1. Contoh Pidato Acara Temu Alumni
Teks pidato Sambutan Mentri UMKM
Sambutan pada acara Temu Alumni Nasional pondok pesantren Darunnajah • Para pengasuh Pondok Pesantren Darunnajah;
• Para Alim Ulama;
• Para Alumni dan santri PondokPesantren Darunnajah, Jakarta; • Para Undangan dan hadirin yang Berbahagia
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Marilah kita bersama-sama senantiasa memanjatkan puji dan syukur kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, nikmat dan karunia kepada kita semua, sehingga kita dapat hadir dalam keadaan sehat wal’afiat pada acara SILATURAHMI NASIONAL DAN HALAL BIHALAL ALUMNI PONDOK PESANTREN DARUNNAJAH di Taman Mini Indonesia Indah.
Saya juga bersyukur dan bangga mendapat laporan bajwa Pondok Pesantren ini juga telah memiliki jaringan alumni yang tersebar dideluruh pelosok tanh air. Banyak diantara alumninya yang melanjutkan kuliah diberbagai perguruan tinggi ternama baik yang ada didalam negri maupun yang diluar negri. Jaringan alumni ini merupakan asset yang sangat penting tidak hanya bagi pondok Pesanteren Darunnajahsendiri, tetapi juga bagi bangsa dan negara kita yang merupakan komunitas umat Islam terbesar didunia.
Aset jaringan alumni ini akan menjadi semakin penting jika mampu memberikan manfaat yang nyat abagi kehidupan masyarakat, tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan saja tetapi juga dibidang-bidang lainnya, terutama pada bidang ekonomi yang dapat ikut mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan. Kita semua tidak menginginkan alumni pondok pesantren ini manjadi pengangguran yang justru menjadi beban, tidak hanya bagi orang tua,
Hadirin yang saya muliakan,
Sampai ini bangsa kita masih menghadapi permasalahan yang sangat besar yaitu tingginya angka pengangguaran dan kemiskinan. Berdasarkan data BPS Juli 2007, jumlah pengangguran masih sekitar 13,2 juta jiwa, dan jumlah penduduk yang masih miskin sekitar 30,2 juta jiwa. Sebagian besar penduduk Indonesia adalah umat muslim (sekitar 90%). Oleh karena itu diantara jumlah penduduk yang masih pengangur ataupun yang masih miskin tersebut sebagian besar adalah saudara kita umat Islam.
Hadirin yang saya muliakan,
Itulah tantangan nyata yang harus kita hadapi dan kita atasi secara bersama-sama. Seperti yang telah saya sampaikan tadi bahwa “kita semua tidak menginginkan alumni pondok pesantren ini menjadi pengangguran yang justru menjadi beban, bagi pindok maupun beban bagi masyarakat”. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya mengharapkan setiap pondok pesantren memberikan bekal kewirausahaan dan keterampilan usaha sejak dini kepada para santri.
Hadirin yang berbahagia,
Memberikan bekal kewirausahaan dan keterampilan usaha sejak dini kepada para santri ini sangat penting, karena paradigm lama bahwa menjadi wirausaha merupakan talenta yang dibawa sejak lahir sudah terbantahkan oleh banyak teori. Menjadi wirausaha tidak dapat hanya dibentuk melalui proses pembelajaran di dalam kelas. Jiwa dan semangat kewirausahan harus dibentuk melalui proses penyadaran bahwa dirinya telah dibekali oleh Allah SWT potensi ekonomi yang tidak terbatas, kecuali oleh keterbatasan pikirannya sendiri.
Setiap individu dibekali kekuatan fisik terbatas, kecuali oleh keterbatasan fisik, kekuatan nalar yang menjadi sumber kreativitas dan inovasi, naluri untuk berinteraksi sosial. Semuanya itu adalah potensi ekonomi yang dapat untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Unuk menumbuhkan kesadaran itu tidak cukup hanya dengan mentrasfer pengetahuan dari pengajar ke para santri, tetapi harus dibuktikan dengan praktek, agar para santri meyakininya dari bukti empiric yang dialaminya sendiri. Dalam proses menumbuhkan kesadaran dan
menanamkan semangat berwirausaha, sedikitnya harus ditempuh melalui pentahapan proses sebagai berikut:
a. Pengenalan potensi ekonomi dirinya yaitu mengenali kompetensi dan kapasitas potensi diri yang berpotensi untuk menghasilkan nilai tambah ekonomi,
b. Mengenal potensi bisnis dengan memberikan wawasan tentang peluang-peluang bisnis yang dapat dikembangkan sesuai dengan kompetensi dan kapasitas yang dimilikinya,
c. Mengenal praktek bisnis yang praktis bagi para santri, d. Mengenal cara-cara memulai bisnis;
e. Mengenal cara mengelolah dan menatausahakan pencatatan bisnis yang praktis,
f. Mengenalkan cara-cara mengatasi resiko bisnis,
g. Mengenalkan cara mengembangkan bisnis; baik dengan memanfaatkan teknologi, inovasi ataupun kreativitas yang dapat dikembangkan, serta h. Mengenalkan cara membangun jaringan usaha bisnis, terutama dengan
membangun “trust” sesame alumni agar dapat saling melengkapi, saling memperkuat, saling membesarkan dan saling menguntungkan.
Untuk itulah maka sejak tahun 2006 yang baru lalu Kementrian Negara Koperasi dan UKM secara khusus mengembangkan program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren dengan memberikan fasilitas TPUS tersebut, diharapkan setiap pondok pesantren dapat memberikan pembekalan kewirausahaan secara lebih dini kepada para santrinya, sehingga setelah lulus dapat menciptakan lapangan pekerjaan (job cretor) bukan lagi sebagai pencari kerja (job seeker).
Hadirin yang berbahagia,
Saya berkeyakinan dengan memberikan bekal kewirausahaan sejak dini bagi santrinya, Pondok Pesantren “Darunnajah” akan memiliki jaringan usaha para alumni yang tangguh. Jaringan alumni yang demikian diharapkan dapat
menjadi kekuatan baru untuk ikut mengurangi pengangguaran dan kemiskinan bagi saudara kita umat Islam.
Untuk itu selain memanfaatkan program pemberdayaan ekonomi pondok pesantren tersebut, jaringan alumni pondok pesantren juga dapat memanfaatkan berbagai program yang dikembangkan oleh kementrian Negara Koperesi dan UKM yaitu antara lain:
a. Program Sarjana Pencipta Kerja mandiri (PROSPEK MANDIRI); program ini bertujuan member peluang berwirausaha bagi para sarjana yang masih menganggur melalui wadah koperasi;
b. Program Perempuan Kelurga Sehat Sejahtera (PERKASA); pogram ini diperuntukkan bagi koperasi-koperasi wanita yang ingin mengembangkan usahanya;
c. Program Pembiayaan Produktif bagi Koperasi dan Usaha Mikro (P3KUM) pola syariah, program ini bertujuan menstimulir pembiayaan usaha produktif masyarakat anggota Koperasi (Koppontren) dengan melakukan pola syariah.
d. Program penjaminan kredit, terutama untuk pengembangan usaha-usaha produktif, serta
e. Program pengembangan usaha sektoral yang disesuaikan dengan potensi produk unggulan daerah.
Hadirin yang berbahagia,
Demikian yang dapat saya sampaikan dalam silaturahmi kali ini, semoga keluarga besar Pondok Pesantren “Darunnajah” dapat terus berkiprah dalam menjalankan amanah yang rahmatan lil’alamin. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita bersama.
Sekian, wabillawi taufiq walhidayah Wassalamu’alaikum Wr. Wb.