadi tiga kelas rawan banjir, yaitu cukup rawan, rawan, dan sangat rawan. Secara umum, Kabupaten Indramayu didominasi kelas rawan, yaitu sebesar 79,57% (Tabel 14). Wilayah bagian utara Kabupaten Indramayu lebih rawan dibandingkan dengan bagian selatan, dengan kelas sangat rawan berada di daerah dekat dengan pesisir pantai (Gambar 13).

Gambar 13 Peta Kelas Rawan Banjir CH Tahunan (Bobot 2) Tabel 14 Luas Kelas Kerawanan Banjir CH Tahunan (Bobot 2)

Luas No. Kelas Kerawanan Banjir

ha %

1 Cukup Rawan 41.880 20,00

2 Rawan 166.578 79,57

3 Sangat Rawan 892 0,43

Total 209.350 100,00

Karakteristik wilayah dari kelas cukup rawan adalah memiliki kelas curah hujan dari sangat kering hingga sedang dengan kelas drainase baik hingga sedang. Kelas lereng antara datar hingga berbukit kecil dengan jarak dari sungai antara < 100 m hingga > 500 m. Adapun bentuk lahan yang ada pada kelas cukup rawan ini adalah dataran aluvial, lembah aluvial, bukit, dan dataran. Karakteristik dominan dari kelas cukup rawan di kelompok ini adalah bentuk lahan dataran, kelas lereng datar-berombak, drainase baik, kelas curah hujan kering, dan penutupan lahan berupa pertanian lahan kering.

Kelas rawan memiliki karakteristik wilayah yang tidak berbeda jauh dengan kelas cukup rawan. Pada kelas ini terdapat bentuk lahan yang tidak termasuk ke dalam kelas cukup rawan yaitu pesisir pantai dan rawa pasang surut. Kelas rawan

didominasi oleh bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase buruk-sangat buruk, kelas curah hujan kering, dan penutupan lahan berupa sawah.

Karakteristik wilayah yang termasuk kelas sangat rawan adalah wilayah dengan kelas curah hujan kering dan sangat kering dengan kelas drainase buruk dan sangat buruk. Wilayah dengan kelas ini berada pada jarak < 100 m hingga 100 - 200 m dari sungai dengan bentuk lahan dataran aluvial, pantai, dan rawa pasang surut. Kemiringan lereng di wilayah ini adalah datar. Bila dilihat dari luasan yang paling besar, maka kelas ini didominasi oleh adalah bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase sangat buruk, kelas curah hujan kering, dan penutupan lahan berupa sawah.

5.3.3 Peta Rawan Banjir dengan CH Bulanan dan Bobot 1

Kelompok ini membagi wilayah penelitian kedalam tiga kelas rawan banjir, yaitu cukup rawan, rawan, dan sangat rawan. Kelas cukup rawan hanya memiliki luasan yang kecil, sedangkan kelas rawan berada di seluruh wilayah Kabupaten Indramayu. Sementara, kelas sangat rawan hanya berada di sisi utara Kabupaten Indramayu (Gambar 14).

Hasil kelompok ini menunjukkan bahwa daerah Kabupaten Indramayu secara umum termasuk dalam kelas rawan banjir sebesar 89,70% (Tabel 15). Adapun wilayah cukup rawan hanya memiliki luas sebesar 0,61%.

Tabel 15 Luas Kelas Kerawanan Banjir CH Bulanan (Bobot 1) Luas

No. Kelas Kerawanan Banjir

ha %

1 Cukup Rawan 1.276 0,61

2 Rawan 187.797 89,70

3 Sangat Rawan 20.277 9,69

Total 209.350 100,00

Karakteristik dominan dari kelas cukup rawan adalah kelas curah hujan <200 mm/bln dengan kelas drainase baik, kelas lereng datar dengan bentuk lahan dataran aluvial dan wilayah ini berjarak > 500 m dari sungai dengan penutupan lahan permukiman.

