• Tidak ada hasil yang ditemukan

Petunjuk Evolus

Dalam dokumen Teori teori Asal Usul Kehidupan dan Pemb (Halaman 35-48)

Petunjuk adanya evolusi merupakan salah satu bukti yang dapat dijadikan dasar dalam penyusunan teori evolusi. Petunjuk-petunjuk itu meliputi :

1. Fosil

Kata fosil berasal dari bahasa latin fossilis yang artinya menggali.

Fosil adalah tubuh, bagian tubuh, jejak, atau sisa makhluk hidup yang telah berusia ribuan atau bahkan jutaan tahun yang telah membatu. Ilmu yang mempelajari tentang fosil disebut paleontology (paleos = tua dan logos = ilmu).

Fosil dapat berupa batu, dapat pula berupa bagian tubuh yang terawetkan secara alami. Proses pembatuan pada fosil terjadi karena bahan organik secara bertahap digantikan oleh bermacam-macam mineral terutama persenyawaan Silium dan kapur (CaCO3), SiO2, FeCO3,

FeS2, dan lain sebagainya.

Di lingkungan berkapur, fosil dapat berupa batu kapur. Di lingkungan lain, fosil dapat berupa batu yang keras. Di sangiran, Jawa Tengah misalnya, banyak ditemukan fosil dalam bentuk batu yang keras. Di daerah pegunungan kapur, sering dijumpai siput, kerang atau hewan laut lainnya yang telah memfosil dalam bentuk batu kapur. Di lingkungan es, fosil dapat berupa tubuh organism seutuhnya. Dengan membandingkan struktur tubuh hewan yang menjadi fosil dengan hewan sekarang, dapat dibuat kesimpulan tentang keadaan lingkungan pada masa lampau.

Gambar 9: Fosil cacing Dickinsoniacostata yang ditemukan di Australia bagian selatan, diduga telah berumur 600 juta tahun

Fosil dapat dipakai sebagai petunjuk kehidupan masa lampau. Biasanya fosil tertimbun dalam lapisan tanah tertentu. Di lapisan tanah tua terdapat fosil dari organisme yang lebih rendah tingkatannya daripada di lapisan tanah yang muda. Umur fosil dapat diperkirakan dari umur lapisan tanah tersebut. Para pakar menggunakan analisis radioaktif untuk mengetahui umur lapisan batuan tersebut.

Di alam terdapat unsure-unsur radioaktif, meskipun dalam jumlah yang kecil. Unsure radioaktif yang sering digunakan untuk menentukan umur lapisan batuan adalah Uranium, Kaliun dan Natrium. Unsure Uranium mengalami radiasi spontan, sehingga massanya terus berkurang. Demikian juga sifat kimianya. Oleh karena itu terjadi perubahan dari U238 menjadi U234, kemudian menjadi Torium -230, Radium, Polonium dan seterusnya, dan akhirny a menjadi Plumbum -206 yang stabil, yang tidak bersifat radioaktif lagi.

Transformasi dari U menjadi Pb, berdasarkan perhitungan telah diketahui lamanya, yaitu memerlukan waktu 7.600.000.000 tahun. Ini berarti jika di dalam fosil diketahui kadar Pb- nya, maka umumnya dapat dihitung dengan rumus

Umur fosil = banyaknya Pb/ banyaknya U x 7.600.000.000 tahun

Oleh karena kadar U dalam alam terlalu kecil, sering kali U juga digunakan perubahan Kalium menjjadi Argon. Transformasi Kalium menjadi Argon memerlukan waktu 600.000.000 tahun. Ini berarti bahwa umur batuan yang dapat dianalisis adalah batuan yang berumur 600.000.000 tahun batuan beruur lebih dari 600 juta tahun tidak dapat diukur degan metode ini.

Unsure lain yang digunakan adalah N14 yang dapat mengalami transformasi menjadi karbon radioaktif C14. Waktu yang diperlukan untuk mengubah N14 menjadi C14 adalah 24.000 tahun. Ini berarti bahwa objek makhluk hidup yang dapat dianalisis dengan metode ini adalah fosil yang berumur paling lama 24.000 tahun.

