• Tidak ada hasil yang ditemukan

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA (tradisi)

• Pola pergerakan penduduk

Prospek pertumbuhan ekonomi Ketenagakerjaan

• PDRB

• Kegiatan usaha

• Perkembangan penggunaan tanah dan produktivitasnya

Sesuai Memenuhi 3 item (ketenagakerjaan, PDRB, kegiatan usaha) dari 4 syarat item yang ditetapkan.

75

Daya dukung fisik & lingkungan • Kondisi tata guna tanah

• Kondisi bentang alam kawasan

• Letak geografis

• Sumberdaya air

• Kondisi lingkungan yang tergambarkan dari kondisi topografi dan pola drainase

• Sensitivitas kawasan terhadap lingkungan, bencana alam dan kegempaan.

• Status dan nilai tanah

• Ijin lokasi.

Sesuai Memenuhi 7 item dari 8 syarat item yang ditetapkan (kealfaan pada status dan nilai tanah).

85

Daya dukung prasarana dan fasilitas perkotaan

• Jenis infrastruktur perkotaan

• Jangkauan pelayanan.

• Jumlah penduduk yang terlayani

• Kapasitas pelayanan

Tidak sesuai Syarat paripurna sebuah kajian hanya didasarkan pada 1 item (jenis infrastruktur) dari 4 syarat item yang ditetapkan.

25 Diatur

3 Perumusan RTRW Kota Bandar Lampung

84

Perumusan visi, misi dan tujuan pembangunan kota

Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan

Sesuai ‘Kota Berbudaya, Nyaman dan Berkelanjutan (BERNYALA)’

100

Perkiraan kebutuhan

pengembangan (dirinci sampai unit pelayanan/ tingkat kel urahan).

• Perkiraan kebutuhan pengembangan kependudukan (jumlah, distribusi & kepadatan).

• Perkiraan kebutuhan pengembangan ekonomi perkotaan (regional, kota & lokal).

• Perkiraan kebutuhan fasilitas sosial dan ekonomi perkotaan

Sesuai Kurang sesuai

Sesuai -

Klasifikasi proyeksi tidak dirinci sampai unit pelayanan. 90 100 50 100 Diatur Diatur Diatur

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA (pendidikan (SD s/d PT), kesehatan (RSU kelas A-D, puskesmas pembantu), rekreasi/olahraga (kota-lokal).

• Perkiraan kebutuhan pengembangan lahan perkotaan (kebutuhan ekstensifikasi, intensifikasi & perkiraan ketersediaan lahan untuk pengembangan).

• Perkiraan kebutuhan prasarana dan sarana perkotaan (transportasi, telepon, listrik, gas, air bersih, drainase, limbah & sampah).

Sesuai Sesuai 100 100 Diatur Perumusan RTRW 63

Pengelolaan kawasan lindung Kawasan lindung

• Kawasan res apan air & kawasan yang memberikan perlindungan bagi kawasan dibawahnya.

• Sempadan pantai, sungai, sekitar danau & waduk, sekitar mata air, & kawasan terbuka hijau kota termasuk jalur hijau.

• Cagar alam/pelestarian alam & suaka margasatwa.

• Taman hutan raya & taman wisata alam lainnya.

• Kawasan cagar budaya.

• Kawasan rawan letusan gunung berapi, rawan gempa, rawan tanah longsor, rawan gelombang pasang & rawan banjir.

Memenuhi semua syarat pedoman 100 Diatur dalam pasal 27 & Lampiran II

Perumahan & Permukiman (kepadatan & ketinggian bangunan).

Sesuai Memenuhi syarat pedoman.

78

100

Diatur (Lampiran I & III) Pengelolaan kawasan budidaya

(ukuran, fungsi serta karakter suatu kegiatan dalam wujud kepadatan

dan ketinggian bangunan dan Perdagangan, jasa penginapan atau perhotelan

Tidak sesuai Pengelolaan kawasan perdagangan berdasarkan ukuran & karakter kegiatan

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA

Industri tanpa pencemaran Sesuai Digambarkan secara spasial dalam peta pemanfaatan ruang

100 Pendidikan, kesehatan, peribadatan,

rekreasi dan atau olahraga serta fasilitas sosial lainnya

Sesuai Digambarkan secara spasial dalam peta pemanfaatan ruang

100 Perkantoran pemerintahan & niaga Sesuai 100 Terminal angkutan jalan raya, stasiun,

pelabuhan & bandara

Kurang sesuai Dari 3 sistem perangkutan di Bandar Lampung (jalan, KA & laut), hanya digambarkan terminal & stasiun.