Kelas rawan pada kelompok ini memiliki karakteristik wilayah yang mewakili semua kelas dari parameter banjir yang digunakan. Wilayah ini berada pada kelas curah hujan < 200 mm/bln hingga > 250 mm/blm dengan kelas drainase baik hingga sangat buruk dengan kelas lereng datar hingga berbukit kecil, berada antara < 100 m hingga > 500 m dari sungai dan mencakup seluruh kelas penutupan lahan dan bentuk lahan. Adapun karakteristik dominan pada kelas rawan adalah bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase buruk-sangat buruk, kelas curah hujan 225 - 250 mm/bln dan penutupan lahan berupa sawah.

Karakteristik wilayah pada kelas sangat rawan tidak berbeda jauh dengan kelas rawan. Namun wilayah dengan kelas ini hanya berada di wilayah dengan kelas lereng datar hingga datar berombak. Karakteristik dominan dari kelas sangat rawan ini adalah bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase sangat buruk, kelas curah hujan > 250 mm/ bln, dan penutupan lahan berupa tambak.

5.3.4 Peta Rawan Banjir dengan CH Bulanan dan Bobot 2

Kelompok ini membagi wilayah Kabupaten Indramayu kedalam tiga kelas rawan banjir, yaitu cukup rawan, rawan, dan sangat rawan. Kelas cukup rawan

terlihat menyebar di sisi bagian selatan Kabupaten Indramayu, kelas sangat rawan berada di bagian utara indramayu, dan kelas rawan mencakup seluruh wilayah Kabupaten Indramayu (Gambar 15). Kelas kerawanan terluas adalah kelas rawan sebesar 89,11 % (Tabel 16).

Gambar 15 Peta Kelas Rawan Banjir CH Bulanan (Bobot 2) Tabel 16 Luas Kelas Kerawanan Banjir CH Bulanan (Bobot 2)

Luas No. Kelas Kerawanan Banjir

ha %

1 Cukup Rawan 13.935 6,66

2 Rawan 186.547 89,11

3 Sangat Rawan 8.868 4,24

Total 209.350 100,00

Kelas cukup rawan memiliki karakteristik wilayah yaitu kelas curah hujan < 200 mm/bln hingga > 250 mm/blm, dengan kelas drainase baik hingga buruk. Kelas lereng datar hingga berbukit kecil. Wilayah ini berjarak dari sungai <100 m hingga > 500 m. Adapun bentuk lahan yang ada pada kelas cukup rawan ini adalah dataran alluvial, lembah aluvial, bukit dan dataran. Karakteristik dominan

di kelas ini adalah bentuk lahan dataran, kelas lereng datar-berombak, drainase baik, kelas curah hujan 225 - 250 mm/ bln, dan penutupan lahan berupa pertanian lahan kering.

Kelas rawan pada kelompok ini memiliki karakteristik wilayah yang mewakili semua kelas dari parameter banjir yang digunakan. Wilayah ini berada pada kelas curah hujan < 200 mm/bln hingga > 250 mm/blm dengan kelas drainase baik hingga sangat buruk dengan kelas lereng datar hingga berbukit kecil, berada pada jarak < 100 m hingga > 500 m dari sungai dan mencakup seluruh kelas penutupan lahan dan bentuk lahan. Adapun karakteristik dominan di kelas ini adalah bentuk lahan dataran aluvial, kelas lereng datar, drainase buruk, kelas curah hujan 225 - 250 mm/blm, dan penutupan lahan berupa sawah.

Karakteristik wilayah pada kelas sangat rawan tidak berbeda jauh dengan kelas rawan. Namun wilayah dengan kelas ini hanya berada di wilayah dengan kelas lereng datar hingga datar berombak dan bentuk lahan dataran aluvial, lembah aluvial, rawa pasang surut, drainase sangat buruk dengan kelas curah hujan dominan > 250 mm/ bln.

Dokumen terkait