Dari fosil yang ditemukan. Orang dapat mengetahui jenis organism yang hidup pada zaman dahulu dan kapan dia hidup, meskipun kini telah punah. Misalnya, dari temuan fosil dapat diketahui bahwa dahulu pernah hidup dinosaurus, reptilian raksasa yang kini telah punah. Selain itu, juga ditemukan Archaeopteryx, makhuk peralihan antara reptilia dan burung. Fosil tersebut memperlihatkan bahwa Archaepterix memiliki moncong seperti reptilian tetapi memiliki bulu dan sayap seperti burung. Dengan fosil ini, orang berteori bahwa burung merupakan hasil evolusi dari reptilia.

Demikian juga dengan penemuan fosil Trilobita, hewan dengan tiga lobus, dapat diperkirakan bahwa hewan ini hidup pada periode Kambria yaitu sekitar 505-544 juta tahun yang lalu dan hidup di lautan. Fosil Trilobita mirip dengan kepiting tapal kuda yang hidup pada saat ini. Fosil yang banyak ditemukan adalah fosl reptilian. Selain dinosaurus, ditemukan pula Oviraptor mongoliensis dan fosil yang mirip dengan reptile yang hidup pada masa kini. Gambar 10: Dinosaurus (makhluk hidup yang telah punah)

Gambar 11: Archaepteryx a. Penemuan Fosil Kuda

Gambar 12: Filogeni kuda dan ilustrasi terjadinya perubahan pada kuda dari masa Eosen samapai sekarang

Fosil yang paling lengkap ditemukan di berbagai lapisan bumi adalah fosil kuda. Oleh ilmuwan Amerika, Marsh dan Osborn fosil-fosil tersebut dikonstruksi. Perubahan yang

ditunjukkan oleh fosil-fosil kuda merupakan petunjuk tentang kebenaran evolusi yaitu terjadi perubahan secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang lama.

Perubahan terjadi pada jenis kuda pertama Eohipus (hyracotherium) sampai kuda modern Equss. Pada zaman Eosen, 60 juta tahun yang lalu, genus yang tertua adalah Hyracotherium (hyrax = tikus, therion = hewan) yang hidup di Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan di amerika dibedakan menjadi Eohippus (eos = hewan dan hippus = kuda).

Ciri-ciri Hyracotherium adalah 1. Tubuh sebesar kucing.

2. Kaki depan berjari empat, kaki belakang berjari tiga. 3. Gigi geraham mempunyai mahkota dan tanpa gerigi.

Fosil selanjutnya adalah Mesohipus yang diperkirakan berasal dari masa Oligosen, 40 juta tahun yang lalu. Ciri-ciri genus ini adalah

1. Jari keempat pada kaki depan hilang atau tinggal tiga. 2. Ukuran tubuh bertambah besar.

3. Gigi geraham depan menyerupai geraham belakang.

Pada masa Miosen, genus kuda berjari tiga ini bertambah banyak di Amerika dan Eurasia. Pada masa Miosen, 30 juta tahun yang lalu, fosil yang ditemukan adalah merychippus. Ciri- cirinya adalah

1. Kedua jari terluar dari ketiga jarinya memendek, sehingga tinggal jari tengah yang menyentuh tanah.

2. Mahkota geraham sudah agak tinggi dan mempunyai gerigi. Keadaan ini diakibatkan oleh gigi yang sudah menyesuaikan diri untuk memakan rumput. Sesudah itu, pada zaman Pliosen, 10 juta tahun yang lalu, ditemukan fosil Pliohippus. Ciri- ciri kuda ini adalah

1. Ukuran tubuh bertambah besar. 2. Jari hanya satu dan membesar.

Mahkota geraham lebih tinggi dan gigi semakin kompleks. Genus Pliohippus ini tersebar luas ke Amerika Utara dan Selatan, Selatan, Eropa, Asia, dan Afrika.

