• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP METODE REASURANSI TREATY EXCESS OF LOSS REASURANSI TREATY EXCESS OF LOSS

ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP METODE REASURANSI TREATY NON PROPORTIONAL EXCESS OF LOSS

1. Phase Persiapan

Traktat atau treaty reasuransi berdasarkan underwriting year, mulai berlaku pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember sehingga negosiasi treaty biasanya dilaksanakan sekitar enam sampai sepuluh minggu sebelum tanggal 1 Januari, atau sekitar bulan Desember. Semakin awal dilakukan negosiasi Treaty akan lebih baik, karena kapasitas perusahaan reasuransi masih penuh (jika diibaratkan pedagang, persediaan barang dagangan masih banyak).

Sebelum dilaksanakan negosiasi treaty dengan reasuradur, perlu dipersiapkan hal-hal sebagai berikut:

a. Penentuan Retensi Sendiri

Berdasarkan pengalaman selama 9 bulan sejak bulan Januari akan dapat dirasakan dan diketahui, apakah retensi sendiri tersebut terlalu besar, terlalu kecil, apakah cukup. Hal tersebut dapat dilihat jika terjadi klaim, apakah pembayaran klaim dapat mengganggu arus keuangan (cash flow), sampai seberapa jauh gangguan tersebut.

Besarnya retensi sendiri tersebut tidak perlu harus sama untuk setiap jenis asuransi, dan peningkatan jumlah/besarnya retensi sendiri harus sesuai dengan pengalaman perusahaan. Hasil yang baik pada tahun ini, belum tentu akan lebih baik pada tahun berikutnya, sehingga jangan terburu-buru meningkatkan retensi sendiri.

b. Limit Treaty

Apakah limit treaty yang sudah ada memadai sehingga bisnis yang ada dapat terserap dalam treaty. Limit Treaty yang kurang memadai (kurang besar) dapat terlihat antara lain, dengan terlalu banyaknya premi reasuransi facultative (untuk nilai pertanggungan yang melampaui limit treaty). Dapat juga terjadi bahwa limit treaty terlalu besar karena “Size of Business” yang

ada pada umumnya tidak terlalu besar. c. E.P.I (Estimate Premium Income)

Pencapaian premi yang diestimasikan merupakan salah satu cirri keberhasilan dalam perencanaan program treaty. Namun demikian, oleh karena data-data perolehan premi baru diperoleh sampai dengan bulan September (Kwartal III) teoritis perolehan premi baru ¾ atau 75% dari perolehan premi tahunan. Adakalanya secara persentase masih agak rendah, mungkin baru sekitar 60%. Namun pada akhir tahun banyak polis-polis yang akan jatuh tempo dengan premi yang relatif besar sehingga E.P.I dapat dicapai.

d. Panel of Reinsurer’s

Apakah reasuradur yang sudah ada perlu ditambah atau dikurangi jumlahnya?. Apakah share masing-masing reasuradur perlu ditinjau?.

Oleh karena hubungan reasuransi dapat dikatakan sebagai hubungan jangka panjang (long time relationship), dalam jangka waktu satu atau dua tahun asuradur belum dapat secara lengkap dan baik menilai reasuradur demikian pula sebaliknya. Sebelum memberikan penilaian atas pelayanan reasuradur (seperti misalnya kecepatan pelayanan klaim baik berupa konfirmasi dan ataupun pembayaran klaim yang melampaui cash loss limit), asuradur terlebih dahulu harus menilai diri sendiri seperti misalnya :

- Apakah semua laporan kepada reasuradur sudah tepat waktu (misalnya bordero).

- Apakah tata cara pelaporan sesuai ketentuan?

- Apakah pembayaran premi reasuransi sudah tepat waktu?

Dalam melaksanakan penilaian terhadap reasuradur, perlu diperhatikan beberapa hal penting antara lain :

a) Kemampuan keuangan

Oleh karena reasuransi adalah asuransinya asuransi, kemampuan keuangan merupakan faktor terpenting, tidak hanya jumlah atau besarnya akan tetapi kemampuan membayar klaim secara tepat waktu dan berkesinambungan selama bertahun-tahun akan merupakan hal penting yang perlu diketahui.

b) Fleksibilitas yang tinggi dalam berbagai aspek merupakan hal yang sangat penting dalam rangka memilihara hubungan reasuransi yang berkelanjutan.

c) Tingkat pelayanan yang baik, dengan motto “nasabah adalah raja”,

merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pada reasuradur dalam berhadapan dengan perusahaan asuransi.

