• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

3. Pijat Bayi

Menurut Saragih (2010), pijat bayi adalah terapi sentuh yang merupakan seni perawatan kesehatan yang memberikan jaminan kontak tubuh berkelanjutan yang dapat mempertahankan perasaan aman pada bayi.

Menurut Riksani (2012), pijat bayi disebut juga sebagai stimulus

touch atau terapi sentuh, dengan melalui pijat bayi inilah akan terjadi

komunikasi yang nyaman dan aman antara ibu dan buah hatinya. b. Manfaat

Menurut Roesli (2008), manfaat pijat bayi adalah: 1) Dampak biokimia yang positif

a) Penurunan kadar hormon stres (catecholamine).

b) Peningkatan kadar zat daya tahan tubuh (immunoglobulin). 2) Dampak klinis yang positif

a) Peningkatan jumlah sel dan daya racun (sitotoksisitas) dari sistem immunitas (sel pembunuh alami).

b) Mengubah gelombang otak secara positif. c) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan. d) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan. e) Meningkatkan kenaikan berat badan.

18

f) Mengurangi depresi dan ketegangan. g) Meningkatkan kesiagaan.

h) Membuat tidur lelap. i) Mengurangi rasa sakit.

j) Mengurangi kembung dan sakit perut (colic).

k) Meningkatkan hubungan orang tua dan bayi (bonding). l) Meningkatkan volume ASI.

c. Mekanisme Dasar Pemijatan (Fisiologi Pijat Bayi)

Menurut Riksani (2012), ada beberapa mekanisme yang dapat menerangkan mekanisme pijat bayi, antara lain: pengeluaran beta

endorphin, aktivitas nervus vagus, produksi serotonin dan mengubah

gelombang otak.

1) Pengeluaran beta endorphin

Pengeluaran beta endorphin dapat menyebabkan hal-hal sebagai berikut:

a) Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), yaitu suatu enzim yang menjadi petunjuk yang sensitif bagi pertumbuhan sel dan jaringan.

b) Penurunan produksi enzim pertumbuhan.

c) Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon pertumbuhan.

Pengurangan rangsangan taktil akan meningkatkan pengeluaran neurochemical beta endorphin yang akan

mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan karena menurunnya jumlah dan aktifitas ODC.

2) Aktifitas nervus vagus

Pada bayi yang rutin dipijat mengalami peningkatan tonus saraf nervus vagus yang memudahkan pengeluaran hormon penyerapan makanan dan peningkatan kadar enzim penyerapan

gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan terhadap sari

makanan pun akan lebih baik, sehingga menyebabkan pada bayi yang rutin dipijat akan mengalami kenaikan berat badan yang lebih banyak dibandingkan dengan bayi yang tidak dipijat. 3) Produksi serotonin

Pemijatan akan meningkatakn aktifitas neuroransmiter

serotonin, yaitu meningkatkan kerja sel reseptor yang berfungsi

mengikat hormon adrenalin. Proses ini akan menyebabkan penurunan kadar hormon adrenalin (hormon stres atau kecemasan). Penurunan kadar hormon stres ini akan berpengaruh pada peningkatan daya tahan tubuh terutama IgM dan IgG. 4) Mengubah gelombang otak

Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap, meningkatkan kesiagaan, dan konsentrasi bayi. Ini disebabkan pijatan yang dilakukan mengubah gelombang otak, yaitu dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang

20

beta dan tetha. Perubahan gelombang otak ini dapat dibuktikan

dengan penggunaan EEG (Electro Encephalogram). d. Waktu mulai pijat bayi

Pijat bayi bisa dilakukan segera setelah bayi lahir, sesuai dengan keinginan. Bayi akan mendapatkan manfaat dan keuntungan lebih besar. Hasil yang lebih optimal akan didapatkan jika pemijatan dilakukan sejak bayi lahir secara teratur setiap hari hingga bayi berusia 6-7 bulan. Pijat dapat dilakukan lebih dari 1 kali dalam sehari. Waktu terbaik untuk melakukannya saat bayi dalam keadaan terjaga dengan baik. Hindari saat-saat ketika bayi terlihat lapar, lelah, atau sedang menangis (Riksani, 2012).

Pemijatan dapat dilakukan pada waktu-waktu berikut ini:

1) Pada pagi hari sebelum mandi, saat orang tua dan anak siap untuk mulai beraktivitas. Hal ini dilakukan agar mudah membersihkan minyak yang menempel di tubuh si kecil.

2) Pada malam hari, sebelum tidur. Jika pijat dilakukan pada saat ini, akan membantu tidur bayi agar lebih nyenyak.