Fosil berikutnya yang termuda adalah equus, yang sudah ditemukan sejak 1 juta tahun yang lalu. Equus sama dengan kuda zaman sekarang,

Perubahan yang terjadi pada Evolusi kuda

No Bagian Tubuh Perubahan-perubahan

1 Ukuran tubuh Semakin besar, semula sebesar kucing, kemudian berkembang menjadi kuda seperti zaman sekarang.

2 Kepala Semakin besar, jarak antara mulut dengan mata semakin panjang.

4 Geraham muka dan belakang

Semakin besar, berlapisan email, bentuknya semakin sesuai untuk memakan tumbuh- tumbuhan.

5 Kaki depan dan belakang Semakin panjang, gerakan semakin lincah, dan larinya semakin cepat, gerakan rotasi tubuh semakin berkurang.

6 Jari-jari kaki Semakin berkurang, dari semula berjumlah lima menjadi satu, yaitu jari tengah, bentuknya semakin panjang dan ditutup kuku jari, jari kedua dan keempat masih berupa organ sisa dan tidak berfungsi lagi.

Perubahan yang terjadi pada evolusi kuda disebabkan karena perubahan pada lingkungan, antara lain:

1. Perubahan jumlah jari dan membesarnya jari diakibatkan oleh penyesuaian diri terhadap lingkungan yang ada. Dimana yang dulunya berbentuk rawa kemudian berubah menjadi bentuk padang rumput.

2. Mahkota geraham semakin tinggi dan bergerigi diakibatkan oleh penyesuaian diri dengan makanan yang ada, yang semula buah-buahan lunak menjadi rumput yang mengandung selulosa dan gabus.

3. Leher semakn panjang dan gerakannya semakin lincah yang diakibatkan oleh semakin luasnya jangkauan pandang terhadap predator di padang rumput dan dapat menengok ke segala arah.

a. Fosil Manusia

Sebenarnya manusia bukan berasal dari kera, melainkan antara kera dan manusia memiliki cikal bakal yang sama. Jika Anda melihat fenomena tersebut, maka dapat dibayangkan proses evolusi berjalan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama. Sejarah manusia dimulai dari primata cikal bakal kemudian dalam perkembangannya akan mengalami perubahan dari generasi ke generasi sampai perkembangan yang lebih baik seperti manusia zaman sekarang. Sejarah manusia yang berasal dari primate cikal bakal adalah sebagai berikut.

Pada tahun 1871, Charles Darwin menerbitkan bukunya yang berjudul The Descent Of Man yang berisi tentang asal usul manusia. Pendapat Darwin tersebut didasarkan atas adanya hubungan kekerabatan antara manusia dengan primata. Hubungan kekerabatan tersebut juga dapat dilihat antara manusia (Hominidae) dan orang utan (Pongidae). Di antara bentuk persamaan tersebut dapat dilihat struktur tubuhnya, antara lain:

a. mata menghadap ke depan;

b. memilki kelenjar susu yang terletak di dada;

c. memiliki struktur, jumlah, dan macam kerangka yang sama; d. organ darah mempunyai susunan kimia yang sama;

Diperkirakan manusia yang ada masa sekarang berasal dari primate. Primata yang pertama berkembang dari mamalia yang menyerupai tikus. Radiasi primata dari yang terendah sampai manusia, berturut-turut sebagai berikut:

1. Tupaidae 2. Lemuridae 3. Tarsiodae 4. Ceboidae 5. Hylobatidae 6. Pongidae 7. Hominidae

Semakin tinggi tahap perkembangannya, semakin tangkas hewan itu menggunakan tangannya, semin besar volum otaknya dan semakin luas permukaan otaknya.

Ordo primata mempunyai 2 subkelompok yaitu

1. Prosimian merupakan kelompok primate sebelum kera, misalnya lemur, loris, dan tarsius. Cirinya adalah ibu jari dapat digerakkan ke segala arah, jari memilikikuku, dan mata mengarah ke depan. Prosimian mulai punah pada masa Eosen.

