• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petani Mitra (DD, Cibitung, Barusuda): Produktivitas lahan meningkat

DD (24 tahun) merupakan salah satu petani yang dalam perjalanan kariernya dimulai dengan bekerja di luar bidang pertanian. Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMA, DD bekerja sebagai sopir di sebuah pabrik kaos di Bandung. Kemudian tahun 2004 DD memutuskan berhenti bekerja dengan alasan tidak betah, dan lebih memilih kembali ke desanya untuk kemudian mencoba berusahatani. Kegiatan usahatani bukan hal baru baginya karena orangtuanya juga seorang petani. DD sudah terbiasa ikut membantu orangtuanya sejak ia masih kecil. Komoditas yang pertama ditanamnya yaitu buncis dan wortel yang dijual ke pedagang pengumpul. Luas lahan yang dikelola seluas 0.21 Ha yang merupakan lahan milik sendiri.

DD kemudian mendapat informasi dan ajakan dari teman sesama petani bahwa ada perusahaan yaitu Saung Mirwan yang sedang mengembangkan pola kemitraan dengan petani sekitar. DD tertarik untuk ikut bermitra dan mendatangi SM, kesepakatan terjadi secara lisan. Kesepakatan meliputi jenis komoditas yang ditanam yaitu nazubi, selada hijau dan buncis mini, aspek mutu yang ditentukan oleh perusahaan, aspek harga ditentuka perusahaan yang dibayarkan secara tunai atau maksimal seminggu setelah barang diserahkan, adanya pinjaman saprodi, fasilitas penyuluhan, fasilitas angkut dan penekanan bahwa resiko kegagalan panen ditanggung oleh petani sendiri.

Setelah mengikuti kemitraan dengan perusahaan DD merasakan adanya perubahan dalam hal kebutuhan modal dan tenaga kerja yang makin bertambah. DD harus menambah tenaga kerja dari luar keluarga, biasanya pekerja berasal dari daerah di sekitar tempat tinggalnya. Dari segi produktivitas lahanpun terjadi peningkatan, adanya peningkatan pengetahuan dalam hal budidaya maupun penanganan panen, karena adanya kunjungan penyuluh sehingga jika ada kesulitan bisa langsung ditanyakan. Ditambah harga yang diterima petani selalu diatas harga pasar, hal ini mengakibatkan terjadi peningkatan dalam pendapatannya. Kedepannya DD menyatakan tetap ingin melanjutkan hubungan kemitraan dengan SM, begitupula dari pihak perusahaan menurutnya memiliki keinginan yang sama, karena selama ini DD selalu dapat memenuhi mutu dan jumlah sesuai standar yang diinginkan perusahaan.

Lampiran 5a. Kesesuaian Model Keputusan Inovasi Pola kemitraan

Step -2 Log likelihood

Cox & Snell R Square

Nagelkerke R Square 1

78.277 0.435 0.714

Lampiran 5b. Classification Table

Predicted Status Percentage Correct Observed 0.00 1.00 Step 1 Status .00 30 8 78.9 1.00 3 171 98.3 Overall Percentage 94.8

Lampiran 5C. Variabel yang Mempengaruhi Keputusan Bermitra

N o Variabel B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

1. Umur -0.879 0.486 3.268 1 0.071 0.415

2. Tingkat Pendidikan -0.346 0.342 1.028 1 0.311 0.707 3. Luas Lahan -0.494 0.228 4.679 1 0.031 0.610 4. Lama Berusahatani 1.394 0.498 7.836 1 0.005 4.031 5. Kepastian Pasar 2.151 0.455 22.374 1 0.000 8.593 6. Tingkat Kebutuhan Usaha 2.552 0.593 18.538 1 0.000 12.827 7. Ciri Kewirausahaan -0.591 0.419 1.986 1 0.159 0.554 8. Ketersediaan Sarana Transportasi

&Telekomunikasi 1.481 0.536 7.632 1 0.006 4.398 9. Ketersediaan Sarana Pembelajaran 0.643 0.388 2.754 1 0.097 1.903 10. Ketersediaan Sarana Kredit 0.692 0.420 2.712 1 0.100 1.997 11. Pengetahuan ttg Pola Kemitraan -0.915 0.304 9.094 1 0.003 0.400 12. Persepsi ttg Tingkat Keuntungan

Relatif 0.078 0.436 .032 1 0.858 1.081

13. Persepsi ttg Tingkat Kerumitan -1.366 0.534 6.553 1 0.010 0.255 14. Persepsi ttg Tingkat Kesesuaian -0.237 0.335 .503 1 0.478 0.789 15. Persepsi ttg Tingkat Kemungkinan

Dicoba -0.260 0.211 1.517 1 0.218 0.771

16. Persepsi ttg Tingkat Kemudahan

Dilihat Hasilnya 0.515 0.324 2.536 1 0.111 1.674 Constant 3.949 0.672 34.497 1 0.000 51.890 Sumber: Olahan Data Primer, 2005