Menurut Riksani (2012), gerakan pemijatan sebaiknya dilakukan sesuai dengan perkembangan usia bayi. Berikut ini fase perkembangan untuk proses pijat bayi :

1) Usia bayi 0-1 bulan, bayi cukup dipijat dengan gerakan halus seperti mengusap-usap.

2) Usia bayi 1-3 bulan, dilakukan gerakan halus sambil sedikit memberikan tekanan ringan dalam waktu yang singkat.

3) Usia bayi > 3 bulan, tekanan pemijatan semakin meningkat. e. Persiapan Sebelum Memijat

Menurut Riksani (2012), hal-hal yang dipersiapkan sebelum melakukan pemijatan antara lain:

1) Mencuci tangan dengan bersih dan tangan terasa hangat.

2) Kuku harus pendek dan lepaskan perhiasan yang dapat menyakiti kulit bayi.

3) Ruang untuk memijat sebaiknya hangat dan terhindar dari paparan angin secara langsung.

4) Bayi sudah selesai makan dan tidak lapar.

5) Secara khusus, menyediakan waktu untuk tidak diganggu kurang lebih 15-20 menit untuk menyelesaikan seluruh tahapan pemijatan bayi.

6) Duduklah pada posisi yang nyaman dan tenang.

7) Baringkanlah bayi pada tempat dengan permukaan rata, lembut, hangat dan bersih.

8) Siapkanlah handuk, popok, baju ganti dan minyak bayi (baby

oil/lotion).

9) Mintalah izin pada bayi sebelum melakukan pemijatan dengan cara membelai wajah dan kepala bayi sambil mengajaknya bicara.

22

f. Hal-hal yang dilakukan selama pemijatan

Menurut Santi (2012), selama pemijatan dianjurkan untuk selalu melakukan hal-hal berikut :

1) Memandang mata bayi.

2) Bernyanyilah atau putarkan lagu-lagu yang tenang atau lembut untuk membantu menciptakan suasana tenang selama pemijatan berlangsung.

3) Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan, kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila Anda sudah merasa yakin bahwa bayi mulai nyaman dengan pijatan yang sedang dilakukan. 4) Sebelum melakukan pemijatan, lumurkan baby oil atau lotion

yang lembut sesering mungkin.

5) Sebaiknya pemijatan dimulai dari kaki bayi, umumnya bayi lebih menerima apabila dipijat pada daerah kaki. Dengan demikian, akan memberi kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Oleh karena itu, urutan pemijatan dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka, dan diakhiri pada bagian punggung.

6) Tanggaplah pada isyarat yang diberikan oleh bayi, seperti menangis. Cobalah menenangkan sebelum melakukan pemijatan lebih keras. Hentikan pemijatan karena mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui, atau sudah ingin tidur.

7) Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi. Namun, apabila pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak bayi.

8) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk lanjut tentang pemijatan bayi.

9) Hindarkan mata bayi dari baby oil atau lotion. g. Hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan

Menurut Dewi (2011), hal-hal yang tidak dianjurkan selama pemijatan antara lain :

1) Memijat bayi sebelum makan.

2) Membangunkan bayi untuk pemijatan. 3) Memijat bayi saat sakit.

4) Memijat bayi saat bayi tidak mau dipijat. 5) Memaksakan posisi pijat pada bayi. h. Teknik Pijat Bayi

Secara umum, pemijatan sebaiknya dimulai dari kaki bayi. Permulaan seperti ini akan memberikan kesempatan pada bayi untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya urutan pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka dan diakhiri pada bagian punggung (Santi, 2012).

24

Berikut ini adalah gambar-gambar teknik pijat bayi menurut Santi (2012) : 1) Kaki Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3 Gambar 2.4 Gambar 2.5

a) Perahan Cara India

(1) Peganglah kaki bayi pada pangkal paha, seperti memegang pemukul soft ball.

(2) Gerakan tangan ke bawah secara bergantian, seperti memerah susu.

b) Peras dan Putar

(1) Pegang kaki bayi pada pangkal paha dengan kedua tangan secara bersamaan.

(2) Peras dan putar kaki bayi dengan lembut dimulai dari pangkal paha ke arah mata kaki. c) Telapak Kaki

Urutlah telapak kaki bayi dengan kedua ibu jari secara bergantian, dimulai dari tumit kaki menuju jari-jari di seluruh telapak kaki.

d) Tarikan Lembut Jari

Pijatlah jari-jarinya satu per satu dengan gerakan memutar menjauhi telapak kaki, diakhiri dengan tarikan kasih yang lembut pada tiap ujung jari. e) Gerakan Peregangan

(1) Dengan mempergunakan sisi dari jari telunjuk, pijat telapak kaki mulai dari batas jari-jari ke arah tumit, kemudian ulangi lagi

Gambar 2.6

Gambar 2.7

Gambar 2.8

Gambar 2.9

dari perbatasan jari ke arah tumit.