2. Anthropoid merupakan kelompok primata, termasuk kera atau monyet dan manusia, yang rata-rata mempunyai otak yang lebih besar.

Evolusi hominid ditemukan di Afrika. Hominid awal termasuk genus Australopithecus, diperkirakan muncul 3,8 juta tahun lalu.Sejarah penemuan fosil adalah sebagai berikut.

1. Australopithecus afarensis

Gambar 13: Australopithecus afarensis

Fosil ini ditemukan di Etiopia, Afrika pada tahun 1974 oleh Donald johansen dan Tim White, yang merupakan hominid berukuran kecil.

Ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Tinggi kira-kira 1,5 meter.

b. Tulang tngkorak seperti pada kera dan memiliki volum 450-500 cc. c. Gigi masih primitif dan memiliki 2 gigi taring yang panjang.

Australopithecus afarensis diduga belum dapat berbicara, belum dapat membuat peralatan dan menggunakan api. Beberapa ilmuwan menduga bahwa A. afarensis kemudian berkembang menjadi A. africanus.

2. Australopithecus africanus

Gambar 14: Australopithecus africanus

Fosil ini ditemukan di Afrika Selatan pada tahun 1829 oleh Raymond Dart. Ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Ukuran tubuh agak kecil, tingginya kurang lebih 1,5 meter. b. Berjalan tegak.

c. Tangan dan susunan gigi berbeda dengan manusia. d. Memakan tumbuhan dan hewan.

3. Homo habilis

Gambar 15: Homo habilis

Fosil ini ditemukan di daerah Afrika yang diperkirakan muncul 1,9 juta tahun yang lalu dan bertahan lebih dari setengah juta tahun.

Ciri-cirinya sebagai berikut:

a. Volum otak rata-rata 650 cc.

b. Sudah dapat membuat peralatan dari batu untuk memotong dan menumbuk. Ditinjau dari ciri fisiknya, H. habilis berasal dari A. africanus.

4. Homo erectus

Gambar 16: Homo erectus

Fosil ini ditemukan di Afrika, Asia dan eropa. Sebenarnya Homo erectus berasal dari Afrka, tetapi kemudian ada yang bermigrasi ke Eropa dan Asia. Keadaan ini diperkuat dengan oleh suatu bukti fosil H. erectus di Afrika yang tertua berusia 1,5 dan 1,6 juta tahun, sedangkan yang ditemukan di Asia dan Eropa berusia 200.000 tahun.

Ciri-ciri H. erectus adalah sebagai berikut: a. Volum otak 850-1200 cc.

b. Ukuran tubuh lebih dari H. habilis. c. Berjalan dengan 2 kaki.

d. Berdiri tegak.

e. Lubang mata dalam dan muka menonjol kelusr.

f. Sudah dapat membuat peralatan dari batu yang lebih maju.

g. Sudah memakai baju, membuat api, dan membuat pondok ataupun hidup di gua.

Pada tahun 1894, Eugene Dubois dari Belanda menemukan fosil yang berupa rahang, beberapa gigi, dan sebagian tulang tengkorak manusia purba di trinil, ngawi, jawa Timur. Fosil tersebut dinamakan Phitecantropus erectus.

Ciri-ciri P. erectus adalah sebagai berikut:

a. Hidup kira-kira 500.000-300.000 tahun lalu. b. Volum otak 770-1.000 cc.

5. Homo sapiens

Gambar 17: Homo sapiens

Fosil ini ada yang ditemukan di lembah neander di Jerman. H. sapiens disebut juga manusia Neanderthal. Manusia ini termasuk salah satu kelompok H. sapiens yang tertua. Kelompok ini juga menyebar ke seluruh Eurasia.

Ciri-ciri H. sapiens adalah senagai berikut: a. Bentuk tubuh pendek dan kuat.

b. Volum otak sedikit lebih besar daripabesar daripada H.ectus dan wajahnya menonjol.