Lampiran 6a Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients No. Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 68987196.772 12281002.927 5.617 0.000 2 Status -43835545.272 16179350.978 -0.214 -2.709 0.007 3 Ketersediaan Sarana Kredit 11493820.327 7447636.079 0.115 1.543 0.125 4 Penggunaan Teknologi 15913286.173 7558752.866 0.160 2.105 0.037 5 Dimensi Usaha 19751252.738 8055178.124 0.198 2.452 0.015

Tabel Lampiran 6 b. Jumlah dan Persentase Petani Contoh dan Asumsi yang harus dipenuhi untuk Uji Regresi Linier

No. Lokasi Jumlah Persen

1. Bogor 58 22.4

2. Cianjur 40 15.4

3. Bandung 125 48.3

4. Garut 36 13.9

Total 259 100,0

ASUMSI YANG HARUS DIPENUHI UNTUK UJI REGRESI LINIER 1. Autokorelasi. Dalam suatu analisa regresi dimungkinkan terjadinya hubungan antara variabel-variabel bebas itu sendiri atau berkorelasi sendiri. Pendeteksian ada tidaknya autokorelasi dilakukan dengan pengujian Durbin Watson. Dari nilai pengujian Durbin Watson diperoleh nilai 1,915 yang lebih besar dari D alpha maka dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi dan model yang diperoleh sesuai.

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 0.50(a) 0.254 0.236 3.47197 1.915

2. Hubungan Linier. Pengujian hipotesis tentang nyata tidaknya model regresi linier dilakukan dengan menghitung nilai F, dan nilai signifikansinya. Dalam penelitian ini, pengijan nilai F diperoleh nilai signifikansi yang sangat nyata, jadi dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel bebas dan terikat bersifat linier.

3. Multikolinieritas. Multikolinieritas adalah konsep tentang kejadian yang menginformasikan adanya hubungan yang cukup besar antara variabel-variabel bebas Xi. Multikolinieritas akan menyebabkan perkiraan koefesien regresi menjadi tidak

berarti. Dalam penelitian ini diperoleh nilai korelasi antara variabel bebas Xi berkisar antara 0,001 s/d 0,367. Berdasarkan nilai korelasi antara variabel bebas tersebut dapat disimpulkan bahwa efek dari multikolinieritas bukan merupakan suatu masalah yang berarti, karena relatif kecil.

ANOVA

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 1032.976 6 172.163 14.282 0.000(a)

Residual 3037.750 252 12.055

Total 4070.726 258

Lampiran 6c Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Teknologi, dan Pestisida Tepat Guna

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. No Model B Std. Error Beta 1. (Constant) 13.639 0.387 35.247 0.000 2. Tingkat Pendidikan 0.519 0.237 0.131 2.194 0.029 3. Dimensi Usaha 0.470 0.240 0.118 1.960 0.051 4. Sarana Transportasi dan

Telekomunikasi 0.888 0.229 0.224 3.875 0.000 5. Sarana Pembelajaran 0.648 0.232 0.163 2.795 0.006 6. Sarana Kredit 0.610 0.223 0.153 2.739 0.007

7. Status 1.320 0.498 0.159 2.649 0.009

Lampiran 6.d

Perbandingan Rata -rata Persentase Sumbangan Pendapatan Usahatani terhadap Pengeluaran Total

No. Sumber Pendapatan N Rata -rata Std. Deviasi Std. Error Rata-rata Correl a tion Sig . 1. Usahatani Mitra 119 1.0636 1.33132 0.12204 2 Usahatani Non Mitra 119 1.3180 2.40341 0.22032 -0.055 0.553

Perbandingan Persentase Pendapatan Usahatani Terhadap Pengeluaran Total (n =119)

Mitra Non_Mitra Rata -rata 106, 36 131, 80 Nilai Tengah 59, 50 58, 70 Standar Deviasi 133, 13 240, 34 Minimum 3, 00 1, 00 Maximum 838, 00 2041, 00 Percentiles 25 26, 40 25, 20 75 117, 20 143, 80

Lampiran 7 Nama Lokal dan Nama Ilmiah Sayuran

No. Nama Lokal Nama Ilmiah

1 Bawang Daun Allium fistulosum 2 Bawang Merah Allium cepa 3 Bawang Putih Allium sativum

4 Bayam Amaranthus tricolor L.

5 Buncis Phaseolus vulgaris

6 Brokoli, Bunga Kol, Kol/Kubis Brassica oleracea 7 Cabe, Paprika, Keriting, Rawit Capsicum annum L. 8 Jagung (Baby, Manis, Sayur) Zea may

9 Kacang Merah Phaseolus vulgaris 10 Kacang Kedele,edamame Glycine max L

11 Kacang Panjang Vigna unguiculata

12 Kentang Solanum tuberosum

13 Ketimun, Zuchini Cucumis sativus L. 14 Labu Siam Sechium edule (Jack) sw.

15 Okra Abelmoschus esculantus

16 Petsai, Sawi, Cesin, Pakcoy,

Selada/Lettuce, Sampo, Brassica rapa L

17 Tomat Lycopersion esculentum Miller

Dokumen terkait