(2) Dengan jari tangan lain regangkan dengan lembut punggung kaki pada daerah pangkal kaki ke arah tumit.

f) Titik Tekanan

Tekan-tekanlah kedua ibu jari secara bersamaan di seluruh permukaan telapak kaki dari arah tumit ke jari-jari.

g) Punggung Kaki

Dengan mempergunakan kedua ibu jari secara bergantian pijatlah punggung kaki dari pergelangan kaki ke arah jari-jari secara bergantian.

h) Peras dan Putar Pergelangan Kaki

Buatlah gerakan seperti memeras dengan mempergunakan ibu jari dan jari-jari lainnya di pergelangan kaki bayi.

i) Perahan Cara Swedia

(1) Peganglah pergelangan kaki bayi.

(2) Gerakkan tangan secara bergantian dari pergelangan kaki ke pangkal paha.

26 Gambar 2.10 Gambar 2.11 2) Perut Gambar 2.12 Gambar 2.13 j) Gerakan Menggulung

(1) Pegang pangkal paha dengan kedua tangan. (2) Buatlah gerakan menggulung dari pangkal

paha menuju pergelangan kaki. k) Gerakan Akhir

(1) Setelah semua gerakan dilakukan pada kaki kanan dan kiri, rapatkan kedua kaki bayi. (2) Letakkan kedua tangan secara bersamaan

pada pantat dan pangkal paha.

(3) Usap kedua kaki bayi dengan tekanan lembut dari paha ke arah pergelangan kaki. a) Mengayuh Sepeda

Lakukan gerakan memijat pada perut bayi seperti mengayuh pedal sepeda, dari atas ke bawah perut, bergantian dengan tangan kanan dan kiri.

b) Mengayuh Sepeda dengan Kaki Diangkat (1) Angkat kedua kaki bayi dengan salah satu

tangan.

(2) Dengan tangan yang lain, pijat perut bayi dari perut bagian atas sampai ke jari-jari kaki.

Gambar 2.14

Gambar 2.15

Gambar 2.16

c) Ibu Jari ke Samping

(1) Letakkan kedua ibu jari di samping kanan-kiri pusar perut.

(2) Gerakkan kedua ibu jari ke arah tepi perut kanan dan kiri.

d) Bulan Matahari

(1) Buat lingkaran searah jarum jam dengan jari tangan kiri mulai dari perut sebelah kanan bawah ke atas, kemudian kembali ke daerah kanan bawah, seolah membentuk gambar matahari beberapa kali.

(2) Gunakan tangan kanan untuk membuat gerakan setengah lingkaran mulai dari bawah perut bayi sampai bagian kiri perut bayi, seolah membentuk gambar bulan.

(3) Lakukan kedua gerakan ini secara bersama- sama. Tangan kiri selalu membuat bulatan penuh (matahari), sedangkan tangan kanan membuat gerakan setengah lingkaran (bulan). e) Gerakan I Love You

(1) “I”. Pijatlah perut bayi mulai dari bagian kiri atas ke bawah dengan menggunakan jari-jari tangan kanan membentuk huru “I”.

28

Gambar 2.17

3) Dada

Gambar 2.18

(2) “LOVE”. Pijatlah perut bayi membentuk huruf “L” terbalik, mulai dari kanan atas ke kiri atas, kemudian dari kiri atas ke kiri bawah.

(3) “YOU”. Pijatlah perut bayi membentuk huruf “U” terbalik, mulai dari kanan bawah ke atas, kemudian ke kirr, ke bawah dan berakhir di perut kiri bawah.

f) Gelembung atau Jari-jari Berjalan

(1) Letakkan ujung jari-jari satu tangan pada perut bayi bagian kanan.

(2) Gerakkan jari-jari pada perut bayi dari bagian kanan ke bagian kiri guna mengeluarkan gelembung udara.

a) Jantung Besar

(1) Buatlah gerakan yang menggambarkan jantung dengan meletakkan ujung-ujung jari kedua telapak tangan di tengah dada atau ulu hati.

(2) Buat gerakan ke atas sampai di bawah leher, kemudian ke samping di atas tulang selangka lalu ke bawah membentuk jantung dan kembali ke ulu hati.