Manusia Neanderthal sudah mampu membuat peralatan dengan lebih sempurna daripada H. erectus. Cara mencari makan adalah dengan berburu. Mereka sudah memiliki hubungan social yang tinggi dan melakukan upacara ritual atau kepercayaan, misalnya membakar mayat.

Penyebab punahnya manusia Neanderthal masih menjadi tanda tanya bagi ilmuwan. Ada yag menduga bahwa mereka punah karena gagal bersaing atau gagal menghadapai iklim pada masa Pleistosen.

6. Homo sapiens modern

Homo sapiens dengan bentuk tubuh modern muncul kira-kira 40.000 tahun lalu dan mungkin juga lebih awal. Homo sapiens ini diduga pernah hidup di Prancis dan Spanyol dan disebut sebagai manusia Cro-Magnon. Manusia ini mempunyai senjata dan peralatan hidup yang rumit, bahkan ada yang dibuat dari bahan selain batu, contohnya peralatan dari tulang, gading dan kayu. Mereka juga mulai mengambangkan seni dengan bukti ditemukan lukisan-lukisan di gua, seni patung dan seni pahat.

Gambar 18: Perubahan pada fisik manusia

1. Perbandingan Anatomi atau Homologi Organ

Hewan yang terbang di sekeliling misalnya kupu-kupu, kelelawar, dan burung. Ketiga hewan tersebut memiliki sayap. Akan tetapi secara anatomi, sayap kupu-kupu berbeda dengan sayap burung dan kelelawar. Sayap burung dan kelelawar memiliki tulang-tulang yang mirip dengan kaki depan kambing, tetapi tidak demikian dengan kupu-kupu.

Gambar 19: Homologi anggota depan (1) tangan manusia, (2) kaki kucing, (3) sirip lumba- lumba, (4) sayap kelelawar

Oleh karena fungsinya sama, yaitu untuk terbang, maka sayap kupu-kupu dengan sayap burung dikatakan analog. Analog merujuk pada fungsi yang sama. Sedangkan sayap burung dan kelelawar dikatakan homolog. Homolog merujuk pada bentuk dasar (anatomi) yang sama, meskipun terkadang fungsinya berbeda. Susunan tulang tangan manusia mirip dengan susunan tulang kelinci. Dikatakan bahwa tangan manusia homolog dengan kaki depan kelinci.

Perbandingan anatomi merupakan pembandingan seluruh tubuh karena kerangka setiap spesies yang berbeda memiliki fungsi yang berbeda pula yang dinamakan organ homolog. Tetapi ada juga organ yang fungsinya sama tapi berbeda spesies yang disebut organ anatomi. Organ-organ yang homolog memiliki sejarah embrio yang sama. Tangan manusia, kaki depan tikus, sayap burung, kaki depan buaya merupakan organ yang homolog.organ-organ yang homolog dapat dibandingkan berdasarkan asal usul dan fungsinya. Inilah yang disebut dengan perbandingan antomi. Perbandingan antomi dipelajari dalam ilmu anatomi perbandingan. Dengan mengetahui perbandingan antominya, kita dapat menelusuri asal usul spesiesnya.

Adanya homologi organ menunjukkan terjadinya perkembangan evolusi divergen. Sedangkan analogi menunjukkan terjadinya perkembangan evolusi konvergan. Evolusi divergen adalah evolusi dari satu spesies yang menghasilkan spesies yang memiliki anatomi tubuh yang sama. Evolusi konvergen adalah evolusi dari beberapa spesies yang berbeda yang menempati lingkungan yang sama, dan akhirnya memiliki organ tubuh yang sama, meskipun secara anatomi berbeda (misal sayap kupu-kupu dan burung).

1. Perbandingan Embrio

Dari perkembangan embrionya, ikan, reptilia, burung, mamalia, dan manusia pada awalnya memiliki kesamaan. Mula-mula, sperma dan ovum bersatu membentuk sel zigot. Setelah mengalami pembelahan berkali-kali akan terbentuk morula, selanjutnya berkembang menjadi blastula dan grastula.