66 Pertanian, perkebunan, peternakan dan

perikanan

Sesuai Dalam peta pemanfaatan ruang diklasifikasikan sebagai lahan campuran.

100 Taman pemakaman umum dan taman

makam pahlawan.

Sesuai TPU sudah ditentukan lokasi dan ukurannya dan terpetakan secara spasial

100 distribusi pusat-pusat pelayanan

perkotaan skala regional sampai lokal sampai akhir tahun rencana)

Tempat pembuangan sampah akhir. Tidak sesuai Lokasi TPA dan luasan belum ditentukan. 0 Pengelolaan kawasan perkotaan &

kawasan tertentu

50

Pengelolaan kawasan perkotaan (intensitas penanganan)

Rencana penanganan lingkungan Kota

0 Rencana pengembangan

lingkungan/kawasan baru, yang dikonversi,diremajakan &

resettlement.

Tidak sesuai Tidak diatur dalam RTRW 0

Kawasan yang dikembangkan dengan metode konsolidasi tanah perkotaan,

guided land development, dll.

Tidak sesuai Tidak diatur dalam RTRW 0 Rencana jaringan pergerakan & atau

utilitas kawasan yang akan diperbaiki.

Tidak sesuai Tidak diatur dalam RTRW 0 Rencana jaringan pergerakan & atau

utilitas kawasan yang akan diperbaharui.

Tidak sesuai Tidak diatur dalam RTRW 0

Arahan kepdatan bangunan

Dirinci untuk setiap kawasan peruntukan

Sesuai 100

Arahan ketinggian bangunan

Dirinci sampai unit lingkungan/kawasan

Kurang sesuai Diatur dalam RTRW, tetapi tidak dirinci sampai unit lingkungan

50 Pengelolaan kawasan tertentu Disesuaikan dengan kebutuhan

pengelolaan kawasan tertentu dengan

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA

tetap menjamin keserasiannya dengan pengelolaan kawasan perkotaan lainnya.

Rencana Pengelolaan TGT, TGA, TGU dan SDA lainnya

Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan TGT perkotaan serta bentuk penanganannya (kawasan yang dipercepat atau dibatasi

perkembangannya)

Tidak sesuai Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan tanah perkotaan tidak secara tegas diatur dalam RTRW.

0

0

Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan TGA bagi pemenuhan kebutuhan kegiatan kawasan-kawasan fungsional di wilayah kota sampai dengan zonasi pengelolaan & pemanfaatan sumberdaya air perkotaan.

Tidak sesuai Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan tata guna air perkotaan tidak secara tegas diatur dalam RTRW.

0

Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan TGU sampai dengan penetapan zonasi pengelolaan & pemanfaatan ruang udara.

Tidak sesuai Pengaturan penguasaan, penggunaan & pemanfaatan tata guna udara tidak secara tegas diatur dalam RTRW.

0

Pengelolaan tata guna sumber daya

alam lainnya (hayati & non hayati)

Tidak sesuai Mekanisme pengelolaan sumberdaya hayati & non hayati tidak diatur dalam RTRW.

0 Pengembangan sistem kegiatan

pemba ngunan & sistem pusat -pusat pelayanan permukiman perkotaan

Pengembangan & distribusi penduduk (jumlah, kepadatan dan distribusi penduduk).

Sesuai

68

100 Rencana sistem pusat pelayanan

perkotaan (sebaran pusat -pusat pelayanan perkotaan (fungsi primer dan skunder)(perdagangan, pendidikan, pelayanan kesehatan, rekreasi dan olahraga)

Sesuai 100

Rencana sistem jaringan transportasi, meliputi:

• Jalan raya (arteri primer, arteri skunder, kolektor skunder, terminal & trayek angkutan)

Kurang sesuai 1 syarat (trayek angkutan) dari 5 syarat tidak dipenuhi.

43

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA

Rencana sistem jaringan transportasi, m eliputi:

• Jalan raya (arteri primer, arteri skunder, kolektor skunder, terminal & trayek angkutan)

• Angkutan kereta api (jaringan jalan & stasiun)

• Angkutan laut (pelabuhan laut, jalur pelayaran)

• Angkutan sungai, danau dan penyeberangan (pelabuhan sungai, danau & penyeberangan serta jalur pelayaran sungai)

• Angkutan udara (bandara dan jalur aman terbang). Kurang sesuai Kurang sesuai Tidak sesuai - -

1 syarat (trayek angkutan) dari 5 syarat tidak dipenuhi. Hanya tergambar dalam peta & tidak ada

penjelasan/kajian ilmiah.

