• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Instalasi MySQL

4.8.6 Petunjuk Pemakaian Aplikasi

Aplikasi ini dapat dijalankan dengan membuka aplikasi browser seperti Internet Explorer (IE). Setelah IE dijalankan, isi address IE dengan http://172.16.88.20:8084/Monitoring. Lalu akan muncul menu Login (gambar 4.15).

Pada Menu Login, Admin diminta untuk memasukkan Username dan Password agar dapat menggunakan aplikasi ini.

Jika Admin memasukkan Username atau Password yang salah (gambar 4.16), maka akan diminta untuk memasukkan Username atau Password yang benar.

Bila Admin sudah berhasil login, maka selanjutnya akan tampil layar Status (gambar 4.17). Pada layar status akan menampilkan status terakhir device yang up dan device yang down.

Selanjutnya jika Admin ingin melihat grafik yang masuk dan yang keluar pada device yang diinginkan, Admin dapat memilih tombol Graph.

Gambar 4.18 Layar Graph

Pada menu Graph ini (gambar 4.18) Admin dapat melihat bandwidth yang keluar dan yang masuk pada device yang diinginkan dalam bentuk grafik. Admin juga dapat memilih device yang diinginkan untuk melihat grafik bandwidthnya, lalu tekan tampil. Maka akan ditampilkan grafik bandwidth device tersebut.

Jika Admin menekan tombol Access List, maka akan ke layar Access List. Pada layar Access List, Admin dapat mengontrol hak akses satu atau beberapa IP atau device. Untuk 1 IP atau device, Admin memasukkan IP Address dan Subnet Mask device yang diinginkan. Untuk beberapa device, dapat memasukkan lebih dari 1 IP Address dengan separator “,” sebagai pemisahnya. Contoh nya : “172.16.88.5, 172.16.88.4, 172.16.88.9”.

Lalu Admin dapat menentukan pengaturan hak akses terhadap IP yang dipilih dengan berdasarkan Port, URL, atau Regex seperti pada tampilan gambar 4.19. Port diisi dengan port yang Admin tentukan, URL diisi dengan URL yang Admin tentukan, dan Regex diisi dengan karakter atau kata pada URL yang Admin tentukan. Lalu Admin memberikan status ‘Allow’ atau ‘Deny’ pada setting yang telah ditentukan. ‘Allow’ untuk memberikan akses, sedangkan ‘Deny’ untuk tidak memberikan akses. Lalu klik ‘Save’ untuk menyimpan setting Access List. Jika service Squid dalam keadaan start, maka akan di stop, lalu program ini akan menambahkan setting yang baru di set ke dalam file Squid.conf di Linux. Lalu klik ‘Start’ untuk memberlakukan setting Access List nya dan menjalankan kembali service Squid nya.

Untuk membatasi bandwidth yang masuk, Admin dapat memilih tombol B/W Limiter. Pada menu ini (gambar 4.20), Admin dapat mengisi IP Address dan Subnet Mask seperti pada menu Access List, lalu mengisi nominal bandwidth yang Admin berikan. Lalu klik ‘Save’ untuk menyimpan setting Access List. Jika service squid dalam keadaan start, maka akan di stop, lalu program ini akan menambahkan setting yang baru di set ke dalam file squid.conf di Linux. Lalu klik ‘Start’ untuk memberlakukan setting Access List nya dan menjalankan kembali service squid nya..

Yang terakhir adalah layar Edit. Pada menu Edit (gambar 4.21), Admin dapat menggunakan feature Add Device dan Update Device. Untuk menambahkan Device, Admin dapat mengisi textfield Device Name dan IP Address pada menu Add di layar Edit, lalu klik tombol ‘Add’. Maka Device yang baru ditambahkan akan ditampilkan di layar dan disimpan di database.

Untuk melakukan update Device, Admin dapat mengisi textfield Device Name dan IP Address pada menu update di layar Edit. Lalu klik ‘Update’ untuk menampilkan layar yg menunjukan device yang di update dan kemudian melakukan update ke dalam database. Selain itu pada menu update ini Admin dapat melakukan pencarian terhadap device berdasarkan nama device atau berdasarkan IP Address device. Isi textfield Device Name atau IP Address, lalu klik ‘cari’ untuk mencarinya dari database.

Gambar 4.21 Edit Menu

Admin dapat Logout dari aplikasi ini dengan menutup IE (browser yang membuka aplikasi).

4.9 Evaluasi

Pada tanggal 28 November 2007 pukul 15.00 WIB sampai 29 November 2007 pukul 10.00 WIB, dilakukan implementasi aplikasi di gedung kantor PT. Sigma Kreasi Instrument. Dari implementasi ini didapatkan :

• Sistem yang dirancang dapat menampilkan seluruh status device yang terhubung di jaringan perusahaan.

• Aplikasi ini dapat diterapkan dan dijalankan di PT. Sigma Kreasi Instrument.

• Aplikasi ini tidak mengganggu performa computer dan device lain yang terhubung di jaringan perusahaan.