Gambar 20: Perbandingan embrio dari berbagai vertebrata

Setelah itu, terjadi diferensiasi membentuk organ-organ tubuh, sesuai dengan jenis hewannya masing-masing.

Menurut ilmuwan Jerman von baer (1792-1876), perkembangan embrio hewan terjadi sebagai berikut.

a. Perkembangan dimulai dengan hal-hal yang umum , misalnya membentuk morula, blastula, grastula, dan dilanjutkan ke hal-hal yang bersifat khusus yaitu pembentukan organ.

b. Pada perkembangan yang khusus, terjadi pemisahan perkembangan secara tertentu. c. Dengan demikian, hewan yang memiliki bentuk embri yang sama, setelah dewasa

akan memiliki bentuk tubuh dan bentuk organ yang berbeda-beda.

Dalam perkembangan embrio makhluk hidup memiliki banyak kesamaan dalam tahap awal, tetapi pada akhirnyapun berbeda. Perkembangan makhluk hidup dari zigot hingga dewasa dinamakan ontogeny, dan dari proses tersebut zat penyusun mulai dari zat yang sederhana menjadi zat yang kompleks yang dinamakan filogeni. Secara ontogeny, hewan berkembag dari satu sel menjadi morula, blastula, grastula dan membentuk alat-alat tubuh yang lain, dan seterusnya. Secara filogeni, mekhluk hidup berkembang dari hewan bersel satu, koloni (kumpulan sel yang seragam, mirip morula), cnidaria (mirip blastula), cacing, amfibi, reptilia dan mamalia. Ternyata perkambangan ontogeny mirip dengan filogeni, yaitu dari satu sel menuju ke banyak sel terbentuk individu. Oleh karena itu, Ernst Haeckel mengemukakan bahwa ontogeny merupakan pengulangan secara cepat dari filogeni. Teori ini dikenal dengan teori rekapitulasi atau hokum biogenetik.

1. Perbandingan Fisiologi

Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari sifat faal tubuh yakni segala sesuatu yang berhubungan dengan mekanisme alat-alat tubuh dalam menjalankan fungsinya. Dalam kehidupannya, makhluk hidup mengalami metabolisme, bernapas, melakukan reproduksi, dan peka terhadap rangsangan. Pada semua faal tubuh, jika dibandingkan terdapat perkambangan baik organ maupun mekanismenya dari makhluk hidup bersel satu hingga bersel banyak, dari makhluk hidup berderajat randah hingga bederajat tinggi. Akan tetapi, kegiatan fisiologi di dalam setiap sel memiliki kemiripan, seperti dalam hal respirasi, sintesis protein, sintesis ATP dan penggunaan energy dalam aktivitas hidup.

1. Perbandingan Biokimia

Mempelajari Biokimia sangatlah menguntungkan terlebih untuk mengetahui kedekatan kerabatnya, sehingga kita dengan mudah mengetahui asal-usul berdasarkan ilmu tersebut. Dalam proses ini menggunakan DNA sebagai pewaris sifat manusia. Digunakan uji presipitin yang pada dasarnya adanya reaksi antara antigen-antibodi. Banyaknya endapan yang terjadi

sebagai akibat reaksi tersebut digunakan untuk menentukan jauh-dekatnya hubungan antara organisme yang satu dengan yang lainnya.