Tidak ada penjelasan dalam RTRW.

Tidak terdapat angkutan sungai dan bandara di Kota Bandar Lampung.

43

80 50 0

Rencana sistem jaringan utilitas, meliputi:

Jaringan telepon (stasiun telepon otomat, saluran primer, rumah kabel sampai saluran skunder).

Tidak sesuai Memenuhi 1 (stasiun telepon) dari 4 syarat dalam pedoman.

28

25 Tidak diatur secara jelas Jaringan listrik (bangunan

pembangkit, gardu induk ekstra tinggi, gardu induk, saluran udara tegangan ekstra tinggi, saluran udara tegangan tinggi & jaringan transmisi menengah)

Tidak sesuai Tidak dibahas dalam RTRW 0 Tidak diatur secara jelas

Sistem jaringan gas (pabrik gas dan saluran jaringan gas)

Tidak sesuai Tidak dibahas dalam RTRW 0 Tidak diatur secara jelas Sistem penyediaan air bersih

(bangunan pengambil air baku, saluran/pipa transmisi air baku, instalasi produksi, pipa transmisi air bersih utama, pipa transmisi air bersih skunder, bak penampung, pipa distribusi utama & pipa distribusi skunder).

Tidak sesuai Tidak ada pembahasan (diskriptif/spasial) tentang air bersih, kecuali tempat pengambilan air baku (1 dari 8 syarat pedoman)

12 Tidak diatur secara jelas

NO ASPEK/KOMPONEN PENJELASAN KOMPONEN EKSISTING RENCANA KETERANGAN PENILAIAN (%) SUBSTANSI PERDA

Sistem pembuangan air hujan (saluran primer, skunder & waduk

penampungan)

Sesuai Rencana sistem drainase sudah tergambar dalam peta RTRW.

100 Tidak diatur secara jelas Saluran pembuangan air limbah

(saluran primer, skunder, bangunan pengolah & waduk penampung)

Tidak sesuai Memenuhi 1 (bangunan pengolah) dari 4 syarat pedoman.

25 Tidak diatur secara jelas Sistem persampahan (tempat

pembuangan akhir, bangunan pengolahansampah & penampungan sementara).

Tidak sesuai Memenuhi 1 (penampungan sementara) dari 3 syarat pedoman.

33 Tidak diatur secara jelas Pentahapan & prioritas

pengembangan untuk perwujudan struktur pemanfaatan ruang kota

Kawasan prioritas pengembangan (contoh: kawasan yang memiliki nilai strategis terhadap perkembangan wilayah, kawasan terbelakang, kawasan kritis/rawan bencana, kawasan perbatasan antar negara ataupun kawasan lindung)

Sesuai Dibahas dalam RTRW

83

100 Diatur dalam pasal 12

Pentahapan terkait dengan siapa, melakukan apa, dimana, mengapa, kapan dan bagaimana

melaksanakannya, yang tertuang dalam matriks indikasi program.

Kurang sesuai Terdapat 2 ( pelaksana & mengapa dilaksanakan) dari 6 syarat tidak terpenuhi.

65

4 Penetapan RTRW Kota Bandar

Lampung Untuk mengoperasionalkan RTRW, dokumen RTRW ditetapkan dalam bentuk Perda.

Sesuai RTRW Kota Bandar Lampung mendapat legalitas hukum melalui Perda 4/2004 tentang RTRW Kota Bandar Lampung 2005-2015.

100

100 Penambahan sustansi dalam Perda Pedoman perijinan pemanfaatan ruang

(pedoman pemberian ijin lokasi).

Sesuai 100

Pedoman pemberian kompensasi, serta pemberian insentive dan pengenaan disinsentive.

Sesuai 100

Pedoman pengawasan (pelaporan, pemantauan & evaluasi) & penertiban (termasuk pengenaan sanksi) pemanfaatan ruang.

RTRW Kota Bandar Lampung hanya mengacu 79% dari substansi Pedoman Penyusunan RTRW.

• Penentuan arah pengembangan hanya mengacu 78% dari substansi pedoman.

• Identifikasi potensi dan masalah pembangunan mengacu 53% dari substansi pedoman.

• Perumusan RTRW Kota Bandar Lampung mengacu 84% dari substansi pedoman.