Gambar 2.19

4) Tangan

Gambar 2.20

Gambar 2.21

b) Kupu-kupu

(1) Buatlah gerakan diagonal seperti gambaran kupu-kupu dimulai dengan tangan kanan membuat gerakan memijat menyilang dari tengah dada.

(2) Gerakkan tangan kiri ke bahu kiri dan kembali ke ulu hati.

a) Memijat Ketiak

Buatlah gerakan memijat pada daerah ketiak dari atas ke bawah.

b) Perahan Cara India

(1) Peganglah lengan bayi bagian pundak dengan tangan kanan seperti memegang pemukul soft ball, tangan kiri memegang pergelangan tangan bayi.

(2) Gerakkan tangan mulai dari bagian pundak ke arah pergelangan tangan, kemudian gerakkan tangan kiri dari pundak ke arah pergelangan tangan.

(3) Gerakkan tangan kanan dan kiri ke bawah secara bergantian dan berulang-ulang seolah memerah susu sapi.

30 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gambar 2.25 Gambar 2.26 Gambar 2.27

c) Peras dan Putar

Peras dan putar lengan bayi dengan lembut mulai dari pundak ke pergelangan tangan. d) Membuka Tangan

Pijat telapak tangan dengan kedua ibu jari, dari pergelangan tangan ke arah jari-jari.

e) Putar Jari-jari

(1) Pijat lembut jari bayi satu persatu menuju ke arah ujung jari dengan gerakan memutar. (2) Akhiri gerakan ini dengan tarikan lembut

pada tiap ujung jari. f) Punggung Tangan

(1) Letakkan tangan bayi di antara kedua tangan kita.

(2) Usap punggung tangannya dari pergelangan tangan ke arah jari-jari dengan lembut. g) Peras dan Putar Pergelangan Tangan

Peraslah sekeliling pergelangan tangan dengan ibu jari dan jari telunjuk.

h) Perahan Cara Swedia

(1) Gerakkan tangan kanan dan kiri kita secara bergantian mulai dari pergelangan tangan kanan bayi ke arah pundak.

Gambar 2.28

5) Muka

Gambar 2.29

Gambar 2.30

(2) Lanjutkan dengan pijatan dari pergelangan kiri bayi ke arah pundak.

i) Gerakan Menggulung

(1) Peganglah lengan bayi bagian atas atau bahu dengan kedua telapak tangan.

(2) Bentuklah gerakan menggulung dari pangkal lengan menuju ke arah pergelangan tangan atau jari-jari.

a) Dahi: Menyetrika Dahi

(1) Letakkan kedua jari tangan pada pertengahan dahi.

(2) Tekan dahi dengan lembut dari dahi bagian tengah keluar ke samping kanan dan kiri. (3) Gerakan ke bawah ke daerah pelipis,

membuat lingkaran kecil di daerah pelipis gerakkan ke bawah melalui daerah pipi di bawah mata.

b) Alis: Menyetrika Alis

(1) Letakkan kedua ibu jari di antara kedua alis mata.

(2) Gunakan kedua ibu jari untuk memijat secara lembut pada alis mata dan di atas kelopak mata, mulai dari tengah ke samping seolah

32 Gambar 2.31 Gambar 2.32 Gambar 2.33 Gambar 2.34 menyetrika alis. c) Hidung : Senyum I

(1) Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan alis.

(2) Tekankan ibu jari kita dari pertengahan kedua alis turun melalui hidung ke arah pipi dengan membuat gerakan ke samping dan ke atas seolah membuat bayi tersenyum. d) Mulut Bagian Atas : Senyum II

(1) Letakkan kedua ibu jari di atas mulut di bawah sekat hidung.

(2) Gerakkan kedua ibu jari dari tengah ke samping dan ke atas ke daerah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

e) Mulut Bagian Bawah : Senyum III

(1) Letakkan kedua ibu jari di tengah dagu. (2) Tekankan kedua ibu jari kita pada dagu

dengan gerakan dari tengah ke samping kemudian ke atas ke arah pipi seolah membuat bayi tersenyum.

f) Lingkaran Kecil di Rahang

Dengan jari kedua tangan membuat lingkaran kecil di daerah rahang bayi.

Gambar 2.35 6) Punggung Gambar 2.36 Gambar 2.37 Gambar 2.38 g) Belakang Telinga

(1) Dengan mempergunakan ujung-ujung jari, berikan tekanan lembut pada daerah belakang telinga kanan dan kiri

(2) Gerakkan ke arah pertengahan dagu di bawah dagu.

a) Gerakan Maju Mundur

(1) Tengkurapkan bayi melintang di depan kita dengan kepala di sebelah kiri dan kaki di sebelah kanan kita.