• Sistem ini mempunyai menu login, sehingga hanya Admin saja yang mempunyai hak untuk menggunakan aplikasi ini.

Kekurangan dari sistem ini antara lain :

• Isi laporan hanya laporan terakhir yang tercatat di database.

• Aplikasi ini menggunakan ping untuk melakukan update status device, sehingga cukup memakan waktu dalam pengumpulan status device.

• Tampilan terlalu simple dan petunjuk aplikasi masih minim.

• Semakin banyak device yang terhubung di jaringan perusahaan, semakin lama proses Update dan pembuatan gambar grafik.

Hasil percobaan aplikasi Network Monitoring Tool:

Tampilan pada saat membuka aplikasi dari browser IE.

Tampilan ketika salah memasukkan username atau password.

Kemudian berikut adalah layar status yang menampilkan status up dan down device yang terhubung di jaringan perusahaan pada saat implementasi(gambar 4.24).

Berikutnya adalah grafik keluar dan masuknya bandwidth dari salah satu device yang terhubung pada jaringan perusahaan pada saat implementasi (gambar 4.25).

Kemudian ini adalah tampilan menu Access List yang diimplementasikan dan di coba kepada IP 172.16.88.5 dengan Subnet Mask 255.255.255.0 yang akses untuk membuka URL yang mengandung kata ‘sex’ dan ‘porn’ di deny (gambar 4.26).

Kemudian bila tombol ‘save’ di klik, tampilan berikutnya adalah layar informasi (gambar 4.27).

Kemudian gambar ini (gambar 4.28) adalah tampilan setelah tombol ‘Back’ di klik untuk kembali ke menu Access List, lalu klik tombol ‘Start’ untuk menjalankan service squid dengan setting yang baru disimpan tadi.

Berikutnya adalah tampilan pada saat implementasi dan mencoba menu Bandwidth Limiter kepada IP 172.16.88.7 dengan Subnet Mask 255.255.255.0. Kemudian maksimum bandwidth yang diijinkan adalah 5 Kbps (gambar 4.29).

Kemudian ini adalah tampilan ketika menu ‘Save’ di klik (gambar 4.30).

Kemudian klik tombol ‘Back’ untuk kembali ke menu Bandwidth Limiter, dan klik ‘Start’ untuk menjalankan service squid dengan setting Bandwidth Limiter yang baru di simpan. Berikut tampilannya (gambar 4.31).

Lalu ini adalah implementasi menu Edit – add. Device Name dan IP Address diisi dengan PC15 dan 172.16.88.16 (gambar 4.32).

Lalu klik tombol ‘Add’, dan ini adalah tampilan layar informasinya (gambar 4.33).

Ini adalah implementasi fitur cari. Di contohkan sedang mencari device dengan IP 172.16.88.11 (gambar 4.34).

Lalu klik tombol ‘cari’ disamping textfield IP Address untuk mencari device tersebut. Jika IP Address dari device tersebut terdaftar di database, maka akan ditampilkan berikut ini (gambar 4.35). Jika tidak ada, tidak akan muncul device nya.

Gambar 4.35 Tampilan Setelah Tombol ‘cari’ di Klik

Untuk pencarian IP Address dari sebuah device juga sama dengan diatas, hanya yang diisi adalah textfield Device Name, kemudian klik tombol ‘cari’ disamping textfield Device Name.

Ini adalah implementasi fitur Update (gambar 4.36). Isi textfield Device Name dan textfield IP Address.

Berikut adalah tampilan layar informasi setelah tombol ‘Update’ di klik (gambar 4.37).

Gambar 4.37 Tampilan Menu Informasi Setelah Tombol ‘Update’ di Klik

Selain itu, NMT ini memiliki beberapa fitur yang tidak terdapat pada NMT sejenis seperti Cacti, Netmon, dan Axence yang berguna untuk PT. Sigma Kreasi Instrument. Diantaranya:

1. Pada NMT ini terdapat fitur untuk bandwidth limiter, untuk mengendalikan besarnya bandwidth yang digunakan device untuk mendownload informasi atau data dari internet.

2. Pada NMT ini terdapat fitur Access List yang dapat digunakan untuk:

™ Mengendalikan dan mengontrol akses user untuk website – website yang mengandung kata atau karakter tertentu

™ Menutup atau membuka port – port tertentu

™ Memberi atau tidak memberi akses kepada user untuk membuka URL tertentu

Dalam merancangan sistem ini dibutuhkan beberapa proses perancangan yang terdiri dari perancangan database, perancangan menu, perancangan State Transition Diagram (STD), perancangan layar dan tampilan, serta perancangan pseudocode. Implementasi dan evaluasi ini dilakukan setelah proses perancangan dilakukan.

Hasil evaluasi menunjukan bahwa aplikasi ini dapat berjalan dengan baik dan memenuhi keperluan di jaringan LAN dan internet di PT. Sigma Kreasi Instrument walaupun masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.

Dokumen terkait