NO JENIS MODEL FAKTOR BERPENGARUH SIFAT W2Ln[F1PW] Perkembangan aktifitas ekonomi dalam radius tertentu Nyata, elastis & negatif W2Ln[F1PD] ketersediaan pra sarana dasar jalan, air bersih dan telepon dalam radius

tertentu

Nyata, elastis & positif W2Ln[F3FW] Ketersediaan air tanah produktifitas rendah dalam radius tertentu Nyata, elastis & negatif W1Ln[F1PW] Perkembangan aktifitas ekonomi di wilayah tetan gga Nyata, elastis & positif W2Ln[F2FW] Kelandaian dan ketersediaan air tanah produktifitas sedang di wilayah

dalam radius tertentu

Nyata, elastis & positif W1Ln[F3FW] Karakteristik kondisi air tanah produktifitas rendah pada wilayah

tetangga

Nyata & positif 1 Perkembangan Aktivitas Ekonomi (Ln[F1PW])

Ln[F1FW] Kondisi fisik wilayah dengan karakteristik terjal dan kelangkaan air tanah Nyata & positif W2Ln[F2PW] Perkembangan fisik ruang terbangun dalam radius tertentu Nyata, elastis & negatif W2Ln[F1PD] Perkembangan prasarana dasar (jalan, air bersih dan telepon) dalam

radius tertentu

Nyata, elastis & positif W2Ln[F2FW] Kelandaian dan ketersediaan air tanah produktifitas sedang dan menyebar

luas dalam radius tertentu

Nyata, elastis & negatif W1Ln[F2PW] Perkembangan fisik ruang terbangun di wilayah tetangga Nyata, elastis & positif W1Ln[F1PD] Perkembangan prasarana dasar (jalan, telepon dan air bersih) wilayah

tetangga

Nyata & negatif W1Ln[F1PW] Perkembangan aktifitas ekonomi wilayah tetangga Nyata & positif Ln[F1PD] Prasarana dasar wilayah (jalan, air bersih dan telepon) Nyata & positif

Ln[F3FW] Kondisi air tanah produktifitas rendah Nyata & negatif

Ln[F1FW] Kondisi fisik terjal dan kelangkaan air tanah Nyata & negatif 2 Perkembangan Fisik Ruang Wilayah

(Ln[F2PW])

Ln[F2FW] Kondisi fisik landai dan air tanah produktifitas sedang Nyata & positif W2Ln[F3PW] Perkembangan aktifitas pendidikan dalam radius tertentu Nyata, elastis & negatif W2Ln[F1PD] Ketersediaan prasarana jalan, air bersih dan telepon dalam radius tertentu Nyata, elastis & negatif W2Ln[F3FW] Kondisi wilayah dengan karakteristik air tanah produktifitas rendah di

wilayah dalam radius tertentu

Nyata, elastis & negatif W2Ln[F1FW] Kondisi wilayah dengan karakteristik terjal dan kelangkaan air tanah di

wilayah dalam radius tertentu

Nyata, elastis & positif W1Ln[F3PW] Perkembangan aktifitas pendidikan wilayah tetangga Nyata, elastis & positif

Ln[F2PD] Keberadaan jalan nasional Nyata & negatif

3 Perkembangan Aktivitas Pendidikan (Ln[F3PW])

Ln[F2FW] Kondisi wilayah dengan karakteristik landai dan persebaran air tanah produktifitas sedang

N O KATEGORI PERKEMBANGAN

WILAYAH

KELURAHAN PERMASALAHAN TATA RUANG

1 BAIK Pesawahan; Gedung Meneng; Rawa Laut; Palapa; Tanjung Karang

-

2 SEDANG Kota Karang; Perwata; Kuripan; Gedung Pakuon; Talang; Telukbetung; Kangkung; Bumi Waras; Pecohraya; Sukaraja; Geruntang; Ketapang; Way Lunik; Panjang Selatan; Panjang Utara; Pidada; Karang Maritim; Kota Baru; Tanjung Agung; Kebon Jeruk; Sawah Lama; Sawah Brebes; Jaga Baya I; Kedamaian; Tanjung Raya; Tanjung Gading; Campang Raya; Kupang Kota; Gunung Mas; Kupang Teba; Kupang Raya; Pahoman; Sumur Batu; Gulak Galik; Pengajaran; Durian Payung; Gotong Royong; Enggal; Pelita; Kaliawi; Kelapa Tiga; Gunung Sari; Pasir Gintung; Penengahan; Susunan Baru; Suka Jawa; Gedung Air; Segala Mider; Gunung Terang; Sumber Agung; Beringin Raya; Sumber Rejo; Kemiling Permai; Langkapura; Sukamenanti; Sidodadi; Surabaya; Perumnas Way Halim; Kedaton; Labuan Ratu; Kampung Baru; Sepang Jaya; Rajabasa; Rajabasa Jaya; Labuhan Dalam; Tanjung Seneng; Way Kandis; Perumnas Way Kandis; Perumnas Way Kandis; Sukarame; Way Halim Permai; Gunung Sulah; Way Dadi; Harapan Jaya; Jagabaya II; Jagabaya III; Tanjung Baru; Kalibalok Kencana; Sukabumi Indah; Sukabumi.