Perlu juga dipertimbangkan peranan Broker Reasuransi dalam penempatan salah satu atau beberapa jenis asuransi, karena dalam beberapa hal Broker Reasuransi dapat berperan sangat positive (broker reasuransi yang berpengalaman dan atau mempunyai reputasi yang baik dari dalam maupun dari luar negeri)

Beberapa peran positif Broker reasuransi antara lain :

- Membantu penyusunan program reasuransi yang lebih baik.

- Memberikan konsultasi dan informasi mengenai “International Reinsurance Market”.

- Membantu pengurusan klaim kepada reasuradur.

- Dan pelayanan-pelayanan lain yang kadang-kadang sulit diperoleh dari Reasuradur, seperti misalnya informasi lengkap dan evaluasi terhadap reasuradur.

e. Jenis Treaty

Berdasarkan pengalaman yang sudah diperoleh paling tidak selama tiga kwartal dari tahun yang sedang berjalan dapat dipelajari bagaimana hasil underwriting dari setiap jenis treaty yang ada.

Seandainya digunakan metode quota share, mengingat kerugian dan keuntungannya, apakah perlu dirubah menjadi surplus, atau kombinasi antara

quota share dan surplus, berbagai kemungkinan jenis/metode reasuransi dan kombinasi yang dapat dipergunakan antara lain :

- Quota Share

- Surplus

- Excess of Loss

- Quota Share + Surplus

- Quota Share + Excess of Loss

- Surplus + Excess of Loss

Memang tidak mudah untuk menentukan pilihan akan tetapi

underwriter yang jeli dan lincah, berdasarkan pengalaman dan “underwriting

result” selama beberapa tahun terakhir akan diperoleh suatu bentuk treaty

yang ideal bagi perusahaan untuk tahun mendatang. Semua line manager dan bagian klaim harus dilibatkan untuk membicarakannya, demikian pula bagian

keuangan. Keputusan terakhir harus dilaksanakan oleh Direktur Tekhnik, dan jika menyangkut masalah pembayaran Mindep untuk Excess of Loss program, sebaiknya juga dibicarakan dengan bagian keuangan dan Direktur Keuangan. f. Risk and Loss Profile

Dalam Risk and Loss Profile akan dapat dilihat jumlah perolehan premi dan kewajiban klaim yang harus dibayar kepada tertanggung untuk setiap jenis asuransi berdasarkan struktur atau skala pertanggungan.

Angka-angka yang tercantum dalam Risk and Loss Profile merupakan data pendukung utama yang memperlihatkan kekuatan dan kelemahan bagian pemasaran dalam upaya memperoleh premi, demikian pula akan terlihat kekuatan dan kelemahan seleksi risiko (underwriting) dalam upaya

memperoleh hasil underwriting yang bermutu dengan tingkat “Claim Ratio

yang rendah.

Risk and Loss Profile ini harus sudah selesai dikirimkan kepada

Leading Reinsurer”sebelum “Negosiasi Treaty

g. Statistic

Sebagai pendamping da pendukung “Risk and Loss Profile” juga

harus dipersiapkan “Statistic-Position” pada tanggal 30 September tahun

- Perkembangan perolehan premi - Klaim yang sudah berjalan - Klaim yang belum dibayar

Selama lima tahun terakhir berturut-turut. h. Underwriting Policy

Perlu disusun suatu kebijakan tekhnik/underwriting policy untuk tahun yang akan dating antara lain dengan :

- Mengurangi akseptasi untuk bisnis-bisnis yang kurang menguntungkan (karena jumlah dan atau frekuensi klaim yang cukup banyak).

- Memberikan insentif yang lebih besar kepada Brokers/agent untuk bisnis-bisnis yang menguntungkan.

Dokumen terkait