(2) Pijatlah sepanjang punggung bayi dengan gerakan maju mundur menggunakan kedua telapak tangan, dari bawah leher sampai ke pantat bayi, lalu kembali lagi ke leher. b) Gerakan Menyetrika

(1) Pegang pantat bayi dengan tangan kanan. (2) Dengan tangan kiri, pijatlah mulai dari leher

ke bawah sampai bertemu dengan tangan kanan yang menahan pantat bayi seolah menyetrika punggung.

c) Gerakan Menyetrika dan Mengangkat

Ulangi gerakan menyetrika punggung, hanya kali ini tangan kanan memegang kaki bayi dan

34

Gambar 2.39

Gambar 2.40

gerakan dilanjutkan sampai ke tumit kaki bayi. d) Gerakan Melingkar

(1) Dengan jari-jari kedua tangan, buatlah gerakan-gerakan melingkar kecil-kecil mulai dari batas tengkuk turun ke bawah di sebelah kanan dan kiri tulang punggung sampai ke pantat.

(2) Mulai dengan lingkaran-lingkaran kecil di daerah leher, kemudian lingkaran yang lebih besar di daerah pantat.

e) Gerakan Menggaruk

(1) Tekankan dengan lembut kelima jari-jari tangan kanan kita pada punggung bayi. (2) Buat gerakan menggaruk ke bawah

memanjang sampai ke pantat bayi.

7) Sentuhan Relaksasi (Touch Relaxation)

Gerakan relaksasi ini dapat berupa goyangan-goyangan ringan, tepuk-tepukan halus, atau ayunan-ayunan lembut. Teknik sentuhan relaksasi mudah dan sederhana. Dapat dikerjakan bersama-sama pijat bayi atau secara tersendiri. Misalnya, waktu ibu memulai memijat bagian kaki bayi, ternyata kakinya menegang dan kaku. Untuk mengatasinya, gunakanlah sentuhan relaksasi dan suara ibu agar kaki bayi menjadi rileks dan lemas (Roesli, 2008).

Sentuhan relaksasi ini dapat dikerjakan di setiap bagian badan bayi seperti di daerah tangan, pundak, dan perut dengan cara yang sama. Untuk bagian pundak misalnya, tepuk-tepuklah dan goyangkan secara halus kedua pundak dengan kedua tangan kita sambil mengajaknya bicara (Roesli, 2008).

Gambar 2.41

Membuat goyangan-goyangan ringan, tepukan-tepukan halus dan melambung-lambungkan secara lembut.

8) Gerakan Peregangan Lembut

Gerakan-gerakan sederhana yang meregangkan tangan dan kaki bayi, dapat berupa sentuhan pada bagian perut bayi dan panggul serta gerakan yang bertujuan meluruskan tulang belakang. Peregangan lembut ini dilakukan pada akhir pemijatan atau di antara pijatan. Setiap gerakan peregangan dapat dilakukan sebanyak 4-5 kali (Roesli, 2008).

Gambar 2.42

Gambar 2.43

a) Tangan Disilangkan

(1) Pegang kedua pergelangan tangan bayi dan silangkan keduanya di dada.

(2) Luruskan kembali kedua tangan bayi ke samping.

b) Membentuk Diagonal Tangan-Kaki

(1) Pertemukan ujung kaki kanan dan ujung tangan kiri bayi di atas tubuh bayi sehingga membentuk garis diagonal.

36

Gambar 2.44

Gambar 2.45

tangan kiri bayi ke posisi semula.

(3) Pertemukan ujung kaki kiri dengan ujung tangan kanan di atas tubuh bayi.

(4) Selanjutnya, tarik kembali tangan dan kaki bayi ke posisi semula.

c) Menyilangkan Kaki

(1) Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi, lalu silangkan ke atas. Buatlah silangan sehingga mata kaki kanan luar bertemu mata kaki kiri dalam. Setelah itu, kembalikan posisi kaki pada posisi semula.

(2) Pegang kedua pergelangan kaki bayi dan silangkan kedua kakinya ke atas sehingga mata kaki kanan dalam bertemu dengan mata kaki kiri luar. Setelah itu, kembalikan pada posisi semula.

d) Menekuk Kaki

Pegang pergelangan kaki kanan dan kiri bayi dalam posisi kaki lurus, lalu tekuk lutut kaki perlahan menuju ke arah perut.

Gambar 2.46

e) Menekuk Kaki Bergantian

Gerakannya sama seperti menekuk kaki, tetapi dengan mempergunakan kaki secara bergantian.

38

Dokumen terkait