1. Konversi penggunaan lahan dari peruntukan dalam RTRW (lemahnya aspek pengendalian) karena permasalahan dalam mekanisme perijinan,khususnya lemahnya sistem informasi spasial.

2. Dikeluarkannya kebijakan-kebijakan yang menyebabkan terjadinya ’penyimpangan legal’.

3. RTRW tidak mengatur pengelolaan kawasan, terutama yang mengalami degradasi.

4. Kawasan pusat kota (kumuh, macet & urban sprawl)

3 KURANG Sukamaju; Keteguhan; Pinang Jaya; Bakung; Negri Olok Gading; Sukajaya; Sumur Putri; Batu Putu; Batu Putu; Sukadana Ham; Kedaung; Rajabasa Raya; Way Laga; Way Gubak; Srengsem.

1. Inkonsistensi batas wilayah dengan Lampung Selatan 2. Penyusunan TR tidak melibatkan Lampung Selatan, sehingga

pembangunan ’daerah perbatasan’ tidak sinergis.

3. Ketersediaan fasilitas dan prasarana dasar dibawah standar Kepmen PU 378/KPTS/1987.

4. RTRW tidak mengatur skenario pengembangan kawasan tersebut.

NO KOMPONEN MEKANISME KETERANGAN PERMASALAHAN 1 Pengawasan Perijinan IMB, SITU, Ijin Prinsip, Ijin

Lokasi & IPB

Ø Pemberian ijin tidak sesuai RTRW.

Ø Mekanisme & instrumen perijinan tidak jelas.

Ø Sistem informasi spasial belum memadai (tidak jelas batas -batas koordinat setiap peruntukan lahan), didukung minimnya jumlah benchmark, sehingga sulit untuk mengetahui kesesuaian ketepatan lokasi di lapangan dengan peta.

Ø RTRW tidak dibreakdown dalam rencana yang lebih detail, sehingga semakin sulit melihat konsistensi RTRW (makro) dengan eksisting wilayah yang akan dikeluarkan ijinnya.

Ø Kurangnya sosialisasi RTRW, sehingga masyarakat sering tidak mengetahui jika ijin yang dimiliki tidak sesuai dengan peruntukannya.

Ø Kurangnya koordinasi antar instansi yang berwenang dalam penerbitan ijin (lemahnya kinerja kelembagaan BKPRD).

Ø Masyarakat cenderung ’malas’ mengurus perijinan karena birokrasi terlalu panjang dengan biaya tinggi dan mekanisme yang tidak pasti.

Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif

Belum diatur dan belum berjalan

Mekanisme pemberian kompensasi

Belum diatur dan belum berjalan

Mekanisme pelaporan Tertulis atau lisan dari seluruh stakeholder

Ø Belum adanya mekanisme pelaporan yang kelas, khususnya oleh stakeholder

Ø Kurangnya sosialisasi RTRW, sehingga masyarakat sering tidak mengetahui telah terjadi inkonsistensi dalam pemanfaatan ruang

Ø Laporan dari masyarakat biasanya hanya ditampung & tidak ditindaklanjuti. Pemantauan Konsistensi antara rencana

dengan pemanfaatan

Ø Sistem informasi spasial belum memadai, sehingga pemantauan konsistensi penataan ruang menjadi sulit dilaksanakan.

Ø Setiap unit pemantau tidak menjalankan fungsi dan perannya dengan baik.

Ø Kurangnya koordinasi dalam kelembagaan BKPRD.

Evaluasi Ø Kelemahan sistem informasi spasial didukung RTRW tidak di breakdown

dalam rencana yang lebih detail meyebabkan semakin sulit melihat penyimpangan di lapangan.

Ø Kelembagaan BKPRD tidak berjalan optimal dan tidak melaksanakan amanat Kepmendagri No 147 Tahun 2004.

2 Penertiban Administratif Perdata Pidana

Ø Lemahnya kelembagaan penertiban

Ø Lemahnya supremasi hukum, khususnya terhadap penyimpangan - penyimpangan legal.

Dokumen terkait