1. Organ Tubuh yang Tersisa (Organ Vestigial)

Organ (alat) tubuh yang tidak digunakan, semakin lama akan semakin menyusut atau disebut mengalami reduksi. Akan tetapi, beberapa sisa organ tersebut terkadang terdapat masih dapat ditemukan. Sisa-sisa organ tubuh itu terkadang terdapat pada waktu embrio dan setelah dewas menghilang, namun ada pula yang masih tersisa hingga hewan itu dewasa. Contohnya pada ular piton terdapat sisa kaki yang mengecil. Ular piton diduga berasal dari hewan berkaki, yang kakinya semakin kecil. Bengsa burung memiliki kaki bersisik, diduga merupakan sisa sisik darigolongan reptilia. Pada burung kiwi terdapat sisa struktur sayap. Paus semestinya mempunyai rambut pada kulitnya karena tergolong mamalia. Akan tetapi, paus dewasa tidak memiliki rambut. Berdasarkan penelitian, embrio paus memiliki lapisan kulit yang mengandung rambut. Setelah dewasa, paus tidak berambut, sebab rambut menghambat gerakan di air.

Beberapa ikan, serangga dan laba-laba yang hidup di dalam gua-gua yang gelap, matanya tereduksi atau bahkan tidak mempunyai mata sama sekali. Akan tetapi, hewan yang masih berkerabat dekat, yang hidup di luar gua mempunyai mata.

Pada manusia terdapat sisa alat tubuh yang tidak berfungsi seperti: a. Umbai cacing (apendiks).

b. Selaput mata pada sudut mata bagian dalam. c. Otot penggerak telinga.

d. Tulang ekor. e. Rambut pada dada. f. Gigi taring.

1. Domestikasi atau Seleksi Buatan

Pembudidayaan makhluk hidup (domestikasi) dapat mengakibatkan terjadinya perubahan fenotipe sesuai dengan keinginan manusia. Dalam domestikasi, manusia memilih dan melakukan penyilangan, agar diperoleh keturunan yang ideal. Berbagai varietas burung dara berhasil diciptakan melalui penyilangan. Selain itu ada juga penyilangan padi, jagung, ikan dan kelapa sehingga muncul keanekaragaman baru.

Jelaslah bahwa melalui domestikasi, manusia dapat menghasilkan varietas atau kultivar baru yang dikehendaki manusia berdasarkan sifat-sifat yang telah ada sebelumnya.

Inti dari domestikasi adalah mengubah hewan atau tumbuhan yang liar menjadi hewan atau tumbuhan yang bebbudaya dan seolah manusia yang telah mengevolusi.

Gambar 21: ketiga orang dalam foto memiliki wajah berbeda. Akan tetapi, pada hakikatnya mereka tergolong dalam satu spesies, yaitu homo sapiens. Perkawinan antar manusia menghasilkan keturunan yang fertil

A. Konsep yang Berkaitan dengan Evolusi

a. Spesies

Spesies adalah sekelompok makhluk hidup, anggota dari populasi yang dapat melakukan perkawinan silang dan dapat menghasilkan keturunan yang fertile. Oleh karena makhluk hidup spesies dapat menghasilkan keturunan yang fertile, mereka dapat melakukan tukar menukar gen. perbedaan ukuran, fisiologi dan tingkah laku tidak memisahkan populasi menjadi spesies yang berbeda apabila mekhluk hidup itu masih dapat melukukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile. Perbedaan tersebut hanya menunjukkan adanya variasi dalam spesies.

Variasi diakibatkan oleh adanya gen yang berbeda. Akan tetapi, perbedaan gen pada varietas tersebut tidak cukup banyak sehingga masih dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan yang fertile.

b. Spesiasi

Pembentukan spesies yang baru disebut spesiasi. Spesiasi dibedakan menjadi 2 yaitu:

1. Anagenesis disebut juga evolusi filetik yaitu terbentuknya satu spesies baru dari satu populasi tunggal.

2. Kladogenesis disebut juga evolusi bercabang yaitu terbentuknya 2 atau lebih spesies baru dari spesies asalnya. Kladogenesis dapat meningkatkan keanekaragaman biologi dengan bertambahnya jumlah spesies.

Gambar 22: Kladogenesis dan Anagenesis

Spesiasi dapat terjadi karena spesiea yang sama terpisah hidupnya akibat adanya penghalang.

Dalam dokumen Teori teori Asal Usul Kehidupan dan Pemb (Halaman 35-48)

Dokumen terkait